Haruskan aku menuruti permintaan nadya??....
Nadya merupakan seorang anak kecil yang ku tolongi waktu ia hampir saja dicelakai oleh orang suruhan ibunya. Lambat laun aku mengenal gadis kecil tersebut,tampak dari raut wajahnya ia menyayangi ku. Begitu juga diriku,aku menyayanginya seperti ia menyayangiku. Suatu ketika nadya meminta ku menjadi ibunya "Tante mau kan jadi umi iyyah???"Tanya nadya. Sedangkan aku sangat kebingungan dengan pertanyaan nadya.
"Saya harap kamu mau menjadi istri saya..." Ucap ayah nadya. Apa?aku dilamar seorang duda kaya nan tampan beranak satu.
Kali ini aku terlihat sangat gusar dengan ucapan seorang duda tersebut. Akankah aku menerima tawarannya dengan baik??? jika aku menerima permintaanya akan kah aku menjadi ibu yang baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nabila aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri pemilik rumah sakit
Nabila keluar dari ruangannya dan menghampiri lia,lia melihat nabila menatapnya horor hanya tersenyum.
"Udah tau kan bil,udah nggak usah marah"ucap lia sambil tersenyum.
"Aku takut kali li....masa ngomongnya dingin gitu,mana dia ngelilingi aku lagi"ucap nabila duduk disamping lia.
"Kamu nggak kenal suara dia???"tanya lia heran. pasalnya suara fauzan sangat dingin saat diruangan tadi.
"Enggak,kalau ngomong dingin gitu soalnya nggak pernah sama aku"ucap nabila dan diangguki oleh lia.
"Eh...bil,kamu bakalan jarang donk kerumah sakit..."ucap lia
"Secara kan kamu kini udah jadi pemilik,palingan sesekali kesini"sambung lia.
"Iya...tapi nggak jarang-jarang banget kok,kamu tenang aja,kapan pun pintu rumah aku bakalan terbuka untuk kamu li"ucap nabila
"Tapi jangan lupa cari mas ganteng ya,kalau datang kerumah sekalian nganterin undangan"Sambung nabila lagi sambil tertawa. lia yang mendengar hanya mengucutkan bibirnya.
Nabila menyampaikan salam perpisahan kepada lia dan tak lupa kepada para dokter,perawat dan staff rumah sakit. Fauzan juga menjelaskan bahwa statusnya diketahui oleh nabila dan sekarang fauzan memberikan rumah sakit ini untuk nabila.
Mereka berfoto ria dengan semua yang ada dirumah sakit. Tak lupa fauzan berfoto dengan istrinya. mereka berdua menggunakan jas putihnya,tampak sangat serasi pasngan dokter muda yang cantik dan ganteng. Banyak pujian yang didapatkan saat mereka foto dengan mesra didepan rumah sakit dan banyak juga mata sinis menatap pengantin baru itu.
"Dokter nabila bakalan sering kesini bukan?"Tanya staff.
"Insya Allah...."ucap nabila sambil tersenyum.
Mereka menuju perjalanan dirumah dan diiringi oleh obrolan ringan dimobil.
"Mas,jadi aku bakalan sering dirumah dong ya?"Tanya nabila
"Iya sayang...kenapa??kamu nggak suka??"tanya fauzan
"Aku sih seneng banget mas...tapii"ucap nabila
"Tapi apa?"Tanya fauzan yang menatap istrinya sambil mengemudikan mobil.
"Aku harap kamu nggak larang aku ngurusin kebutuhan rumah mas,kayak nyuci,masak dan lain lain."ucap nabila.
"Kan ada ART sayang..."ucap fauzan
"Mas....ngurusin kebutuhan suami,anak sama keluarga itu urusan istri dan itu bakal dapatin pahala. Jadi aku mohon kamu izinin yaaaa...pliiisss"ucap nabila memegang tangan kiri suami nya seraya memohon.
Fauzan sebenarnya tidak ingin nabila terlalu bekerja untuk dirinya dan nadya,tapi apa boleh buat ini adalah permintaan nabila.
"Emmm...iya deh...iya...tapi nggak boleh cape'-cape' ya sayang ... Nanti kalau cape'-cape' dedek bayinya kapan jadii"ucap fauzan dan membuat nabila langsung mengembangkan senyumnya.
Mereka sudah sampai dirumah,tak tersama sangat cepat waktu berjalan jika mereka hanya berdua.
Mereka langsung masuk kekamar atas dan membersihkan diri.
Fauzan menghampiri istrinya yang sedang membaca buku dan langsung menenggelamkan kepalanya didada istrinya tersebut.
"Ngapain mas???"Tanya nabila mengelus-elus kepala suaminya yang masih basah.
"Ayo sayang....udah nggak tahan nihh..."ucap fauzan. Nabila hanya tersenyum dan berbisik ditelinga fauzan,
"Kunci pintunya mas....nanti iyyah masuk"ucap nabila berbisik dan fauzan langsung berlari mengunci pintu kamar. Akan tetapi saat ingin mengunci pintu iyyah sudah ada didepan kamar mereka.
"Abi ngapain???"Tanya iyyah
"Abi ada urusan mendadak sayang"ucap fauzan
"hah???"tanya iyyah heran
"Urusannya sama umi..."ucap fauzan. Nadya hanya kebingungan dengan ucapan fauzan.
"Mau ngapain???"Tanya nadya heran
"Mau buat dedek,iyyah nggak boleh ganggu ya"ucap fauzan.
"Iyyah mau ikutt abi...."ucap nadya yang terdengar oleh nenek dibawah.
"Nggak boleh sayang.....udah tidur sana...ganggu umi sama abi aja kamu ini"ucap fauzan mengelus-elus kepala anaknya.