NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Riana menarik tangan suaminya lalu menamparnya.

"Heiii!!!" teriak Jihan dan hendak maju.

"Berhenti!! Aku tidak punya urusan denganmu, tapi kalau kamu ingin berurusan denganku, aku akan meladenimu nanti," ucap Riana berang, lalu menghadap suaminya.

"Kamu sudah gila!! Berani-beraninya kamu nampar aku! !" teriak Rendi kesal.

"Iya, aku memang sudah gila!! Karena kamu Mas. Kamu udah janji sama aku, kalau kamu nggak bakalan menyentuh jalang itu sebelum aku pulang!!" Riana sudah tidak mampu lagi membendung air matanya.

"Jalang kamu bilang!!" Jihan tidak terima, dan kini menarik tangan Riana lalu ingin menamparnya, tapi Riana dengan sigap menangkapnya.

PLAKKKK

Riana yang kini tengah di kuasai emosi, bukan hanya menampar Jihan, tapi juga mendorong tubuh Jihan hingga terjengkang, lalu Riana menaiki Jihan dan mencekiknya.

"Riana!!!" pekik Rendi panik. Rendi pun berusaha menolong Jihan, tapi cengkraman Riana begitu kuat sehingga membuat Jihan kini hampir kehabisan nafas.

"Riana lepas!!!! Apa kamu sudah gila, hah??" ucap Rendi yang terus berusaha memisahkan Riana dari Jihan.

"Riana lepas!!!"

"Kamu bisa membunuhnya Riana. Kamu bisa masuk ke dalam penjara!!" teriak Rendi. Dan akhirnya Riana pun melepaskan cekikannya dari leher Jihan, dan di saat yang bersamaan, Rendi mendorong tubuh Riana hingga ia terjatuh ke samping.

Rendi pun cepat-cepat menolong Jihan yang kini kesulitan mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

"Kamu nggak papa??" tanya Rendi khawatir.

Rendi pun membantu Jihan berdiri lalu memeriksa tubuhnya, dan itu membuat hati Riana semakin pedih.

Riana menatap tajam ke arah Suami dan selingkuhannya. Riana pun segera berdiri dan menghampiri Rendi, lalu Riana mendorongnya hingga punggung Rendi membentur mobilnya.

"Apa kamu sudah tidak waras!!!" teriak Riana. "Kamu bahkan tak segan menolong wanita lain di hadapan istrimu sendiri."

"Kamu yang nggak waras tau nggak!!"

"Aku jadi nggak waras kayak gini karena kalian berdua Mas. Kalian masih tidak sadar??"

"Cukup Riana, jangan mempermalukan aku di sini."

"Kamu masih punya malu Mas?? Aku kira urat malu kalian sudah putus? Kamu bahkan berani bermesraan di hadapan umum, padahal kamu masih punya istri."

"Kamu sudah janji sama aku Mas, kamu sudah janji kalau kamu nggak akan menyentuh wanita itu sampai tiga bulan ke depan."

"Memang apa yang akan terjadi selama tiga bulan ke depan, hah?? Kamu bakalan tampil seperti cinderela, yang cantik dan rupawan??"

"Sadar Riana. Meski kamu meminta waktu tiga tahun, tidak akan ada yang berubah. Kamu akan berubah, tapi berubah lebih melar seperti karet yang di rendam di dalam minyak tanah. Kamu pikir kamu bisa berubah jadi seksi? cantik?"

Riana terdiam mendengarkan ucapan Rendi.

"Jangan mimpi!!! Seumur hidup pun, kamu tidak akan pernah berubah menjadi lebih cantik, justru sebaliknya."

"Kamu Mas ...!!" Riana bergetar menahan sakit di dalam hatinya. Ini rasanya jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya.

"Kenapa?? Kamu mau lapor sama Mama? Silahkan lapor. Kamu pikir kamu akan dapat apa? Mama itu Mama kandungku, sebesar apa pun Mama menyayangimu, tetap saja aku adalah putranya dan kamu cuma orang lain. Dan jelas hanya akulah yang nantinya akan pilih Mama, bukan kamu!!"

Tangan Riana mengepal kuat.

"Jadi silahkan saja, katakan semua sama Mama. Aku nggak takut!!" Rendi pun membantu Jihan untuk masuk ke dalam mobil.

"Kamu akan menyesal Mas!!"

"Justru aku menyesal karena tak melakukan ini dari dulu." Rendi pun masuk ke dalam mobil setelah ia mengatakan hal menyakitkan itu kepada Riana.

"Lihat saja, kamu akan menyesal Mas!!! Kamu akan berlutut di kakiku suatu hari nanti," ucap Riana sembari mengusap kasar air matanya.

Darren menatap Riana dari kejauhan tanpa ada niat mendekatinya. Riana berjongkok di parkiran sembari menangis saat mobil yang di kendarai Rendi perlahan menjauh meninggalkannya. Seketika Darren teringat mantan pacarnya yang meninggalkannya demi pria lain. Sakitnya bahkan masih ia raskan hingga sekarang. Ia bahkan mengutuk dan menganggap rendah setiap wanita yang menginginkannya.

Tapi, hari ini ia menatap berbeda kepada wanita yang saat ini terlihat begitu pedih karena suaminya.

Darren pun menghampirinya lalu berdiri di hadapannya.

"Berhenti menangisi pria brengsek seperti itu!!"

Riana mendongak menatap Darren.

Dengan mata yang basah.

"Cepat bangun!!!"

Bak kerbau yang di cucuk hidungnya, Riana pun menuruti perkataan Darren . Ia pun berdiri dengan susah payah, karena semua lututnya terasa lemas.

"Ikut aku." Darren pun menarik tangan Riana lalu menyuruhnya naik ke mobil.

Riana pun hanya bisa patuh tanpa berniat menolak. Lagi pula tidak mungkin Bosnya ini macam-macam padanya, secara, Riana bukan wanita menggairahkan seperti selera Bosnya, jadi ia tidak perlu khawatir.

Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, mereka pun sampai di tempat yang mereka tuju.

Sebuah tempat fitnes yang sudah sepi pengunjung, hanya ada beberapa orang saja karena ini memang sudah hampir larut malam.

"Kita mau ngapain di sini Pak??" Tanya Riana saat mereka sudah berada di dalam.

"Selama dua bulan ke depan, setiap pulang kerja, datanglah kemari." jawab Darren.

Riana melihat sekeliling yang di penuhi alat olah raga, dari yang berat sampai yang ringan.

Darren membawa Riana ke tempat yang sudah pasti cocok untuknya.

"Naiklah." titah Darren. Riana pun menurut, lalu naik.

Setelah itu Darren menghidupkan alat tersebut, sedangkan Riana mulai berjalan pelan di tempat. Setelah itu Darren meninggalkannya.

Karena Riana merasa kecepatannya kurang, ia pun menambahkan kecepatannya sendiri, lalu Riana pun berlari di tempat dengan kecepatan seperti saat ia berangkat dan pulang bekerja.

Riana terus berlari dengan air mata yang juga mulai membanjiri pipinya, mengingat akan penghianatan suaminya.

Riana begitu mencintai Rendi dengan sepenuh hatinya, tapi, yang ia dapat hanya luka.

Setelah cukup berlari dan menumpahkan tangisnya, Riana pun berhenti dengan nafas yang mulai tersengal sengal, lalu menghampiri Darren.

"Ambil ini." Darren menyerahkan sebuah kartu kepada Riana.

"Apa ini??" tanya Riana heran.

"Dengan kartu ini, kamu bisa bebas masuk kesini tanpa gangguan. Setiap pulang kerja, atau setiap hari libur, datanglah kemari untuk berolah raga. Berlari setiap berangkat dan pulang kerja tidak akan banyak membantu jika kamu ingin merubah diri. Kalau kamu ingin merubah diri, datanglah kemari setiap hari, dan yang paling penting atur pola makanmu. jangan makan makanan berlemak selama dua bulan ini. Perbanyak minum air putih dan konsumsi buah buahan saja," jelas Darren.

Riana mengangguk pelan. "Kenapa Bapak membantuku??"

"Karena kamu terlihat menyedihkan," jawab Darren singkat.

Riana pun hanya bisa terdiam. Ya!! dia memang sangat menyedihkan.

"Ayo pulang. Aku akan mengantarmu sampai rumah," ucap Darren kembali.

Riana pun menurut. Lalu mereka berjalan bersama ke parkiran, setelah itu mereka pun meninggalkan tempat itu dan menuju rumah Riana.

"Terima kasih Pak," ucap Riana saat ia turun dari mobil Darren.

"Sama-sama," kata Darren dengan ekspresi datar lalu meninggalkan Riana begitu saja.

*******

*******

1
Kamiem sag
dah putus urat malu Jihan
Kamiem sag
Jihan berharap bahagia?
coba penulis dan pembaca siapa yg pingin pasangan Jihan Rendi bahagia?
aku sih terserah saja
tapi kalo dikampung kami pasangan pelakor oenghianat itu kita minta baik-baik untuk meninggalkan kampung demi kebaikan warga dan kebaikan pelaku zina tsb
kalo bahagia itu kan tergantung usaha
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!