One Night Stand With My Boss

Enam bulan kemudian......

Sembilan bulan sudah Felysia hamil, sekarang ini perutnya sudah sangat besar dan tinggal menghitung hari saja untuknya melahirkan.

Sekarang ini Felysia sudah berada di rumah nya setelah bekerja seharian tadi karena mulai besok Felysia sudah izin cuti kepada Bu Sarah karena akan melahirkan, Bu Sarah sangat excited dengan kelahiran Felysia bahkan Bu Sarah mengatakan kepda Felysia untuk meminta bantuannya kapan pun Bu Sarah bisa karena dia juga sangat suka dengan anak kecil dan juga anak anak nya sekarang yang sudah merantai ke pulau sebrang sehingga beliau sendirian di sini.

"Nduk, kamu udah ambil cuti kan di tempat kerja?" tanya mbok Sumi.

"Iya, mbok. Fely udah ambil cuti kok," jawab Felysia.

Kebetulan juga semua orang sedang berkumpul di rumah mbk Mala mulai dari mbk suci, Amanda dan Wulia dengan mas Dimas suami mbk suci sedang lembur di kerjanya maka dari itu mbk suci ke sini karena di rumah dia sendirian dan hanya ada Amanda saja dengannya.

"Fel, nanti kamu persalinannya cesar apa normal?" tanya mbk suci.

"Aku sih pinginnya normal mbk dan juga dokter indah juga sudah bilang kalau aku bisa normal tapi semuanya tergantung keadaan di sana nanti mbk kalau emang memungkinkan normal ya normal tapi kalau enggak ya cesar berarti," ucap Felysia sambil mengelus perutnya yang buncit tersebut.

"Ya udah kalau kamu ada apa-apa langsung telpon mbk atau Wulia ya," sahut mbk suci yang sangat deg degan menjelang hari persalinan Felysia.

"Iya, mbk."

"Kamu tenang aja suc, kan ada aku di rumah jadi Felysia dalam pengawasan ku!" sahut mbk Mala.

"Iya mbk bener, suci serahin Felysia ke mbk Mala ya," ucap mbk suci.

Mereka pun tertawa bersama dan juga berbincang bincang sambil melihat ke layar televisi yang terus menampilkan berita gosip di sana.

Tak lama sebuah akun gosip menayangkan berita tentang rumor hubungan asmara antara pewaris Adiguna Company yaitu Zico Pratama Adiguna dengan salah satu artis dan model cantik yang sekarang ini sedang naik daun yaitu Melanie Putri namun belum ada konfirmasi antara kedua bela pihak tetapi beredar foto foto mereka berdua di media sosial sehingga banyak yang berspekulasi bahwa mereka berdua sedang berkencan.

Semua orang di ruangan tersebut Kun dengan diam melirik ke arah Felysia yang hanya diam saja melihat berita tersebut, mereka merasa kasihan karena Felysia harus menanggung beban yang begitu berat selama ini sedangkan sang pembuat onar malah dengan asyik nya berpacaran di depan umum.

Mbk mala pun segera mengganti saluran televisi tersebut ke acara anak anak yang di sukai oleh Amanda, Felysia tahu mereka semuanya berusaha untuk mengalihkan pandangan dan juga pikiran Felysia dari berita tadi namun tetap saja ada sedikit kecewa, sedih, marah tetapi itu juga bukan hal Felysia untuk merasakan hal itu bagaimana pun Felysia sendiri lah yang tidak ingin memberitahukan hal tersebut kepada manta bos nya sehingga sekarang bos nya bisa berpacaran dengan siapa pun.

"Semuanya aku mau ke kamar dulu ya udah ngantuk," pamit Felysia.

"Iya, kamu hati hati ya. Tidur yang nyenyak fel," ucap mbk suci.

Setelah itu Felysia pun segera menuju ke kamarnya dengan perasaan aneh di dalam dirinya, dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan mantan bos nya itu tetapi melihat berita tadi membuat hati nya sakit.

"Nak, kenapa sangat sakit sekali melihat berita tentang papa mu tadi!" ucap Felysia saat sampai di kamarnya dengan mengelus perutnya dan curhat kepada sang anak tentang sakit hatinya.

Dengan sekuat tenaga Felysia berusaha bersikap biasa saja mendengar hal tersebut karena dia bukan siapa-siapa bagi Zico dan juga Zico pasti sudah melupakan nya toh sekarang dia sudah mempunyai pacar baru.

Setelah di rasa mulai tenang Felysia pun berencana untuk tidur dan merilekskan tubuhnya namun tiba-tiba perutnya merasa sangat sakit sekali entah kenapa Felysia sendiri juga tidak tahu, dia memang sudah sering merasakan kontraksi palsu namun tidak sekuat ini.

"Mbok, Mbk Mala tolong!" teriak Felysia mencoba meminta tolong pada siapa pun yang berada di luar kamarnya.

Untung saja mbk suci dan yang lainnya masih berada di ruang tahu sehingga saat Felysia teriak tadi mereka langsung mendengarkannya dan segera menuju ke kamar Felysia.

"Fel, kamu kenapa?" tanya mbk suci sudah dengan raut wajah khawatir.

"Gak tahu mbk, tadi Felysia mau tidur terus rasanya perut Felysia sangat sakit!" ucap Felysia yang sudah mengatur nafas nya karena perut nya sekarang sangat sangat lah sakit.

"Suc kayaknya fely mau ngelahirin deh," ucap Mbk Mala yang juga sudah sangat khawatir.

"Apa! Ya udah kalau gitu kita bawa ke rumah sakit," ucap mbok Sumi.

Felysia pun segera di bawa ke rumah sakit, sampai di sana Felysia segera di periksa oleh dokter dan ternyata Felysia akan segera melahirkan karena sudah di pembukaan lima, prediksi awal dokter ialah dua Minggu lagi tetapi sebelum dua Minggu ternyata Felysia sudah mau melahirkan saja sehingga mbok Sumi pun mengatakan untuk melakukan segala cara agar sang cucu bisa selamat dan juga sang ibu pastinya.

setelah menunggu hampir sepuluh jam agar pembukaan sempurna akhirnya pembukaan pun sudah sempurna dan waktu nya Felysia melahirkan, dia sudah di bawa ke ruang bersalin dengan dokter sedangkan mbok Sumi dan yang lainnya menunggu Felysia dari luar.

Rasanya kasihan melihat Felysia harus berada di ruang persalinan sendirian tanpa hadirnya seorang suami untuk menemaninya memberikan dukungan mental untuk Felysia namun bagaimana lagi ini semua sudah ditakdirkan olehnya sehingga mau tidak mau Felysia harus menjalankan ini sendirian.

Setelah berjuang untuk melahirkan selama hampir satu jam dia berada di sana akhirnya sang anak pun lahir berjenis kelamin laki-laki yang sangat tampan, intinya saja Felysia bisa melahirkan secara normal sesuai keinginan.

Felysia sudah di bawa ke kamar pasien sedangkan sang anak sedang di persiapkan oleh suster sebelum di bawa ke kamar Felysia.

"Nduk, selamat ya kamu sudah menjadi ibu." ucap mbok Sumi saat Felysia baru saja tiba di kamar pasien dengan wajah lelahnya karena harus mengejan begitu lama.

"Makasih, mbok." ucap Felysia dengan air mata yang sudah menetes lagi sama seperti dia berada di ruang persalinan tadi merasa sangat beruntung karena bisa merasakan sakitnya melahirkan secara normal tetapi juga nikmat yang tiada Tara sebagai seorang wanita.

"Fel, selamat ya!" ucap mbk Suci sambil menangis dan juga dengan memeluk erat tubuh Felysia merasa sangat bangga dengan Felysia karena memilih berjuang untuk melahirkan anaknya dari pada menggugurkan nya.

"Makasih, mbk." ucap Felysia yang juga terus saja menangis.

Satu persatu semua orang di dalam memberikan selamat kepada Felysia, semua orang menangis terharu dan juga bahagia karena melihat Felysia yang begitu tegar dengan melahirkan tanpa suami.

.

.

Bersambung..........