Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Noah tidak menghubungi Alea selama beberapa hari. Tentu saja, hal itu membuat Alea berpikir kalau pria itu tidak serius dengan semua ucapannya. Padahal, Alea menunggu keseriusan Noah tentang kelanjutan hubungannya.
Alea mengetuk jarinya sambil berpikir tentang semua yang terjadi. Dia memandangi undangan yang berada di depannya. Memejamkan mata mengingat betapa bahagianya Amanda berhasil merebut Elang dari tangannya.
Kembali dia mengingat kedatangan Amanda beberapa jam yang lalu. Wanita itu sengaja datang ke kantornya untuk menunjukkan kemenangannya.
"Seperti yang pernah kukatakan padamu, aku akan membuat dirimu menderita Alea. Semua yang kau dapatkan bisa kurebut dengan mudah termasuk Elang," ujar Amanda sambil menyerahkan undangan mewah berwarna emas.
Alea tersenyum menanggapi ucapan Amanda. "Apa kau sudah puas sekarang? Aku akui sampah sepertimu memang cocok dengan pengkhianat seperti Elang," ujar Alea.
Melihat kondisi Amanda yang baik-baik saja, membuat Alea menyesal pernah mengkhawatirkan keadaan adiknya itu. Bahkan, terang-terangan Amanda mengundang Alea secara langsung ke pernikahannya.
"Tentu saja, jangan lupa bawa kekasihmu itu. Kau lebih cocok dengan Noah dibandingkan Elang. Sama-sama bernasib malang karena kami campakkan," ucap Amanda kemudian berdiri dan tertawa di hadapan Alea.
"Terus saja tertawa Amanda. Kau tidak akan tahu apa yang terjadi di masa depan. Kuharap saat Elang mengalami kesulitan, kau tetap bersama dengannya," balas Alea menyeringai.
"Dia tidak akan pernah mengalami kesulitan bersamaku. Meskipun, semua berpihak padamu, pada kenyatannya keinginanku terpenuhi," ujar Amanda tidak tahu diri.
"Ya, kita lihat saja nanti, Amanda."
Kemudian, Amanda berlalu dengan senyum penuh kemenangan karena telah berhasil membuat Alea kalah. Semua telah berjalan sesuai dengan rencananya. Mengenai hak waris dari Bastian, Amanda yakin bila sang ayah akan memberikannya. Tidak mungkin Bastian akan membiarkan Amanda begitu saja, nyatanya Bastian tetap memperhatikannya hingga detik ini.
Ketika masih asyik dengan lamunannya, terdapat panggilan dari sekretarisnya yang membuyarkan ingatannya.
"Nona, maaf mengganggu. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda. Namun, dia belum memiliki janji untuk bertemu," ujar Saskia selaku sekretarisnya.
"Siapa?" tanya Alea memusatkan perhatiannya pada Saskia.
"Nyonya Ravena Wiratama," jawab Saskia dengan mantap.
Alea terpaku, Wiratama? Bukankah itu adalah nama keluarga dari Noah? Berarti, wanita yang ingin bertemu dengannya adalah ibu dari Noah. Kekasih yang beberapa hari ini tidak pernah menghubunginya.
Seketika, tubuh Alea menegang. Pasti ada sesuatu yang mengharuskan Ravena menemuinya. Mungkinkah Noah sudah mengatakan tentang hubungannya dengan Alea?
"Persilakan beliau masuk," ucap Alea yang diangguki oleh Saskia.
Alea berdiri kemudian menyambut kedatangan Ravena. Wanita paruh baya itu tampak sangat cantik dengan penampilan yang glamor. Alea tersenyum pada Ravena yang memandangnya dengan tatapan menilai.
"Selamat datang, Tante. Silakan duduk," ujar Alea seraya mengulurkan tangan untuk menyalami tangan Ravena.
Tentu, Ravena menerima uluran tangan Alea yang sudah antusias menyambutnya. Dari ucapannya, dapat diketahui bila Alea sudah memahami siapa sebenarnya Ravena.
Ketika mereka berdua sudah duduk, Ravena menatap Alea dengan pandangan penuh arti. Dia memahami mengapa Noah sangat menginginkan Alea. Wanita di hadapannya sangat cantik dan menarik. Sudah pasti, tidak ada pria yang menolak Alea.
Kenyataan kalau Noah sudah cinta mati pada Alea tidak bisa ditepis oleh Ravena. Bahkan, kedatangannya kali ini adalah untuk menanyakan langsung tentang keseriusan Alea.
"Bagaimana kabar Anda, Tante?" tanya Alea berbasa basi sekaligus menutupi kegugupannya bertemu dengan calon mertuanya.
"Tidak perlu berbasa basi, Alea. Kedatanganku kali ini ingin menanyakan keseriusanmu pada hubunganmu dengan putraku," jawab Ravena.
"Apa maksud Anda, Tante?" tukas Alea mencoba untuk bersikap tenang.
"Kalau kau memang serius menjalani hubungan denga Noah. Seharusnya, kamu tahu kalau dia sedang sakit. Kamu bahkan tidak pernah menghubunginya sama sekali. Itu membuatku tidak percaya kalau kau serius dengan Noah," ujar Ravena pada Alea.
"Noah sakit? Aku tidak..."
"Tentu kau tidak tahu hal itu. Yang kau inginkan hanyalah pria yang mengejar-ngejarmu. Kamu terlalu percaya diri kalau Noah tidak membutuhkan perhatian darimu. Itulah mengapa aku ragu untuk merestui hubungan kalian. Belum lagi kamu adalah seorang janda," ucap Ravena begitu menusuk hingga ke dalam hati Alea.
"Tante, ini semua tidak ada hubungannya dengan statusku sebagai seorang janda. Aku juga selalu bertanya pada Noah tentang kesehariannya, tetapi beberapa hari ini tidak ada balasan dari Noah. Saya pikir..."
"Kamu pikir, Noah berhenti mengharapkanmu? Alea, aku tahu apa yang terjadi pada rumah tanggamu. Aku sudah menyelidiki semuanya. Selain statusmu yang merupakan pernah janda, aku meragukan ketulusanmu pada putraku, Alea. Dia berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dari dirimu," balas Ravena.
Alea terdiam, dia mengingat perilaku mantan mertuanya yang terlihat tidak begitu menyukainya. Padahal, dia sangat perhatian pada Alea. Bahkan, membelanya ketika Elang berselingkuh.
"Ketulusan mana yang Anda ragukan, Tante? Sebelumnya, Anda harus tahu kalau putra Anda yang terlebih dulu mengungkapkan perasaannya padaku. Bahkan, ketika aku masih berstatus istri orang lain. Saat ini, yang aku butuhkan dari Noah juga kepastian tentang hubungan kami," ujar Alea dengan tenang.
Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan pria yang sedang mereka bicarakan. Noah datang dengan kondisi wajah yang pucat. Sepertinya, ucapan tentang Noah yang sakit benar.
"Apa yang Mama lakukan di sini?" tanya Noah melangkah perlahan menuju tempat kedua wanita yang dia sayangi itu berbicara.
***
Bersambung....
Terima kasih telah membaca.