Kehidupan Alexa dibuat berubah sejak kedatangan lelaki yang berhasil membuat setetes air matanya jatuh dipertemuan pertama mereka. Dalam kekosongan hidupnya, Alexa menemukan Elio lelaki yang mengubah segalanya. Bersama Elio, ia merasakan kebebasan dan kenyamanan yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Meskipun banyak yang memperingatkannya tentang sisi gelap Elio, hatinya menolak untuk percaya. Namun, ketika sebuah peristiwa mengguncang dunia mereka, keraguan mulai merayap masuk, memaksa Alexa untuk mempertanyakan pilihannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Annisa Putri Sofiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awakening
Cahaya sinar matahari masuk melalui celah gorden kaca jendela membuat sang empu yang punya kamar terusik ditambah ketukan berulang pada pintu kamar mampu membuat tidur lelapnya terganggu. Alexa meraba nakas samping tempat tidur mencari ponsel dengan mata yang masih dalam keadaan terpejam. Jam menunjukkan pukul 06.05 pagi hari Ia bangkit dari tidurnya membuka pintu kamar memperlihatkan salah seorang pelayan dikediaman rumahnya.
"Non ada temen Non Alexa dibawah, katanya mau ketemu sama nona Alexa"ucap salah seorang pelayan yang kini telah berlalu.
Masih dengan sisa kesadarannya Alexa turun kebawah melihat keberadaan Elio yang kini tengah duduk disofa ruang tamu.
"Lo ngapain kesini?"tanya Alexa langsung pada Elio.
Elio melihat kearah Alexa yang masih mengenakan piyama tidurnya dengan rambut yang berantakan seperti singa dan wajah bantal khas orang bangun tidur.
"Gue mau ajak Lo olahraga"ujar Elio berjalan mendekat kearah Alexa.
Alexa melihat penampilan Elio kaos hitam, lengan pendek, dipadukan dengan celana pendek selutut, kaos kaki, dan sneakers khusus olahraga.
"Gue?"bingung Alexa menunjuk dirinya sendiri maklum nyawanya masih belum terkumpul.
"Iya Lo siapa lagi"
"Tapi Gue belum siap"
"Siap-siap makanya Gue tunggu"
Alexa kembali naik keatas masuk kedalam kamarnya untuk bersiap-siap. Turun kebawah kini Alexa sudah siap dengan tampilan yang lebih menyegarkan, enak untuk dipandang mata.
Alexa dan Elio kini tengah berada diatas motor keduanya sedang berada diperjalanan menuju rumah Elio, Apanya yang olahraga pikir Alexa heran dengan sikap Elio tersebut.
Setelah sampai dan memarkirkan motor didalam garasi rumahnya Elio mengajak Alexa untuk jogging mengelilingi kawasan komplek perumahannya. Keduanya berhenti ditaman komplek berpapasan dengan kedua orang tua Elio, berbeda dengan mereka Dave dan Fanny bersepeda hingga berada disini.
Didekat taman ada warung bubur ayam keempatnya lalu masuk untuk sarapan.
"Pa bubur ayamnya empat"ucap Fanny memesan.
"Boleh Bu ditunggu pesanannya"
"Lho Al, El gabilang Kamu mau kesini"ujar Dave membuka topik pembicaraan.
"Al juga gatau Om, tau-tau Kak Elio udah datang ngajakin Alexa"ucap Alexa menceritakan kronologi mengapa Ia bisa disini.
"Emang si El itu sukanya yang dadakan"ujar Fanny ikut menanggapi.
"Tahu bulat kali ah..Bunda"ucap Elio ikut nimbrung dalam percakapan.
"Iya sikap buruk kamu tuh yang perlu dibenerin"delik Fanny menatap putranya.
"Ya maaf"ucap Elio sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Keempatnya sudah menyelesaikan sarapan Mereka. Kini berganti menjadi Alexa dan Elio yang bersepeda sedangkan kedua orang tua Elio berjalan kaki, itu permintaan Dave dan Fanny, mau tak mau mereka menuruti.
Setelah sampai dirumah mereka lanjut olahraga dihalaman belakang rumah. Ternyata rumah milik Elio punya lapangan pribadi yang bisa diotak atik sedemikian rupa fungsinya, bisa dilihat dari keranjang tiang bola basket, gawang sepak bola, dan net khusus untuk permainan bola voli, tennis, dan badminton.
Alasan Mereka membuat lapangan pribadi adalah karena Elio yang menyukai olahraga, maka kedua orangtuanya medukung kegiatan putranya itu dengan mendirikan lapangan olahraga khusus pribadi tersebut. Seperti saat ini keempatnya tengah bermain badminton dilapang.
Fanny dan Alexa yang sudah lelah meninggalkan Dave dan Elio yang masih lanjut berolahra, kini keduanya berganti bermain bola basket. Fanny bangkit dari duduknya berniat kearah dapur diikuti oleh Alexa.
"Tante mau kemana?"tanya Alexa.
"Kedapur bikin jus"jawab Fanny.
"Alexa ikutt"ucap Alexa antusias.
"Sini kita buat bareng"Fanny megandeng lengan Alexa.
Alexa membantu Fanny dengan memotong buah-buahan, sementara Fanyy membuat jus.
"Tante udah temenan lama sama Papa Mama Alexa?"tanya Alexa disela-sela kegiatannya.
"Sama Alana dari jampan SMA dulu kita satu sekolah, kalau sama Alex Papamu baru kenal dari sebelum mereka menikah"
"Tapi kenapa Alexa baru ketemu sama Tante, Om, Elio?"tanya Alexa.
"Tante udah beberapa kali kok ketemu sama Kamu dan Axel"
"Oh ya?, kenapa Alexa ngga ingat?"
"Iya kalian masih kecil makanya ga ingat"
"Masih kecil? masih bayi?"
"Tante sering ketemu sama mamah kamu waktu lagi hamil Axel, disitu kondisinya Tante lagi hamil juga"beritahu Fanny pada Alexa.
"Owh.. kalau sama Aku"tunjuk Alexa pada dirinya sendiri.
"Pernah waktu Alana lagi hamil Alexa dan lahiran Alexa, terakhir waktu Alexa baru mulai belajar jalan"ucap Fanny.
"Owh.. pantesan Alexa ngga ingat"
"Tante ada simpan fotonya mau lihat?"tawar Fanny.
"Mau dong Tante"
Dave dan Elio datang menghampiri tepat setelah jus buah selesai dihidangkan.
"Tante lihat Kak El?"tanya Alexa
"Elio? mungkin Dia ada dibelakang dikolam renang"beritahu Fanny.
Alexa berjalan kearah belakang rumah, terlihat Elio yang tengah berenang tanpa memakai atasan, terlihat dari kaos hitam yang sengaja ditaruh diatas meja.
"Kak El"panggil Alexa.
"Sini Al"dengan gerakan tangannya Elio menyuruh Alexa untuk datang mendekat.
Senyum miring tercetak diraut wajah Elio Ia mempunyai rencana untuk mengerjai Alexa. Elio mengulurkan tangan kearah Alexa meminta Alexa untuk menariknya keluar dari kolam. Alexa yang polos tak mengerti apa-apa itu hanya mengikuti perintah Elio.
Saat sudah hampir naik keatas Elio menarik lengan Alexa membuat keduanya tercebur bersama kedalam kolam. Alexa tanpa sadar mengalungkan lengannya dileher Elio, kakinya ikut melingkar dipinggang Elio, Alexa lalu menepuk pundak Elio kencang saat sadar jika Ia tengah dijahili oleh Elio.
"Kak El basahkan jadinya"ucap Alexa dengan ekspresi marahnya yang menurut Elio lucu.
"Sorry Gue minta maaf"ucap Elio sambil terkekeh.
Sadar akan posisinya yang bergantungan dibadan Elio seperti koala Alexa segera turun.
Elio menyampirkan handuk pada bahu Alexa sementara Ia kembali memakai kaosnya yang berada diatas meja.
"Lho gausah, Kak El nanti gimana"tolak Alexa hendak mengembalikan handuk, yang terlebih dahulu Elio cegah.
"Pakai gapapa masih ada yang lain"
Alexa baru selesai mandi dikamar mandi ruang tamu dirumah Elio, beruntung Alexa membawa pakaian dari rumah, sebagai bentuk antisipasi, jika saja Ia langsung membersihkan diri selsai berolahraga. Alexa tidak mau mengenakan pakaian milik Elio, karena jika iya Ia pasti akan terlihat seperti orang-orangan sawah, pakaian Elio akan menjadi oversize kalau dipakai oleh Alexa, mengingat perbedaan tubuh keduanya.
Alexa menghampiri Fanny yang tengah bersantai diruang keluarga.
"Tante"ucap Alexa menghampiri Fanny ikut duduk disofa sebelahnya.
"Oh iya foto ya Tante lupa, sebentar Tante ambil dulu albumnya"Fanny beranjak dari sofa untuk mencari album, lalu duduk kembali disamping Alexa.
"Nah ini foto kita waktu SMA, ini Tante ini Alana Mama Kamu"tunjuk Fanny pada gambar didalam album.
Alexa melihat kedalam foto Fanny dikuncir satu yang tengah memegang buku disebelah kiri, dan Mamanya Alana yang tengah memakai bando terlihat seperti jamet menurut Alexa. Bukan apa seragam yang ketat dan rok yang kurang bahan membuat Alana Mamanya terlihat seperti cabe-cabean.
Fanny banyak memperlihatkan foto, foto pernikahannya, foto kedua orang tua Alexa saat masih muda, dan masih banyak lagi. Fanny juga memperlihatkan foto saat dirinya dan Axel masih kecil, foto Elio masih kecil, dan foto Elio saat bayi.
Elio datang saat album menunjukkan menutupi foto terakhir dengan telapak tangan, foto dirinya saat berusia lima tahun lebih tepatnya Ia menetupi bagian bawah tubuhnya yang terekspos karena telanjang.
"Bun.. jangan foto yang itu dong"protes Elio.
Menggambar kepala gajah dibagian bawahnya yang terekspos Elio lalu mengembalikan album tersebut.
"Ya mana Bunda tau ada foto itu dibagian terakhir"Fanny membela diri melihat ekspresi memberenggut putranya.