kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 30 " Permintaan suamiku
Aku membuat bubur untuk suamiku dengan penuh cinta agar dia bahagia. setelah matang aku ke rumah sakit , aku bersama Rizwan dan Rezky.
. Kami pun sampai di sana dengan bahagia. Suamiku masih terpejam dengan tenang. aku masuk dengan pelan , di sana ada Ditya dan Adam.
" Dit udah lama?" aku menaruh bubur itu di meja sambil tersenyum memandangi mereka.
" baru sih, oh iya besok gua mau tunangan dengan calon gua kemarin gua ketemu dia di jalan." Ditya tersenyum.
" siapa nama nya ? kalau boleh tau " aku tersenyum sambil merapihkan selimut .
" Bunga Rizal" jawab Ditya sambil tersenyum . senang nya karna ingin meminang sang kekasih.
" wih Bunga ya? Itu teman gua tau" Vero masuk membawa pisang dan kue kering.
" kok kenal sih?" aku heran sambil mengelus kepala suamiku.
" iyah, kita itu sobat lama, jarang ketemu karna sibuk dengan urusan masing- masing." Ditya tersenyum sambil merangkul .
" oh , selamat ya semoga nanti menjadi pendamping elu yg terakhir ya" aku mengelus suamiku sambil melirik ke arah Ditya.
Ternyata suamiku sudah bangun dengan tatapan sedih melihat 2 lelaki itu yg sangat akrab dengan ku .
" mas ini bubur untuk mu , aku tadi membuat ini dengan penuh cinta" aku mengambil bubur itu sambil tersenyum berharap suamiku tak sedih lagi.
" makasih , aku boleh bertanya dan minta satu permintaan?" suamiku menyingkirkan rambut ku yg masuk ke mulut.
" apa itu ? Aku sanggup memberikan nya " aku memandangi penuh senyuman sekaligus rasa takut .
" kemarin kau bahagia dengan Dia, apakah sebahagia itu ketika bersama David ? Jika iyah aku akan mundur kau boleh bersenang - senang lah bersama dia, permintaan ku hanya satu kau bujuk ayah ku untuk mengakui ku . Karna diriku sudah tak sanggup hidup seperti ini, ingin bahagia , dan waktu yg ku punya hanya sedikit , aku ingin merasakan kebahagiaan sekali seumur hidup ku. Aku ingin kau bahagia dengan pilihan mu, jika aku bukan orang itu, maka aku ikhlas melepas mu bersama dia" suamiku menahan air mata nya sambil tersenyum getir.
" aku tidak bahagia sewaktu bersama David , karna dulu aku tidak mencintai nya , sama hal nya seperti bersama Vero kemarin, kau jangan bicara seperti itu karna aku sangat mencintai mu, aku janji akan memenuhi permintaan mu , tapi aku mohon kau harus sembuh karna aku tak mau menyesal lagi" tangis ku pecah memeluk suamiku .
" kau jangan begitu karna Diani hanya milik mu seorang, saya malu, dan saya hanya ingin menjadi teman saja tak lebih tidak bermaksud menyakiti hati mu juga. " Vero mengelus tangan kurus suamiku.
" Uhukkk Uhukkk, aku tau, diriku punya kekurangan, aku tau diriku tak sempurna , ku tak pantas bersama Diani, jika kau mencintai nya maka aku akan mundur , bahagiakan lah dia " Suamiku batuk dan nafas nya tersengal - sengal.
" nggak , aku nggak cinta pada nya , tolong kau harus sembuh ,demi aku, diriku tak mau kehilangan mu lagi , aku sudah kehilangan David karna kesalahan ku" aku Histeris sambil memeluk tubuh kurus nya.
Suamiku memejamkan mata nya air mata nya tak bisa di bendung, dada nya terasa sesak dan sakit.
" mas bangunnnn" aku semakin histeris memeluk tubuh kurus nya.
" sabar , biar dokter menangani nya" Mamah memeluk ku sambil menahan air mata nya.
"hiks aku takut , suamiku pergi " aku memeluk mamah.
Dokter pun memeriksa nya dengan cepat .
Kami menunggu di luar, sambil di temani air mata.
Setelah selesai dokter keluar menutup pintu.
" dok gimana kondisi suami saya?" aku memandanginya sambil menangis.
" kondisi nya semakin buruk " jawab dokter sambil membuka masker nya.
" dok lakukan apa aja yg penting bisa sembuh"Paman Hadi menyeka air mata nya sambil menjawab.
" kami akan melakukan upaya untuk menyelamatkan nyawa nya tapi berdoa juga itu yg utama" Dokter setengah baya itu memberikan senyuman nya.
" makasih dok, kami akan membantu dengan doa juga " Paman Hadi tersenyum sedih.
" oke , saya permisi" Dokter melangkah menuju ke ruangan nya lagi.
Kami hanya tersenyum dan masuk lagi menemani suamiku.
" mas kau harus kuat demi aku" Aku mencium tangan kurus nya dengan di temani air mata mengalir.
" sabar ya , Idham orang nya kuat" Ditya mengelus tangan ku sambil tersenyum.
" aku nggak mau kehilangan nya karna dia hidupku yg terakhir" Aku menunduk sambil di penuhi air mata.
Ditya dan yg lainnya hanya diam sambil menangis .
Aku takut sekali karna sudah tau rasanya akan kehilangan . Diriku ingin membahagiakan nya meski aku tau om Rudy tak mau mengakui nya.
berjumpa lagi di karya lain saya . 🙏