Jatuh cinta pas masih umur enam tahun itu mungkin nggak sih?
Bisa aja karena Veroya Vogt benar-benar mengalami jatuh cinta pas usianya enam tahun. Sayangnya, cinta Ve sama sekali nggak berbalas.
Dua puluh tahun kemudian, ketika ada kesempatan untuk bisa membuat Ve mendapatkan pria yang jadi cinta pertamanya, apa Ve akan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya?
Gimana perjuangan Ve, untuk mendapatkan cinta dari King Griffin A. Cassano?
" Bagaimana dengan membentuk aliansi pernikahan dengan ku? Bukankah tujuan mu akan tercapai? "
" Kau mabuk, ya? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Neraka termanis
" Mohon maaf yang mulia pangeran, saya mewakili kekasih saya untuk menjawab, Veroya menolak lamaran dari anda karena dia adalah calon istri saya.. "
Semua langsung menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya mereka semua, melihat siapa yang berdiri tak jauh dari pintu ruang makan. Seorang pria yang tidak disangka-sangka kedatangannya. Veroya, Furuya, dan kedua orang tuanya tentu saja terkejut melihat pria ini.
' Mustahil... ' batin keempatnya tidak percaya.
" Siapa kau? Sungguh sangat tidak sopan, kau datang kemari tanpa diundang dan merusak acara ku. " Hardik pangeran Delmian marah.
" Mohon maaf apabila kedatangan saya mengganggu acara anda.. " Pria ini maju beberapa langkah mendekat kemudian membungkuk memberikan penghormatan pada Pangeran Delmian.
" Perkenalkan, saya... King Griffin Avanoisk Cassano.. Putra mendiang Galen Avanoisk Cassano. " Dengan penuh percaya diri, Griffin memperkenalkan dirinya.
Ya...
Pria yang datang menyelamatkan Veroya dari tawaran pernikahan dari Kerajaan Belgia adalah Griffin. Alasan kenapa justru Griffin yang datang dan bukannya Jade, hanya Griffin sendiri yang tahu. Apa yang mendasari Griffin untuk mengubah keputusannya padahal sebelumnya sudah dikatakan jika Griffin menolak ajakan Veroya untuk membangun sebuah aliansi pernikahan.
" Bagaimana bisa?? " Gumam pangeran Delmian tidak percaya.
" Saya sudah melamar Veroya dua minggu yang lalu, tapi sepertinya kekasih saya belum mengatakan berita bahagia ini pada tuan dan nyonya Vogt.. Sehingga kesalahpahaman ini terjadi.. Mewakili Veroya, saya meminta maaf. " Griffin menjelaskan semuanya se meyakinkan mungkin, agar semua orang percaya.
" Hei, honey.. Sorry aku terlambat datang ya. " Griffin menghadiahi kecupan kecil di dahi Veroya.
Mata Veroya berkedip-kedip lucu, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dirinya, dikecup oleh Griffin di dahinya. Mimpi apa Veroya semalam, karena rasanya sungguh luar biasa sekali. Hatinya membuncah, perutnya terasa geli-geli enak, seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan.
Veroya langsung menyentuh dahinya yang sempat dikecup beberapa detik oleh Griffin. Semburat merah muncul di pipinya, merona cantik semakin membuat wajah Veroya bersinar. Sepertinya, Veroya siap untuk tidak akan mencuci muka selama beberapa minggu ke depan, agar bekas kecupan Griffin ini tidak hilang.
' Aduh... kecupan pertama King.. ' batin Veroya melambung tinggi.
Furuya dan kedua orang tuanya yang melihat pemandangan langka ini sampai ternganga tak percaya. Ketiganya tahu betul berapa getolnya Griffin menjauhi Veroya. Griffin bahkan tidak sungkan menunjukkan pada semua orang jika putra dari Galen dan Ceena itu tidak suka pada Veroya.
Lha yang barusan ini apa coba??
Griffin tidak salah minum obat kan??
Setelah perdebatan yang cukup sengit, akhirnya pihak keluarga kerajaan Belgia yang disini diwakili oleh Pangeran Delmian dengan berat hati menerima penolakan dari keluarga Vogt. Bukan mereka tidak bisa menang, tapi keluarga Cassano bukan lawan yang mudah mereka tumbangkan.
Borok yang coba ditutupi oleh Pangeran Delmian bisa dikupas tuntas oleh keluarga Cassano jika dirinya nekat mempersulit pria yang datang menginterupsi acaranya barusan. Belum lagi ada keluarga de Niels yang berdiri di belakang keluarga Cassano. Andai bukan dari keluarga Cassano, sudah bisa dipastikan jika Pangeran Delmian tidak akan mengalah semudah itu.
" Dietrich.. Selidiki tentang masalah ini!! " Titah Pangeran Delmian setelah mengantarkan kepergian keluarga Vogt dari mansion milik keluarga kerajaan.
" Baik, yang mulia.. " Dietrich mengangguk paham.
" Jangan sampai ada kesalahan lagi!! Atau aku tidak akan pernah mengampuni mu. " Kecam Pangeran Delmian.
" Ba-baik, yang mulia. " Dietrich terlihat takut.
Memang salahnya di sini tidak memastikan dengan benar rumor yang beredar di masyarakat tentang sosok Veroya yang sebenarnya. Menurut rumor, Veroya memang tidak memiliki kekasih karena kesibukannya dan juga karena jabatannya yang dulu sebagai miss Germany membuatnya tidak bisa memiliki kekasih.
Tapi siapa yang menyangka jika malam ini muncul pria dari keluarga Cassano yang mengaku sebagai kekasih Veroya. Dietrich merasa kecolongan kali ini, dan dia mengakui itu sebagai kesalahannya. Tidak adanya hukuman dari Pangeran Delmian saja sudah sangat bagus untuknya. Sebagai bentuk penyesalan, kali ini Dietrich tidak akan sampai melakukan kesalahan.
*
*
*
Dua mobil mewah yang tadinya keluar dari halaman mansion milik Pangeran Delmian, kini telah terparkir rapi di halaman mansion Vogt. Kelima orang yang menaiki dua mobil itu langsung turun, dan bergegas masuk ke dalam mansion karena cuaca di luar cukup dingin. Lagi, mereka juga tidak sabar untuk menginterogasi kedua tersangka kasus barusan.
Sebelum memasuki mansion Vogt, tiba-tiba saja Griffin ditarik oleh Furuya dan dibawa menjauh dari pintu utama mansion. Furuya harus berbicara empat mata dengan Griffin sebelum semua masalah melebar kemana-mana. Menyesal diakhir, itulah yang coba Furuya hindari saat ini. Baik untuk Veroya maupun Griffin sendiri.
" Kau sudah gila?? Kenapa kau datang? " Furuya langsung mendesak Griffin.
" Kalau aku tidak datang, bagaimana nasib Ve? Dia kekasih ku, lalu aku membiarkan dia menikah dengan pria lain? " Griffin balik bertanya pada Furuya.
" Bullshit.. Mengaku saja!! Aku tahu semuanya termasuk rencana konyol dari Veroya yang menawarkan aliansi pernikahan.. Kenapa kau menerimanya, kau sudah gila? " Griffin langsung memijat pangkal hidungnya. Menyesali sikap Veroya yang sudah ember membocorkan rencana yang dia buat sendiri. Griffin jadi malu, karena sudah sok-sokan mengaku kekasih Veroya di depan Furuya.
" Ah.. Sial.. "
" Mundur lah sebelum terlambat. Aku akan mencoba menjelaskan pada kedua orang tua ku. " Griffin menatap tidak percaya ke arah Furuya.
" Kau gila ya?? Jika aku pergi apa kata paman dan bibi? Keluarga Pangeran itu juga tidak akan semudah itu melepaskan Veroya dan keluarga kalian. Jika terbukti ini semua hanya sebuah kebohongan, maka tamat riwayat keluarga kalian, Fu.. " Omel Griffin. Menurutnya Furuya ini aneh. Bukannya mendesak Griffin untuk bertanggung jawab malah memintanya pergi.
Furuya menghela nafas frustasi. Bukan dirinya tidak tahu semua resiko yang diucapkan Griffin barusan. Tapi mau bagaimana lagi, memaksa Griffin menjalani semua dengan Veroya yang jelas-jelas bukan wanita yang dia cintai, Furuya merasa tidak enak.
Ini kegilaan Veroya, jangan sampai Griffin dirugikan karena ikut menanggung semua ini karena diseret paksa oleh adiknya yang aneh itu. Menikah dengan orang yang tidak kita cintai tidak semudah cerita-cerita di dalam novel romansa. Sebagai anak yang pernah menjadi saksi bagaimana sulitnya hidup ditengah orang tua tanpa cinta, seharusnya Griffin tidak bertindak gegabah seperti ini.
" Tenang saja.. Aku bisa mengurus semua ini. " Griffin menepuk pundak Furuya untuk menenangkan sahabatnya itu.
" Tapi King, pernikahan bukan sesuatu yang bisa dipermainkan begitu saja. Pernikahan itu... " Ucapan Furuya langsung dipotong Griffin.
" Suci.. Karena itu akupun tidak berniat mempermainkan sebuah pernikahan. Anggap saja ini jalan ku dalam memperoleh jodoh, dan itu adalah Ve.. "
Huft....
" Apa benar kau sanggup mengorbankan sisa hidup mu untuk hidup bersama dengan Ve?? Rasanya sangat berat, King.. " Keluhan Furuya yang justru membuat Griffin langsung tergelak.
" Hei.. Kau itu kakaknya, kenapa bicara seperti itu? " Ujar Griffin setelah puas tertawa.
" Kasian saja pada mu.. " Furuya menggeram frustasi.
Griffin menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Inilah keunikan anak kembar dari keluarga Vogt. Rasanya Griffin jadi kembali ke masa-masa dimana mereka dulu bersekolah bersama saat kedua keluarga sama-sama dalam pelarian. Teman pertama Griffin adalah Furuya, anak laki-laki pendiam yang selalu diejek oleh anak lain karena wajahnya yang tidak sama seperti mereka.
Furuya memiliki wajah oriental seperti Hanabi, tapi mata, hidung dan mulutnya mirip seperti Earnest. Karena itulah, banyak yang selalu mengatakan jika Furuya harusnya kembali ke asalnya saja. Kata-kata yang dianggap sederhana itu menjadikan Furuya mengalami krisis identitas diri. Beruntung akhirnya bertemu dengan Griffin dan Fayre sehingga masa-masa sulit akibat di bully itu terlewati dengan mudah.
" Kalian berdua!! Apa yang kalian lakukan di sana? Daddy dan mommy sudah menunggu kalian!! " Teriakan Ve dari ambang pintu, menyadarkan kedua pria ini dari lamunan mereka.
" Kau siap masuk ke dalam neraka, King? " Tanya Furuya menatap Veroya sebagai bentuk kode.
" Hahahahahaha... "
" Ya... Semoga saja neraka termanis yang aku rasakan. " Keduanya tertawa sembari berjalan melewati Veroya dan masuk ke dalam mansion.
" Dasar dua pria gila.. " Gumam Veroya menatap aneh kakak kembarnya dan pria yang akan menikahinya.