NovelToon NovelToon
Ternoda Karena Cinta Di Tolak

Ternoda Karena Cinta Di Tolak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Angga adalah mahasiswa akhir yang jatuh hati pada Nara yang merupakan adik tingkatnya. Suatu ketika karena obsesinya pada Nara, pria berumur 23 tahun itu menodai Nara hanya karena cintanya di tolak.

Hubungan keduanya semakin rumit karena campur tangan ayah Angga yang tidak ingin Nara menjadi menantunya. Hingga fakta terungkap bahwa kematian kedua orang tua Nara disebabkan oleh ayah dari Angga.

Dalam keadaan hamil Nara pergi karena ancaman, dan 3 tahun berlalu mereka di pertemukan kembali dengan Angga yang masih begitu mencintai Nara yang ia anggap telah tiada.

Namun Nara datang hanya ingin menghancurkan dan menuntut balas atas kematian orang tuanya serta penyebab janinnya tak bisa dipertahankan.

Novel ini juga banyak cerita lucu, persahabatan juga kesedihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Keesokan harinya di rumah sakit, Nara membuka matanya dan ia menyadari lelaki paruh baya itu tertidur di sofa. Nara berdehem dan membangunkan pria yang berusia 50 tahunan itu.

"Jangan bangun dulu, tangan kamu masih di infus" ucap pria itu yang berlari kecil saat Nara hendak turun dari ranjang.

"Maafkan sikap saya kemarin om....saya kemarin merasa terpukul." Nara menundukkan wajahnya.

"Tidak apa-apa nak, saya mengerti perasaanmu kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupmu, mulai sekarang kamu tidak lagi sendiri. Ada aku yang akan menjadi pelindungmu dan aku akan menjagamu."

Nara hanya sejenak menatap lelaki paruh baya itu, ia merasa aneh dengan pernyataan lelaki itu.

"Tapi kenapa om...?kenapa om begitu baik padaku....??"

"Karena kamu adalah putriku, anak kandungku."

Nara terkejut mendengar pengakuan dari lelaki tua itu.

"Tidak mungkin, anda salah aku bukan akan anda, orang tua saya sudah meninggal."

Kini pernyataan Nara yang mengatakan kedua orang tuanya telah meninggal membuat lelaki paruh baya itu kini yang terkejut.

"Apa.....!! jadi Kinan telah meninggal, sejak kapan?? " pria itu mulai berkaca- kaca.

"Om....anda kenal ibu saya?? " Nara mengatakan itu dengan lirih.

"Iya, dahulu ibumu Kinan adalah wanita yang aku cintai dan tidak pernah aku miliki karena suatu hal." Urai lelaki itu sedih.

"Tapi kenapa om mengaku- ngaku bahwa aku adalah anak kandung anda, nama ayahku itu ....."

Yudha Suseno

Yudha Suseno

Mereka mengatakan itu bersamaan, dan baik Nara dan lelaki itu saling menatap, ucapan mereka meluncur bersamaan begitu saja.

"Bagaiman om kenal ayah saya?" Nara bingung dengan kebetulan ini.

"Baiklah aku akan menceritakan detailnya" lelaki tua itu menghela nafas nya dalam- dalam dan mulai menceritakannya.

"Dulu saya adalah seorang tentara dan bertugas di perbatasan kampung, disana saya berkenalan dengan Kinan, hingga kami saling mencintai. Namun hubungan kami tidak bisa bersama karena orang tua saya tidak merestui kami, akhirnya kami berpisah di saat wanita itu hamil, untuk menutupi aib, aku menyuruh ajudan saya Yudha untuk menikahi resmi Kinan, yang memang saat itu saya mengetahui bahwa Yudha juga diam-diam mencintai Kinan."

"Tidak mungkin om, saya tidak mungkin anak om, om hanya menebak saja kan?? Nara masih belum percaya dan kekeh akan pendapatnya.

Lelaki tua itu mengeluarkan kalung milik Kinan kekasihnya dulu.

"Kalung ini milik ibu kamu bukan??" Nara menoleh ke arah kalung yang ia kenal dan ia biasa pakai di leher, ia sampai menaruh tangannya dileher untuk mengecek kalung itu masih menempel dilehernya atau tidak.

"Iya itu kalung ibu saya, kenapa bisa ada di anda?"

"kalung ini terjatuh saat kamu kecelakaan dan dibawa kesini, untuk itu saya mengetahui pemilik kalung ini adalah Kinan, karena kalung itu adalah pemberian dari saya sebagai bukti cinta saya."

"Anda pasti bercanda, aku tidak percaya...!" kilah Nara menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

"Jika Kalung ini belum jadi kuat untuk mu, tapi hasil tes DNA ini tidak mungkin salahkan...??" Lelaki tua itu memberikan hasil test DNA itu kepada Nara.

Nara mengambil hasil tes DNA itu dari tangan pria itu dan dengan tangan gemetaran ia membuka dan membacanya, dan benar saja di kertas itu tertulis bahwa dirinya memiliki kecocokan 99 persen dengan lelaki yang baru ia ketahui bernama Elang prawira.

Lalu mulai kapan elang prawira melakukan tes DNA kepada Nara....?? Jawabannya ketika ia masih berada dalam fase koma, ia mengubungi bagian rumah sakit untuk melakukan tes DNA antara dirinya dan Nara.

Hasil itu ternyata jadi setelah 3 hari paska memberikan sample kepada petugas yang khusus ditunjuknya untuk melakukan tes DNA itu pun Elang harus mengeluarkan banyak kocek untuk hasil yang secepatnya, ia ingin segera tahu faktanya.

Jantung Nara berdetak sangat cepat, nafasnya tak teratur mendengar dan melihat bukti- bukti itu, sebelum ia kecelakaan memang sempat dibilang oleh sang paman bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari ayahnya yang notabene masih sekandung dengan Bram.

Jadi sebenarnya mereka tidak memiliki suatu hubungan darah, dan perkataan pamannya yang mengatakan bahwa ibunya hamil oleh pria lain adalah benar, dan ayah Yudha lah yang menanggung beban untuk menikahinya untuk menjaga kehormatan sang ibu.

Nara menangis tersedu-sedu dan meringkuk diatas ranjang, tangannya menggenggam kalung peninggalan sang ibu dan kertas hasil DNA.

Sang ayah memeluk tubuh ringkih putri kandungnya dan melupakan kerinduan terdalamnya pada Kinan yang telah berpulang lewat tubuh anak kandungnya.

Nara awalnya hendak menolak karena merasa tidak nyaman, namun karena bagaimana pun ia adalah ayah kandung Nara, ia membiarkan ayahnya itu memeluk erat tubuhnya.

"Maafkan ayah, maafkan ayah yang tidak berani dan pengecut terhadap ibumu nak, tapi ayah berjanji mulai sekarang tidak ada lagi air mata kesedihan di matamu, yang ada hanya air mata kebahagiaan yang akan ayah beri untukmu nak." janji Erlangga.

Derai air mata nara terus mengalir dipelupuk matanya dan selalu membasahi kedua pipinya yang kini terlihat makin tirus, sesaat pelukan dari seorang ayah membuatnya nyaman.

****

Waktu terus berlalu, hari pun telah berganti hari, Minggu hingga ke bulan, kini Angga sedikit demi sedikit mulai bangkit dari keterpurukan, ia pun mulai balik kembali aktif ke kampus. Ia ingin secepatnya lulus dan di wisuda supaya ia dapat menemukan Nara sampai diujung dunia sekalipun.

Bahkan sampai di kampus pun, baik angga dan Vika mendatangi bagian administrasi maupun ke dekan hanya untuk menanyakan Nara.

Semenjak Nara menghilang, Nara juga telah menghilang dari tempat ia menuntut ilmu, kampus itu begitu sepi tanpa Nara.

Nara bagai hilang ditelan bumi, Angga lemas kembali saat ia tak menemukan hasil dari pencariannya, hingga ia akhirnya hanya bisa pasrah menunggu keajaiban dari Tuhan supaya bisa di pertemukan kembali dari Nara.

******

Di kediaman Raline.

Wanita berumur 24 tahun itu sangat senang bisa menyingkirkan rivalnya , walaupun rencana pada awalnya untuk menyuruh anak buahnya menodai Nara tidak berhasil, namun ia pikir Nara kini telah mati, dan itu sudah cukup buat ia senang mendengarnya, terbukti ia tak pernah balik ke apartemen angga maupun ke kampus.

Sekarang tinggal ia akan memaksa sang ayah untuk secepatnya mengadakan pertunangan dengan Angga pria yang begitu lama ia suka dan menjadi obsesi wanita itu pada Angga.

Namun taukah sebenarnya kejahatan wanita itu bukan hanya itu saja yang memisahkan Nara dan Angga dengan cara kotor, namun ada rahasia lain yang ia sembunyikan.

****

Sesampainya di apartemen, Angga terduduk lemas di kamarnya, ia begitu merindukan kamar yang selalu membuat ia dan Nara menghabiskan malamnya di ranjang

Ketika ia ingin mandi dan membuka lemari pakaian untuk mengambil pakaian bersih, ia melihat baju-baju Nara yang masih berada di tempatnya.

Saat pergi Nara tidak membawa apapun dari apartemen, ponselnya pun tertinggal didapur ketika ia sedang menaruh barang-barang setelah berbelanja.

Angga memandang pakaian Nara yang masih tersimpan rapi di lemari, ia menyentuh pakaian yang sering sekali membuat wangi tubuhnya tidak bisa Angga lupakan.

Namun pandangan Angga sempat menatap sekotak box kecil yang berhasil mencuri pandangannya , kotak yang ia taruh di tengah-tengah baju milik Nara.

Angga mengambil kotak box kecil itu yang ia kira itu hanya berisi perhiasan Nara, namun ketika dibuka ia kaget menemukan testpack dengan hasil dua garis merah yang sangat pekat warnanya.

Angga bukan orang bodoh, ia tau itu adalah alat test kehamilan dan ia tau itu adalah milik Nara.

Hati Angga begitu teriris mengetahui fakta bahwa Nara telah mengandung benihnya, hasil testpack kini ia genggam, badannya beringsut ke lantai dengan air mata yang luruh seketika tanpa di minta.

Angga berteriak meluapkan rasa emosi dan kesedihannya jadi satu, ia teringat sebelum Nara menghilang ia bilang akan ada kejutan nanti malam ketika mereka akan makan malam romantis di hari Valentine.

"Apakah ini sayang kejutan yang kamu maksud....??" TapI kenapa kini kamu menghilang, kenapa sayang?" Ujar Angga disertai matanya yang telah bengkak karena terlalu banyak menangis.

"Nara, kenapa kamu pergi dengan membawa anak kita sayang." Angga mengusap air matanya dan kembali memang hasil testpack dengan erat.

"Papi....kamu salah sudah memisahkan aku dan Nara, kini cucumu juga sudah pergi bersama ibunya."

Tangan Angga mengepal penuh kemarahan jika mengingat papinya yang selalu menolak keberadaan Nara dan hubungannya dengan gadis itu.

Bersambung......

1
Karisma Juminem
Seru ceritanya dan bagus, lanjutkan
Karisma Juminem
Angga gak tahan/Scream/
Dwi Astuti Prasetya
Bagus sih. Ada lucunya juga sedih
Puji Lestari
bapaknya
Uthie
Coba keep dulu ya Thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!