seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan Malio
Jenna, Milla dan Kelima anggota Dragon sedang menikmati makanan mereka masing-masing. Namun setelah itu datang lah seseorang mengalihkan perhatian mereka dari makanan itu.
" Permisi.. Apa boleh saya bergabung dengan kalian? " Ucap seorang gadis dengan suara mendayu- dayu sedikit membuat Jenna dan Milla merasa mual.
"Jenna dan Milla beserta kelima anak dragon Menoleh ke arah sumber suara yang terdengar sedikit membuat mereka mual.
" Kenapa harus disini? " Tanya Jenna dingin.
" Hanya meja ini yang terlihat masih kosong. Semua nya sudah penuh. " Jawabnya dengan suara di buat - buat lembut.
Gadis itu tetap ngotot ingin bergabung dengan Jenna dan yang lainnya, karena ia sangat ingin sekali bergabung dan mendekati Aska cowok yang terkenal kepopuleran nya disekolah itu.
" Boleh ya saya gabung di sini. " Sambung nya lagi masih tetap ingin duduk dengan kelima pria yang ada di samping Jenna dan Milla.
" Pergi! " Hardik Jenna datar.
Mendengar Jenna dengan tegasnya mengusir seseorang siswi baru pindah ke sekolah Tunas bangsa banyak sekali pasang mata menatap Jenna dan Milla dengan tatapan tak suka.
" Cih.. Anak baru yang bernama Jenna itu benar-benar sombong. Apalagi sok asik gitu deh sama cowok - cowok most wanted lagi. " Gumam salah satu penghuni kantin yang sedang makan tidak jauh dari tempat Jenna dan temannya makan.
Tak sedikit pun Jenna ambil pusing dengan ucapan para penggosip yang menceritakan tentang dirinya.
" Siapa Dia? "Tanya Jenna sedikit tanpa arah dimana lawan bicaranya.
Milla dan Kelima anak Dragon merasa keliru dengan siapa Jenna bertanya.
" Anak baru. " Seru Aska menjawab pertanyaan Jenna barusan. Di luar nalar dalam pikiran Jenna, ia berharap jika Milla sang sahabat bisa menjawab namun sahabatnya hanya diam seperti tidak paham dengan ucapan Jenna itu.
"Eh.. Kudengar dia mau ikut bergabung dengan Jenna si anak baru itu nggak sih? Apalagi Mila ada disana juga. " Bisik salah satu penghuni kantin yang sedang membicarakan dirinya.
" Eh.. Iya ya. Beruntung banget ya Jenna bisa duduk dengan kelima cowok yang tidak pernah sama sekali bisa di dekati para wanita. " Ujar salah satu dari perkumpulan mereka.
" Eh siapa dia? " Tanya dari mereka
" Nggak tahu juga sih... Kayaknya anak baru deh" Sahutnya.
" Tau tuh.. Sok imut bangat deh tu cewek. " Ledek dari mereka, karena dirinya merasa iri dengan Jenna bisa dekat cowok most wanted di sekolahan.
" Sudah lah ngapain juga kita repot - repot urusin orang lain mending kita pikirin masalah kita sendiri. " Cegah dari salah satu merasa muak dengan cerita teman - temannya itu.
Seluruh ucapan penghuni kantin terdengar random masih bisa di dengar oleh Jenna dan Mila bahkan kelima pria yang ada bersama dengan Jenna saat ini.
Tanpa menunggu jawaban Jenna dan kawan- kawan, anak baru itu langsung saja duduk dengan percaya diri tanpa mereka menjawab terlebih dahulu. Ia langsung saja duduk di antara Jenna dan Aska.
Sedangkan Jenna dan Milla merasa tidak senang dengan kehadiran anak baru itu. Entahlah dengan kelima anak Dragon suka apa nggak nya hanya mereka lah yang tahu.
Tap
Tap
Sejenak keadaan Kantin terasa sunyi karena ternyata kantin kedatangan ketua OSIS yang tampan, dingin dan kejam bahkan misterius sekali. Karena selama ini Aura dan sikap nya yang kejam terhadap siwa atau pun siswi tak satu pun yang berani membantah ucapannya. Apalagi ketua OSIS itu merasa tidak suka dengan keributan sehingga membuat isi penghuni kantin tiba-tiba hening. Karena mereka takut di hukum dan di marahi oleh Ketua OSIS yang bernama Malio ogiskim hardana.
Malio mendatangi Meja Jenna dan kawan-kawan yang ada disana. Malio hanya memandang Milla datar yang sedang ikut juga memandangnya tapi tidak dengan Jenna yang masih tidak peduli dengan kehadiran Ketua OSIS yang ada di kantin.
" Baik lah saya sebagai Ketua OSIS ada hal penting yang harus saya sampai kan kepada kalian semua. Berapa hari lagi pihak sekolah akan mengadakan perlombaan antar sekolah. Dan kita akan menjadi tuan rumah kali ini. " Ucap Malio panjang kali lebar.
" Jadi disini ada bola Volly, bola basket dan bela diri. Ini semua berlaku untuk laki-laki atau pun perempuan harus ikut serta setelah kalian akan ikut juga latihan dan menunjuk siapa yang sangat pantas siapa yang akan pantas mewakilkan perlombaan itu. Setelah acara perlombaan selesai kita akan mengadakan from Night. Yang akan di hadiri juga oleh pihak sekolah lainnya juga. Saya harap kalian nanti tetap menjaga nama baik sekolah kita meskipun kalian akan di bebaskan untuk memakai pakaian apa saja. Oke sekian info dari saya.
" Ada yang perlu kalian tanyakan pada saya mengenai perlombaa atau from Night malam ini.
" Gue rasa info yang saya berikan itu sudah cukup. Jika memang tidak paham harap secepatnya telinga kalian perbaiki lagi, permisi. " Ucapnya pada yang lain setelah itu ia lebih memilih berlalu dari hadapan semua orang.
" Aduh.. Buset aura nya cok..! Dingin br... " Ejek Rafa setelah lama bungkam sejak kedatangan Malio ke kantin.
" Iya bro! Lo benar" Tugas Willy ikut menimpali juga dengan apa yang di bicarakan oleh Rafa itu.
" Bisa nggak sih.. Mulut itu orang gue sumpah dengan kaos kaki gue udah nggak gue cuci selama 1 bukan ini. " Tekan Putra juga.
Dug
" Aduh.. Eh bungsul kira - kira napa? Main toyor kepala gue aja Lo. Nanti kepala gue anemia bagaimana? Mau tanggung jawab Lo ha! " Sentak Putra tidak Terima dengan apa yang di lakukan Rafa barusan.
" Ha.. Ha.. Gila aja Lo! Mana ada kepala anemia coy. Yang ada amnesia emang ada. " Jawab Rafa tak merasa bersalah sedikit pun pada Putra atas kelakuannya itu. Semakin malah mentertawakan Putra.
" Eh.. Bagaimana ya jika si curut ini merasa merasa sakit hati. " Ejek Willy juga ikut menistakan sahabatnya.
" Gue selesai.. " Seru Jenna berdiri dari hadapan mereka berenam.
Membuat perdebatan anak Dragon terhenti dan menoleh ke arah Jenna yang siap - siap akan pergi ke keluar.
***
Malam ini adalah hal yang membosankan jika Jenna sedang ada di rumah. Karena sang Daddy pergi ke luar negri untuk perjalanan bisnis untuk seminggu ke depannya.
Kalau Lili sedang berada di markas Dragon karena ia sedang berlatih bela diri dan masih banyak lagi yang akan di lalui oleh Jenna. Karena itu ia segera merogoh saku celananya untuk menghungi seseorang.
" Hallo" Sahut dari sana.
" Hm.. Gue butuh Lo daftarin gue ya balap malam ini. " Ujar Jenna pada orang kepercayaannya di area balap.
" Oke sip. " Sahut dari Martin orang kepercayaan Jenna untuk ia bisa mendaftarkan diri tanoa harus repot - repot datang ke lapangan sebelum tamdingan di mulai.
" Jam ? " Tanya Jenna.
" Jam 10 " Ujar Martin paham dengan apa yang di bicarakan Jenna pada nya itu.
" Baik lah, aku segera siap - siap lagi. " Ujarnya langsung beranjak menuju kamar.
Tak butuh lama Jenna datang sendiri, karena ia ingin memastikan lawan balapnya dan kondisi tempat masih aman atau tidak.