BY : GULOJOWO NOVEL KE-7 😘
"Menikahlah dengan ku, aku pastikan ayah mu bisa melihat lagi."
Gluk!
"Dan jika kamu bisa membangunkan milik ku, maka aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan."
Gluk!
Lagi-lagi Kirana, gadis yang akrab dengan panggilan Kiran itu menelan ludahnya berkali-kali saat mendengar ucapan dari bosnya yang menurut rumor yang beredar di kantor tempatnya bekerja, bosnya itu mengidap impoten.
Apakah Kirana akan menerima tawaran bosnya itu dengan iming-iming yang dijanjikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GuloJowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 32
"Ayo kita mulai!" Ujar Arsen langsung membuka kaosnya dan langsung melemparnya begitu saja saat mereka tiba di dalam kamar. Ya, setelah menyelesaikan makan malamnya, keduanya langsung kembali ke kamar.
"Mu-mulai apa Tuan?" Dada Kirana sudah berdetak tak karuan saat melihat bosnya itu membuka bajunya. Saat ini Kirana masih berdiri di dekat pintu kamar dan tidak berani mendekat karena bosnya itu sudah bert31@nj@n9 dada.
"Mulai membuat anak!"
Gluk!
Kirana menelan ludahnya kesusahan. Tenggorokannya terasa seret. Dia butuh air untuk membasahi tenggorokannya.
"Bukankah tadi Mama bilang kalau kita tidak boleh menundanya? Jadi kamu harus bekerja keras untuk membangunkan milik ku."
Gluk!
Ja-jadi be-benar rumor yang selama ini beredar? Meskipun memang itulah yang diharapkan oleh Kirana, tapi kenapa ada rasa sedikit kecewa di hatinya saat mendengar kenyataan itu langsung dari bosnya? Memangnya apa lagi yang kamu harapkan Kirana? Bukankah semua itu sudah sesuai dengan harapan mu? Kirana bergelut dengan pemikirannya sendiri.
"Dan jika kamu bisa membangunkan milik ku, maka aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan!"
Gluk!
Lagi-lagi Kirana menelan salivanya. Astaga, jadi bener kalau bosnya itu impoten? Tap-tapi kenapa bisa ada suara-suara mengerikan di dalam ruang kerja bosnya itu jika memang bosnya mengalami impoten? Ap-apa para wanita seksi yang sering dibawa bosnya itu ke kantor juga berusaha membangunkan milik bosnya itu? Lagi-lagi Kirana bergelut dengan pemikirannya sendiri.
"Tunggu apa lagi?!" Suara Arsen mulai meninggi karena istrinya itu hanya diam saja melamun.
"Eh, ap-apa Tuan?"
"Owh, jadi sejak tadi kamu mengabaikan ku?!" Arsen mengeram marah dan langsung melangkah menghampiri Kirana yang semakin memundurkan langkahnya hingga punggungnya menabrak pintu.
"Auwh! Ma-maaf Tuan, sa-saya tidak mengerti." Ucap Kirana terbata karena cengkraman tangan bosnya di rahangnya sangat kuat hingga terasa sakit.
"Kalau kau ingin selamat jangan berulah! Atau kau ingin aku menghentikan pengobatan ayah mu!"
"Ti-tidak Tuan. Jangan, ampun maafkan saya."
Arsen langsung menyeret Kirana dan langsung melemparkannya ke atas ranjang. Arsen pun langsung ikut naik ke atas ranjang dan langsung mengungkung tubuh istrinya.
"Lakukan tugas mu dengan baik!"
"Tap-tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan."
Arsen bangkit dari atas tubuh istrinya kemudian beranjak turun dari tempat tidur. Arsen melangkah mengambil laptopnya yang biasanya ia simpan di dalam laci nakas samping tempat tidurnya. Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, Arsen kembali naik ke atas tempat tidur di mana istrinya sudah terduduk.
Dibukanya laptop itu dan Arsen langsung memutar salah satu video koleksinya. "Perhatikan itu baik-baik!"
Mata Kirana langsung membulat dengan mulut ternganga saat melihat adegan yang disuguhkan dalam video itu. Kirana langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menghalangi pandangannya.
"Buka dan perhatikan baik-baik! Setelah itu baru kamu praktekkan apa yang sudah kamu pelajari!"
Karena tidak ingin membantah ucapan bosnya yang nantinya hanya akan membuatnya marah, mau tak mau Kirana pun kembali membuka matanya dan menyaksikan adegan demi adegan yang terpampang jelas di depan matanya. Sungguh dalam hati Kirana rasanya ingin menjerit. Ini adalah pertama kalinya Kirana melihat video dewasa seperti itu.
"Hoooeekk!" Kirana langsung mual saat melihat adegan tak lazim dalam video itu. Kirana segera beranjak dari tempat tidur kemudian berlari masuk ke dalam kamar mandi. Perutnya terasa diaduk-aduk dan isinya terasa mau keluar. Dan benar saja, saat dirinya tiba di kamar mandi, makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya itu langsung keluar kembali. Ah sialan! Rutuknya dalam hati.
Kirana keluar dari ruang ganti dalam keadaan lemas karena seluruh isi perutnya sudah keluar. Melihat itu Arsen langsung menyeringai.
"Kemari!" Ujar Arsen menjentikkan jari telunjuknya.
"Tu-Tuan, maaf saya tidak bisa melakukan semua itu." Kirana menunduk takut-takut di depan pintu ruang ganti seraya memilin ujung bajunya.
"Kemari!" Ucap Arsen lagi.
"Tu-Tuan am-ampuni saya."
"Jangan sampai aku mengulang ucapan ku untuk yang ketiga kalinya!" Kali ini amarah Arsen benar-benar hampir meledak. Istrinya itu benar-benar minta diberi pelajaran.
Kirana masih diam mematung di depan pintu ruang ganti. Kirana benar-benar ketakutan, tapi dirinya juga tidak mau melakukan adegan seperti yang ada di dalam video itu. Sungguh itu sangat menjijikkan dan Kirana tidak akan pernah mau melakukan itu.
Dengan wajah merah padam Arsen turun dari atas ranjang meletakkan laptopnya ke atas nakas lalu menghampiri sang istri. Tanpa berucap sepatah kata pun, Arsen langsung menyeret istrinya itu dan kembali melemparnya ke atas ranjang.
"Aaahh Tuan, ampun." Mohon Kirana saat tumbuhnya kembali dikungkung oleh suaminya. Arsen nampak menyeringai.
Sreeeeekkkk!!
"Aaaahh!" Jerit Kirana lagi.
Tanpa perasaan Arsen langsung menarik baju istrinya hingga kancingnya terburai dan terpampang lah tubuh polos Kirana bagian depan yang masih menyisakan bra yang membalut kedua asetnya.
"Buka!"
"Tu-Tuan jangan!" Kirana menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Mata Kirana sudah berkaca-kaca ingin rasanya ia menangis namun dirinya tidak memiliki keberanian. Takut jika bosnya itu semakin menggila.
"Bukankah semua yang ada dalam dirimu adalah milik ku?! Jadi jangan membuat ku marah!"
Kirana pasrah. Dengan perasaan tidak rela dan menahan malu, Kirana melepas bajunya yang tadi sudah dirobek oleh bosnya. Meninggalkan bra yang masih membalut kedua bukit kembarnya.
"Buka!" Ujar Arsen lagi.
"Tap-tapi Tuan."
"Atau kau ingin membuka bagian yang bawah?" Arsen kembali menyeringai.
"Hah, bawah? Ti-tidak!" Kirana langsung menggelengkan kepalanya.
Arsen bangkit dari atas tubuh istrinya dan tanpa aba-aba langsung menarik rok yang masih melekat di tubuh bagian bawah sang istri. Rok itu langsung melayang dan jatuh berserakan di atas lantai.
"Aaahh! Tu-Tuan." Jerit Kirana lagi karena terkejut. Sekarang dirinya benar-benar polos hanya menyisakan pakaian dalam saja yang membalut aset bagian atas dan juga bagian bawah tubuhnya.
Wow, cantik! Dalam hati Arsen mengagumi tubuh istrinya itu. Tidak tinggi, tidak pendek, tidak gemuk dan juga tidak kurus. Benar-benar idamannya. Arsen langsung membuka celana pendek yang masih melekat di tubuhnya beserta boxernya. Dan terpampanglah tubuh polosnya tanpa tertutup sehelai benang pun.
Melihat itu jelas saja membuat Kirana langsung menjerit. "Aaaaaa!" Kirana langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dan lagi-lagi Arsen kembali menyeringai.
"Ayo, sekarang lakukan tugas mu dengan baik!"
Kirana menggeleng-gelengkan kepalanya masih dalam keadaan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kau tidak mau?"
Kirana kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh dirinya tidak akan pernah mau melakukan adegan seperti yang dilihatnya dalam video tadi.
"Baiklah, aku akan menghubungi Niko agar menghentikan pengobatan ayah mu. Dan jika perlu, Niko akan aku suruh pulang meninggalkan ayah mu di sana seorang diri."
Gluk!
"Ti-tidak Tuan, jangan! Saya mohon, hiks.. hiks.." Kirana mulai terisak-isak. Sia-sia saja semua pengorbanannya ini jika ayahnya tidak bisa melihat lagi. Ayahnya pasti akan kecewa kepadanya. Kirana tidak mau itu. Kirana ingin ayahnya itu segera bisa melihat kembali seperti dulu lagi.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕🌹 Tonton iklannya ya setelah membaca, terimakasih 🙏
Terimakasih
rasain luuu