Kenan Meyer menikah dengan Cleopatra Mateo, di pernikahannya dia tampak manis tapi sebenarnya ada rahasia tersembunyi ---- Cleopatra adalah seorang model cantik dan seksi, dia merenggut cinta Kenan dengan kecantikannya !
Akhirnya, suatu pernikahan menjadi ajang balas dendam bagai permainan kucing dan tikus!
Cleopatra sangat percaya diri, dia percaya bahwa pesonanya dapat memikat Kennan yang kejam.
Tidak mengherankan, Kennan kalah.
Dia akhirnya jatuh cinta pada Cleopatra, dan dia tidak bisa menyakiti wanita di depannya!
Seorang pria kejam yang tidak percaya pada cinta, akhirnya dikalahkan oleh permainannya sendiri!
Akankah Cleopatra dan Kennan saling mencintai dan tetap menikah? Bagaimana Kennan mencoba menjadikan Cleopatra sebagai istrinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Setelah menandatangani surat perjanjian tersebut, Cleo menyerahkan berkas itu pada Kenan.
"Kau boleh pergi sekarang!" usir Kenan setelah menerima berkas tersebut, dan memberikannya pada Bram untuk diperiksa.
"What? Kau mengusirku? Seorang Cleopatra Mateo yang cantik dan seksi di usir?" tanya Cleo dengan wajah yang terkejut bercampur dengan kesal.
Kenan menganggukkan kepalanya dengan raut wajah yang datar. "Tunggu apa lagi? Cepat pergi!" usir Kenan kembali saat melihat Cleo hanya diam saja tidak beranjak dari tempatnya.
"Oh my God," Cleo mengusap dadanya dengan perlahan. Dia berusaha untuk sekuat mungkin menahan emosinya yang sebentar lagi akan meledak. "Sabar Cleopatra, orang sabar di sayang Tuhan," gumamnya dalam hati sembari menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan. "Sebelum aku pergi, aku ingin mengembalikan jas milikmu." Cleo memberikan paper bag yang berisikan jas milik Kenan.
"Buang saja! Karena aku tidak suka sesuatu yang sudah disentuh orang lain."
"What?" pekik Cleo. Kini dia tidak bisa lagi menahan amarahnya yang sudah sampai di atas kepala. "Kalau begitu kau saja yang buang!" ia melempar paper bag tersebut hingga tepat mengenai wajah Kenan.
Dan Bram yang sejak tadi diam melihat interaksi antara Nona Cleo dan Tuan Kenan, langsung tertawa lepas saat melihat bagaimana paper bag itu mendarat dengan sempurna di wajah tampan tuannya.
"Bram!" geram Kenan saat mendengar asistennya tertawa. "Kau bosan hidup?"
"Maaf Tuan," Bram menundukkan kepalanya.
"Oh ya, satu lagi!" Cleo yang hendak pergi dari tempat tersebut, justru melangkahkan kakinya mendekati sosok Kenan.
Cup.
Dengan cepat Cleo mengecup bibir Kenan hingga pria itu tidak sempat untuk menghindar. "Kau bilang tidak suka sesuatu yang sudah disentuh oleh orang lain bukan? Jadi buang bibirmu itu!" sindir Cleo dengan senyum penuh kemenangan, berjalan keluar dari mansion Kenan dengan sangat anggun. "Kau sudah salah memilih orang untuk bermain-main, aku Cleopatra Mateo bukan wanita yang hanya diam saja saat di permalukan," gumamnya sembari masuk ke dalam mobil.
"****!" umpat Kenan dengan penuh emosi setelah melihat kepergian Cleo.
"Ini Tuan," Bram yang cepat tanggap segera memberikan tisu pada tuannya.
Kenan langsung mengambil tissue tersebut untuk membersihkan bibirnya yang sudah disentuh oleh Cleo."Hubungi Kaylin! Beritahu dia sebentar lagi keinginannya terwujud."
"Baik Tuan," Bram segera mengambil ponselnya, menjalankan perintah tuan Kenan dengan segera karena takut terkena amarah dari pria itu.
*
*
Sementara itu di tempat yang berbeda, di sebuah negara dengan maskot sebuah patung Merlion. Terlihat seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang yang tergerai indah di punggungnya, tengah tersenyum setelah menutup panggilan yang diterimanya.
Wanita itu tampak tersenyum bahagia setelah menerima informasi dari Bram, dari pria yang merupakan asisten pribadi Kenan Meyer. Karena pada akhirnya apa yang diinginkannya sebentar lagi menjadi kenyataan, dan pengorbanannya selama ini dengan melarikan diri dari Jakarta dan memilih tinggal di Singapura membuahkan hasil. Kenan sebentar lagi akan menikah dengan Cleopatra, dan sudah saatnya dia kembali ke Jakarta.
"Cleopatra Mateo..." Kaylin tersenyum dengan seringai tipis dibibirnya. Dia sudah tidak sabar untuk pulang ke Jakarta dan bertemu dengan wanita itu.
"Kay, apa lagi yang sedang kau rencanakan?"
Deg.
Kaylin menengok kebelakang, dan begitu terkejut saat melihat sosok pria tampan yang selama ini tinggal bersamanya, tengah menatap dengan penuh curiga.