Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
"Dila ..." Suara itu membuat Dila menoleh ke belakang , alangkah terkejutnya Dila ketika melihat Farel menatap ke arah diri nya , dan tas yang di bawa oleh Dila . Saat ini Dila sudah hampir sampai di depan gerbang . Suasana pasantren sudah sangat sepi , mengingat para santri sudah beristirahat ..
"Mau kemana ?" Tanya Farel sambil melirik ke tas yang di bawa oleh Dila .
Dila tergeragap .. "a--anuh , ini aku mau kasih baju buat adik panti"sahut Dila bohong , di dalam hati nya Dila berdoa semoga Farel bisa mempercayai perkataan nya .
Farel menatap kedua bola mata Dila dengan intens . Bukan bermaksud apa , tapi Farel ingin mencari sesuatu ... Karena Farel yakin Dila telah menyembunyikan sesuatu hal yang sangat besar ...
Dila yang di tatap seperti itu oleh Farel langsung membuang pandangan nya ke samping . "Kak , kita bukan muhrim . Jadi kamu di larang natap aku kayak gitu " tegur Dila .
"Astaghfirullah" Farel segera membuang pandangan nya , dan menatap ke arah samping . Sungguh entah mengapa Farel lupa , entah apa yang ada di pikiran Farel , yang Farel yakini jika Dila telah menyembunyikan sesuatu yang besar .
"Maaf Dila " ucap Farel lagi .
Dila mengangguk singkat . "Yaudah kalau begitu , aku mau pergi ke panti dan tugas kamu jaga Rayyan . Jangan lupa jika dia itu anak kamu juga" ucap Dila ketus .
Farel menggeleng kan kepala nya . "Dila aku tidak akan biarkan kamu pergi" ucap Farel .
Dila mengerutkan kening nya ."mak--maksud kamu apa ?" Tanya Dila was-was takut jika Farel mengetahui sesuatu tentang diri nya .
Dila sampai menggigit bibir bawah nya , karena ketakutan .
Farel memperhatikan gelagat Dila yang seperti orang ketakutan . Farel itu sudah mengenal Dila lama , jadi sedikit banyak nya tau sifat Dila .
"Ada yang kamu sembunyikan?" Tanya Farel .
Dila tersentak , lalu langsung menggeleng kan kepala nya cepat. "Apa sih kamu . Udah aku mau pergi"
"Dila kamu enggak boleh pergi"
"Kenapa ?"
Farel mendesah kasar . "Ini sudah malam , kamu lihat , jam sudah menunjukkan hampir pukul 12 malam . Aku takut terjadi sesuatu yang buruk sama kamu . Jalan panti asuhan juga sangat jauh dari pondok pesantren ini" ucap Farel sambil menunjukkan jam yang ada di pergelangan tangan nya .
Dila bernafas lega , dia pikir Farel mengetahui sesuatu tentang nya , dan menahan nya tidak boleh pergi ... Tapi ternyata dugaannya salah . Ternyata Farel mengkhawatirkan diri nya .
Tapi stop ! Dila tidak boleh terlena dengan mulut manis Farel . Dila tidak butuh kata-kata dari Farel yang dia butuhkan hanya lah uang dan hidup layak , seperti ketika diri nya hidup bersama dengan Arsyad . Menjadi istri Arsyad akan menjamin kehidupan nya . Sedangkan Farel tidak memiliki apapun ...
Tanpa menghiraukan perkataan Farel , Dila melanjutkan langkah kaki nya , namun sesuatu terjatuh dari balik gamis yang di kenakan nya . Membuat nya berhenti , dan membalikkan tubuh nya .
Farel langsung meraih benda yang jatuh tersebut , dan seketika kedua mata nya langsung membulat sempurna , ketika membaca nama yang tertera ...
"Dila kamu ?" Farel menatap Dila yang tengah menatap nya dengan tatapan ketakutan .
Farel tidak bodoh . Farel tau , tadi diri nya juga menyelidiki kasus anak sambung Arsyad yang keracunan , dan di dalam mie ayam tersebut , seratus persen terdapat zat racun yang sangat berbahaya , dan nama nya sama dengan benda yang di pegang oleh Farel saat ini . , Dan menurut saksi beberapa orang , tadi Dila datang ke rumah yang di tempati oleh istri Arsyad , membawa sebuah bekal , tapi mereka semua tidak tau apa yang di berikan oleh Dila kepada Lydia . Dan satu hal yang membuat Farel semakin resah , kotak bekal yang di jadikan untuk wadah mie ayam itu sangat persis dengan yang di punya Rayyan ... Tapi Farel tidak mau menuduh sembarangan orang ...
"Jujur Dila . Ini apa maksud nya ? " Kalau sudah seperti ini pikiran Farel langsung terarah ke sana . Sebab Dila selalu menunjukkan ambisi nya ingin mendapatkan Arsyad .
Dila tergeragap , lalu ingin berlari. Namun Farel langsung menahan nya .
"Dila ...."
"Iya aku yang melakukan nya"
Deg
Farel menggeleng-gelengkan kepala nya tidak menyangka dengan pengakuan Dila .
Padahal tadi diri nya berharap bukan lah Dila yang melakukan nya ,
"Jadi kamu yang memberikan mie ayam tadi kepada Lydia ?" Tanya Farel .
"Ya ! Aku yang memberi nya . Aku yang sudah menaruh racun di makanan itu. Aku pikir Lydia yang akan memakan nya . Namun aku salah . Malah anak nya yang makan . Aku mau Lydia yang mati.... Dia yang mati " ucap Dila .
"Astaghfirullah .. Dila . Kamu kelewatan. Bertobatlah Dila "
Dila tersenyum sinis . "Lantas apa beda nya aku sama kamu ha ? Kamu juga pernah mem bunuh orang!!"
"Dila cukup ! Apa yang aku perbuat di masa lalu juga tidak baik . Tapi aku tidak sengaja Dila . Dan apa yang kamu perbuat juga itu salah . Ayo kamu harus menanggung jawabkan semua perbuatan kamu"
Farel langsung menarik tangan Dila , namun Dila langsung menepis nya dengan kasar .
"Aku tidak mau "
"Dila. Kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kamu perbuat " tegas Farel menarik tangan Dila lagi .
Dila mencoba menepis nya , namun pegangan Farel sangat erat ...
Dila yang tidak kehabisan akal langsung menggigit tangan Farel hingga pegangan Farel terlepas ...
Setelah terlepas Dila berlari, Farel yang melihat nya langsung mengejar Dila ...
____
____
"bunda , bunda , ayo kejar aku .." teriak Zahra sambil berlari .
Lydia berhenti lalu menarik nafas nya panjang , sungguh sangat lelah mengejar Zahra . "Sayang sudah dong . Bunda capek banget . Kamu kan tau kalau bunda lagi hamil , nanti dedek nya kecapean Zahra ...." Ucap Lydia .
Zahra tidak menggubris nya sama sekali ,
Zahra tetap saja berlari ..
"Bunda mah lemah ." cetus nya .
Lydia menatap Zahra yang terus saja berlari .
"Zahra istirahat dulu . Nanti kamu kecapean " teriak Lydia .
Zahra menggeleng kan kepala nya . "Enggak mau , bunda harus kejar aku" teriak Zahra .
Lydia hanya menghela nafas nya panjang . Masih menstabilkan detak jantung nya yang berdetak sangat kencang, sehabis berlari mengejar Zahra ...
Namun Lydia terpekik ketika melihat sebuah mobil sangat kencang , tepat mengarah kepada Zahra .
"Zahra awas nak ......." Teriak Lydia .
"Zahra sayang ."
"Sayang , bangun " Arsyad menepuk lembut pipi Lydia , membuat Lydia tersentak , dan langsung duduk ...
Lydia menatap sekeliling nya , yang berubah menjadi ruangan putih...
Lydia menoleh ke arah Arsyad . "Bang , Zahra ?"
Arsyad tersenyum , meraih tangan sang istri lalu mengecup nya dengan lembut , "Alhamdulillah , Zahra sudah sadar sayang . Tadi abang baru saja melihat nya , dan kondisi nya sudah membaik . Racun di dalam tubuh nya sudah hilang , ...." ucap Arsyad .
Lydia tersenyum , merasa sangat bahagia mendengar nya , dan berulangkali mengucapkan hamdalah dan rasa syukur kepada Allah SWT ..... kemudian Lydiamengerutkan kening nya ketika menatap sekeliling nya "lalu aku kenapa bang , kok ada di sini ?" Tanya Lydia .
"Tadi adek pingsan tidak sadarkan diri . Jadi Abang bawa ke ruangan ini ,"
Lydia mengangguk kan kepala nya , mungkin karena terlalu banyak menangisi Zahra tadi ,"Bang , aku mau bertemu Zahra " ucap Lydia .
"Ayo , kita temui Zahra " ajak Arsyad , meraih tangan Lydia membantu nya beranjak dari brangkar rumah sakit ...
"Mau Abang gendong ?" Tawar Arsyad sambil mengedipkan sebelah mata nya .
Lydia memukul lengan Arsyad pelan . "Abang ih , modus banget "
Arsyad terkekeh mendengar nya . Lucu sekali menggoda sang istri , lihat saja bagaimana wajah Lydia saat sekarang ini , sudah memerah seperti tomat . Ingin sekali Arsyad memakan nya , namun teringat jika ini di rumah sakit . Kalau di rumah , Arsyad tidak akan melepaskan Lydia nya .
Cklek
Arsyad membuka pintu ruangan tersebut , dan langsung mendapati seorang perempuan yang memakai cadar , menatap ke arah kedua nya .
"Aku bunuh kamu Lydia ! Aku pastikan kamu mati " pekik orang itu , dan langsung mengarah kan pisau tersebut ke arah Lydia ...
Srreeeet
"Aaaaaaa" teriak Lydia ..
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah