NovelToon NovelToon
MENGUBUR CAHAYA

MENGUBUR CAHAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zyura

Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.

Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

strong style dibangkitkan

Jozen menoleh ke arah Arthur dan berkata kepada Arthur, "Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku adalah keturunan dari Haruka?"

Arthur menjawab dengan tenang, "Ini sudah ketiga kalinya aku melihat pengguna Omega Ruby, 800 tahun yang lalu, Draven, lalu di era sebelum kau lahir, 34 tahun yang lalu, kakekmu bernama Rizen."

Jozen terkejut lalu menjawab, "Pantas saja aku merasa bahwa kau telah hidup lebih lama dariku," Jozen tersenyum.

Kembali ke situasi kerajaan, Shaka sekarang masih menahan serangan dari Max. Dia terluka parah karena Shaka tidak ingin menyerang Max. Max melihat ke arah Shaka dan berkata, "Ada apa ini!? God Hand!?" Shaka hanya terdiam sembari memegang luka di tubuhnya. Max melanjutkan, "Ini akan menjadi serangan terakhir yang begitu fatal. Aku mohon, jangan ragu-ragu untuk menyerangku!" Air mata keluar dari Max.

Shaka terkejut dengan air mata yang keluar dari Max, lalu Max berlari ke arah Shaka dengan begitu cepat dan mengeluarkan jari telunjuknya, sepertinya ia akan menusuk jantung Shaka. Shaka berbisik, "Dasar bodoh." Saat Max sudah berada di depannya, Shaka langsung menendang kepalanya sampai Max terjatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Setelah Shaka melakukan itu, dia langsung merasa bersalah yang begitu berat dan menatap ke atas langit, berteriak memanggil nama Baran.

Baran yang mendengarnya tersenyum sinis dan berkata, "Sepertinya aku mendengar suara raungan monster."

Di sisi lain, Sawyer tergeletak di lantai dengan kedua tangannya yang hancur.

Jozen dan Arthur memperhatikan keadaan sekeliling setelah pertarungan mereka. Arthur berkomentar, "Kekacauan ini tampaknya hanya permulaan. Dengan musuh seperti Baran, kita harus lebih berhati-hati."

Jozen mengangguk setuju. "Betul. Semua ini hanya awal dari sesuatu yang lebih besar. Aku akan tetap memantau dari bayang-bayang."

Sun Ling yang baru saja memenangkan pertarungan melawan Valerie, bergabung dengan yang lainnya, masih terengah-engah tetapi dengan semangat yang tak tertandingi. "Jadi, apa langkah kita selanjutnya?" tanya Sun Ling, sambil tersenyum lelah.

Arthur menoleh padanya. "Kita harus menyusun strategi baru. Pertarungan ini telah mengajarkan kita banyak hal. Kita harus lebih kuat dan lebih bersatu."

Di tempat lain, Shaka masih menatap langit dengan perasaan bersalah. Dia mengingat kata-kata Max yang penuh dengan emosi dan harapan. "Mengapa aku harus menghadapi semua ini?" pikirnya. Tapi dia tahu bahwa ini adalah jalan yang harus ditempuh, demi melindungi yang lain.

Baran yang mendengar teriakan Shaka merasa semakin yakin akan kekuatannya sendiri. "Mereka memang tangguh, tetapi mereka masih jauh dari kata cukup untuk menghentikanku," gumamnya.

Semua ini hanyalah permulaan dari petualangan besar yang akan mereka hadapi. Mereka harus melawan musuh yang lebih kuat, menghadapi tantangan yang lebih besar, dan terus melindungi apa yang mereka cintai. Kekuatan, keberanian, dan persahabatan mereka akan diuji di setiap langkah perjalanan mereka. Namun satu hal yang pasti, mereka tidak akan pernah menyerah.

Beberapa menit yang lalu sebelum kejadian di mana tangan Sawyer hancur, Sawyer bertarung dengan Baran dengan begitu sengit. Dia bahkan sampai harus menahan semua serangannya karena perbedaan kekuatan Sawyer dan Baran sangatlah jauh. Baran tersenyum sinis ke arah Sawyer, "Aku ingin bicara sebentar denganmu!" Sawyer mengeluarkan sebuah gelembung dari tangannya sambil mempersiapkan adanya serangan.

Baran melanjutkan, "Kau pasti sudah menemukan itu, bukan?"

Sawyer menjawab, "Apa maksudmu?!"

Baran menjawab, "Jangan pura-pura tidak tahu! Kau pasti sudah menemukan Batu Aether, bukan!?"

Baran melapisi kedua tangannya menggunakan benda-benda mati dan menyerang Sawyer, namun Sawyer menahannya sampai membuatnya terhempas. Baran kembali melanjutkan, "Aku memerintahkanmu untuk mencari keberadaan Batu Aether. Sebagai gantinya, aku akan membebaskan adikmu, tapi kau tidak membawa Batu Aether itu begitu lama sehingga akhirnya, aku membunuh adik perempuanmu."

Sawyer melempar gelembung itu ke arah Baran dan Baran terperangkap di dalamnya. Lalu, dengan gesit, Sawyer mengeluarkan pedangnya dan berkata, "Dasar sialan! Kau pikir bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang begitu penting! Brengsek!"

Sawyer melapisi pedangnya dengan sihir listrik dan memasukkan pedangnya ke arah gelembung, membuat gelembung itu diisi dengan penuh kekuatan listrik dan sangat berdampak kepada Baran, membuatnya terhempas. Baran tersenyum sinis dan berkata, "Kan sudah kubilang, bawa kepadaku Batu Aether itu sebelum satu bulan!"

Sawyer terus menyerang Baran tanpa henti. Setiap ayunan pedangnya mengandung kemarahan dan kesedihan yang mendalam. Dia ingat saat-saat bersama adiknya, senyum manisnya, dan tawa bahagianya. Kini semua itu telah hilang, diambil oleh Baran. Sawyer berteriak sambil menyerang, "Aku akan membuatmu menyesal telah menyentuh adikku!"

Namun, meskipun serangannya penuh dengan emosi, Baran tetap unggul. Dengan kekuatan yang luar biasa, Baran berhasil menahan setiap serangan Sawyer dan memberikan balasan yang lebih mematikan. Dalam satu gerakan cepat, Baran menghancurkan kedua tangan Sawyer, membuat pedangnya terlepas dan jatuh ke tanah.

Sawyer terjatuh, merasakan rasa sakit yang luar biasa di tangannya. Dia melihat darah yang mengalir dan merasakan putus asa yang mendalam. Di saat yang sama, Baran berdiri di depannya dengan senyum kemenangan.

Sawyer terkapar di lantai sembari mengingat serangan Baran yang dia keluarkan sebelumnya. Dengan terengah-engah dan terkejut, Sawyer berkata, "Apa itu tadi?!" Sawyer merasa tadi dia melihat sebuah wilayah absolut, dengan kata lain Baran bisa mengeluarkan wilayah absolut sampai bisa menghancurkan kedua tangannya.

"Aku gagal keluar dari wilayah absolut miliknya!" ucap Sawyer. Kesadaran Sawyer mulai meredup sedikit demi sedikit, dan dia pun pingsan. Baran memegang mukanya dan tersenyum sinis. Lalu ia merasakan ada sebuah bentrokan wilayah absolut di sekitaran kota dan berkata, "Aku mengenal energi wilayah absolut ini."

Di lantai paling bawah, Shaka berteriak memanggil nama Baran dengan penuh amarah. Ia melompat menggunakan agile style-nya sampai ia bisa berada di lantai atas dan bertemu dengan Baran kembali.

"Kau kembali? God Hand?" ucap Baran. Shaka melihat Sawyer terkapar dengan keadaan yang begitu mengenaskan. Shaka berteriak kembali, "Apa yang kau lakukan, sialan!" Baran mengangkat semua benda mati seperti puing-puing bangunan dan berkata, "Kau tidak perlu bertanya!"

Puing-puing bangunan itu dilemparkan kepada Shaka, lalu Shaka menghancurkan semuanya. Ia mendorong dirinya sendiri dan menendang wajah Baran sampai membuat Baran mimisan. Baran terdiam sejenak sambil memegang darah di hidungnya, lalu Baran mengeluarkan aura ki-nya dan berkata, "Kau benar-benar menyebalkan, ya?" Shaka mengeluarkan aura ki-nya dan berkata, "Aku bingung, kenapa orang-orang seperti mu dilindungi oleh Elite Five?"

Mereka berdua beradu aura ki sampai menghempaskan semuanya. Bentrokan energi itu membuat seluruh bangunan bergetar hebat, dan puing-puing berterbangan ke segala arah. Masing-masing dari mereka tidak mundur sedikit pun, mempertaruhkan semuanya dalam duel ini. Baran tertawa dingin, "Kau tidak tahu apa-apa tentang kekuatan sebenarnya."

Shaka membalas dengan dingin, "Kekuatanmu hanyalah penghancuran, tanpa tujuan yang jelas."

Baran mulai mengeluarkan wilayah absolut miliknya bernama Titan Arena, ruangan kolosal yang dipenuhi oleh puing-puing besar. Baran memiliki kendali penuh atas material-material tersebut dan dapat memanipulasinya menjadi berbagai senjata atau bentuk pertahanan. Material-material itu dapat dibesarkan tergantung keinginan Baran, dan juga ketika ada seseorang yang masuk ke wilayah absolutnya, dia akan mengalami penurunan kecepatan.

Titan Arena tampak seperti medan perang kuno dengan reruntuhan besar yang berserakan di mana-mana. Ada aura gelap dan intens yang menyelimuti area tersebut, dengan puing-puing yang terus melayang di udara, siap digunakan oleh Baran kapan saja. Ruang ini memberikan nuansa ketakutan dan kekuatan yang tak terbendung. Ketika Shaka sudah berada di dalam wilayah absolutnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak dan merasakan bahwa tubuhnya melambat.

Baran tiba-tiba menciptakan sebuah raksasa dari puing-puing bangunan, dan raksasa itu menyerang Shaka. Shaka tidak bisa menghindari serangan tersebut karena ia benar-benar tidak bisa bergerak. Baran tersenyum sinis dan berkata, "Aku ingin meremukkan seperti Sawyer!" Raksasa itu terus menghajar Shaka meskipun Shaka terus menahan serangan itu menggunakan kedua tangannya.

Kedua tangan Shaka membiru dan keduanya mulai patah. Shaka berlutut sambil menahan rasa sakit di kedua tangannya, sedangkan Baran tertawa terbahak-bahak.

Shaka berkata sambil terengah-engah, "Kau memang kuat, Baran." Baran menjawab, "Hm?" Shaka melanjutkan, "Aku tidak bisa keluar dari wilayah absolut ini, kekuatanku sangat berbeda denganmu." Baran tersenyum kembali dan menjawab, "Sekarang kau tahu bukan? Siapa yang terkuat?"

Shaka menggunakan teknik sihir pembalik ke tangan kirinya lalu meniupnya dan berkata, "Strong style!" Shaka mengeluarkan wujud strong style-nya. Lalu tiba-tiba muncul asap yang dihasilkan dari energi ki dan menutupi Shaka. Baran sampai terheran dengan kemunculan asap-asap itu. "Apa yang dia lakukan?" ucap Baran sambil memasang wajah kesal.

-BERSAMBUNG-

1
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👍💪💪💪🙏👋
Tanata✨
Gk ada motivasi bngt ya😅 dibiarkan mengalir aja kah thor? ini tipe mc yang bodo amatan, dan mungkin minim strategi.
zyura: seiring perjalanan waktu mc nya bakal berubah😁
total 1 replies
Tanata✨
Ini duel sampai mati kah?🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!