NovelToon NovelToon
Can'T Forget You

Can'T Forget You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:65.3k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “


“A–aku ?! “


Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.


Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.


Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rendang sapi

Sudah seminggu Azalea mengalami koma, sudah seminggu juga Asisten Jo datang menjenguk Azalea tanpa sepengetahuan orang-orang termasuk Alana yang merupakan bos nya.

Saat semua orang tertidur lelap, Asisten Jo datang dengan diam-diam. Dia membawa buket bunga untuk wanita yang sudah membuatnya merindu.

‘Cup’

“Ternyata kamu lebih cantik diam daripada bersuara,” ucap Asisten Jo sambil menyimpan buket bunga kesukaan Azalea di atas nakas.

Lama memandang wajah Azalea. Asisten Jo memutuskan untuk pergi dari sana. Sebelum itu, lagi-lagi Asisten Jo mencuri start.

‘Cup’

“Untung masih tidur, kalo bangun jadi apa bibir saya !” ucapnya sambil meraba bibirnya yang baru saja mengecup kening Azalea.

“Cepatlah sadar, saya sudah menemukan orang yang membuatmu seperti ini. Bangunlah, saya akan membantumu untuk memb4l4skan rasa sakit pada kedua kakimu kepada mereka !” katanya penuh 4m4rah.

Setelah mengatakan hal itu, Asisten Jo keluar dari ruang rawat Azalea tanpa sepengetahuan siapapun.

“Ohhh, perasaanku aja ternyata. Oooohaaammmmmm…” Pria itu kembali memejamkan matanya.

Keesokan harinya, Alana dibuat riweuh oleh rengekan adiknya yang tidak ingin makan sayur. Mommy dan daddy mereka sudah berangkat ke rumah sakit menggantikan Acio, Avatur dan Arka yang menunggu Azalea disana.

“Rasyii, bibi sudah masak sayur. Kamu harus makan sayur, jangan cerewet. Tolong, kakak ini lagi buru-buru !” tegur Alana kesal.

“Ndaaaa mau cayuuuullll, Laci mau daging capi lendang !”

“Kamu nggak denger, bibi tadi bilang dagingnya habis ?” tanya Alvara tak kalah kesal dari kakaknya.

“Ndaaaa, bibi nda bilang cama Laci !!”

“Non, permisi ini rendangnya !” ucap Shireen yang membawa kresek berisi rendang sapi yang baru saja dibeli di salah satu warteg tidak jauh dari perumahan.

“ Loh, Kak Shireen kok beli rendang ?” ucap Alvara kaget.

“Eh, iya non. Tadi saya ke warteg buat cari ini, biar tuan kecil mau makan,”

Alana mengusap wajahnya, dia mengeluarkan dompet di dalam tasnya dan memberikan selembar uang merah kepada Shireen.

“Ren ini uangnya, makasih sudah membeli rendang untuk anak manja ini !” sindir Alana membuat Arasyi mengangkat kepalanya.

“Cindil telos cindillll !!! Cenang kali hati na nyindil Laci !”

“Ah, jangan  nona ! Saya beli ini ikhlas kok,” tolak Shireen. 

Benar, dia membeli ini karena melihat bagaimana susahnya tuan kecil makan sayur dan mencari rendang sapi yang mana stok daging sapi di dalam kulkas sudah habis. Dia meminta izin kepada Mak Odah untuk membeli rendang sapi keluar.

Alana memasukan lagi uangnya ke dalam dompet. Melihat itu, Arasyi ngomel. “ Tadi ngasi, ngelasa nda ditelima di macukin na lagi,”

“Husttt !” tegur Alvara yang duduk disebelah adiknya.

“Memang benel ya, halusna kalo kak Cileng nda mau bica di kaci ke ….” ucapan Arasyi terhenti saat Alvara menutup mulut adiknya dan menatap takut ke arah Alana yang bersedekap dada.

Dari tatapan mata saja Arasyi sudah takut, “ Lega nda ada Kak Lea, ekhee malah Kak Ana yang gantian  nyelemin…”

“Makan !” titah Alana g4r4ng. Arasyi mengangguk patuh, mulutnya masih ditutup oleh Alvara.

“Lepasin Vara, biar Rasyi bisa makan”

“Ba–baik kak..” jawab Alvara patuh.

Ketiga kakak beradik itu memulai sarapan mereka tanpa ditemani keluarga yang lain, Oma Cellia dan Opa Cakro seperti biasa masih berada di dalam kamar karena sudah lelah ke sana kemari mencari pelaku yang membuat Azalea kecelakaan bersama Kakek Roberto sementara Oma Cellua menemani Nenek Ara yang bersedih karena cucunya belum sadar dari koma.

*

*

*

*

*

Alana kini tiba di rumah milik orang tua Araska. Dia keluar dari taksi dengan wajah kesal. Bagaimana tidak kesal, dia yang baru saja datang ke perusahaan CM Group untuk melihat situasi perusahaan setelah ditinggal Azalea koma dan harus terpaksa putar balik karena Araska meminta nya untuk ke rumah.

“ Awas saja, kalo tidak penting ! Buang-buang waktu saja !” omel Alana.

Alana berjalan menuju teras rumah, dia menekan bell dengan anggun. Tak lama pintu dibuka dari dalam. Seorang wanita muda terkejut melihat kedatangan Alana.

“Le– Lea ?!”

“Eh ?! Bu–bukan mbak. Saya Alana, kembaran Lea bukan Lea ya mbak, bukan. Salah orang !” ringis Alana namun dia juga cukup heran melihat ekspresi terkejut dari wanita muda di hadapannya.

Wanita itu mengangguk kaku. Dia mempersilahkan Alana masuk. Alana tak pedulikan lagi, dia masuk kedalam untuk mencari keberadaan tuan rumah.

Langkah Alana terhenti saat mendengar suara orang tua Araska. “Siapa yang berdebat dengan tante Rara ?” tanyanya kepo.

Suara itu kembali terdengar, bahkan lebih keras dari sebelumnya. Alana bergegas menghampiri suara tersebut. Betapa terkejutnya Alana saat melihat kemarahan Tante Rara.

“Tante ?”

“Ana ?” Araska terkejut melihat Alana yang sudah berdiri di hadapan mereka. Apalagi dari tatapan Alana dia terkejut melihat keberadaan dua wanita yang setahunya masih dipenjara. Apa Araska membebaskan kedua wanita itu ?

“Ana, kamu kok nggak bilang kalau mau datang ke sini ?” tanya Mama Rara mengubah ekspresinya yang tadi emosional kini melembut saat melihat kedatangan Alana.

Mama Rara berjalan menghampiri Alana dan langsung menggandeng tangan Alana. 

“Tante, kenapa mereka bisa bebas ?” tanya Alana yang masih terpaku dengan kehadiran Mami Tea dan Cessie yang menatap dirinya tidak suka.

“Kamu tanyakan saja sama Araska, “

Tatapan Alana beralih menatap Araska dengan penuh tanda tanya. Araska menggelengkan kepalanya membuat Alana heran.

“Kamu bebaskan mereka setelah apa yang mereka perbuat ? Kamu nggak mikir bagaimana tr4umanya Alaska karena perbuatan mereka ?” tanya Alana tajam.

“A–Ana, aku sama sekali tidak membebaskan mereka berdua ! “ bantah Araska.

“Jika bukan dirimu siapa ? Orang tuamu ?” 

“Bukan Ana ! Aku tidak tahu siapa yang membebaskan mereka ! Aku saja kaget !” bantah Araska tegas bahkan dia sendiri terkejut melihat kehadiran papa mertuanya bersama anak dan istri.

“Jangan bohong, As !” seru Mama Rara yang kembali meluapkan rasa marahnya.

“Maaaahhh, As nggak ngelakuin itu ! As nggak tau apa-apa !!” 

Suara tinggi Araska membuat Papa Regan geram,” Rendahkan nada suaramu Araska !!”

“Dia ibumu ! Tidak sepantasnya kamu menaikan nada bicaramu !!” Araska meraup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Paaaa, As nggak ngelakuin hal itu ! “ ucap Araska memohon agar mereka percaya dengan ucapannya.

Alana yang tak kalah kecewa mengetahui hal ini, dia memilih untuk pulang. Bahkan dia tidak sempat menanyakan keberadaan Alaska yang tidak ada disana.

“Tante, Ana pulang ya !” pamit Alana dan perlahan melepaskan tautan tangan Mama Rara dengan lembut.

Mendengar Alana yang ingin pulang, Mama Rara menggelengkan kepalanya. “ Jangan pulang, Na !” cegah Mama Rara.

“Ana, dengarkan penjelasanku Ana. Aku nggak mungkin membebaskan mereka !” bujuk Araska yang berjalan menghampiri Alana.

“An, jangan pulang ya ! Kamu baru datang loh,” bujuk Mama Rara lembut dan kini dia beralih menatap nyalang keluarga besannya.

“PERGI KALIAN !!!” usir Mama Rara dengan suara lantang.

“JANGAN PERNAH INJAKAN KAKI KALIAN KE RUMAH KAMI LAGI ! PERGIIII !!!”

“Kamu nggak bisa usir kami besan !! Yang harus kamu usir itu dia !!! Dia itu bukan keluarga kita !!” ucap Mami Tea tak terima diusir oleh besannya.

“Tuan Varen, tolong bawa istri dan putrimu pulang !” kata Papa Regan tegas.

“Ba–baiklah besan !”

Papi Varen langsung mengajak istri dan putrinya pulang dengan paksa. Cessie menatap penuh d3nd4m saat keduanya saling bertatap.

“Awas kamu, Ana !” ucapnya dalam hati. Sebelum akhirnya mereka benar-benar pergi dari sana.

1
Hafizah Aressha R
aku suka banget k klw ada ank kecil yg cadel" gini
Ita rahmawati
lebih fokus ke masalah perusahaan ya menurutku dari pada masalah pribadi mereka
S Yatmi
👍👍👍👍👍
A R
irfan ini baik ato ga ya?
Ita rahmawati
di bab ini jujur aku bingung atau lupa tntg krja sm 2 perusahaan ini🤦‍♀️🤦‍♀️ 🤣🤣
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
iya itu adalah dia 🤭🤭
Heni Mulyani
lanjut
Wild Rose 🌹🌹
eh Araska Dan Ana apa punya hubungan yg lebih dekat 🫣 terus apa Araska sdh ingat masa lalunya 🤔🤔
A R
apaa ini???
A R
kucing ana lea 🤣🤣
khadizah thea
ok
Heni Mulyani
lanjut author
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
benerankah lempeyek itu nama kucingnya ana 🤔
Ita rahmawati
aih udah nyampebab akhir tah aku 🤭
Ita rahmawati
bner ternyta cuma sandiwara buat jebak pelakunya 🤣
Ita rahmawati
si arasyi malah ngelawak org lg sedih 🤦‍♀️
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔
Ita rahmawati
aku tuh garu sm nama opa cakro knp gk cokro apa cakra aja ya 🤣
Ita rahmawati
aku kok curiga kalo pak varen ya yg selingkuh sm itu siapa ya yg pengasuhnya alaska itu loh 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!