Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
,35
sedang Syifa , kini tertawa ,setelah kepergian wanita pelayan itu.
" kenapa kamu ketawa?"tanya Gus zafran pada Syifa dengan tatapan bingungnya.
" nggak ada , lucu ajah Gus " sahut Syifa dengan tawanya .
" apanya yang lucu ? kamu sengaja ya.. Bikin saya bingung dari tadi ?" tanya Gus zafran dengan tatakan seriusnya pada Syifa.
" nggak , nggak gitu Gus" sahut Syifa langsung menjawab pertanyaan Gus zafran dan menghentikan tertawa nya.
"itu, kenapa kamu ketawa ?"tanya Gus zafran pada Syifa.
" saya ketawa, karena mbak-mbak tadi itu " sahut Syifa kada Gus zafran.
" emangnya kenapa sama mbak mbak itu ?"tanya Gus zafran mengangkat satu alisnya .
" mungkin, karena aku muda kali ya.. Makanya aku di kira adiknya " sahut Syifa pada Gus zafran.
" ohhh, karena mbak mbak itu, bilang kamu adik aku gitu ? Terus kamu mau ngatain suami kamu tua ?" tanya Gus zafran pada Syifa.
" nggak ada ya Gus, Syifa nggak pernah ngomong gitu. Gus zafran sendiri loh yang bilang " sahut Syifa pada Gus zafran.
" tapi, bener kan .. Apa yang saya katakan ?"tanya Gus zafran kembali pada Syifa.
" nggak lah Gus, Gus kan suami saya. Mana berani saya ngatain kek gitu " sahut Syifa pada Gus zafran.
" saya percaya sama istri saya " sahut Gus zafran tersenyum menatap Syifa. Membuat jantung Syifa berdegup kencang ketika menatap wajah Gus zafran..
" ehem..." Syifa berdehem untuk sekedar menetralkan jantungnya dan langsung beralih pembicaraan.
" Gus.." panggil Syifa pada Gus zafran, tanpa menatap matanya
" hem... Kenapa ?" tanya Gus zafran pada Syifa
" nggak mau lanjut belanjanya ?" tanya Syifa pada Gus zafran.
" udah semua.. tinggal di bayar saja " sahut Gus zafran pada Syifa
" Gus yang belanja?" tanya Syifa sembari menatap sekilas wajah Gus zafran.
" nggak ,bukan saya. Saya tadi minta tolong sama mbak mbak di sini . Sedangkan saya , mencari seorang putri yang sedang hilang entah kemana. Hingga membuat saya kehausan sekarang" sahut Gus zafran membuat Syifa menyengir karena mengerti maksudnya.
" maafin saya ya Gus.. Saya nggak berniat mau nyusahin Gus." ucap Syifa meminta maaf pada Gus zafran.
" oh Iya Gus, kalau Gus haus. saya antar pergi beli minuman ya.. , tapi, Gus sendiri yang bayar. Karena saya nggak ada uang . Ini, tadi Saya di beliin sama mbak mbak yang saya tolong " ucap Syifa sembari menyengir kearah Gus zafran dan menunjukkan minuman yang ia pegang sedari tadi.
" ngapain beli, kalau sudah ada " sahut Gus zafran sembari melirik kearah minuman milik Syifa.
" j - jangan Gus, ini.. Sudah bekas saya Gus. Kita beli lagi ajah ya. Atau , nanti bakal Syifa gantiin uangnya " ucap Syifa pada Gus zafran.
" aku mau nya itu,nggak mau sama yang lain " ucap Gus zafran berlalu mengambil minuman milik Syifa . Dan berlalu duduk untuk menikmati es yang baru saja ia ambil dari tangan sang istri.
Sedangkan Syifa kini terkejut ,ketika Gus zafran tiba tiba langsung mengambil alih minumannya itu.
" Gus, itu bekas bibir sa ... " ucapannya terputus , karena minumannya sudah Gus zafran nikmati. Bahkan hampir habis.
" enak, manis ,dan segar sekali " sahut Gus zafran dengan wajah yang berbinar. Sembari langsung berlalu bangkit dari duduknya.
" Gus, itu kan bekas saya. Kenapa Gus zafran minum " ucap Syifa berlalu merampas minumannya kembali dari tangan Gus zafran.
" emang kenapa kalau bekas bibir kamu ? Kamu nggak punya korengan kan ?" tanya Gus zafran sembari menatap Syifa dan menghapus sisa minuman yang menempel di bibirnya
" ihhh, Gus pikir saya wanita jorok ya ? Seumur hidup , saya nggak pernah ya. Kena yang namanya penyakit korengan itu. " sahut Syifa pada Gus zafran dengan nada sedikit kesalnya. karena sang suami menuduhnya korengan.
" yaudah, aman aman ajah kan aku minum itu " sahut Gus zafran dengan nada santai nya.
" ya, tapi nggak gitu juga Gus. Itu kan sudah sisa sisa saya." ucap Syifa kembali pada Gus zafran.
" makanya, karena itu sisa kamu,saya berani minum minuman itu. Kalau sisa yang bukan muhrim saya. Ngapain " sahut Gus zafran pada Syifa.
Syifa akhirnya tak bisa menjawab. Kini dia hanya terdiam sembari menatap Gus zafran .
" yasudah, ini di habiskan saja Gus. Nanggung " ucap Syifa sembari memberikan sisa minuman yang ia pegang itu.
" beneran kamu kasih saya semua ?" tanya Gus zafran pada Syifa.
" Iya Gus, udah tinggal dikit juga . Nanggung, capek juga yang mau bawa bawa kesana kemari. #sahut Syifa pada Gus zafran .
Gus zafran pun tersenyum, sembari mengambil minuman yang di sodorkan oleh Syifa.
" kamu nggak mau minum lagi ? Ini beneran buat saya ?" tanya Gus zafran kembali sebelum menghabiskan minumannya.
" udah, diminum ajah Gus " sahut Syifa pada Gus Zafran.
" Iya, terima kasih " sahut Gus zafran dan berlalu duduk untuk melanjutkan minumannya.
Di tengah fokus nya Gus zafran, kini Syifa menatap kearah bawah untuk melihat Gus zafran yang tengah menikmati minuman yang ia berikan. Tanpa Syifa sadari, singkat bibirnya terangkat . Ia tersenyum menatap laki laki yang sudah berstatus menjadi suaminya itu .
" nah, sudah habis " ucap Gus zafran setelah es nya, hanya tinggal tempatnya .
Syifa yang tadi menatap Gus zafran ,kini langsung berlalu mengalihkan pandangannya ke depan kembali.
" sudah habis Syifa " ucap Gus zafran sembari menunjukkan tempat es nya yang sudah habis pada Syifa.
Syifa Tersenyum dan menganggukkan kepalanya mendengar pengaduan Gus zafran padanya.
" yasudah, kita langsung pulang ajah ya.."Jak Gus zafran pada Syifa yang ada di sampingnya
" ini , bener Gus zafran sudah selesai belanja ?" tanya Syifa kembali pada Gus zafran,karena ia takut Gus zafran hanya bercanda padanya
" sudah semua Syifa, saya sudah mengurusnya , kamu tenang saja " sahut Gus zafran pada Syifa.
Syifa membalas ucapan Gus zafran dengan anggukan kepala . Karena dia percaya dengan apa yang di katakan suaminya itu.
" yasudah, kita langsung keluar ajah yuk. semua barang barangnya juga sudah ada di luar " ajak Gus zafran pada Syifa.
" ayo Gus " sahut Syifa pada Gus zafran.
Syifa kini berlalu melangkah lebih dulu dari Gus zafran. Namun, tiba tiba tangan Syifa di pegang oleh suaminya.
" ada apa Gus ?" tanya syifa pada Gus zafran.
" saya pegang kamu, takutnya kamu kabur lagi " sahut Gus zafran sembari mempererat pegangan tangannya pada Syifa.
Syifa menatap tangan Gus zafran ,yang kini sedang memegang tangannya.dan beralih menatap Gus zafran.
" kamu, nggak keberatan kan ?" tanya Gus zafran kembali pada Syifa.
" tidak papa Gus " sahut Syifa padanya.
" yasudah, ayo" ajak Gus zafran sembari menarik pelan tangan sang istri untuk melangkah.
Syifa kini mengikuti langkah Gus zafran ,sembari memandangi tangannya yang sedang di pegang oleh sang suami.