Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
"Dokter Bagaimana dengan kandungan nya..? Tanya bi yati karena penasaran.
"Maksud bibi apa.. "Tanya Deon dengan Wajah kaget. Begitu pula dengan Glen dengan kaget.
"Kita dengar kan penjelasan dokter Dulu tuan, nanti Kita akan Tahu..? Jelas bi yati.
"Kalau boleh tahu suami nya yang mana ya..? tanya dokter penasaran.
"Dia sudah pergi meninggal kan kami. "Jawab Zein dengan Datar. Sebelum yang lain nya menjawab.
"Maaf. "Ucap dokter tidak enak hati. Sedang Glen penasaran dengan Jawaban ambigu Zein.
"Terus bagai mana dengan keadaan adik Saya dok...? "Tanya Glen penasaran tentang keadaan adik nya. Sekarang giliran Deon dan bi yati yang kaget. Setahu nya Zara yatim piatu tapi mereka tidak berani bertanya karna waktu nya tidak tepat. Dokter itu menghela nafas Sampai akhir nya menggeleng, sebenar nya dia tidak mau berbohong Tapi ini adalah permintaan pasienya.
"Maaf kami tidak bisa menyelamatkan janin nya. "Ucap dokter itu dengan ragu dan itu bisa dilihat oleh Glen tapi tidak untuk yang lain nya.
"Ya allah neng Zara. "Ucap sedih bi yati.
"Dok boleh saya bertemu dengan adik saya. "Tanya Glen.
"Boleh, Kebetulan pasien Sudah Sadar tapi tolong Jangan terlalu berisik. "Pinta dokter. "Kalau begitu kami permisi dulu. "Lanjut nya.
"Iya dokter terima kasih. "Ucap Zein.
"Iya Sama - sama tampan. "Jawab dokter sambil tersenyum. Setelah itu dia meninggal kan mereka bersama suster.
"Oh iya Zein paman permisi dulu ya, Lagi pula Zara juga perlu istirahat. "Bohong nya Sebenar nya di ingin memberitahu Raka tentang Kondisi Zara.
"Iya paman. "Jawab Zein. Setelah mendengangar jawaban Dari Zein Dan yang lain Deon Segera Pergi Dari Sana.
"Bi, Bibi lebih Baik pulang Lebih dula Zein ingin menemani Mami. "Titah Zein kepada Wanita paruh baya itu.
"Iya bi, Biar Saya Yang menemani Zein disini. "Sahut Glen. "Bibi lebih baik pulang biar Supir saya mengantar. "Lanjut nya.
"Baiklah Saya pulang, Nanti Besok Saya kesini lagi Untuk membawakan baju ganti buat Zein. "Jawab bi yati. Dia akhirnya berbalik untuk meninggal rumah Sakit.
Setelah Melihat kepergian bi yati, Zein Dan Glen masuk keruangan Perawatan Zara. Sedangkan diruangan Deon, Saat ini dia Sedang menghubungi Raka Namun berkali - kali menghubungi Raka tidak diangkat oleh Raka. Karna saat ini Raka sedang tidur karna kelelahan sehabis pulang Dari laur kota.
Akhir - akhir Raka sibuk karna jadwal nya padat bahkan bertemu Celine pun jarang, Karna kesibukan nya. Dan dia Saat ini sedang menjalan kan proyek besar. Deon yang kesal nya Akhir nya membanting telepon.
"Kau kemana sih Raka, Padahal aku ingin memberitahu kondisi Zara. "Gumam deon. Akhirnya Deon bangun dari duduk dan berjalan keluar untuk segera pulang ke rumah nya.
Sesampai di dalam Zein dan Glen melihat Zara Sedang bersandar di ranjang pasien dengan pandangan kosong nya. Zein langsung memeluk ibu nya, Sedangkan Glen hanya berdiri di sampin Zara.
"Hiks Mami. "Tangis Zein sambil memeluk Zara.
"Mami tidak baik - baik Saja Sayang jangan menangis. "Ucap Zara Sambil mengelus kepala putra nya.
"Hiks, Hiks, Hiks. "Tangisan Zein semakin mengingat kejadian tadi. "Hiks mami Jangan kaya tadi lagi, hiks Zein takut mami, Hiks Zein takut meningal kan Zein Sendirian, hiks Cukup Daddy Saja yang meninggal kan Zein, Hiks Jangan Mami juga, Zein hanya punya mami Saja, Hiks. Jadi Zein mohon Janga Seperti Tadi Zein Takut Mami."Lanjut nya.