NovelToon NovelToon
Prince Ashfey

Prince Ashfey

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Evolusi dan Mutasi / Fantasi Isekai / Slice of Life
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Setelah bereinkarnasi ke dunia lain, Klein memutuskan untuk merubah hidupnya. Sebagai seorang yang bekerja keras dalam belajar dan akhirnya menjadi pekerja kerah putih yang terus-terusan bekerja lembur sampai kematiannya, di kehidupan ini dia memutuskan-

Tidak akan bekerja dan hidup dengan santai!

Untungnya, Klein bereinkarnasi sebagai pangeran pertama dengan keluarga yang menyayanginya. Belum lagi, dia juga menunjukkan bakat sihir yang sangat luar biasa, langka di antara umat manusia.

Latar belakang hebat dan bakat super, bukankah itu cocok sebagai pahlawan atau semacamnya?

Bahkan jika itu benar, Klein tidak peduli. Dalam hatinya, hanya ada satu tekad yang selalu dia jaga.

‘Di kehidupan ini-‘

‘Aku hanya ingin bermalas-malasan!’

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Tak Diinginkan

Dalam rumah kaca yang berukuran sangat besar, terdapat berbagai jenis tanaman penuh warna. Dari penampilannya saja, mereka jelas sangat berharga.

Di sana, terlihat seorang gadis kecil menyeret sebuah karung besar berisi pupuk. Gadis kecil itu sebenarnya sangat cantik seperti boneka, tetapi sangat kurus dan kotor. Tidak hanya itu, dia juga mengenakan pakaian compang-camping dan rambutnya kusut acak-acakan.

Benar-benar berlawanan dengan gambaran rumah kaca yang bersih dan indah.

Usia gadis itu mungkin empat atau lima tahun, tetapi tubuhnya tampak sedikit lebih pendek karena kekurangan gizi.

Walau dahinya dipenuhi keringat dan tubuhnya gemetar, gadis kecil itu menyeret karung berisi pupuk tersebut dan mulai memberikannya pada satu per satu tanaman di rumah kaca.

Seolah tidak memiliki rasa lelah, gadis itu juga menyiram seluruh tanaman satu per satu sesuai takaran air. Tubuhnya jelas gemetar karena lelah, tetapi ekspresinya masih datar.

“Apakah kamu yang merawat semua tanaman ini sendirian? Kamu benar-benar terampil.”

Suara bocah laki-laki terdengar. Ketika gadis itu menoleh, dia melihat seorang bocah berambut hitam dengan sepasang mata berbeda warna, kuning keemasan dan ungu menatapnya dengan ekspresi penasaran.

Berbeda dengan penampilan gadis kecil itu, bocah itu memiliki kulit putih bersih terawat. Dia juga mengenakan pakaian bangsawan yang kelihatannya saja sangat mahal.

Melihat sosok bocah yang penampilan dan temperamennya bahkan lebih kuat daripada keturunan utama keluarganya, gadis kecil itu tampak gugup sekaligus takut. Tubuh kecilnya tidak bisa menahan diri untuk tidak gemetar.

“Semua tanaman ini pasti bernilai banyak uang,” gumam bocah itu pelan.

Setelah bergumam pelan, bocah itu melirik ke arah gadis yang ketakutan lalu berkata, “Maaf karena menyela dengan tidak sopan. Omong-omong, namaku Klein Ashfey, senang bertemu dengan mu.”

Klein kecil menyapa layaknya bangsawan terhormat. Setelah menyelesaikan etika, dia kembali menatap gadis kecil yang ketakutan.

“Apakah bangsawan benar-benar begitu tidak bisa diandalkan? Bukan hanya mempekerjakan gadis di bawah umur, tetapi perlakuannya sangat buruk.”

Bocah itu mengerutkan kening, mengeluh seolah dirinya sendiri bukan bangsawan dalam kata-katanya.

“Apa yang kamu lakukan di sini, Bocah? Sudah aku bilang agar tidak berlarian!”

Suara pria yang tegas terdengar. Sesaat kemudian, sosok Norman Ashfey muncul dan berjalan ke arah Klein dengan ekspresi muram.

“Siapa yang membuat orang-orang itu terlalu banyak bicara? Kalian membahas terlalu banyak hal tidak penting! Bodo amat dengan cuaca cerah, mendung, atau badai. Selain itu, aku sudah bilang tidak ingin memiliki servant!” ucap Klein kecil.

“Kamu!” Urat di dahi Norman menonjol, dan tangannya sudah terkepal.

“Aku ingatkan, Pak Tua. Jika kamu memukul ku di luar, aku akan memberitahu Ibu, biarkan dia memberi mu pelajaran setelah kembali!” Klein kecil mengangkat kepalanya, tampak sombong.

“Kalau pun tidak memanggil ku Yang Mulia, setidaknya panggil aku ayah ketika berada di luar!” Sudut bibir Norman berkedut.

Meski merasa tidak nyaman karena ancaman putranya, tetapi dia memang tidak mau berurusan dengan istrinya. Tentu saja, setelah membesarkan bocah itu bertahun-tahun, dia juga tahu cara mengatasinya.

“Jangan kira aku tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak bisa menyakiti mu.”

Setelah Norman mengatakan itu, sebuah tangan tak terlihat (sihir) mencengkeram bagian belakang kerah Klein kecil lalu mengangkatnya. Melihat bocah itu seperti kucing yang meronta, sudut bibirnya naik.

Benar-benar senang memberi putranya pelajaran!

Sementara itu, gadis kecil di sisi lain menatap ke arah ayah dan anak itu dengan ekspresi bingung, agak takut, tetapi juga penasaran.

Walau tampaknya tidak sopan dan sering beradu kata-kata, tetapi gadis itu merasa hubungan mereka sangat baik.

Saat itu, suara Norman kembali terdengar.

“Bahkan jika tidak mau menerima servant dari banyak keluarga di kerajaan, tetapi kamu harus menerima dari Keluarga Edellia, Keluarga Bearos, dan Keluarga Acionn.”

“Mereka adalah pengikut setia Keluarga Ashfey. Jika tidak menerimanya, ketiga keluarga itu mungkin berpikir keluarga kita meremehkan mereka, tidak mau mengikuti tradisi, bahkan mencoba mengganti mereka.”

“Baiklah. Lupakan hal rumit itu karena kamu tidak mengerti. Intinya, jika kamu tidak mau menerimanya, kamu pasti akan membuat Ibumu tidak senang.”

Mendengar itu, Klein kecil berhenti meronta. Bocah itu tampak seperti balon kempes, benar-benar kehilangan semua energinya.

“Kalau begitu aku memilih dia. Dia memiliki warna rambut dan mata mirip orang-orang keluarga ini, jadi pasti juga salah satu keturunan, bukan?”

“Jika mereka tidak ingin menghargai ketekunan dan tangan terampil gadis itu, biarkan aku yang merawatnya.”

Klein yang sebelumnya diam menunjuk ke arah gadis itu sambil berkata pelan.

Norman menatap ke arah gadis kecil itu. Ditatap olehnya, gadis kecil itu jatuh ke tanah dan menggigil ketakutan.

Memikirkan beberapa informasi dalam kepalanya, dia pun berkata, “Dia adalah anak tidak sah dari kepala Keluarga Edellia. Tidak diketahui bakatnya, tapi hubungan dengan keluarganya bahkan lebih buruk dari anak keluarga cabang.”

“Bukankah itu lebih baik? Jika mereka membenci dan tidak menginginkannya, berikan saja padaku. Aku tidak peduli soal bakat, toh aku tidak berniat mewarisi gelar Raja. Biarkan adik ku yang memikirkannya!”

Mendengar perkataan tegas putranya, Norman terdiam. Dia belum pernah melihat anak yang begitu jijik dengan gelar Raja, memperlakukannya seperti benda bau dan buru-buru ingin membuangnya.

Omong-omong, bocah ini juga sangat berani memikirkannya. Bahkan mencoba membuang gelar itu kepada adiknya yang belum bisa berjalan dan berbicara dengan lancar.

Benar-benar membuat sakit kepala.

Jadi mulai hari itu, kehidupan gadis tersebut, Luna Edellia benar-benar berubah total.

...***

...

Setelah menjadi servant Klein dan dibawa kembali ke istana, kehidupan Luna berubah.

Gadis itu tidak lagi memakai pakaian kotor, tetapi mengenakan pakaian maid yang indah dan harum. Dia juga makan sesuatu yang layak dimakan, bahkan dianggap mewah.

Walau tidak seperti putri bangsawan yang dimanja, tetapi gadis itu merasa sangat puas dan senang dengan kehidupan barunya.

Selain mengurus beberapa keperluan harian Klein, tugasnya adalah merawat rumah kaca kecil yang dibangun untuk Klein.

Hanya saja, berbeda dengan pekerjaan berat sebelumnya. Dia hanya menyiram dengan air, pemberian pupuk dan nutrisi juga dilakukan tetapi tidak begitu memberatkan.

Barang\=barang berkualitas bagus, tidak berat, dan jumlahnya tidak banyak.

Bagi Luna, dibandingkan kehidupan di keluarga sebelumnya, tempat ini sudah seperti surga baginya.

Tidak perlu mendengar caci maki, tidak perlu ditendang atau dipukul jika tugas tidak memadai, tidak perlu kelaparan atau makan makanan yang nyaris basi, serta tidak perlu tidur di tempat gelap, sempit, dan kotor.

Kehidupan ini benar-benar lebih baik, dan Luna kecil sangat bersyukur karenanya.

“Kamu benar-benar berada di sini lagi. Apakah kamu tidak bosan? Omong-omong, aku tidak membawamu kembali hanya karena kamu bagus dalam bidang ini, ok?

Saat Luna duduk diam di rumah kaca setelah menyiram bunga, Klein menghampirinya sambil mengerutkan kening.

Seolah menyadari sesuatu, bocah itu tersenyum lalu menggandeng tangan gadis kecil itu dan membawanya pergi ke taman di belakang istana.

Keduanya berdiri di atas tanah luas dengan berumput yang dipotong rapi. Melihat senyuman Klein, Luna tampak bingung.

Bocah itu menyatukan tangannya, dan energi sihir berkumpul. Pemandangan itu membuat Luna takut, dia tanpa sadar mengingat saat-saat dirinya dipukuli dan dimarahi oleh anak-anak Keluarga Edellia.

Meski begitu, gadis tersebut tidak berlari dan hanya memejamkan mata.

Hanya saja, rasa sakit yang dia tunggu tidak datang. Sebaliknya, suara Klein terdengar.

“Bloom!” (Mekar)

Bersama dengan perkataannya, embusan angin kuat muncul. Ketika embusan angin berhenti, Luna kecil memberanikan diri untuk membuka matanya.

Saat itu juga, gadis kecil itu terkejut.

Tanah berumput sebelumnya benar-benar berubah menjadi ladang penuh bunga warna-warni.

Melihatnya terkejut, Klein yang tampak kelelahan menyeringai dengan ekspresi penuh kemenangan.

“Keren, bukan? Aku baru saja mempelajarinya. Omong-omong, kamu juga bisa mencoba sesuatu yang mungkin kamu inginkan.”

“Daripada hanya mengurung diri bahkan tidak berani melihat ke arah lain, lebih baik kamu mencoba hal lain, bukan?”

“Mungkin kamu tidak berbakat dalam hal itu, mungkin kamu juga akan gagal. Namun setidaknya kamu pernah mencoba. Jadi-“

Klein kecil menatap Luna tepat di matanya sambil menyeringai.

“Setidaknya kamu tidak menyesalinya di kemudian hari karena tidak mencobanya.”

Melihat senyuman bocah itu, mata Luna kecil mulai berkabut. Dia tidak tahu kenapa. Gadis itu jelas merasa sangat bahagia ketika merasakan orang peduli padanya.

Akan tetapi, air mata tidak dapat berhenti mengalir membasahi pipinya.

...***

...

Lamunan singkat itu hanya beberapa detik, dan Luna menjadi lebih bertekad ketika mengingat semuanya.

Merasakan energi sihir petir ganas melonjak dari tubuh Katelyn, Luna bergumam dengan suara yang hanya bisa dia dengar.

“Aku tidak akan mengecewakan, Master.”

Luna mencengkeram erat tongkat sihirnya, menatap tepat ke mata Katelyn.

“Aku tidak akan membiarkan kepercayaan mu kepadaku sia-sia.”

>> Bersambung.

1
Zidan Satya
serius nih diginiin lgi??
wkwkwk setiap cerita dibikin alur smpe setengah doang abis itu gk di lnjut
dah gw duga juga sih tpi tetep aja agak kecewa

yg pengen gw blng yg terbaik aja buat lu thor
Regan
sudah lama gak baca novel dari author favorit saya
Nirius
thor...
Saiken
Re dan Re2, sama isinya dengan ep 53.
king vilain
kutunggu ubahnya thor
bysatrio
puas dengan arc ini.
Kazuma
eps nya kok ngulang² thor?
bysatrio
kerenn
Nani Kurniasih
diulang ya..
king vilain
semangat thor
MALAIKAT IZRAIL
Saran ya bang, semisal emang abang nulis cuma menyalurkan hobi dan menghibur kami, kami minta lanjut

Tapi kalau emang buat ada side income kayaknya karya ini ga sepopuler yg kemaren jadi mungkin kalo emang ga cuan kami ga masalah ga dilanjut

Walau tetep harapannya bisa membaca kisah ini sampai bener bener tamat
Bagus Prakoso
tata bahasa urut dan mudah dimengerti, lanjutkan thor aq suka novelmu
Irul Gomblong
ngulang?
Arya00
dasar tukang investasi
Nani Kurniasih
👍👍👍
Haytrea
Benar sekali
o
mantap
o
war biasah
Nani Kurniasih
👍👍
Arim 2
novel baru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!