Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.
"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~
"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~
Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Penolakan
BRAKKK....
"Apa maksud semua ini!!" Gadis cantik berusia 24 tahun itu melemparkan sebuah map berisi surat perjanjian ke atas meja. Dimana seorang pria berwajah tampan dengan tatapannya yang menghujam duduk di belakang meja itu.
"Maaf Tuan, saya sudah melarangnya masuk tapi dia tetap memaksa" Ucap asisten pria itu.
"Tidak papa, kau keluarlah" Ucap pria itu pada asistennya.
Pria dengan perawakan tinggi dan tegap, serta badannya yang berotot itu bangkit dari kursi kebesarannya. Tersenyum miring kemudian mulai mendekati Diandra.
"Sepertinya kamu sudah membaca isinya hingga membuatmu repot-repot datang kesini. Sudah tidak sabar ingin menjadi milikku rupanya"
Seringaian licik muncul pada bibir padat yang membuat pemiliknya semakin tampan itu.
"Cih.. Aku tidak sudi!!"
Ucap Diandra membuang mukanya, karena enggan menatap sosok yang sangat ia benci itu.
"Sudi atau tidak sudi, mau atau tidak mau, aku tidak peduli tentang penolakan mu itu. Yang jelas besok kita akan tetap menikah" Pria itu sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Diandra tadi. Dia justru semakin ingin memiliki wanita dengan paras bak bidadari itu.
"Aku tetap menolak semua yang sudah di sepakati di dalam surat itu. Ini hidupku jadi tidak ada yang berhak mengaturnya termasuk dirimu!!"
Diandra mengepalkan tangannya sebagai luapan emosinya. Matanya sudah penajam dengan rahangnya yang mengeras, namun semua itu sama sekali tidak memudarkan kecantikan alami yang dimilikinya.
"Kalau begitu lihat sendri apa yang akan terjadi pada Ayahmu dan perusahaanya. Bukankah Ayahmu adalah satu-satunya yang kamu miliki di dunia ini?? Ayahmu sudah menyerahkan mu padaku sebagai pelumas semua hutang-hutangnya dengan surat perjanjian itu. Jadi kamu tidak punya kuasa lagi untuk menolak "
Pria itu memang mengancam tapi dengan nada bicaranya yang tetap rendah tak tersulut amarah sama sekali. Hanya senyuman liciknya yang terlihat berkali-kali.
"Dasar b***gsek!! Wajahmu memang cocok dengan namamu. Tapi tidak dengan sifat mu, sifat dan kelakuanmu bukan mencerminkan Dewa tapi i*lis!!" Ucap Diandra dengan kilatan kemarahan di matanya.
"Terimakasih kasih karena sudah mengakui jika aku tampan secata tidak langsung. Segera persiapkan dirimu untuk pernikahan kita besok Dee" Pria itu mengedipkan satu matanya kepada Diandra.
Dengan kemarahan yang sudah di tumpuk sejak tadi pagi melihat surat perjanjian itu. Diandra mengayunkan tas selempang yang bawanya hingga mengenai akrilik kaca yang bertuliskan nama si pria yang akan menikahinya itu.
PYAAARRRR...
Nama Sadewa Bahuwirya di kaca itu sidah tidak utuh lagi. Sudah hancur berkeping-keping karena menghantam lantai.
Tidak ada ekspresi terkejut sama sekali atas tindakan yang telah di lakukan Diandra itu. Dewa, si pemilik nama itu hanya tersenyum tipis menatap calon istrinya itu.
"Aku membencimu!!" Desis Diandra.
"Aku mencintaimu Dee. Kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!" Ucap Dewa menekankan suaranya di setiap kata.
"Aku tidak sudi menikah dengan i*lis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!" Suara Diandra mulai meninggi.
"Terserah apa katamu. Yang jelas aku tidak akan pernah melepaskan mu. Ayahmu akan menerima akibatnya jika kamu berani melawanku!!" Kali ini Dewa benar-benar mulai menunjukkan aura gelapnya di depan Diandra.
Diandra akui jika dia sedikit bergidik melihat wajah Dewa yang mulai menyeramkan itu. Tapi dia tidak mau terlihat lemah dari pria yang jelas-jelas ingin merusak hidupnya itu.
"Kenapa kau terus menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan apa yang kau mau??" Ucap Diandra dengan suara yang sudah menurun.
"Karena hanya itu yang bisa membuatmu menjadi milikku Dee" Lagi-lagi senyuman yang menurut Diandra sangat menjijikan itu Dewa tunjukkan untuk dirinya.
"Dasar psycho!!" Umpatan terakhir itu yang Diandra ucapakan sebelum dia menyerah untuk pergi dari ruangan itu.
Dengan membawa sisa kemarahannya Diandra pergi dari ruangan itu. Ruangan yang tidak akan pernah dia injakan kaki jenjangnya itu di sana.
Dewa menatap datar pintu yang sempat di tutup Diandra dengan keras itu. Entah apa yang pria berusia 28 tahun itu pikirkan setelah kepergian Diandra. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan dia lalukan setelah ini. Yang jelas besok adalah hari pernikahannya dengan gadis pujaannya itu.
-
-
"AKKHHHH...."
Diandra berteriak di taman yang cukup sepi saat matahari tepat berada di atas kepala. Siapa yang akan berkeliaran di taman siang bolong begini.
Tapi itu justru menguntungkan Diandra karena dia bisa berteriak sepuasnya di sana. Meluapkan segala kekesalan di dalam hatinya.
Diandra sangat menyayangi Ayahnya itu, karena di dunia ini hanya Ayahnya yang dia punya. Tapi sayangnya Ayahnya justru menjadikannya jaminan sebagai pelumas semua hutang di perusahannya.
Diandra tidak bisa menyalahkan Ayahnya setelah mengetahui duduk permasalahannya. Ayah Diandra hanya berusaha mempertahankan perusahaan yang di rintis istrinya sejak dulu itu. Hanya perusahaan itulah yang diamanahkan kepadanya sebelum istrinya meninggal.
"Diandra??" Panggil seseorang yang datang dari belakang Diandra. Pria bertopi dan bermasker itu langsung memeluk Diandra yang terlihat sangat rapuh.
"Bryan hiks.. hiks.."
Tangis Diandra di pelukan pria itu. Tanpa dia membuka maskernya pun Diandra tau jika itu adalah Bryan kekasihnya. Ini adalah tempat umum, dia tidak mau ada berita yabg tersebar besok pagi jika mereka berdua menjalin hubungan. Mereka memang sepakat untuk menyembunyikan hubungannya sampai kontrak Bryan di salah satu perusahaan selesai.
Bryan adalah salah satu model yang baru naik daun di negara ini. Jadi masih perlu hati-hati dan tidak bisa berbuat sesuatu yang bisa saja menimbulkan scandal nantinya. Apalagi hubungannya dengan Diandra yang seorang selebritis, pasti akan menjadi santapan hangat para wartawan.
"Apa yang terjadi Didi??" Bryan menatap Diandra yang berlinang air mata itu.
Bryan langsung mencari keberadaan Diandra saat kekasihnya itu menelepon dengan keadaan menangis.
"Bryan, apa yang harus aku lakukan?? Ayah besok akan menikahkan ku dengan seseorang sebagai pelunas hutangnya"
"Apaa!!" Bryan langsung melepaskan pelukannya karena terlalu terkejut dengan ucapan Diandra itu.
"Kenapa Ayah mu tega melakukan itu Didi, berapa hutangnya, aku akan membayarnya. Aku tidak rela kamu menikah dengan orang lain. Siapa orang itu Di, katakan!!"
Diandra menggeleng lemah, dia tau sangat tidak mungkin bagi Bryan utuk membantunya saat ini.
"Kamu tidak akan bisa melunasinya Bryan, hutangnya tidak sedikit. Bahkan mencapai puluhan milyar" Ucap Diandra dengan lemah.
"Aku akan usahakan Di, apapun itu akan aku usahakan. Siapa orang itu Di??" Bryan terus memaksa untuk mengetahui siapa orang yang berani memaksa Diandra untuk menikah.
"Dia Sadewa Bahuwirya. Kamu pasti sudah tau kan?? Bahkan kalau kamu berusaha melunasi hutangnya. Kamu tidak akan bisa mengalahkan kekuasaannya" Suara Diandra terdengar putus asa.
"Ap-apa?? Sadewa??"
Bryan tampak sangat terkejut. Dunianya seakan runtuh saat itu juga. Bagaimana dia bisa melawan seorang Sadewa, dia adalah CEO dari Bahuwirya corp. Tempatnya menjadi model salah satu produknya. Perudahaan yang telah mengontraknya dengan jumlah uang yang besar.
"Tapi aku tetap akan memperjuangkan cinta kita Bry, aku mencintai kamu. Aku akan berusaha lepas darinya" Ucap Diandra dengan tangisnya. Impiannya untuk menikah dengan orang yang ia cintai kini musnah sudah.
"Aku juga mencintaimu Di, kita berjuang sama-sama ya?? Aku akan tetap mempertahankan mu Dee " Bryan melepas maskernya, memberikan kecupan pada kening Diandra dengan begitu dalam.
"Permisi Nona" Suara seseorang yang tidak di kenali Diandra itu berhasil memisahkan Diandra dan Bryan yang saling berdekatan.
"Siapa kalian??" Tanya Diandra dengan penuh selidik.
"Tuan mengutus kami untuk membawa Nona Pulang" Ucap seorang pria berbadan kekar dengan kepala pelontos itu.
"Apa??"
Bersambung.....
-
-
-
-
-
Hay.. Hay.. Hay..
Ketemu lagi di karya terbaruku
Semoga kalian suka, dan terus menemani otor sampai ke akhir cerita yaa..
Semua dukungan kalian berupa like, komen, dan vote sangat berarti buat otor..
jadi jangan lupa beri jejak kalian yaa..
Terimakasih 🥰🥰🥰🥰🥰
narutonya mana?
menguras emosi, sedih, ketawa, bahagia, nangis
dari cerita bella elang sampai dewa diandra bagusss bget.
top markotop penulis nya
jempol dua untuk mu kak...
👍👍