Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Hasil
Alana menganga tak percaya mendengar ucapan Kenzo. Dua hari lagi itu artinya besok lusa, kenapa buru-buru sekali. Bukankah kata Neil, Kenzo akan menggunakannya satu minggu lagi, tapi ini– kenapa buru-buru sekali.
Setelah sadar Alana langsung menelan salivanya dengan susah payah jika memang benar itu terjadi dia harus bersiap menghadapi dunia baru, yaitu dunia pernikahan yang entah seperti apa.
"Apa tidak terlalu cepat, Tuan. " tanya Alana gugup sambil meremas bajunya.
"Tidak, seperti inginmu aku sudah melakukan tes kesehatan, Aku juga akan melakukan dua permintaan mu yang lain. Tentang wanita lain dan jajan sembarangan aku juga akan melakukannya. Juga yang satu lagi, terserah apa maumu. Asalkan besok lusa kita menikah. " Kata Kenzo yang tak mau dibantah lagi.
Sekali lagi Alana menelan salivanya dengan susah payah, dia mendengar ucapan dingin dari Kenzo dan dia tau itu artinya kalau pria itu tidak ingin di bantah.
"Tapi, kata Neil–,"
"Lupakan ucapannya, itu semua tidak berlaku saat aku sudah memutuskan sesuatu. Dan keputusanku menikahimu dua hari lagi sudah bulat."
Alana terdiam, benar kata Neil kalau pria ini tidak mau di bantah. Tapi kemarin kenapa saat dia mengajukan tiga tambahan kontrak Kenzo hanya diam dan langsung menyetujui poin yang disebut berikan. Padahal mungkin bagi seorang Casanova seperti Kenzo yang hanya menyukai percintaan semalam tanpa hubungan akan sangat sulit menerima permintaan seperti itu.
Rey yang melihat ketegangan di wajah mereka berdua hanya bisa geleng-geleng kepala. Karena bosnya itu mengajak nikah seperti seorang pria ngajak pacarnya ke bioskop, sungguh tidak bisa dipercaya
"Kenapa anda ingin cepat-cepat menikah, tuan. " tanya Alana pada akhirnya.
"Tentu saja, seperti kata Rey tadi aku juga mengininkan seorang bayi. " kata Kenzo tanpa sadar.
Tubuh Alana langsung membeku mendengar kata bayi. Dia tidak mengerti maksud Kenzo, Bukankah mereka hanya nikah kontrak , lalu apa hubungannya dengan bayi . Apakah pernikahan kontrak itu harus menghasilkan seorang anak baru dia akan terlepas dari kontrak tersebut.
Begitu juga dengan Rey yang tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Bosnya itu . Padahal dia tadi hanya mengatakan sebuah perumpamaan , tapi kenapa dianggap serius ? Rey benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran bosnya itu. Sungguh tak terduga.
Saat Kenzo hendak mengatakan sesuatu lagi, Seorang perawat keluar dari ruangan dokter untuk memanggil Kenzo karena hasil tesnya sudah keluar . Tak menunggu waktu lama mereka langsung masuk ke ruangan dokter lagi untuk melihat hasilnya .
Wajah cemas begitu nampak di wajah Kenzo ,dia takut jika terjadi sesuatu pada dirinya. Sedangkan Alana entah apa yang ada di pikirannya ingin mendoakan hasilnya buruk ,tapi itu akan menyakiti hati orang lain . Namun jika hasilnya baik itu akan membuatnya semakin dekat dengan pernikahan tak jelas yang akan mereka jalani nanti.
"Bagaimana hasilnya dokter , cepat katakan langsung pada intinya jangan terlalu berbelit-belit ." kata Kenzo tak sabaran.
Dokter hanya bisa menghela nafasnya dan membuka amplop hasil tes yang baru saja dilakukan oleh Kenzo.
"Menurut hasil laboratorium, semua normal. Tidak ada virus yang terdapat di dalam tubuh anda. Dengan kata lain, Aman. " ujar dokter dengan senyum lebar bibirnya karena hasil tesnya tidak membahayakan pasien.
Kenzo tersenyum senang mendengar hasil yang dibacakan oleh dokter. Dan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau semuanya sehat.
Begitu juga dengan Ara dalam hati dia ikut merasakan bahagia karena hasil tes dari Kenzo baik-baik saja. Namun di satu sisi dia juga takut dengan konsekuensi yang harus dihadapi jika Kenzo dalam keadaan sehat .
"Kenapa aku jadi galau seperti ini sih , bukannya aku yang minta persyaratan itu . Itu artinya aku harus siap dengan segala hal yang akan terjadi kedepannya nanti. Tapi apakah aku sudah siap menjalani semua ini. " batin Alana berkecamuk dahsyat di dalam hatinya .
"Alana kau dengar itu , keadaanku sangat sehat dan baik-baik saja . Jadi kau harus bersiap dua hari lagi kita akan menikah . Jangan pernah mengingkari apa yang sudah kita kesepakati , jika tidak aku akan menyuruh polisi menjemputmu ." ucap Kenzo menakuti Alana.
"Jangan bawa-bawa polisi tuan , Aku tidak suka mendengarnya . " kata Alana sambil bergidik .
"Tentu saja aku tidak akan melaporkanmu ke polisi jika kau mengikuti semua kesepakatan kita , karena perjanjian itu memiliki dasar hukum yang kuat . Jika kau mengingkarinya aku hanya tinggal melaporkanmu saja kepada pihak yang berwajib ." Kenzo kembali menakut-nakuti Alana .
dokter yang ada di depan mereka hanya bisa mendengarkan perdebatan pasangan calon suami istri itu. Dari perdebatan itu kini dia mengerti kalau ternyata mereka berdua menikah karena sebuah kesepakatan, atau bisa disebut Kawin Kontrak.
Tapi sang wanita sangat cerdas karena meminta calon suami kontraknya untuk melakukan tes kesehatan sebelum mereka melakukannya. Bisa dipastikan juga kalau pria didepannya ini adalah seorang penjelajah wanita.
Rey yang mengetahui bahwa dokter sedang memperhatikan mereka segera menghentikan perdebatan bos dan calon istrinya itu. Dia segera melerai perdebatan mereka berdua , agar tidak Membuat malu .
"Tuan, sebaiknya kita bicarakan di luar saja. Tidak pantas jika anda berdebat dengan nona Alana di depan dokter . " ujar Rey dengan bahasa isyaratnya.
Kenzo yang mengerti akan hal itu segera berpamitan kepada dokter untuk pulang secepatnya, dengan alasan mempersiapkan pernikahan mereka berdua. Dokter itu pun mengerti dan meminta mereka segera keluar, karena ada beberapa pasien yang masih menunggu di luar.
Kenzo langsung menggenggam tangan Alana dan membawanya keluar dari sana ,urusan administrasi biarkan Rey yang mengatur semuanya karena ada hal penting yang harus Damian bicarakan dengan Alana.
"Rey, kau urus semuanya aku akan membawa Alana ke mobil, kami harus bicara. " kata Kenzo yang langsung menuju parkiran bersama Alana setelah mendapat kunci mobil dari Rey.
Alana hanya terdiam tanpa sepatah katapun sejak keluar dari ruangan dokter dan itu sangat mengganggu pikiran Kenzo. Karena itu dia butuh bicara berdua dengan wanita itu.
"Katakan kepadaku kenapa kau diam, Apa yang sedang kau pikirkan . Apa tentang pernikahan kita ?" Kenzo memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Alana.
Alana masih terdiam tak menjawab pertanyaan Kenzo. Mungkin nyawanya masih tertinggal di ruangan dokter.
Melihat kediaman Alana, Kenzo jadi gemas sendiri dan tanpa aba-aba dia menempelkan bibirnya di bibir mungil yang sejak kemarin berani melawannya, tapi setelah mendengar hasil pemeriksaan kesehatannya dia terdiam seribu bahasa.
Alana membulatkan matanya saat merasakan sebuah benda kenyal menempel di bibirnya dan mulai memainkannya. Sampai akhirnya tautan bibir itu terlepas.
" Apa sekarang kau sudah sadar? " tanya Kenzo dengan menaik turunkan alisnya.
Dan tanpa di duga sama sekali, sesaat kemudian lima jari Alana mendarat di pipi kanan Kenzo.
"Apa yang kau lakukan. "