NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Mafia

Mendadak Dinikahi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mei-Yin

Daisy Moreland diusir dari rumah, dikhianati kekasih dan berakhir di ranjang bersama pria asing.

Berniat melupakan masalah yang terjadi, kedatangannya ke kelab malam justru menambah daftar panjang masalahnya.

Daisy terjebak menikah dengan Daren karena memiliki wajah yang sama persis dengan calon istrinya yang kabur.

Bagaimana bisa?

Bagaimana nasib Daisy selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak pungut

Informasi dari James membawa Daren menyambangi salah satu hotel mewah miliknya. Di lobi dia bertemu dengan Donovan yang juga baru tiba. Kedua pria itu gegas masuk ke lift yang membawanya naik.

Berjalan dengan langkah lebar, keduanya tiba di sebuah pintu yang tak tertutup rapat. Donovan langsung masuk diikuti Daren.

Di sofa, ada dua paruh baya yang kini duduk dengan kepala menunduk dan wajah cemas. Apalagi saat melihat kedatangan mereka yang memancarkan aura menakutkan.

“Kalian orang tua Daisy?” tanya Daren begitu duduk di hadapan sang suami istri itu.

“Benar, Anda mengenal Daisy? Apa yang terjadi dengannya? Gadis pembuat masalah itu, apalagi yang dilakukan!” geram si wanita dengan wajah memerah. Dia pikir semua yang terjadi hari ini karena ulah anak gadisnya.

Donovan mengepalkan tangan dan menggebrak meja. “Berani sekali kau menghinanya!” bentaknya keras membuat si wanita tergagap dengan tubuh gemetar.

“Siapa kalian?”

Tak menjawab pertanyaan si pria, Daren justru menatap keduanya dengan tajam. Bibirnya menyeringai sambil berkata, “Jelaskan asal usul Daisy dan bagaimana bisa gadis itu menjadi anak kalian. Sepuluh menit dari sekarang!”

“Apa yang Anda katakan. Daisy itu putri kami,” bantah sang pria.

“Tuan Moreland, saya tidak akan berbaik hati untuk mengulang pertanyaan.” Daren menatap tajam penuh intimidasi. James mengeluarkan sedikit senjatanya hingga terlihat dalam pandangan kedua paruh baya itu.

Tubuh mereka semakin gemetar, gugup dan takut bercampur menjadi satu. Berbagai pertanyaan bersarang di kepala tentang siapa mereka dan apa tujuan bertanya tentang asal usul Daisy.

“Katakan!” Karena tidak sabar, Donovan mengeluarkan pistol dan langsung mengacungkannya ke arah suami istri Moreland.

Karena tak memiliki pilihan lain, daripada mereka ditembak karena menyembunyikan kebenaran, lebih baik mereka jujur dan mengatakannya, “Daisy memang bukan putri kami. Kami menemukannya di sungai, tersangkut di batang pohon. Keadaannya kacau penuh luka, saya pikir dia mayat ternyata masih bernapas. Saya dan istri membawanya ke rumah sakit, dia mengalami koma hampir satu bulan. Saat bangun dia tidak ingat apa pun, kami sepakat mengadopsinya dan memberinya nama Daisy sesuai yang ada di dalam liontin kalung yang dipakai.”

Meski sudah menduganya, kedua pria itu tetap tak bisa menyembunyikan keterkejutan.

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab di kepala Daren.

“Lalu kenapa kalian pergi meninggalkannya?”

“Kami memiliki hutang dengan salah satu tuan tanah dan untuk melunasinya dia meminta untuk menjadikan Daisy istri ke empat. Tapi Daisy menolak dan melawan, kami mengusirnya agar dia bisa bebas dan tak terancam. Sementara kami memilih bersembunyi,” jelas Tuan Moreland.

“Picik sekali. Kau merawat Daisy hanya untuk kau jadikan alat pertukaran.”

“Apalagi yang bisa kami lakukan, Tuan. Kami sudah menghabiskan banyak uang untuk merawatnya. Hanya hal kecil yang bisa dia lakukan untuk membalas kebaikan kami selama ini,” sahut Nyonya Moreland sinis.

Brak

“Berapa banyak uang yang kalian inginkan karena telah merawatnya?”

Nyonya Moreland tampak mengerjap, ketakutannya sirna begitu melihat para pria di ruangan itu terlihat bukan orang biasa. Jas mahal yang dipakai sudah menunjukkan kedudukan.

Kesempatan. Wanita paruh baya itu sudah berpikir bahwa para pria yang ada di sana menginginkan Daisy. Entah sebagai istri atau simpanan, maka dengan lantang wanita itu menjawab, “Berapa nilai yang pantas Anda berikan untuknya?”

Sementara sang suami langsung mencengkeram paha istrinya erat. “Apa yang kau lakukan!” desisnya tajam.

“Siapkan satu juta dollar untuk mereka, James.”

“Baik, Tuan.”

Mendengar nilai fantastis yang akan diterima, Nyonya Moreland mengerjap tak percaya. Dia menatap para pria itu dengan cepat, wajah serius mereka cukup meyakinkan.

Tuan Moreland menghela napas kasar dan mendongak, menatap Daren intens dan bertanya, “Apa hubungan Anda dengan Daisy?” Tidak mungkin jika tak memiliki hubungan, pria itu mau mengeluarkan uang dengan nilai fantastis.

“Saya suaminya!” jawab Daren tegas.

Tak membutuhkan waktu lama bagi James untuk mengumpulkan uang yang diminta sang tuan. Satu jam kemudian pria itu kembali sambil membawa dua koper berisi lembaran uang yang tersusun rapi.

“Ambil dan menghilang sejauh yang kalian bisa. Jangan ganggu Daisy dan muncul di depannya. Jika sampai itu terjadi, maka kalian akan menghilang selamanya dari dunia.” Tak biasanya Daren memiliki belas kasih. Dia membiarkan dua paruh baya itu pergi setelah mengatakan identitas Daisy yang sebenarnya.

Bahwa Daisy bukanlah gadis biasa.

Dia putri dari keluarga konglomerat.

Wanita terhormat.

Gadis kecil yang dikabarkan tiada 12 tahun lalu.

*

Begitu sampai di Red Mansion, Donovan langsung mencari Daisy dan saat menemukannya di perpustakaan, pria itu langsung memeluknya. Tak peduli bahwa Daisy menolak dan meronta, bahkan tak segan menginjak kakinya keras.

Pantas saja pertama kali bertemu membuat Donovan merasakan perasaan hangat yang lain.

Seperti ikatan batin.

“Hei, lepaskan aku!” teriak Daisy jengkel.

“Biarkan seperti ini sebentar.” Suara Donovan yang serak dan terdengar pilu membuat Daisy tak enak hati. Secara reflek dia ikut memeluk Donovan dan mengusap punggungnya lembut.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Hanya merindukanmu,” bisik Donovan masih enggan melepaskan pelukan.

Dia tidak menyangka jika adiknya benar-benar masih hidup. Sulit dipercaya, tetapi dia percaya tentang keajaiban.

Begitu pelukan terlepas Donovan pandangi wajah Daisy yang serupa dengan Della. Namun, jelas warna mata mereka berbeda. Jika wajah Della terlihat dewasa, angkuh dan tak dihiasi senyum, Daisy justru sebaliknya. Wajahnya terlihat ceria, senyum selalu menghiasi bibirnya, terlihat lembut dan juga polos.

“Aneh,” gumam Daisy saat Donovan pergi begitu saja.

*

Daren masih menikmati sebotol wiski di balkon kamar. Duduk diam dengan jemari yang mengapit sebatang rokok. Tatapannya lurus ke depan, memandang gelapnya malam yang begitu pekat.

Dalam pikirannya dia masih bertanya-tanya, ke mana perginya Della dan apa yang membuat wanita itu melakukannya.

Mengapa dia meninggalkan tanpa penjelasan apa pun?

Jika pun dia memiliki kesalahan haruskah seperti ini?

James sudah turun tangan untuk melacak keberadaan Della, tetapi sampai saat ini belum ada kabar pasti yang diterima. Keberadaan wanita itu benar-benar seolah lenyap dan tak terlacak, semakin membuatnya yakin jika ada seseorang yang telah membantunya.

Siapa?

Yang jelas seseorang itu memilki kekuasaan atau koneksi yang setara dengan Daren.

Pasti.

“Mengapa belum tidur?” Suara serak dari belakang tubuhnya membuat Daren menoleh sekilas. Setelah yakin akan fakta dan kebenaran bahwa yang saat ini menjadi istrinya bukanlah sang tunangan, Daren merasa bersalah.

“Tidurlah lagi, kenapa kau bangun?”

“Aku lapar.”

Daren membuang puntung rokok dan berbalik. Kembali masuk ke kamar dan mengajak Daisy turun ke bawah. Jam segini tidak ada pelayan yang berkeliaran, suasana benar-benar sunyi karena di rumah utama ini hanya ada mereka berdua.

Semua pengawal dan pelayan tinggal di paviliun belakang.

Setibanya di dapur Daisy membuka kulkas, mengambil beberapa butir telur, daging dan sayuran, kemudian menoleh ke arah Daren yang duduk di minibar.

“Kau mau?”

Daren hanya menggeleng. Sehingga Daisy hanya membuat omelette untuk dirinya sendiri.

Tak butuh waktu lama Daisy sudah duduk di sisi Daren yang tengah menikmati segelas wine.

“Berhenti minum. Kau sudah menghabiskan sebotol wiski,” kata Daisy.

“Bukan urusanmu!” ketus Daren.

“Menjadi urusanku jika kau akhirnya mabuk dan tidak sadarkan diri di sini. Tubuhmu seperti gorila, aku tak akan mampu membawamu ke kamar.”

Berani sekali Daisy menyebut Daren seperti gorila. Namun, itu memang kenyataan. Tubuh Daren tinggi besar, ototnya saja tampak tercetak jelas di balik kaos yang dipakai.

Daren mendengus, ada-ada saja pikirannya. Dia menoleh dan menjawab, “Tinggalkan saja.”

“Jika terjadi sesuatu denganmu, aku pasti akan disalahkan.”

“Berhenti bicara omong kosong dan makan makananmu!”

Masuk kembali ke kamar, tiba-tiba Daren mendorong Daisy pelan setelah menutup pintu. Pria itu menyudutkan Daisy hingga ke tembok dan mengungkung tubuhnya dengan kedua tangan. Sorot matanya tajam, mengamati setiap detail wajah istri kecilnya.

“Kenapa?” Suara Daisy yang pelan, nyaris seperti sebuah lenguhan, membuat Daren memejamkan mata. “Hei, ada apa?”

Tanpa menjawab, Daren membungkam bibir Daisy dengan kecupan singkat. Merasa tak mendapat penolakan dia kembali menyatukan bibir hingga gairah melingkupi.

Dalam sekali tarikan, Daren sudah membuat Daisy berada dalam pelukan. Mereka menuju pembaringan tanpa melepaskan penyatuan bibir.

Tiba-tiba ....

“Stop, Daren!”

To Be Continue ....

1
Siti Nurbaidah
👍👌mantap
Yanto Infinix
Thor suka sekali karya mu
Dwie Anna
lanjut kak Mey....semangat
De'yus Mbot
lanjut
Astuti Setiorini
bagus
Astuti Setiorini
semoga deasy mau nerima kenyataan dan mau nerima kliarga kandungnya..daesy keturunan mafia hars jd gadis tangguh
aroem
bagus
Anne139
next thor
De'yus Mbot
lnjut
T o R a 21
terlalu lama up'y smp lupa alur cerita'y..hampir aja sy lupakan saja/Smug/
Riyanti Bee
/Heart/
T o R a 21
mana ini Thor klanjutan'y kangen akoh..
Dwie Anna
bagus
De'yus Mbot
lanjut dong thor
Santi
ditunggu episode keren selanjutnya ya, Author ku
Santi
paragraf terakhirnya keren banget 😆
mati terhormat ditangan orang jahat
bukan mati kelaparan sebagai gelandangan... ahay
Santi
Daisy... makanan Indonesia enak semua deh... Rendang itu no satu
kalo mau nafsu makan... pesen aja nasi liwet.. ikan asin.. lalapan.. jangan lupakan pete sama jengkol ya
Santi
makin penasaran
Santi
mulai deg deg an
Anne139
thor kok lama up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!