Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8. BMS
" ada apa Oma, kenapa kalian menyuruh barra datang kesini?
kalau hanya untuk membicarakan tentang pernikahan, maafkan barra Oma, barra tidak bisa mewujudkan nya, kalian tahu kan keadaan barra seperti apa" barra tidak ingin mengecewakan mereka tapi apa boleh buat semua sudah dilakukan fobia nya tetap tidak sembuh.
" sebelum Oma mati, Oma ingin menggendong cicit darimu ucap Oma dengan suara sendu, harapan cucu satu satu nya kini pupus sudah, barra tidak bisa menikah, jangan kan menikah berdekatan dengan wanita pun tidak pernah.
"maafkan Oma, Oma tidak becus menjaga mu waktu kecil, coba kalau Oma tidak percaya dengan wanita itu pasti tidak akan terjadi seperti ini" mata Oma berkaca kaca mengingat kejadian dulu yang membuat barra seperti ini.
"sudah Bu, semua sudah terjadi jangan menyalahkan diri sendiri, kita semua salah disini" Lilyana merangkul ibu mertua nya yang menangis sedih.
"Oma barra janji, kalau barra sembuh, barra akan langsung menikah" barra memeluk Oma dan ibu nya.
sedangkan Bastian yang berdiri di pojokan hanya menatap datar mereka, muka nya tanpa ekspresi tapi dalam hati nya juga ikut sedih dengan yang di alami tuan nya, sudah berbagai cara di lakukan tapi tidak membuahkan hasil .
...----------------...
mereka akhirnya kembali ke mansion pribadi barra dengan tubuh Kirana yang sudah terasa segar setelah mandi dan berganti pakaian,
'wah, rumah apa istana ini, walaupun lebih besar rumah yang tadi , tapi rumah ini lebih mewah, lebih indah, bakal betah ni bekerja disini' Kirana membatin sambil celingukan sana sini menatap seluruh isi mansion.
setelah di beritahu letak kamar nya oleh kepala pelayan kirana segera merebah kan tubuh nya. hari ini ia disuruh beristirahat dan besok baru akan mulai bekerja. setelah ini ia akan menemui kepala pelayan untuk di beri tahu apa saja pekerjaan nya di mansion ini.
...----------------...
barra makan malam dengan khidmat tanpa ada suara, semua pelayan berbaris di belakang meja termasuk koki bersertifikat yang bekerja disana. tugas nya memasak makanan sehat sesuai standarisasi.
barra tidak pernah makan sembarangan, kalo bukan koki nya yang memasak dia tidak akan bisa memakan nya.
"pak Asep, suruh pelayan baru menemui ku di ruang kerja" ucap barra setelah selesai makan sambil mengelap bibir dengan tissu.
pak Asep segera menuju paviliun belakang menuju kamar Kirana, padahal pak Asep sudah memberitahu kirana untuk menemui nya, eh malah sekarang tidak nongol batang hidung nya.
Kirana yang baru bangun tidur akan segera membuka pintu saat terdengar bunyi ketukan, Kirana pun terkejut dan membanting pintu nya.
"tunggu, sebentar pak saya belum pakai baju" Kirana beralasan agar pak Asep tidak curiga ia belum memakai rambut palsu nya.
setelah selasai Kirana segera keluar kamar,
" kenapa kau tidak menemuiku? tanya pak Asep yang melihat Kirana baru bangun tidur, baru mau kerja sudah buat kesalahan, pasti tuan muda nya akan marah .
"maaf pak, saya kelelahan baru datang dari desa, tolong di maklumi ya pak" ucap Kirana sambil cengengesan .
" cepat ke atas ke ruangan kerja tuan muda sudah menunggu mu" pak Asep segera meninggalkan Kirana yang terbengong sendirian. ia tidak tahu ruang tuan nya ada di lantai mana.
saat Kirana berjalan ia berpapasan dengan pria yang bekerja sebagai pelayan disana, untung nya pria itu memberi tahukan letak ruang kerja tuan muda nya.
'kenapa aku tidak melihat ada perempuan disini' batin Kirana terus berjalan menuju lantai 3 melalui tangga.