"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Sam dan Naura kini berhadapan. "Hanya area bawah saja?."
"Ya, karena lewat itulah aku bisa mengandung bukan? sekarang lakukanlah dan mari akhiri ini semua." Ujar Naura.
Sam diam tak menjawab tatapan matanya begitu dalam membuat Naura tak paham apa maksudnya. "Tanpa melibatkan perasaan itu tak ada gunanya bagiku Naura, tunjukkan sisi dirimu yang liar dimana kau melakukannya seolah sedang bersama orang yang kamu cintai."
Naura mengerutkan kening. "Kesepakatan awal bukan seperti itu, ayo Sam lakukanlah bantu aku agar bisa hamil aku sudah sejauh ini berani buka-bukaan layaknya wanita murahan agar mendapatkan jasamu."
Sebenarnya bisa saja Sam menerkam Naura, pria itu bahkan sangat kesusahan menahan hasratnya yang sudah membara melihat kemolekan tubuh indah wanita yang ada di hadapannya. Namun ada hal yang membuat Sam untuk tidak menjalankan aksinya dulu.
Sam meraih pinggang ramping Naura merapatkannya dengan tubuh six pack Sam, Sam juga melingkarkan tangan Naura pada lehernya. "Apa kau belum menyadari sikapku?."
Naura hanya diam, ia berusaha agar tetap tenang. Entah kenapa saat ini Sam begitu lembut padanya sikap menjengkelkan pria itu hilang. "Kau masih terlihat seperti pria angkuh bagiku."
"Bukan itu jawaban yang aku inginkan, aku akan membantumu hamil asalkan aku bisa leluasa mencumbu seluruh tubuhmu dan kau suka rela akan hal itu tanpa paksaan." Timpal Sam.
"Tidak mungkin! aku menginginkan ciuman pertamaku nanti adalah pria yang akan menjadi suamiku." Potong Naura.
"Maka izinkan aku untuk menjadi suamimu." To the point Sam.
Naura terkejut dengan jawaban Sam ia bahkan tak berkedip, namun tidak lama Naura tertawa dengan posisi tangan kekar Sam yang masih melingkar pada pinggangnya. "Menjadi suamiku? aku bahkan berencana tidak menikah Sam makanya sampai nekat melakukan hal gila ini hanya untuk mendapatkan seorang anak."
"Lantas kenapa kau menjaga bibir dan dada mu jika tidak akan menikah, berikan saja kepadaku yang juga berperan penting dalam pembuatan anak." Sengaja Sam.
Naura terdiam terjebak logikanya sendiri. "Sam kenapa kau malah bertanya tentang pribadiku? jika kita melakukannya mungkin sekarang sudah selesai."
"Aku tidak akan melakukannya, bagaimana dengan Novan nanti jika dia tahu aku merusak adiknya."
Mendengar jawaban Sam Naura melepaskan diri dari dekapan pria itu. "Ada apa denganmu? bukankah kau sebelumnya bersemangat untuk melakukan adegan ranjang kenapa sekarang malah membuatku bertanya-tanya, kalau kau tidak mau membantuku batalkan saja aku akan mencari bantuan lewat pria lain." Naura tak mau ribet, dengan sedikit rasa kesal ia hendak keluar dari apartemen Samuel.
"Hei Naura!." Sam menahan tangan wanita cantik itu.
"Apalagi Sam? aku cukup malu hampir telanjang seperti ini di depan pria yang batal membantuku, rasanya harga diriku hilang!." Kecam Naura.
Sam menarik tubuh Naura membawanya ke atas kasur tanpa pikir panjang Sam langsung menindihnya mencengkram kedua tangan Naura ke atas.
"Sam!." Pekik Naura.
"Sepertinya kau harus ku beri pelajaran." Ujar Sam dengan sorot mata tajam. "Sekali lagi kau bilang akan meminta bantuan kepada pria lain, maka lihat saja apa yang akan ku lakukan terhadapmu!."
Naura tersenyum licik. "Kenapa aku harus mengandalkan pria yang tak mau membantuku? buang-buang waktu, lepas Sam."
"Aku akan melakukannya setelah hubungan kita resmi, peka dan ubahlah mindset pada dirimu tidak semuanya pria sama." Lirih Sam.
"Aku tak mau menikah!."
"Masa bodo aku yang akan menikahimu!."
"Sam!..." Rengek Naura berontak.
"Naura lihat aku.." Sam menyentuh wajah cantik Naura tangannya menyentuh bibir ranum itu. "Aku akan memberimu sebuah kenikmatan yang mungkin belum kau rasakan sebelumnya."
Deg!
Getaran itu kembali Naura rasakan saat melihat tatapan sayu Sam yang begitu dalam. "Apa maksudmu?."
Sam tersenyum tipis ia menggigit bibir bawahnya melihat raut wajah cantik Naura yang tampak kebingungan, Sam mendekatkan wajah ia mengecup kening Naura lembut, turun ke hidung lalu ke pipi.
Naura tak berkutik akan ulah Sam, jantungnya semakin berdebar kencang. Mata Sam tertuju pada bibir ranum Naura ia kembali menyentuhnya. "Buka sedikit bibirmu aku menginginkannya."
"S-Sam ayolah aku.....
Cup!
Bibir Sam membungkam bibir Naura, benda kenyal itu bertemu. Tangan Naura meremas sprei saat bibirnya dikecup semakin ke sini ciuman berubah menjadi l*matan lembut, Naura dapat merasakan lidah Sam yang menyesapnya.
Tubuh Naura memanas akan ulah Sam ia bahkan masih diam terpaku tak menyangka ciuman pertamanya dicuri pria dan itu suami dari saudaranya Giselle.
Entah suara jantung siapa yang terdengar bersamaan.
Bibir yang sudah sejak lama Samuel inginkan ia benar-benar bangga saat berhasil mendapatkannya, entah dorongan dari mana l*matan lembut Sam semakin ke sini semakin bergairah dan Naura dapat merasakannya.
"Mmmhh!..." Naura berusaha agar ciuman itu terlepas, ulah Sam membuat Naura merasakan sensasi lain. "S-Sam udah!."
Samuel tersenyum, ia mengelus bibir ranum Naura yang basah akan ulahnya. "Aku akan terus berusaha untuk bisa memasuki hatimu dan kita akan melakukannya atas kemauan sendiri, bagaimana dengan cumbuan di area lain?."
"Tidak Sam tidak!." Berontak Naura dengan pipi yang sudah merah merona bak kepiting rebus saat Sam memandangi tubuh moleknya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.