NovelToon NovelToon
Kasihku Yang Takkan Hilang

Kasihku Yang Takkan Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta?

Entah bagaimana kami bisa berakhir di sini. Benar-benar di luar dugaanku, dan sangat tidak masuk akal. Saat ini aku sedang berduaan bersama Shania di taman, dan sedang jalan-jalan bersama menikmati malam yang indah. Entah kenapa aku jadi teringat kembali masa-masa saat aku bersama Lasiana.

Beberapa jam yang lalu, saat Shania berkunjung ke rumahku yang entah dari mana dia mendapatkan alamat rumahku. Sepertinya ada seseorang yang memberitahunya atau dia menguntit dengan diam-diam. Semua kejadian ini di mulai karena teman-temanku yang datang ke rumah, Boron, Bryan, dan Adams.

"Apa yang ingin kau lakukan di sini?" Ucap Bryan yang menatapnya dengan sangat serius sekali seperti itu ingin mengusirnya.

Bagus Bryan! Aku mendukungmu, teruslah buat tatapan yang membuatnya tidak nyaman, sehingga ia bisa pergi dari sini. Sebenarnya aku benar-benar merasa tidak nyaman berada di dekat wanita lain, mungkin aku sudah tergila-gila dengan Lasiana sampai merasa seperti ini.

"Aku ... Hanya ingin mengajak Demand jalan-jalan bersama" ucapnya sambil berkaca-kaca yang sepertinya ia akan segera menangis.

Entah kenapa aku menjadi tidak enak dan merasa sangat berdosa sekali melihat seorang wanita yang hendak menangis yang sementara aku merasa senang jika ia pergi. Sial lagi-lagi pikiranku kacau, ini semua karena rasa cintaku kepada Lasiana, yang membuatku merasa tidak enakan kepada wanita. Kemudian tiba-tiba Boron dan Adams datang dan ikut berbicara.

"Apa?! Kau serius!" Ucap mereka bertiga serentak secara bersamaan.

Tunggu tunggu ... Apa-apaan wajah mereka bertiga? Kenapa mereka melirik ku seperti itu?. Hei hei apa yang kalian pikirkan, jangan bilang kalian akan menyetujui permintaannya!. Yang benar saja! Tiba-tiba Bryan mendorong Shania dan membuatnya jatuh di dalam pelukan ku.

"Ups ... Kalian mesra sekali" ucap Bryan yang membuatku jengkel.

Dia ini! Benar-benar orang yang menjengkelkan ternyata walaupun wajahnya selalu terlihat serius. Ternyata dia bisa menjadi orang yang paling menyebalkan! Awas saja kau Bryan, akan ku balas semua perbuatan yang kau lakukan baik di masa kini dan masa lalu!.

Kemudian tiba-tiba saja Boron ikutan dan membuat kami berdua terjatuh dan saling berpelukan. Sial! Sial! Sial! Sial! Kalian semua sialan! Tapi ... Gadis yang ada di depanku saat ini terlihat sangat malu, wajahnya semakin merah dan matanya ingin mengeluarkan air mata.

"Lihat pasangan baru itu! Mereka semakin ganas!" Ucap Boron yang lagi-lagi membuatku tambah jengkel kepada mereka.

"Maaf, aku akan membuat mereka ..." Ucapku yang hendak bangun, namun tiba-tiba saja Shania memeluk kepalaku dan menempelkan kepalaku di dadanya. Lembut sekali! Demand! Kau benar-benar seorang bajingan yang tidak tahu diri! Kau tidak boleh melupakan Lasiana!.

Seketika Boron, Adams, dan Bryan syok melihatnya dan membatu seketika. Begitupun dengan diriku yang sama sekali tidak bisa bergerak, entah kenapa tubuhku jadi lemas seperti ini, mungkin ini karena aku habis bertarung dengan Adams, atau aku tergoda olehnya.

"Kumohon, tetaplah seperti ini ... Aku sangat malu sekali" ucapnya dengan suaranya yang kecil dan terdengar imut.

Setelah beberapa menit kami dalam posisi seperti itu, akhirnya Shania memperbolehkan ku untuk bangun. Seketika pikiranku menjadi kosong melompong, seperti orang yang sudah kehilangan akalnya. Sementara itu teman-temanku yang ada di sana masih membatu seperti patung.

Kemudian setelahnya kami berbicara baik-baik kepada Shania. Untuk ajakan jalan-jalan bersama dengannya, sepertinya aku tidak bisa menolaknya. Hatiku terasa sakit begitu dia menunjukkan wajahnya yang sedih itu. Aku tidak ingin membuatnya semakin sedih atau menangis, jika aku melihatnya dalam keadaan itu, aku benar-benar merasa bersalah.

Jadi kami memutuskan untuk jalan-jalan di malam hari saja, dan menyuruh Shania untuk pulang dan datang kembali saat malam. Karena aku dan teman-temanku masih akan melanjutkan pelatihan untuk bertarung satu sama lain saat ini.

Hasil akhir dari semua pertarungan yang ku lakukan hari ini, aku memenangkan dua kali pertarungan dan satu kali kalah. Aku menang melawan Adams, dan Boron, tapi aku kalah saat melawan Bryan di akhir. Dia terlalu kuat, walaupun kami sama-sama babak belur, tapi dia tetap menjadi bebatuan yang kokoh.

Boron tidak bisa di anggap remeh, dia memiliki cara bertarung yang unik saat aku bertarung dengannya. Tapi untungnya dengan pengalamanku bertarung dengannya di masa lalu, aku jadi bisa melawannya dengan mudah. Tapi hal itu berbeda ketika aku bertarung melawan Bryan, dia benar-benar seperti sosok yang pantas menjadi rival ku.

Lalu sampai lah pada saat malam ini, aku sedang bersama dengan Shania dan duduk di bangku taman bersama. Ditemani dengan langit malam yang indah, penuh dengan gemerlap cahaya bintang-bintang di langit dengan bulan purnama yang menakjubkan. Ia membelikan ku es krim dan memakannya bersama sekarang.

"Kau suka es krimnya?" Ucapnya.

"Ya, aku suka karena ini rasa coklat" ucapku dengan singkat.

"Jika kau masih menginginkannya lagi, aku akan membelikannya lagi untukmu" ucapnya sambil menatapku dan tersenyum.

"Ti-tidak perlu ... Tapi ngomong-ngomong ... Apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu?"

"Te-tentu ... Apa itu?" Ucapnya dengan gugup.

"Kenapa kau ingin mengajakku jalan-jalan?" Ucapku yang saat ini aku benar-benar tidak peka, dan aku memang masih sangat payah jika tentang seorang gadis.

"I-itu ..." Ucapnya yang kemudian dia mulai bersandar di bahuku. Kemudian dia menatapku dan mulai berkata, "karena aku ... Mencintaimu, Demand" ucapnya yang seketika aku tidak bisa berkata-kata.

Seketika aku teringat masa lalu ... Dimana saat itu Lasiana pertama kali mengatakan bahwa ia mencintaiku saat di hari perpisahan kami di bandara kala itu. Walaupun waktu dan tempatnya tidak sama, tapi menerimanya pernyataan bahwa seorang gadis menyatakan cintanya padaku.

Itu benar-benar membuatku terkejut dan aku bingung apa yang harus kulakukan. Mendengar kata cinta membuatku jadi kehilangan arah, bukan berarti aku tidak bisa menerimanya. Tapi rasanya ... Benar-benar aku sendiri tidak bisa memahaminya.

Aku teringat di masa saat aku dan Lasiana berduaan di teras rumah kakek. Saat itu persis seperti saat ini, Lasiana duduk bersandar di bahuku dan terus menatap wajahku. Lasiana terus tersenyum sambil memandang wajahku dan itu membuatku malu.

"Apa kau merasa tidak nyaman?" Ucap Lasiana sambil memandangiku.

"Te-tentu saja tidak ... Aku sama sekali tidak keberatan " ucapku dengan gugup.

"Apakah kau nyaman saat bersamaku?" Ucapnya yang terus memaksaku berhadapan dengannya.

"Tentu"

"Terima kasih ... Aku akan sangat sedih jika kau meninggalkanku, atau berkata tidak padaku" ucapnya yang kemudian memelukku dengan erat, namun saat ia memelukku. Aku merasa bajuku basah, seperti ada air yang keluar mengalir dari wajahnya saat Lasiana menaruh wajahnya di dalam pelukanku.

Pikiran masa lalu ini membuatku teringat kembali akan cinta Lasiana yang begitu besar kepadaku. Bagaimana mungkin aku bisa mengkhianatinya, bagaimana mungkin aku bisa tergoda oleh wanita lain!. Aku segera bangkit dari bangku dan menatap wajah Shania dengan serius. Shania terlihat terkejut melihatku yang tiba-tiba menjadi begitu saja.

"Lasiana ... Maaf, aku tidak bisa menerima cintamu" ucapku, di malam ini aku telah menolak cinta seorang gadis cantik yang baik hati pemalu ... Yang sifatnya mirip sekali dengan Lasiana yang ku kenal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!