Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Pagi harinya Kaisar mendapati istrinya tak ada di sampingnya. Ia bangun dari tempat tidurnya dan mencari keberadaan Anya. Ia melihat Anya tengah membuat sarapan pagi di dapur di temani oleh Kanaya yang sudah mandi.
Kaisar mendekati keduanya, dan memeluk Anya dari belakang yang tengah membuat roti panggang.
“Kenapa tidak membangunkan ku.” Ucap Kaisar
“Kau tidur begitu nyenyak, Aku tidak tega membangunkan mu, Sayang.” Kata Anya dengan lembut.
Kanaya tengah asik memainkan mainan milik Kayra ia tak peduli dengan kedua orang tuanya bahkan ia tak menangis sama sekali.
“Aku harus bersiap ! Pagi ini Aku menjadi bintang tamu di suatu acara !” kata Anya mencium pipi Kaisar sekilas.
Kaisar melihat punggung Anya yang sudah menghilang di balik pintu kamarnya. Kemudian tatapannya tertuju pada Kanaya yang memanggilnya dengan sebutan Papa karena mainan yang ia pegang terjatuh di lantai.
“Pa..papa..paa..hiks..hiks..”
“Sayang..kenapa hem ? Mainan mu terjatuh ?” ucap Kaisar dengan lembut, ia memberikan mainan itu pada Kanaya.
Kanaya mengambil mainan itu, dan seketika raut mukanya menjadi senang.
“Mainan apa ini ? Kenapa jelek sekali !” kata Kaisar mencibir mainan yang dipegang oleh putrinya.
“Itu milik Kayra, Tuan.” Kata Bik Sumi menjelaskan yang kemudian membuat Kaisar langsung menoleh pada Bik Sumi.
“Oh !” ucap Kaisar singkat.
“Papa mandi dulu ya !” kata Kaisar pada Kanaya.
Kaisar masuk ke dalam kamarnya melihat Anya sudah cantik dengan riasan dan pakaiannya. Seketika Kaisar merindukan kehangatan dari istrinya itu. Ia mencium bibir Anya tanpa permisi.
“Sayang, lipstick ku rusak nanti !” protes Anya yang tak suka Kaisar bersikap tanpa izinnya.
“Sayang, Aku merindukan mu, ini sudah lebih dari satu minggu kita tidak melakukannya.” Kata Kaisar, tentu saja ia merindukan kehangatan tubuh istrinya. Ia pria dewasa yang normal, tentu saja itu adalah kebutuhan biologis yang seharusnya ia dapatkan dari istrinya.
Jangan tanyakan bagaimana stamina Kaisar, tentu saja ia bisa melakukannya tanpa lelah. Tapi apa boleh di kata, Anya kini tengah sibuk meniti karirnya dan namanya tengah melambung naik ia menjadi sangat sibuk sampai-sampai lupa akan kewajibannya sebagai seorang istri yang melayani suaminya dengan baik.
“Besok malam oke !” Anya mencium bibir Kaisar sekilas. Dan Kaisar hanya bisa menghela nafasnya ketika lagi-lagi Anya menolaknya dan harus membuatnya menunggu nanti malam.
“Aku pergi, ya !” ucap Anya berpamitan.
“Baiklah, hati-hati !” Kaisar mengecup kening dan mencium bibir Anya dengan lembut sebelum Anya pergi meninggalkan rumah mereka.
Siang harinya,
Kayra datang lagi kerumah Kaisar dengan masih menggunakan seragam sekolah. Ia tak pulang dulu ke rumahnya karena takut terlambat bekerja di rumah Kaisar dan kena marah Kaisar untuk kedua kalinya.
Saat ia masuk ke dalam rumah nampak dalam keadaan sepi. Kayra kemudian menuju kamar Kanaya dan melihat Kanaya tengah bermain dengan Bik Sumi.
“Nah itu dia Kak Kay sudah datang.” Kata Bik Sumi melihat kedatangan Kayra.
Kanaya melihat kehadiran Kyara langsung berteriak memanggil nama Kayra, dan merentangkan kedua tangannya.
“Kay !!!”
“Halo Kanaya, pinter ya gak nangis lagi.” Ucap Kayra memeluk Kanaya.
“Baru pulang sekolah, dek ?” tanya Bik Sumi yang melihat Kayra masih menggunakan seragam sekolah.
“Iya Bik, takut kena marah lagi nanti.” Kata Kayra tersenyum manis.
“Pasti belum makan, kan ? Ayo ke dapur, makan dulu ya !” kata Bik Sumi menawarkan.
“Wah, kebetulan sekali Bik. Ayo Kanaya temani Kak Kay makan ya !” ucap Kayra mengajak Kanaya bicara, bocah yang masih berusia sepuluh bulan itu hanya mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti oleh orang dewasa sebagai bentuk jawaban darinya.
Setelah Kayra makan dengan kenyang, Kayra bertanya dengan Bik Sumi mengapa rumah Kaisar begitu sepi dan tidak terlihat Ibunya Kanaya sejak pertama kali ia datang ke rumah itu.
“Memangnya Tuan Kaisar itu kerjaannya apa, Bik ?” tanya Kayra penasaran
“Dia itu bos di perusahaan Abraham Company dan juga pemilik rumah sakit, sekaligus dokter juga, dek !” kata Bik Sumi menjelaskan.
Kayra sampai melongo mendengarnya, mendengar kata perusahaan Abraham Company siapa yang tidak mengenal perusahaan tersebut. Kayra saja sampai bermimpi jika ia sudah tamat sekolah ia ingin bekerja di perusahaan itu.
“Yang bener bik ?” tanya Kayra memastikan.
“Beneran ! Masa Bibik bohong, sih !” jawab Bik Sumi lagi.
“Terus, istrinya mana ? Kenapa tidak pernah kelihatan ?" tanya Kayra lagi
“Istri Tuan Kaisar itu seorang penyanyi, Kamu kalau ketemu orangnya pasti langsung minta tanda tangan dan foto selfie !” kata Bik Sumi
“Penyanyi ?” ucap Kayra
“Sudah ya Bibik masih banyak pekerjaan ! Bibik ke belakang dulu !” kata Bik Sumi menyudahi obrolan mereka dan Kayra hanya menganggukkan kepalanya.
...****************...