Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Aku Haramkan Darah Keluar Dari Tubuhmu.
Setelah kemeriahan serta keriuhan pesta pernikahan selesai, kini yang terdengar hanyalah suara deessahan deessahan dari salah satu kamar besar di Mansion.
Arya tampak k4 lap menikmati santapan di atas ranjang, ia terlihat seperti orang yang kehausan di sepanjang hidupnya. Maklum lah, Arya adalah perjaka asli meski sempat beberapa waktu menjadi berandalan sebagai bentuk kemarahan pada sang Ayah. Namun ia tak pernah bermain perempuan dan hanya mabuk-mabukan serta bergaul dengan geng balapan serta membuat tatto di lengan bagian atasnya.
"Ahhhhhh..." suara deessahan dan eranggan Arya serta Alsya terdengar saling menyahut, keduanya sama-sama terlihat rakus saling m3ng3lus tubuh pasangannya saat bagian in_tii mereka bertemu.
"Sayangg... ahhhh... kamu seperti gadis yang belum pernah melahirkan... inihh terasa sempit padahal aku sudah me... masukan m1likku yang b3... sarr..." Arya t3rengah-eng4h saat m3m0mpa tubuh istrinya.
Alsya tak menjawab karena sibuk menikmati, bibirnya tak berhenti terus menerus mengeluarkan suara desahaaan yang mampu membuat g41 rah Arya naik berkali lipat.
"Aku nggak sanggup lagi menahannya... ahhhhh..." akhirnya pelepasan itu datang juga, di b4 waah tubuhnya Alsya pun bergetar hebat sebab wanita itu pun ikut meraihnya.
Lama Arya terdiam di atas tubuh Alsya, merasakan desiran n1km4t di setiap sendi-sendi tubuhnya.
"Mas... berat. Sshhhh..." cicit Alsya seraya menahan rasa perih, meski bukan gadis lagi tapi karena sudah bertahun-tahun dan hanya sekali melakukan HB jadinya miliknya terasa nyeri.
Arya tersentak, ia terlalu meresapi rasa penyaluran yang luar biasa. Pantas saja laki-laki tak bisa menahan godaan wanita jika sudah merasakan satu kali, bahkan kini Arya ingin merasakan kembali kenikmatan yang baru saja selesai ia rasakan karena ia ketagihan.
"Maaf, sayang." Arya gegas turun dari tubuh sang istri, ia mendekap tubuh berkeringat Alsya lalu menc1umi pucuk kepala wanita itu. "Makasih ya sayang... Kamu telah menjadikan ku laki-laki paling bahagia. Semoga, benihku cepat tumbuh dan Ammar segera jadi Abang."
Alsya tiba-tiba terisak, itu adalah tangisan bahagia. "Aku yang harus berterima kasih padamu, Mas. Kamu telah mengangkat derajat ku, dari wanita hina yang selalu difitnah ke ji... sampai aku dijadikan istri olehmu, seorang Tuan muda dari keluarga kaya."
"Sttt! Di mataku... kamu wanita sempurna Sya. Semoga pernikahan kita dipenuhi keberkahan dan kemudahan dalam menjalinnya. Jika ada kerikil-kerikil tajam dalam perjalanan pernikahan kita... aku berharap saat kerikil tajjam itu menyakiti, aku lah orang yang tersakiti. Aku haramkan darah keluar dari tubuhmu, meski hanya setetes saja."
Alsya semakin terisak, dicintai dengan ugal-ugalan ternyata terasa begitu indah.
.
.
Pagi itu di meja makan, wajah pengantin baru masih terlihat berbinar dengan tangan saling bertautan.
Nenek, kakek serta Tuan besar Adiguna terkekeh menertawakan kemesraan Arya dan Alsya. Sementara Belinda masih seperti biasa, hanya diam dan tak banyak tingkah.
Hari itu untuk pertama kalinya setelah pindah ke Apartemen, Keindra ikut sarapan pagi. Ia sibuk menyuapi anaknya, Ammar. Bahkan semalam, ia tidur di kamar anaknya karena sebagai Tuan muda kecil Ammar disediakan kamar sendiri dan tentunya kamar besar dan mewah.
"Kalian bakal berangkat honeymoon berapa lama?" tanya Keindra.
"Mereka akan pergi selama sebulan penuh, Papa udah menyiapkan segalanya untuk mereka!" Tuan besar Adiguna.
"Enggak Pah, aku nggak ingin meninggalkan pekerjaanku terlalu lama. Aku sudah menjadi seorang suami dan Ayah, aku harus lebih bertanggung jawab sekarang dalam bekerja karena harus memberikan nafkah pada istriku."
Semua orang tersenyum bangga pada Arya, pria yang pernah terjerumus jalan yang salah kini semakin dewasa.
"Baiklah, jadi kalian akan pergi berapa hari?"
"Paling lama 10 hari atau mungkin hanya seminggu, Alsya juga keberatan jika harus terlalu lama meninggalkan Ammar."
"Ammar aman bersama kami, jangan pikirkan dia. Aku Ayah kandungnya, jadi aku yang akan menjaganya selagi kalian pergi bulan madu." Ujar Keindra.
Alsya dan Arya saling memandang, saling meyakinkan dari tatapan mereka.
"Okay, Ammar kami titipkan padamu. Jangan sampai terjadi apa-apa padanya atau kau akan tau akibatnya Kei!" Arya bicara pada Keindra, namun tatapan tajam nya ia layangkan pada Belinda.
Tak ada yang tahu, apa yang sedang dipikirkan dan direncanakan wanita jahat itu!
"Oh ya, Nak. Maaf mengenai kedatangan Ayahmu kemarin sebagai wali nikah mu, Papa hanya ingin yang terbaik pada saat kau menikah. Papa tahu, kau diusir secara kasar oleh Ayahmu... makanya Papa sudah menghancurkan perusahaan nya, sampai dia bersujud meminta bantuan Papa." Tuan besar Adiguna menjelaskan perihal Ayah Alsya. Ia juga sudah menyuruh Alsya memanggilnya dengan sebutan Papa.
"Apa Papa membantunya, jadi dia datang kemarin menjadi wali nikah ku sebagai balasan atas bantuan Papa?" tebak Alsya.
"Kamu memang pintar, kau benar. Kesediaannya menjadi wali nikah mu, karena dasar keterpaksaan karena ia butuh bantuan. Itu awalnya, tapi setelah dia tahu kamu akan menjadi menantu dari keluarga Adiguna... Papa mu yang tidak tahu malu itu, malah meminta investasi besar padaku. Aku langsung menolaknya!"
Alsya tak habis pikir dengan orang tuanya, bisa-bisanya memanfaatkan situasi padahal perihal menikahkan putrinya sudah tangung jawab sang Ayah.
"Sudahlah, sayang. Jangan memikirkan lagi keluarga yang sudah membuang mu, mereka akan mendapatkan balasan nya nanti. Untuk sekarang... mungkin Ayahmu bisa hidup tenang kembali, karena perusahaan nya kembali berjaya atas bantuan Papa. Tapi lihatlah nanti, kejahatan selalu akan ada balasannya." Sekali lagi Arya melirik ke arah Belinda, ia harus terus memperingati wanita itu agar jangan menyentuh dirinya apalagi wanita yang ia cintai atau akan mendapatkan balasan yang setimpal.
"Ngomong-ngomong, Kei. Papa tahu kamu sedang dekat dengan seseorang, apa kamu menyukai wanita itu? Jika ya, Papa akan segera bicara dengan orang tuanya."
Urung menjadi besanan karena Arya malah memilih Alsya, mudah-mudahan sekarang aku dan Liam jadi besan... karena hubungan antara Keindra dan Felicia! Batin Tuan besar Adiguna.
"Jujur aku memang ada rasa pada Felicia, tapi entah lah dengan perasaan Feli. Tapi... jika dilihat dari caranya yang terus mendekatiku, ada kemungkinan rasaku memang terbalas." Keindra tersenyum penuh percaya diri.
Tuan besar Adiguna menganggukkan kepala, ia yakin untuk kembali menjodohkan anaknya. Mereka pun kembali fokus sarapan, sekitar siang hari Arya dan Alsya pun berangkat honeymoon ke Paris.
Apa akan ada yang terjadi saat mereka pergi?
amar dan Zaki bakal punya adik nih....
ngakak banget... baru aja berantem tapi langsung mendesh....
Duda dan janda yg sama" pengalaman mah dah jelas jam terbangnya ....😃