Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Setelah cukup lama menangis, Venus akhirnya mulai tenang lalu dia mendongak menatap pria yang sedang memeluknya.
"Kau bilang kau sibuk sampai malam, tapi kenapa kau ada di sini?" Tanya Venus.
"Aku membatalkan semua acara ku," ucap Danang sembari mengulurkan tangannya mengusap air mata Venus yang masih membasahi pipi perempuan itu.
"Kenapa?" Tanya Venus dengan bingung.
"Bagaimana bisa aku membiarkanmu sendirian kalau kau sedang bersusah hati seperti ini? Ayo masuk ke mobil, aku akan membawamu ke tempat yang menyenangkan," ucap Danang langsung merangkul perempuan itu masuk ke dalam mobil dengan sang asisten yang kini hanya bisa mengirim pesan pada seseorang bahwa segala pertemuan yang akan dihadiri Danang pada hari itu telah dibatalkan.
Begitu duduk di dalam mobil, Danang pun menatap asistennya sambil berkata, "pergi ke pulau keluarga."
Sang asisten sangat terkejut mendengarkan ucapan tetapi pria itu tidak berani membantah dan dia hanya bisa melajukan mobilnya menuju bandara.
"Kita mau kemana?" Tanya Venus yang tidak mengerti mengapa mereka pergi ke bandara.
"Untuk merayakan ulang tahunmu," jawab Danang sambil melemparkan sebuah senyuman pada perempuan yang duduk di sampingnya.
Venus yang mendengarkan itu tidak berkata apapun lagi, Tetapi dia terdiam di tempatnya sembari menatap Danang yang masih tersenyum padanya.
Dia tidak menyangka pria itu membatalkan semua acaranya hanya untuk merayakan ulang tahunnya.
Padahal, Venus sendiri tahu bahwa pria itu ialah pria yang sangat sibuk dan memiliki banyak hal untuk dikerjakan, 1 menit waktu pria itu bisa menghasilkan beberapa puluh juta.
Dan sekarang pria itu membuang-buang waktunya untuknya???
"Jangan sedih lagi, kalau aku tidak berhasil membuatmu tersenyum maka aku bisa membatalkan semua acara ku selama satu bulan penuh," ucap Danang sembari mengulurkan tangannya mencubit pelan pipi Venus.
Mendengar ucapan Danang, maka Venus akhirnya tersenyum lalu perempuan itu tanpa aba-aba langsung menjatuhkan tubuhnya memeluk Danang dengan hangat.
Danang tidak menyangka akan mendapat pelukan itu, Sebab Dia pikir dia butuh waktu lama untuk membuat Venus terbiasa dengannya, tapi Siapa yang menyangka bahwa sekarang perempuan itu sudah lebih dulu memeluknya.
Danang lebih terkejut lagi ketika perempuan yang memeluknya tiba-tiba saja berbicara, katanya, "aku sudah memutuskan, aku akan membuka hatiku untukmu. Meski mungkin sulit karena aku pernah terluka karena cinta, tapi aku akan mencobanya untukmu."
Saat itu, jantung kedua orang itu berdegup amat kencang seolah sedang berlomba untuk mencapai sebuah garis finish yang akan memberikan hadiah terbaik untuk pemenangnya.
Venus yang menyandarkan wajahnya di dada pria itu bisa mendengar degupan jantung Danang yang entah kenapa membuatnya merasa lebih tenang.
"Aku tidak akan mengecewakanmu," jawab Danang mempererat pelukannya pada Venus dan hati pria itu berdesir tak karuan dengan apa yang baru saja ia dengar dari bibir Venus.
"Ya," jawab Venus dengan singkat sembari memejamkan matanya.
Perempuan itu menikmati kebersamaan mereka dan ketenangannya mendengarkan degup jantung Danang hingga dia melupakan apa yang telah ia dapatkan dari orang yang membencinya.
Venus pun tanpa sadar terlelap dalam pelukan Danang hingga mereka tiba di bandara.
Danang tidak membangunkan perempuan itu, tetapi dia menggendong Venus memasuki bandara hingga mereka tiba di ruang VIP untuk melakukan beberapa pemeriksaan sebelum menaiki pesawat jet pribadi.
Bahkan selama pemeriksaan itu, Danang tidak berupaya membangunkan Venus dan malah menyuruh semua orang agar tetap bekerja dengan tenang supaya tidak mengganggu Venus yang sedang tidur.
Setelah pemeriksaan selesai, maka Danang kembali menggendong Venus menuju jet pribadi nya untuk terbang ke pulau keluarga.
Jawabannya akan terbuka di bab ..... otor belum tahu juga bab berapa, mari kita sama2 menantikannya ya...