Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Glen terdiam setelah kepergian pelayan, Dia bingung harus mulai dari mana untuk memberitahu Zara bahwa mereka berdua adik kakak. Sedang Zara penasaran apa yang akan di katakan Oleh Glen Yang sedari tadi diam saja.
"Ka sebenarnya apa yang akan Kakak bicarakan oleh pada ku. "Tanya Zara dengan penasaran nya. Bukan nya menjawab pertanyaan Zara Glen malah memeluk Zara dengan erat.
"Kakak Sangat merindukan mu dek. Kakak sangat rindu sekali. "Gumam Glen sambil menangis memeluk Zara dengan erat. Sedangkan Zara Syok mendengar gumam Glen.
"Maksud ka Glen apa ?, Aku bukan Adik nya kakak. "tanya Zara setelah sadar dari rasa syok nya dan melepaskan pelukan Glen.
"Kamu Adik aku Zara, Adik kandung ku yang hilang. "Jawab Glen dengaan tegas.
"Jangan bercanda deh ka, Aku tidak suka bercanda kakak sangat keterlaluan. "Jawab Zara. Sambil bergeleng Zara berniat untuk pergi dari sana. Namun langkah Zara terhenti, mendengar perkataan dari Glen.
"Aku tidak bercanda, Aku punya buktinya bahwa kamu adik aku. "Jawab Glen dengan tegas.
"Apa buktinya bahwa adik kakak ?"Tanya Zara dengan penasaran dan sambil duduk kembali.
"Ini buktinya. "Glen menyerahkan Foto keluarga Dan foto masa kecil Zara di panti asuhan Yang sama dengan foto Anak perempuan di foto keluarga itu. "Dan juga Kalung Yang kamu pakai, Ukiran yang ada di Liontin adalah sendiri Yang mendesain nya Sendiri Sebagai hadiah ulang tahun mu Yang ke lima tahun."Lanjut Glen. Karna kebetulan Zara memakai kalung Waktu dia ditemukan oleh pemilik panti asuhan yang sudah merawat nya, Kalung itu Sudah menempel dilehernya.
"Bagai mana kalau kalung Yang aku pakai hasil mencuri Dari orang lain Atau membeli ditoko gitu. "Tanya Zara lagi.
"Tidak Zara Kalung itu hanya di buat Satu saja di dunia, Kan Sudah ku katakan bahwa ayah sendiri yang mendesain nya Sendiri, Dan soal Mencuri kurasa kamu bukan orang seperti itu. "Tegas Glen. "Apa kamu belum percaya, Aku bisa katakan dimana saja letak Tahi lalat kamu berada di punggung, di .."Lanjut Glen namun segera di potong oleh Zara karna malu.
"Sudah Cukup aku malu. Aku percaya padamu "Ucap Zara dengan pipi merona. Glen tersenyum mendengarnya. "Terus kenapa kalian membuang ku.
Glen langsung menggelengkan kepala nya, Sambil Berkaca - kaca Glen menceritakan kejadian beberapa tahun, Kejadian yang sangat menyakitkan Dimana dia harus hidup Sendiri di dunia tanpa keluarga. Dimana orang tua nya meninggal di dalam kecelakaan Sedangkan Adik kesayangan hilang dan tidak ditemukan.
Dimana dia tidak punya Sanak keluarga karna orang tuanya anak tunggal semua. Sedangkan Nenek Satu - Satunya Ikutan meninggal setelah koma beberapa hari di rumah sakit karna Syok setelah mendengar apa yang menimpa keluarga hingga terkena serangan jantung. Glen di Asuh Oleh asisten pribadi ayah nya yang Setia kepada nya dan membuat Glen di paksa dewasa sebelum waktunya karna harus bekerja keras untuk mempertahankan perusahaan keluarga nya.
Flash Back On
Enam belas tahun Yang lalu
Di Belahan dunia lain tepat nya di Negara Metropolitan terlihat sebuah keluarga Yang sangat Bahagia, Yang sedang makan malam untuk merayakan hari ulang tahun Anak perempuan karna tepat hari ini di ulang tahun yang ke lima tahun.
"Sayang ayah punya kado untuk princes ayah yang sangat cantik ini. "Ucap pria dewasa dengan Wajah bule nya, kepada anak perempuan nya.
"Hore dapet kado, Mana yah kadonya ko ngga ada sih."tanya anak perempuan.
"Ini Sayang buka lah, Semoga kamu suka ya Ara. "Ucap pria itu sambil menyerahkan kado nya kepada anak perempuan yang bernama Zahra Anderson.