Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Edward yang baru datang senyam-senyum sendiri membayangkan betapa bucin nya dia pada Anya saat ini.
"Bos" panggil Asisten Joo membuat Edward kaget.
"Kau sedang apa di ruangan ku?" tanya Edward kesal karena asisten Joo sudah membuyarkan lamunannya.
"Ma-af bos"
"Kau mau apa?" tanya Edward kesal
"Ryu kecelakaan bos" jawab Asisten Joo
"Sial!" maki Edward
"Bagaimana bisa dia kecelakaan?"
"Rem mobil nya tiba-tiba blong bos dan barang bawaan nya semua hancur"
"Bagaimana kondisi nya sekarang?"
"Ryu mengalami patah tulang bos dan sekarang di larikan ke rumah sakit Madiun"
Edward memijat pelipisnya bagaimana bisa mobil yang di kendarai anak buah nya mengalami kecelakaan, semua mobil selalu di cek dengan baik.
"Cari tau penyebab pasti nya"perintah Edward dan diangguki asisten Joo patuh.
Tiba-tiba ponsel Edward berbunyi dan dia segera mengangkat nya.
"Hallo"
"Berapa kerugian yang kau alami?"tanya papa Jhon
"Belum tau pa,aku belum melihat langsung keadaan nya, bagaimana bisa kau mendapatkan informasi secepat ini?"
"Apa perlu papa yang datang ke Indonesia untuk membereskan nya?"
"Tidak perlu pa aku bisa sendiri mengatasi nya"jawab Edward santai lalu segera menutup ponselnya.
"Sial! Siapa yang berani bermain-main dengan ku" gumam nya kesal.
*****
"Harum sekali An,kamu sedang apa?" tanya bik Sum saat melihat Anya tengah berkutat di dapur.
"Aku membuat kan Edward sup daging bik,aku rasa dia lelah bekerja seharian jadi perlu makan makanan yang bisa menyegarkan tubuh nya dan sup daging pilihan ku"
"Bibi senang kamu sudah mulai menerima tuan Edward,An"
"Lebih tepatnya menerima takdir bik,jika aku menolak juga tidak akan ada gunanya bukan, lebih baik menerima siapa tau lambat laun Edward bisa berubah jadi lebih baik dan mau melepaskan ku"
"Jangan sok tau,Tuan Edward tidak suka makan sup,dia tau apa yang harus dia lakukan,aku rasa vitamin yang di minum Tuan Edward cukup baik jadi tidak ada yang harus di khawatir kan" sahut Elena
"Apa kamu tidak berniat memecat pembantu di rumah ini An?" Sindir bik Sum
"Dia tidak ada wewenang untuk itu bik karena dia hanya istri pajangan bukan istri sungguhan" ejek Elena sambil tersenyum kecil.
"Bik sudahlah aku tak ingin berdebat dengan nya"lerai Anya
"Tapi bibi yang merasa gregetan An!"
"Mungkin saja dia memang sedang mencari cara agar bisa keluar dari rumah ini bik jadi dia terus mencari cara agar berdebat dengan ku tapi harus dia tau pemikiran nya salah aku tidak akan pernah memecatnya karena memiliki pembantu seperti nya seru bik" jawab Anya sambil tersenyum manis sedangkan Elena mengepalkan tangannya menahan emosi.
"Ternyata kau pintar An" puji bik Sum
"Bik aku sudah selesai memasak,aku harus mandi dulu bik takut suami ku pulang aku masih bau masakan"ucap Anya melepaskan apron yang dia kenakan.
"Iya, sana mandi" jawab bik Sum dan diangguki Anya sambil berjalan ke arah kamar nya.
"Benar-benar licik kamu An, aku yakin kamu punya rencana tersendiri masuk ke rumah ini" tuduh Elena.
"Bersikap lah dengan baik El jika kau tidak ingin menyesal" ingat bik Sum tapi Elena tetap dengan pendirian nya.
****
"Seperti nya ada yang merusak rem nya tuan"lapor Asisten Joo saat mereka sedang di rumah sakit.
"Dari mana kau dapat informasi?"
"Tadi aku sudah minta Miko untuk mengeceknya dan dia mengatakan ada yang menyabotase markas kita"
"Periksa CCTV" perintah Edward
"Pindah kan Ryu ke rumah sakit ternama dan perketat penjagaan nya jangan sampai ada yang tau dengan kondisi Ryu saat ini, mungkin saja ada yang menginginkan kematian Ryu juga" ujar Edward lagi membuat Asisten Joo bingung.
Edward merogoh kantong nya mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.