Ini lanjutan dari Novel keduaku yang berjudul "Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh"
Edgar merasa ada yang aneh dalam dirinya, dia mencoba memeriksakan dirinya ditemani oleh asisten setianya yang bernama Leo. Begitu ia datang kerumah sakit Edgar menemui dokter Andrologi, betapa terkejutnya ia mendapati hasilnya yang menyatakan kalau dirinya impoten.
Dibalik kesedihan pasti ada kebahagian yang telah di persiapkan oleh Tuhan, Edgar di pertemukan dengan seorang gadis tomboy bernama Zalea yang berasal dari keluarga broken home. Sebuah keajaiban datang ketika Edgar dan Zalea tak sengaja bertemu disuatu tempat, ia yang dinyatakan impoten tiba-tiba bereaksi ketika melihat Zalea.
Bagaimana kisah cinta Edgar dan juga Zalea? Apakah mereka akan bersatu?
Yuk simak ceritanya 💃🥰🤗
HAPPY READING 😚
Jangan lupa bintang 5 nya ya readers 🙏😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membantu Zalea
Leo menunggu Edgar berjamjam lamanya, setelah terdengar suara pintu teebuka Leo pun menghela nafasnya lega.
Ceklek.
"Boss loe gapapa?" tanya Leo khawatir.
"Enggak kok, perkutut gue udah imut lagi. Gara-gara loe nyuruh gue bayangin tuh bocah, jadi gini deh hasilnya." protes Edgar.
"Itu berarti bocah itu penawarnya boss, saran gue mending loe buat dia berada di sisi loe." ucap Leo.
"Ck, gak bisa sembarangan kek gitu Leo. Mending loe cari tahu tentang tuh bocah, kalau udah ada hasnya gue pikirin lagi kedepannya gimana." ucap Edgar berdecak.
"Gampang itu mah." ucap Leo santai.
"Laper nih, masak gih." ucap Edgar.
"Sorry boss, gue lupa kalau bahan-bahannya udah abis belum belanja lagi." ucap Leo.
"Njir terus gue makan apa dong Leo?" tanya Edgar.
"Kita cari keluar aja bos, gue bosen masakin loe terus perasaan di gaji kagak." ucap Leo.
"Ck, perhitungan banget sih loe ahh." ucap Edgar berdecak kesal.
Edgar segera berjalan ke arah kamarnya, dia memakai pakaiannya kemudian berjalan keluar dari kamarnya menghampiri Leo yang tengah duduk sibuk dengan ponselnya.
"Yok jalan." ucap Edgar memberikan kunci mobilnya.
"Ayo." ucap Leo mengambil kunci mobil yang di berikan Edgar.
Keduanya berjalan keluar dari apartemen, mereka sudah seperti adik kakak namun tak sedarah.
Di tempat lain.
Pria yang memanggil Zalea adalah ayahnya yaitu Geril yang datang bersama dua temannya, dilihatnya wajah kedua temannya seperti preman. Geril menghampiri Zalea yang tengah menatap nyalang padanya, tanpa basa-basi Geril menarik tas Zalea yeng di dalamnya teraimpan uang sisa belanjanya.
"Lepasin brengsek!" berontak Zalea.
"Berikan uangnya, atau aku akan menghabisi nyawamu!" sentak Geril.
"Silahkan saja jika kau berani." tantang Zalea.
Terjadi aksi tarik menarik antara Zalea dan Geril, Zalea semakin geram pada ayah kandungnya sehingga ia dengan berani menendang perut ayahnya sampai terjatuh.
Bruuukk.
"Kurang ajar!" sentak Geril.
"Itu balasan untuk orangtua serakah sepertimu, jangan pernah kau ganggu kehidupan kami lagi karena sudah cukup bagi kami menderita akibat ulahmu." ucap Zalea dengan tegas.
"Sapto, Marno, tangkap Lea! Kita bawa ke juragan Bambang." ucap Geril.
Sapto dan Marno pun memganggukkan kepalanya, mereka mencoba menarik tubuh Zalea namun sejurus kemudian Zalea menendang tubuh keduanya mengguanakan kaki panjangnya. Tak ada yang berani menolong Zalea karena orang-orang mengenal Sapto dan Marno si preman pembuat onar, Geril bangkit ikut menyerang anaknya sendiri.
Bugh..Bugh..
Sreett..
Tubuh Zalea sedikit limbung karena ia sedikit lengah, wajahnya terkena temdangan dari Marno yang menyerangnya dari sisi kanan. Zalea mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah, amarahnya semakin membuncah, matanya menyiratkan permusuhan pada ayahnya dan juga kedua teman Geril yang ikut membantunya.
"Bedebah!" umpat Zalea.
Geril kembali mengepung Zalea bersama Sapto dan Marno, Zalea pun memasang kuda-kuda untuk mengantisipasi serangan dadakan dari ketiganya.
Bugh..Bughh..Bughh..
Dari kejauhan Edgar melihat keributan yang menghalangi jalan, pasalnya ia akan melewati jalan tersebut untuk pergi ke restoran langganannya.
"Itu ada apa sih ribut-ribut? Orang-orang juga pada liatin aja, bukannya bantu pisahin." tanya Leo.
"Ehh tunggu, kok yang pake hoodie kek kenal." ucap Edgar menajamkan penglihatannya.
"Yang mana sih boss?" tanya Leo.
"Bukannya itu si bocah? Ngapain dia berantem di jalan?" tanya Edgar heran.
"Ehh iya boss, kita bantuin tuh bocil kasihan bos dia di kepung." ucap Leo.
Edgar pun menganggukkan kepalanya, Leo segera menepikan mobilnya di pinggir jalan. Edgar segera keluar dari dalam mobil, dia sedikit berlari membantu Zalea melawan ketiga pria di depannya.
Bughh..Bughh..
"Hei bocah, kenapa hidupmu rumit sekali? Banyak banget masalahnya heran deh." tanya Edgar.
"Bawel deh om," protes Zalea.
Edgar dan Leo melawan masing-masing satu orang, begktupun Zalea yang lebih memilih melawan ayahnya, dia ingin melampiaskan semua amarahnya pada Geril.
Bugghh..Bughhh..
Geril kewalahan menghadapi Zalea yang kekuatannya berubah dua kali lipat, Zalea yang emosi sampai tak bisa mengontrolnya. Dua teman Geril berhasil di lumpuhkan oleh Leo dan Edgar, Zalea pun berhasil membuat ayahnya babak belur.
Zalea mengatur nafasnya yang naik turun tak beraturan, Sapto dan Marno membawa Geril pergi dari jadapan Zalea. Edgar menghampiri Zalea yang terlihat kecapean, begitu Edgar sudah berada dihadapan Zalea tubuh Zalea tiba-tiba ambruk, beruntung Edgar langsung menangkapnya.
"Woyy, woy, woy, cil loe kenapa?" tanya Edgar panik.