NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:183.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Setelah terbangun dari mimpi buruk di mana ia dibunuh oleh pria yang diam-diam ia kagumi, Ellison, Queen merasa dunianya berubah selamanya.

Sejak hari itu, Queen memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kehidupan Ellison. Dia berhenti mengejar cintanya, bahkan saat Ellison dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Setiap kali bertemu Queen akan menghindar- rasa takutnya pada Ellison yang dingin dan kejam masih segar dalam ingatan.

Namun, segalanya berubah saat ketika keluarganya memaksa mereka. Kini, Queen harus menghadapi ketakutannya, hidup dalam bayang-bayang pria yang pernah menghancurkannya dalam mimpinya.


Bisakah Queen menemukan keberanian untuk melawan takdirnya? Mampukah dia membatalkan pertunangan ini atau takdir memiliki rencana lain untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Matahari pagi menerobos awan, memancarkan cahaya yang cerah saat Queen keluar dari mobilnya. Dia menampilkan wajah datar, memutuskan untuk memaafkan Ellison atas perselisihan semalam—meskipun dia tahu, sebenarnya dia yang mulai dan tidak berani jujur tentang dirinya sendiri.

Langkahnya ringan memasuki koridor, namun tiba-tiba semua mata di sana tertuju padanya. Queen mengerutkan keningnya, bingung dan sedikit waspada.

"Apa yang salah?" gumamnya dalam hati sambil melirik ke bawah, memeriksa pakaian seragam sekolahnya. Namun, semuanya tampak normal.

Dengan perasaan yang semakin tidak nyaman, Queen melanjutkan berjalan menuju ke arah loker-nya. Hatinya semakin berdebar saat dia melihat sesuatu yang tidak beres dari kejauhan.

Semakin dekat dia mendekat, semakin jelas pemandangan di depannya: semua isi loker miliknya tergeletak berantakan di lantai.

Buku-buku dan catatan pribadinya berserakan, beberapa bahkan terinjak-injak oleh siswa yang lewat tanpa peduli. Queen merasakan jantungnya seakan terjepit.

Dia berjongkok, mencoba mengumpulkan barang-barangnya sambil berusaha keras menahan air mata yang mulai menggenang tanpa di sadari oleh orang-orang karena pada dasarnya gadis terlihat kuat di luar tapi ternyata rapuh di dalam.

Rasa malu dan kecewa bercampur menjadi satu, membuatnya semakin sulit untuk tetap tegar di tengah kerumunan siswa yang terus memandangnya dengan tatapan penuh tanya dan bisik-bisik yang tidak mengenakkan.

Queen memandang tajam ke arah setiap orang yang berkerumun di ruangan itu, hatinya diliputi keinginan kuat untuk mengetahui pelaku yang telah mengacak-acak lokernya.

Matanya tertuju pada Alexi, yang berdiri bersama gengnya, memberikan senyuman sinis seolah mengirim pesan tersembunyi, "Jangan coba-coba melawan kita-kita, lo boleh di cap sebagai ratu bullying, tapi mereka enggak tahu saja siapa yang lebih kuat diantara kita."

Alexi dan teman-temannya tampak terkejut melihat reaksi dingin Queen, yang hanya membalas dengan senyum mengejek serupa.

"hanya begitu responnya?why?"

Alexi menggenggam tangannya erat, bibirnya bergetar karena marah. "Ini baru permulaan sialan!" bisiknya dengan nada yang mengancam.

"Cabut," ucap Alexi, memimpin kelompoknya keluar dari ruangan itu.

Queen dengan tatapan dingin, merapikan barang-barangnya sambil mengatur strategi untuk menghadapi ancaman yang akan datang.

Di saat itu, Lio, muncul dari belakang dan berkomentar dengan nada merendahkan, "Rupanya bukan hanya gue yang benci lo."

"Karena mereka iri sama gue,"jawab Queen dengan ketenangan yang membuat Lio tertegun, karena tidak biasanya gadis itu menyahut perkataannya. Biasanya Queen selalu diam saat dia mengusiknya.

"Oh ya? Bukannya lo ini cuman sampah." Lio melemparkan kata-kata itu dengan nada penuh ejekan, meninggalkan Queen berdiri tegap, menghadapi hinaan dengan kepala terangkat tinggi.

Queen mengalihkan pandangannya, emosi yang belum mereda semakin dipanaskan oleh Lio, cowok tengil di sebelahnya.

"Terserah lo, Pak Ketua," ucapnya tajam sambil berusaha beranjak pergi.

Namun, Lio cepat-cepat menahan lengan Xera. "Senang banget, ya, bisa pegang lengan gue?" sindir Xera ketika, tanpa sepengetahuannya, tinta hitam dari tangan Lio sudah menodai baju seragamnya.

Rencana jahat Lio buyar ketika suara keras memanggil, "Vale!" Gadis yang memanggil tampak berwibawa dalam seragam kelas atas.

Lio hanya bisa mendecak kecewa, sementara Queen menatap cewek itu, alisnya berkerut dalam kebingungan dan penasaran.

"Vale kan?" tanya cewek itu, mengulurkan tangan.

Meski penasaran dengan kakak kelas di depannya, Queen balas menjabat tangan itu.

Sementara itu, si ketua kelas hanya memandang sejenak dengan tatapan malas dan langsung meninggalkan mereka berdua.

"Iya," sahut Queen dengan anggukan singkat, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

Queen menghampiri Chelsea dengan rasa penasaran yang tergambar jelas di wajahnya.

"Kakak kenal sama aku?" tanyanya, penuh harap.

Chelsea tersenyum lebar, "Kenal dong, lo kan yang pernah membanggakan sekolah ini dengan kepiawaian lo memainkan violin."

"Nama kakak siapa?" Queen mengeja nama tag gadis di depannya berkata,"ah kak chelsea, pacar kak Sean kan?"

"ternyata lo kenal gue juga," kata chelsea.

"Salam kenal, Kak," kata Queen, sambil menundukkan kepala tanda hormat, yang disambut anggukan singkat Chelsea. "siapa enggak kenal couple goals sekolah kita, yang katanya sama-sama dingin kayak es," canda Queen.

"ternyata lo friendly banget ya, gue sama sekali enggak liat di diri lo jiwa ratu bullying,"

Queen tersenyum tipis, "aku hanya bully orang tertentu kak,lebih tepatnya cewek yang sok kecentilan ke kak Ell,"

"pasti cewek nyembunyiin sesuatu ke Lison, enggak segitunya dia bully cewek lagi, kalo cewek ini sangat berharga bagi Ellison," kata Chelsea dalam hati menatap curiga Queen.

Chelsea bersiap untuk beranjak, namun mendadak dia mengingatkan, "Hati-hati, cowok itu hampir saja tumpah tinta ke baju lo."

Queen mengecilkan matanya, terkejut, lalu berucap, "Terima kasih, Kak."

Chelsea hanya mengangguk singkat sambil melambaikan tangan, berlalu meninggalkan Xera yang masih terpaku sejenak, mengolah info yang baru saja diterima.

"kakak itu ternyata baik!" gumam Queen.

1
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
*lalu
🍏A↪(Jabar)📍
typo *mati
ladies_kocak: 🤭🤭🤭😁😁
total 1 replies
Diah Al Khalifi
up lagi dong/Pray/
ladies_kocak: ok di kabulin nanti ya, kalo ga sore ya malam
total 1 replies
aRwanA
makin romantis kalian berdua ni
Diah Al Khalifi
makasih Thor up 2;dlm sehari🙏🙏
aRwanA
semuga lancar nikahan uin sma ell.ya emang el harus cepat bertindak biar tanggung jawab uin ada pada el sebagai suami
🍏A↪(Jabar)📍
up
Diah Al Khalifi
up lagi dong Thor 🙏🙏
Diah Al Khalifi
up lagi dong
seru cerita nya🙏
Diah Al Khalifi
syukur ayah mario selamat
GK jd mewek UIN🤭
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
aRwanA
akhirnya si mario pulang juga bikin hawatir uin
Diah Al Khalifi
bucin kan sdh ell GK peduli dpn org byk🤭
aRwanA
quen lucu
Diah Al Khalifi
grazy up Thor 🙏
Diah Al Khalifi
crazy up dong Thor 🙏🙏
DISTYA ANGGRA MELANI
Tolong donk buat uin bisa berubah kuat seperti almarhum kakak kembar nya untuk melawan kluarga yg telah membantai mommy & daddy nya... Biar tmbh seru pa lgi didampingi oleh kak ell..
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Diah Al Khalifi
baiknya queen
ko ada aja yg GK suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!