NovelToon NovelToon
Di Penjara Janji : Perawan untuk Perjaka

Di Penjara Janji : Perawan untuk Perjaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Fantasi Wanita / Tukar Pasangan
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sadar T'mora

Dewi Amalina telah menunggu lamaran kekasihnya hampir selama 4 tahun, namun saat keluarga Arman, sang kekasih, datang melamar, calon mertuanya malah memilih adik kandungnya, Dita Amalia, untuk dijadikan menantu.

Dita, ternyata diam-diam telah lama menyukai calon kakak iparnya, sehingga dengan senang hati menerima pinangan tanpa memperdulikan perasaan Dewi, kakak yang telah bekerja keras mengusahakan kehidupan yang layak untuknya.

Seorang pemuda yang telah dianggap saudara oleh kedua kakak beradik itu, merasa prihatin akan nasib Dewi, berniat untuk menikahi Kakak yang telah dikhianati oleh kekasih serta adiknya itu.

Apakah Dewi akan menerima Maulana, atau yang akrab dipanggil Alan menjadi suaminya?

***

Kisah hanyalah khayalan othor semata tidak ada kena mengena dengan kisah nyata. Selamat mengikuti,..like dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐, yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sadar T'mora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Ketua dewan pingsan

Alan telah menahan debaran di dadanya sepanjang perjalanan ke Dragonasse karena firasat jelek tentang seseorang. Ntah itu karena marah atau karena rindu, tapi setelah bertemu malah mendapat penghinaan. Siapa yang disebutnya aib disini kalau bukan dirinya. Apakah dirinya yang telah ditelantarkan sejak bayi masih akan menjaga sopan santun?

Abram bahkan ingin menggetok kepala Mousa dengan botol air 200ml di tangannya. Apa! Aib? Tidak sadar kah dia bahwa aib yang sebenarnya disini adalah dirinya.

Dari ekspresi grogi Abram yang berdiri di belakang Mousa, Alan yakin dia tidak punya kepentingan mempertemukan dirinya dengan Mousa. Artinya si Mousa ini yang ngebet ingin berjumpa dengannya. Ingin berbaikan denganku, heh! Di kehidupan selanjutnya pun jangan harap, smirk Alan. "Aku meninggalkan istri yang baru ku nikahi demi bertemu anda Tuan Abram! Tapi kamu membuatku mendengar kata tercela dari mulut seseorang." Dia berdiri dari duduknya.

Keringat dingin bercucuran di dahi Abram. Walaupun mereka kakak adik kandung, Alan adalah atasannya. Tanpa bantuan Alan yang mengangkat derajatnya di posisi sekarang, apakah si Ayah jahat ini masih menganggapnya anak yang berguna? Diakui atau tidak, majelis mengangkat Mousa jadi ketua Dewan karena dirinya duduk di puncak tertinggi Dragonasse Management. Tapi siapa pemilik asli Dragonasse, itu Alan. "Hais," keluh Abram. "Sebaiknya ayah pulang sekarang, jangan mengganggu kinerja saya! Urus saja politik anda, oke!"

Wajah Mousa memerah, "Kamu mengusir ayahmu? Dasar anak durhaka!" Tongkat di tangannya melayang ke pundak Abram. Meskipun dia telah berusia 40 tahun masih sering mendapat pukulan dari ayahnya ini.

Mousa telah berdiri secepat Alan berdiri. Dia tidak boleh membiarkan Alan pergi sebelum berhasil membawanya pulang ke Keluarga Manggar. Mercy keluaran terbatas, The pink Star Diamond, ternyata dia tidak segembel kelihatannya. "M...maaf. Jangan salah paham," ucapnya terbata. Mousa menyesal kenapa tidak menemukan kata yang baik saat ada kesempatan bicara dengan Alan, sumpah bukan itu maksudnya.

Tapi duduk di depan Alan, tekanannya jauh dari yang dia bayangkan. Lebih menegangkan dibanding menandatangani rancangan undang-undang bermasalah. Ketenangan yang coba dia pertahankan rubuh saat melihat penampilan Alan face to face. Alan jauh berkharisma dan berwibawa dari Abram yang seorang presiden Direktur.

Dari jauh Mousa telah memantau putra keduanya ini agar jangan sampai menembus batas jarak yang ditetapkan olehnya. Karena dalam pandangannya, Alan seperti gelandangan gila yang harus diusir saat mendekati pagar rumahnya.

Hati Mousa memang masih sakit atas perselingkuhan istri pertamanya, tapi tidak pantas rasanya dia lampiaskan pada Alan yang tidak bersalah. "Duduk lah dulu," mohonnya.

Alan melirik tangan Mousa yang menempel di lengan jasnya dengan jijik kemudian menatap Mousa dengan tajam, sudut mulutnya diangkat naik. Tubuh Mousa gemetar namun dikuatkannya semangat, "Percayalah pada ayah, nak! Aku tidak membencimu sebelumnya. Hanya karena situasi dan kondisi makanya kita jadi terpisah jauh." Dia memelas.

"Saya yang salah selama ini, maaf. Seharusnya saya merebut kamu dari ibumu sejak awal sehingga kamu punya kesempatan memiliki karir yang gemilang seperti Abram."

"......" Abram di samping tak bisa berkata-kata. Biarlah jika Alan ingin membongkar statusnya, dia pasrah.

Alan tersenyum dengan senyum yang lebih menyeramkan dari senyuman iblis yang merangkak dari neraka. Tatapan dingin sedingin pedang tak kasat mata kepunyaan si goblin Gong Yo.

Bahkan Abram terkejut. Meski dia tau Alan kejam pada lawan yang berani menantangnya, tapi Abram belum pernah ditunjukkan sisi gelapnya ini.

Gleg!

Jakun Mousa bergulung, dengan enggan dia melepaskan tangannya tapi setelah itu dia pingsan di tempat. "Ayah!" pekik Abram.

Alan menghela nafas panjang, "Belum dibentak sudah takut bagaiman saya mau balas dendam!" keluhnya sembari menepis lengan jasnya bekas tempelan tangan Mousa seperti menepis kotoran yang membandel.

Abram menopang tubuh Mousa yang terkulai di lantai, dia mendongak ke Alan yang tidak perduli dan memohon, "Alan, tolong punya hati nurani sedikit!"

"Apa dia punya hati nurani padaku?" sinis Alan.

"Setidaknya dia harus hidup kalau kamu ingin balas dendam, bukan?"

Hahaha...Alan tertawa. "Baiklah, aku akui kali ini kamu pintar." Alan memanggil Hiro.

Paling juga kamu gak tega tapi gengsi, sinis Abram. Dia tau Alan tidak pernah benar-benar kejam, hanya saat memberi pelajaran harus maksimal. Sehingga orang yang membuat kesalahan itu kapok untuk mengulangi.

Hiro masuk bersama Nathan, sementara si Manager operasional menunggu di luar pintu menguping pembicaraan. "Ada apa dengan Tuan?" tanya asisten Abram terkejut.

Melihat Nathan, Abram malah emosi. Lupa pada ayahnya yang sekarat. "Kamu! Saya belum membuat perhitungan dengan kamu. Berani menelpon Alan tanpa memberi tahu saya!" Dia membentak asistennya untuk pertama kali.

Nathan sudah siap untuk itu. Meskipun Abram adalah bosnya, Tuan besar adalah Ketua Dewan yang terhormat yang merupakan ayah bosnya juga. Hah, jadi serba salah. Dia berjongkok memeriksa denyut nadinya.

"Apa dia masih hidup?" tanya Hiro.

Astaghfirullah, ucap dalam hati Abram namun dia tidak berani marah pada asisten si Alan ini. "Masih bernafas Hiro, apa kamu kecewa?" Dia menekan giginya tersenyum meringis.

"Tentu saja saya mengkhawatir Tuan besar makanya bertanya," bantah Hiro jadi takut dikira menyumpahi Tuan besar mati.

"Biar saya gendong ke UGD," kata Nathan cepat setelah tau bahwa nyawa Tuan besar tidak dalam bahaya, dia hanya shock ketakutan seperti kesambet hantu.

Dragonasse tower memiliki 5 klinik tanggap darurat untuk penghuni gedung di setiap 10 lantai, karena mereka di lantai 67 maka di lantai 60 sudah pasti ada.

.

.

Dewi menunggu Alan sampai hampir jam 08.00 malam, tapi belum ada kabar dimana keberadaannya. Dia tidak ada rencana menginap di Hotel malam ini, kamarnya di Mansion Thamrin lebih membuatnya nyaman beristirahat. Dewi menghubungi Jade melalui panggilan wa.

"Ya." Jade yang bersantai di depan pintu kamar Dewi menjawab.

"Kamu tau kemana Alan pergi?"

"Tidak, Bu. Ibu perlu apa beritahu saya tapi kalau ibu kangen bos, telpon saja."

"Ih!" Dewi menjauhkan ponsel dari telinganya kemudian menghidupkan speaker meletakkan hape di depan mulutnya. "Siapa yang kangen!" teriaknya.

Jade sampai menjauhkan ponselnya dari telinga. "Galak amat!" Dia cemberut.

"Saya mau pulang ke rumah saya, tapi kamu tidak boleh ikut. Mengerti!" tegas Dewi.

"Kenapa tidak boleh? Saya mendapat tugas mengawal ibu kemana saja."

Dewi belum ingin mempertemukan Eva dengannya. Bisa jadi bahan pembicaraan di Mansion jika melihat mereka bersama. "Tidak boleh ya tidak boleh! Jika nanti Alan bertanya jawab saja begitu. Ada Regar yang akan mengantar saya pulang jadi kamu bebas mau kemana saja, oke!"

Tup! Sambungan ditutup.

Lalu Dewi menghubungi Regar, lagian dia tidak mau ada bodyguard berkeliaran di sekitarnya. Nanti kalau status Jade sudah jelas, barulah bisa mengambil keputusan.

.

.

Dita di lantai 10 ditinggal sendiri bersama pelayannya. Arman baru saja keluar karena harus mengantar orang tuanya yang hendak pulang ke rumah.

"Mbak, mbak!" panggil si pelayan pelan pada Dita yang terbaring di kasur.

Dita membuka sebelah matanya, "Hm," jawabnya lemah.

Pelayan yang telah mengasuh Dita dari lahir itu dipanggil, Yuni. Usianya sudah 40 tahun lebih tapi masih betah mengurus segala keperluannya seperti anaknya sendirian. Tidak ada gosip di dalam Mansion yang dilewatinya tanpa memberitahu Dita. "Mbak Dewi mengambil asisten rumah tangga baru," ujar Yuni gelisah. Dari kemarin dia mau mengabari Dita tapi belum ada kesempatan.

"Memang kenapa?" tanya Dita malas menanggapi. Hatinya sedang hancur karena kalah telak dari Dewi. Mas kawin telah membuatnya sakit hati, mengetahui Alan ternyata anggota keluarga Dragonasse tower makin membuatnya tidak punya semangat hidup.

"Lihatlah ini," kata Yuni setelah menggulir-gulir album di ponselnya. "Bukankah wajah ini familiar?"

Pupil mata Dita melebar, duduk seketika merampas ponsel dari tangan Yuni. "Dia di Mansion sekarang?" tanyanya tak percaya.

"Hm," anggukan Yuni terlihat sinis.

_________

1
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
next thor, ditunggu kelanjutannya 🤗
Almora
Hai, sudah up ya. Mari tunggu notifikasi dari NT. Thanks
Almora
Sudah up ya, mari kita tunggu notifikasi NT thanks.
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
aaa.. gak terima Alan punya anak dr wanita lain 🙄
May Keisya
syukurin...org jahat pasti dapetnya apes
May Keisya
Dita kayanya pura2 sakit
May Keisya
jgn2 si Dita bkn adiknya
Almora
udah up ya, udah lolos juga tapi kok belum ada konfirmasi dari NT nya, please.
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
iya tu wi, Alan pelakunya 🤣🤣🤣
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
noh.. bodyguardnya yg menggenggam tangan Dewi 😂
Ruzita Ismail
Luar biasa
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
aku rasa Alan mungkin tau wi kalo kamu sdh gak V lagi
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
jangan kasih kendor buat Dita sama Arman 🙄
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya seperti namaku Devi adekku Dewi 😆
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ahh masa sih Alan Va 🙄
Widi Widurai
salah asuhan brt wkkwkwk pengasuh e meracuni hati dan pikiran dita
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ditunggu kelanjutannya thor 🤗
Almora: Oke, terima kasih. Sudah up ya, tunggu notifikasi dari NT thanks
total 1 replies
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
mksdnya apa nie 🙄
Widi Widurai
hrsnya siii skalian aja buat kejutan sampe dita mati saking shock nya
Widi Widurai
dia aja ga nyadar kl otoriter wkkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!