Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan pertama
"Kapan duniaku berubah menjadi lebih baik?lelah sekali.
"Itulah kata-kata yang selalu ada dibenak hati seorang gadis cantik bernama Arlita,gadis cantik,bertubuh semampai,bulu matanya lentik.Hidupnya penuh dengan lika liku semenjak kedua orangtuanya bercerai.
Dulu hidupnya yang biasanya berkecukupan kini harus berbanding terbalik semenjak Ayah dan Ibunya bercerai.
Dia terpaksa mulai bekerja paruh waktu ketika masih duduk di sekolah menengah pertama.Miris memang disaat anak-anak lain asyik bermain dengan teman- teman sebayanya dia harus bekerja mencari uang,kerena dia tidak tega melihat sang Ibu yang menderita sakit .Sedangkan sang Ayah sama sekali tidak memberi nafkah kepada Ibu dan adik-adiknya.Mungkinkah sekarang ini Ayahnya sudah mendapatkan predikat sebagai Ayah yang tidak bertanggung jawab.
Lamunannya pun buyar saat seseorang memanggilnya.
"Lita.......?panggil seseorang
gadis memanggil namanya.
Arlita mengangkat kepalanya yang tertidur dimeja dan melihat seseorang yang berjalan mendekatinya.
" Apa sih baru datang udah teriak-teriak,gue ngga bolot tau"balasnya sewot
"He..he..he ,balasnya sambil nyengir tanpa dosa dan mendekati meja dan duduk di hadapanku.
"Kalau Elo senyum seperti itu pasti ada maunya?tanyaku curiga.
"Elo tahu aja"balasnya sambil menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal
"Nih ucapku sambil memberikan buku PR ".ucapku walaupun sedikit kesal.
"Makasih bestie tahu aja kalo gue belum ngerjain PR ucapnya sambil menyalin ke buku PR nya dan kembali menatap sang sahabat yang kelihatan tidak bersemangat.
" Elo kenapa Ta, kelihatannya lelah banget ?
"Semalam gue lembur,Restoran tempat gue kerja dibooking buat acara party,otomatis gue pulang larut malam"
"Sabar ya BESTie orang sabar kan disayang Tuhan".
ucapnya menyemangati.
Tapi gadis itu tidak menjawabnya lalu dia pun bangun dari duduknya.
" Elo mau kemana?ucapnya karena melihat Lita tiba-tiba berdiri.
"Gue mau ke toilet dulu mau cuci muka biar ngantuk gue hilang" ucapnya sambil berjalan menuju keluar kelas menuju toilet sekolah.sang sahabat hanya mengangguk-angguk kepalanya tanda iya.
Sementara dihalaman sekolah sebuah mobil Sport memasuki halaman parkir sekolah.saat seseorang sibuk memarkirkan mobilnya.
semua orang ada disekitar area parkir sangat fokus melihat sambil menerka-nerka siapa yang ada didalam mobil mewah itu Laki-laki ataukah perempuan.
Beberapa saat kemudian keluarlah dari mobil itu seorang laki-laki tampan, tingginya 185 cm seperti pemain basket profesional ,berkulit putih,hidung mancung,mata sedikit sipit berjalan santai memasuki gedung sekolah itu.
Dia masih tidak menyadari kalau kehadirannya telah menjadi pusat perhatian.
"Maaf ruang kepala sekolah dimana ?"tanyanya pada salah satu siswa yang sedang berjalan santai didepannya.
" Elo murid baru?ucapnya setelah berhenti dan menatap nya.
"Iya,bisa tolong tunjukan di mana ruangan kepala sekolah?tanyanya lagi mereka pun mengangguk.
"Mari kita anterin."
"Terima kasih".
" Sama-sama,oh iya sampai lupa kita belum kenalan",ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya.
" Kenalin Nama gue Gio dan yang ini Teo ucapnya sambil mengajaknya berjabat tangan."
Pemuda itupun menyambutnya untuk berjabat tangan"Pramudya panggil aja Pram".
"Oke,salam kenal dari kita"
"Iya".
Pram berjalan mengikuti mereka. Mereka berjalan berdampingan.
Didalam kelas suasana mendadak rame.Lita kembali duduk di kursinya
"Ada apa sih rame bener? tanyanya kepada kedua sahabatnya.
" Elo tahu gak Ta sekolah kita ada murid baru,cowok ganteng banget kaya Opa-opa Korea pokoknya susah diucapkan dengan kata-kata "perfek"
Lita hanya diam mendengarkannya tanpa ekspresi.
Bel pun udh berbunyi pertanda masuk.
Seorang guru memasuki kelas 12 IPA 1.
"Selamat pagi anak-anak ".ucapnya.
"Pagi Bu" jawab anak-anak
"Baik sebelum kita belajar ,ada yang ingin Ibu sampaikan dulu,kita kedatangan temen baru,biar Ibu panggil dulu" ucapnya sambil melangkah keluar kelas dan kembali masuk bersama seorang pemuda yang sedang menjadi trending topik disekolah.
"Anak -anak kenalkan ini temen baru kalian semoga kalian bisa berteman.
"Ayo perkenalkan Namamu?
Dia tersenyum
"Perkenalkan Nama ku Pramudya kalian bisa panggil Pram saja".
Banyak anak-anak yang bertanya macem-macam,tapi dia hanya sekilas melihat semua orang yang berada dikelas itu dan akhirnya pandangannya tertuju pada salah satu kursi,hatinya mendadak senang dan tersenyum smirk.
Lita yang diperhatikan masih saja cuek dan tetap membaca buku.Padahal dalam hati laki-laki itu berdetak lebih cepat ,
dikarenakan gadis yang telah mencuri hatinya saat ini ada dihadapannya .
Dalam hatinya berkata "Kita bertemu lagi girls ".
" Lita apa tadi gue bilang ganteng banget kan"ucap Nola
"Iya sih tapi sayangnya gue udah kenal sama Dia lebih dulu.Dia itu yang semalam booking Restoran tempat gue kerja"
"Ha serius lo".ucap Nola tidak percaya.
Lita hanya menganggukkan kepalanya.
" Pramudya Kamu bisa duduk dibelakang kursi Lita" ucap Bu Sifa.
Laki-laki itu pun mengangguk lalu berjalan menuju kearah kursinya sambil sesekali melirik gadis didepannya sambil tersenyum kecil.
"Pram kita ketemu lagi,ternyata kita sekelas ya".ucap Teo senang.
"Iya ternyata kita satu kelas" ucapnya.
" Mari kita mulai pelajarannya" kata Bu Sifa.
Akhirnya semua murid mengikutinya dengan tertib sampai pelajaran itu selesai.
Bel istirahat berbunyi
Pram mendekati kursi tempat duduk yang diduduki Lita sang gadis pujaan.
"Kenapa dunia itu sempit banget ya?" ucap Pramudya sambil melirik gadis yang masih betah duduk ditempatnya.
Arlita melihatnya tanpa berkata-kata apapun.Dirinya hanya bingung menanggapinya karena apa yang diucapkan laki-laki itu memang benar.
bersambung
maaf y author nya masih tahap belajar