NovelToon NovelToon
Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Reinkarnasi / Fantasi Isekai
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Raven Blackwood

mengikuti perjalanan Kaelan, seorang remaja yang terjebak dalam rutinitas membosankan kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh teman-teman yang tidak memahami hasratnya akan petualangan, Kaelan merasa hampa dan terasing. Dia menghabiskan waktu membayangkan dunia yang penuh dengan tantangan dan kekacauan dunia di mana dia bisa menjadi sosok yang lebih dari sekadar remaja biasa.

Kehidupan Kaelan berakhir tragis setelah tersambar petir misterius saat dia mencoba menyelamatkan seseorang. Namun, kematiannya justru membawanya ke dalam tubuh baru yang memiliki kekuatan luar biasa. Kini, dia terbangun di dunia yang gelap dan misterius, dipenuhi makhluk aneh dan kekuatan yang tak terbayangkan.

Diberkahi dengan kemampuan mengendalikan petir dan regenerasi yang luar biasa, Kaelan menemukan dirinya terjebak dalam konflik antara kebaikan dan kejahatan, bertempur melawan makhluk-makhluk menakutkan dari dimensi lain. Setiap pertarungan mempertemukan dirinya dengan tantangan yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raven Blackwood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petuah Takashi dan Sistem Peringkat Dunia

Dua hari telah berlalu sejak aku pertama kali terbangun di rumah Takashi. Dalam dua hari itu, tubuhku memulihkan dirinya dengan cepat, tapi bukan hanya tubuh yang kugunakan untuk memulihkan diri. Aku juga meluangkan waktu untuk menenangkan pikiranku, merenungkan apa yang telah terjadi selama pertarungan melawan Veron. Aku telah menyentuh batas kekuatanku, bahkan mungkin lebih dari itu. Ada sisi gelap dalam diriku yang muncul ketika aku tidak lagi sadar kekuatan yang menakutkan dan tak terkendali. Tapi sekarang, aku merasa lebih kuat. Setiap sel dalam tubuhku terasa seperti dipenuhi oleh energi yang baru. Meski begitu, ada sesuatu dalam kata-kata Takashi yang membuatku berpikir lebih dalam tentang kekuatan itu.

Sore itu, aku duduk di depan pintu rumah Takashi, menikmati angin yang sejuk dari pegunungan di sekitar. Tempat ini sungguh tersembunyi. Rumah Takashi berada di puncak sebuah bukit terjal, dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi yang tampak seperti benteng alami. Dari sini, aku bisa melihat hamparan hutan dan lembah di kejauhan, jauh dari medan pertempuranku yang lalu. Di sini, dunia terasa sunyi, seolah tak ada yang bisa mencapai kami.

Takashi duduk di sampingku, membawa dua cangkir teh hangat. Dia menyerahkan satu padaku, dan aku menerimanya dengan anggukan kecil. Teh ini sudah menjadi bagian dari rutinitasku selama dua hari terakhir minuman yang sederhana namun memberi kekuatan yang tenang. Kami berdua menikmati keheningan sejenak sebelum Takashi akhirnya berbicara.

“Kau tampak lebih baik sekarang,” katanya sambil memandangi pemandangan. “Tubuhmu benar-benar luar biasa, Kaelan. Dalam dua hari, kau telah pulih sepenuhnya dari luka-luka yang parah.”

Aku menyesap tehku perlahan, memikirkan kata-katanya. “Ya, aku merasa lebih kuat sekarang. Rasanya seperti kekuatan dalam diriku terus tumbuh sejak pertarungan terakhir.”

Takashi mengangguk pelan, lalu menatapku dengan mata yang penuh kebijaksanaan. “Jangan biarkan kekuatan itu membuatmu sombong, anak muda,” katanya tenang. “Kau harus ingat bahwa di dunia ini, selalu ada seseorang yang lebih kuat. Di atas puncak, masih ada puncak yang lebih tinggi.”

Aku terdiam, merenungkan nasihatnya. Meski ucapannya terdengar sederhana, aku tahu maksudnya dalam. “Jadi, tak peduli seberapa kuat aku, selalu ada seseorang yang lebih kuat?” tanyaku, ingin memperjelas makna ucapannya.

Takashi mengangguk lagi. “Betul sekali. Kau harus selalu rendah hati. Kekuatan bisa menjadi berkat, tapi bisa juga menjadi kutukan jika kau tidak tahu cara mengendalikannya.”

Aku menatap teh dalam cangkirku, memikirkan kata-katanya. Kekuatan yang tak terkendali, seperti yang terjadi padaku ketika aku melawan Veron... Itu adalah kekuatan yang menakutkan. Meskipun itu membantuku menang, aku tidak bisa menyangkal bahwa kekuatan itu juga berbahaya.

Takashi kemudian menyandarkan tubuhnya pada kursi bambu tua dan mulai berbicara tentang dunia yang lebih luas. “Kaelan, kau mungkin belum tahu, tapi dunia ini jauh lebih luas dari apa yang kau bayangkan. Di sini, ada sistem yang telah diakui selama ribuan tahun. Sistem peringkat kekuatan yang mencatat seratus orang terkuat di dunia.”

Aku menatapnya dengan penuh minat. “Seratus orang terkuat?” tanyaku. Aku sudah mendengar banyak hal tentang orang-orang kuat, tapi sistem ini terdengar lebih formal.

Takashi tersenyum tipis. “Ya, seratus orang terkuat di dunia. Mereka dibagi menjadi tiga tingkatan. Tingkatan bawah berada di peringkat 50 hingga 100. Orang-orang di tingkatan ini adalah petarung kuat, tetapi mereka masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh. Lalu ada tingkatan menengah, yang mencakup peringkat 11 hingga 49. Di sini, mereka sudah menjadi legenda hidup orang-orang yang kekuatannya diakui di seluruh dunia.”

Aku mendengarkan dengan saksama, mencoba membayangkan betapa kuatnya orang-orang di peringkat itu.

“Dan yang terakhir,” lanjut Takashi, “adalah tingkatan tinggi, peringkat 1 hingga 10. Orang-orang di tingkatan ini tidak lagi dianggap sebagai manusia biasa. Mereka adalah makhluk dengan kekuatan yang hampir tidak bisa ditandingi. Bahkan di antara mereka, hanya segelintir yang benar-benar tahu seberapa besar kekuatan mereka.”

Aku menarik napas dalam-dalam, membayangkan seberapa jauh aku dari orang-orang di peringkat itu.

“Setiap orang yang masuk dalam daftar ini memiliki token peringkat yang menunjukkan posisi mereka,” jelas Takashi lebih lanjut. “Token ini adalah tanda keabsahan kekuatan mereka. Token milik peringkat rendah, yaitu dari 50 hingga 100, terbuat dari perak khusus yang memiliki ukiran unik yang melambangkan identitas mereka. Token peringkat menengah, dari 11 hingga 49, terbuat dari emas unik yang bersinar terang di bawah cahaya matahari.”

Takashi berhenti sejenak, lalu menarik sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah token yang berkilauan muncul di tangannya. Token itu tampak berbeda dari yang dia jelaskan tadi. “Dan untuk peringkat tinggi, dari 1 hingga 10,” katanya sambil mengangkat token itu, “token mereka terbuat dari bahan misterius yang tidak bisa ditemukan di tempat lain di dunia ini. Lihatlah ini.”

Aku menatap token itu dengan kagum. Token itu berwarna hitam gelap, tapi memiliki kilauan seperti bintang yang terperangkap di dalamnya. Di tengah token itu terukir angka 3 dengan desain yang rumit dan indah. Ada lapisan aneh di permukaannya, seperti cahaya yang bergerak pelan di bawahnya.

“Ini... Token peringkat tinggi?” tanyaku, hampir tidak percaya.

Takashi mengangguk. “Benar. Ini adalah tokenku. Aku berada di peringkat tiga dunia, tapi itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk terlibat dalam hiruk-pikuk persaingan peringkat. Tapi token ini adalah bukti bahwa aku pernah berada di puncak dunia.”

Aku menatap token itu dengan kekaguman. “Jadi, bagaimana cara seseorang menaikkan peringkatnya?”

Takashi tersenyum tipis. “Cara untuk menaikkan peringkat sangat sederhana, tapi berbahaya. Kau harus menantang orang yang peringkatnya lebih tinggi darimu untuk berduel. Jika kau menang, kau akan mendapatkan token mereka, dan tokenmu akan berubah sesuai dengan peringkat yang kau ambil. Tapi jika kau kalah, peringkatmu akan turun, dan tokenmu akan diberikan kepada orang yang mengalahkanmu.”

Aku terdiam, merenungkan sistem ini. Ini adalah dunia di mana kekuatan adalah segalanya, dan tempatmu di dunia ini ditentukan oleh kemampuanmu untuk bertarung dan menang.

“Setiap orang yang ada dalam daftar peringkat ini,” lanjut Takashi, “selalu siap menerima tantangan dari mereka yang ingin naik peringkat. Itulah mengapa dunia ini dipenuhi dengan pertempuran dan persaingan.”

Aku tersenyum tipis, merasa tertantang oleh sistem ini. “Jadi, jika aku cukup kuat, aku bisa mencapai peringkat tinggi?”

Takashi mengangguk. “Benar. Tapi ingat, kekuatan adalah pedang bermata dua. Jika kau terlalu fokus pada peringkat, kau mungkin kehilangan tujuan sebenarnya dari kekuatan itu.”

Aku mengangguk pelan, merenungkan kata-katanya. Ada sesuatu dalam nasihatnya yang membuatku berpikir lebih dalam tentang tujuanku. Bukan hanya kekuatan yang harus kucari, tapi juga pemahaman tentang diriku sendiri.

“Kaelan,” Takashi menambahkan sebelum berdiri, “dunia ini penuh dengan orang-orang yang kuat. Tapi kekuatan sejati bukan hanya tentang siapa yang bisa bertarung dan menang. Kekuatan sejati adalah ketika kau bisa mengendalikan dirimu sendiri.”

Aku menatap Takashi dengan penuh hormat. Kata-katanya mulai benar-benar masuk akal bagiku. Dunia ini lebih besar dan lebih berbahaya dari yang kukira, dan aku baru berada di awal perjalananku.

Dengan perasaan penuh tekad, aku tahu bahwa ada banyak hal yang harus kupelajari baik tentang dunia ini maupun tentang diriku sendiri.

1
Hr⁰ⁿ
bagus Thor,tpi tolong di perbaiki aja si buat bicara dan untuk bicara dalam hati,agak pusing kalo baca lngsung kaya gitu,
coba cari novel lain trus cek buat nambah referensi 🙏
Raven Blackwood: masukkan yang menarik, di bab selanjutnya langsung saya pakai nih saran nya, thanks.
Raven Blackwood: siap, terimakasih masukannya
total 2 replies
Hr⁰ⁿ
mantap Thor lanjutkan
Shion Fujino
Merasuki jiwa
Mia001
semangat kak
Raven Blackwood: terima kasih 😁
total 1 replies
Mia001
Semakin di baca semakin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!