Astin yang sakit 3 hari telah meninggal duni, tetapi sebuah jiwa yang tersesat mengambil ahli tubuhnya.
Astin lalu berubah menjadi sangat berbeda, memberi kejutan pada orang-orang yang selama ini menghina Astin.
Kejutan apakah itu?
Yuk baca untuk mengetahuinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Perubahan Astin
Hanya satu permintaan otor; BERANI MEMBACA BERANI MENYUKAI, TOMBOL LIKE SELALU GRATIS UNTUK SEMUA MAHLUK BUMI.
Lagi,, dilarang plagiat, otor males berurusan dengan orang gak punya otak tapi berani punya kepala!
...
...
Happy reading...
BAB 1...
Seorang perempuan bernama Astin yang baru saja bangun dari tidurnya setelah sakit selama 3 hari tanpa bisa bangun dari tempat tidur kini keluar dari kamar.
Mata yang sebelumnya selalu terlihat redup kini tiba-tiba menjadi sangat cerah secerah mentari yang bersinar di musim panas.
Perempuan itu menghentikan langkahnya di depan kamar dan menggertakkan giginya dengan kesal 'beraninya mereka memperlakukan gadis cantik dengan sembarangan!' perempuan itu menyibak rambutnya ke belakang dan berjalan menuruni tangga ke lantai 1.
Dia telah mendandani dirinya dengan sangat cantik dan anggun sehingga memperlihatkan kecantikan alami yang selama ini disembunyikan olehnya.
Perempuan secantik ini, tapi terkurung dalam kesuraman gara-gara satu sahabat yang merangkap jadi penyihir telah menipunya dengan kejam.
Sekarang,,, sudah saatnya menyingkirkan penyihir itu dan membuka mata semua orang.
Para pelayan yang berada di lantai 1 sangat terkejut ketika melihat perempuan yang menuruni tangga itu, dengan pakaian indah di tubuh dan sinar mata seperti seorang Dewi tak terkalahkan membuat para pelayan tercengang.
"Bukankah dia si bodoh itu?"
"Itu Astin? Perempuan bodoh itu?"
Para pelayan tidak menyangka bahwa Astin yang telah terbaring sakit selama 3 hari akhirnya terbangun juga dan yang membuat semua orang tercengang ialah perubahannya.
Perempuan yang selalu terlihat kumuh dan kusut itu kini terlihat begitu segar dan begitu cantik sehingga orang-orang tidak bisa memalingkan wajah darinya.
Astin mengabaikan semua orang, dia berjalan ke arah samping rumah mendapati orang-orang sedang berpesta meriah.
'Padahal salah satu anggota keluarga mereka sakit selama 3 hari terakhir dan tidak bisa bangun dari tempat tidur, tapi mereka malah berpesta sangat meriah di sini,' ucap Astin dalam hati sambil terus melangkah menuju taman.
Irama musik menggelega di sekitar taman itu dan orang-orang menari bersama, kecuali seorang pria yang duduk dengan malas di sebuah kursi.
Tatapannya yang tenang dan matanya yang sedikit redup menandakan Kalau pria itu sedang berada dalam suasana hati yang tidak baik membuat siapapun yang melihat wajah tampannya entah kenapa ikut larut dalam pikiran tidak menyenangkan dari pria itu.
Astin menghentikan langkahnya saat melihat sang pria yang duduk di sofa, menjadi satu-satunya orang yang tidak ikut berpesta.
"Suami," Astin bergumam sambil melangkahkan kakinya mendekati pria itu.
Tetapi sebelum dia mendekatinya, seorang perempuan lain muncul di samping pria yang bernama Arga tersebut.
"Kak Arga, dari tadi kakak terlihat muram, Mengapa kita tidak menari bersama?" Tanya perempuan bernama Chika sambil sedikit membungkuk membuat payuddaranya yang penuh terpampang nyata di hadapan Arga.
"Jangan ganggu aku," suara yang dingin dari sang pria membuat Chika mengerucutkan bibirnya.
Dengan suara yang penuh kesedihan Chika berkata, "Apa kamu masih memikirkan kejadian istrimu beberapa hari yang lalu? Itu sudah berlalu, dan aku sudah meminta maaf pada semua orang, aku benar-benar tidak sengaja menyenggolnya. Lagi pula dia sama sekali tidak layak menjadi istrimu, Bagaimana mungkin pria setampan Dan sepintar dirimu benar-benar menikah dengan perempuan lusuh seperti itu? Merawat diri saja tidak bisa, apalagi mau merawat--"
"Diamlah!" Ucap Arga yang menjadi satu-satunya orang yang tidak senang dengan pesta itu namun dia harus tetap hadir untuk menghormati ayahnya yang sedang berulang tahun.
Maka Chika pun menarik kursi di samping Arga dan duduk sambil mendengus kesal, dia hendak berbicara ketika seorang perempuan yang dekat dengannya tiba-tiba saja berteriak.
"Apa yang kau lakukan?!" Teriak perempuan itu membuat Chika berbalik, namun belum sempat dia melihat Siapa yang berteriak-teriak itu, cairan merah dan manis langsung mengenai mukanya.
Byurrr!
"Akhhh!" Teriak Chika terkejut, ia dengan cepat menyeka wajahnya untuk melihat siapa yang berani memperlakukannya dengan tidak menyenangkan.
Alunan musik juga langsung berhenti, orang-orang yang menari bersama termasuk ayah dan ibu Arga juga menghentikan tarian mereka dan melihat ke sumber kekacauan.
Orang-orang terkejut, tatapan mereka semua terhenti pada dua perempuan yang saling berpandangan satu sama lain, yang satu sudah penuh dengan jus strawberry dan yang lain berdiri dengan santai memegang gelas kosong di tangannya.
Astin yang telah membuat keributan Itu tampak sangat tenang seolah-olah dia tidak melakukan kesalahan apa pun atas gelas yang ada di tangannya dan atas perempuan yang baru tersiram segelas minuman.
"Siapa dia?"
"Siapa perempuan cantik itu?"
"Ada dendam apa dia pada Chika?"
"kenapa orang sekasar itu ada di sini?"
"Berani sekali dia membuat keributan."
Orang-orang bertanya, mereka semua tidak mengenali Astin karena perubahannya yang terlalu drastis.
Arga yang ada di sana juga menatap Astin, dia mengenali perempuan itu, Tentu saja dia kenal.
Tapi kenapa dia terlihat berbeda?
Chika juga mengenali Astin, matanya melotot sempurna tak percaya, perempuan yang selalu terlihat lusuh dan kumuh sedang berada di hadapan mereka dengan wajah yang terlihat segar dan tatapan yang bersinar seperti matahari musim panas.
Benar-benar penampilan yang berbeda dari biasanya!
Padahal Chika telah menyuruh Astin untuk selalu berdandan natural dan meyakinkan Astin untuk tidak menggunakan produk kecantikan manapun Karena akan merusak kulitnya yang polos seperti kulit bayi.
Sebelumnya Chika telah melihat bagaimana cantiknya Astin jika didandani, namun kecantikan Astin malah membuatnya sangat kesal, iri dan marah sehingga dia memutuskan untuk mencuci pikiran Astin dan membuat perempuan itu berpenampilan seperti itik buruk rupa dalam kehidupan sehari-harinya.
Tetapi Hanya sekejap saja, Chika kembali kesadarannya dan menatap Arga yang berdiri di sampingnya, "kak Arga, dia menyiramku," ucap Chika sambil terisak, air mata langsung menggenangi pipi Chika.
Semua orang langsung merasa sedih pada perempuan cantik itu, tidak ada yang tahu apa alasan Astin menyiram Chika denga ninuman, Padahal sedari tadi Chika tampak tak menyinggung siapa pun.
Terlebih, Chika adalah kekasih Arga, siapa yang berani mengganggu kekasih Arga?
Astin yang sedari tadi menatap Chika akhirnya memindahkan tatapannya pada Arga dan mengukir sebuah senyuman di wajahnya, membuang gelas kosong di tangannya lalu melangkahkan kakinya ke dekat Arga dan langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Arga.
Cup!
Sebuah ciuman mendarat di bibir Arga membuat semua orang kembali dalam rasa terkejut mereka
"Berani sekali dia!"
"Dia mencium tuan muda!"
Orang-orang menutup mulut mereka dengan kedua tangan, menunggu saat di mana Arga akan menghempaskan perempuan itu dan memberi hukuman yang pantas.
Sudah berani menumpahkan minuman ke wajah kekasih Arga, dan sekarang berani memeluk dan mencium Arga?
Benar-benar mencari mati!
Chika yang berdiri di samping juga sangat terkejut, matanya hampir keluar dari tempatnya gara-gara kejadian yang tidak terduga itu.
Astin tidak memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya,, matanya hanya terpikat pada pria yang sedang ia peluk lehernya dan dengan suara yang tenang Dia berbicara, "Suami, bisa-bisanya kau berpesta di sini dan bersenang-senang bersama perempuan lain saat istrimu terbaring lemah di tempat tidur? Apa ini caramu menghargai istrimu? Atau Sekarang kau akan memberikan istrimu pada orang lain dan pergi bersama perempuan pelakor itu?"
"Su,, suami?"
"Dia baru saja bilang suami?"
"Arga sudah menikah?"
"Bukankah Arga dan Chika berpacaran?"
Semua orang terkejut, tidak ada yang menyangka bahwa ternyata tuan muda yang selama ini disegani oleh semua orang setelah menikah dengan perempuan cantik dan selama ini menyembunyikan perempuan cantik itu hanya untuk dirinya sendiri.
Arga pun terkejut, namun sedetik saja ekspresi nya langsung berubah tenang, "istri yang tidak mau mengakui suaminya akhirnya berubah pikiran?"
Boom!
Semua orang kembali terkejut, tidak ada yang mempercayai pendengaran mereka.
Ternyata selama ini Arga adalah suami yang tidak diakui?!
Ini benar-benar luar biasa!
Pria nomor 1 yang diidamkan oleh wanita ternyata ditolak oleh istrinya sendiri!
Pantas saja selama ini mereka tidak pernah melihat Arga bersama istrinya, ternyata karena istrinya sendirilah yang tidak mau menemani pria itu kemana-mana hingga memberikan tempat untuk seorang Pelakor!
Astin mengerucutkan bibirnya, menatap Arga dengan ekspresi sedih, "Mana mungkin aku begitu? Kakiku lelah, baru saja bangun dari sakit dan berjalan ke sini, tanganku juga sakit karena gelas itu terlalu berat," ucap Astin dengan suara manja dibungkus keluh kesah.
Orang-orang terkejut, lelah hanya karena memegang sebuah gelas dan baru saja menyiramkan jus pada perempuan yang baru saja disebut sebagai pelakor?
Seharusnya Chika lah yang menuntut Astin, tapi kenapa sekarang jadi Astin yang mengeluh?
"Kak,, arga," Chika berusaha menyela mengambil perhatian Arga agar Arga melihat dirinya yang kacau gara-gara kelakuan Astin.
Air mata perempuan itu berlinang di pipinya, tampak sangat buruk, hingga wajah cantik Chika menjadi sangat suram, siapa pun yang melihatnya pasti merasa iba dan akan dengan segera membantu gadis malang itu.
"Aku akan mengantarmu kembali ke kamar," ucap Arga langsung menggendong istrinya meninggalkan tempat itu membuat semua orang membukakan jalan pada Arga.
Chika berdiri di belakang dengan rasa tak percaya nya, barusan dia diabaikan oleh Arga?
Astin menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada bidang suaminya, 'Sekarang, mulai hari ini semua orang yang telah membuat perempuan ini menderita akan mendapatkan balasan mereka satu persatu!' ucap Astin dalam hati.
Chika yang melihat pemandangan itu pun langsung runtuh ke lantai, kedua orang tuanya langsung menghampirinya dan membantu Chika berdirinya.
"Sayang,," Ibu Chika langsung mengelap wajah putrinya.
"Ibu,, kak Arga,,, dia,," air mata Chika semakin berlinang, dia tak menyangka bahwa hari ini dia akan sangat dipermalukan oleh perempuan bodoh dan terutama tidak menyangka Arga akan mengabaikannya.
Padahal selama ini Arga tidak pernah mengabaikannya, hingga membuat semua orang menjadi salah paham dan berpikir Arga dan Cika adalah sepasang kekasih karena kemanapun selalu pergi bersama-sama dan Chika menjadi satu-satunya perempuan yang bebas berkeliaran di sekitar Arga selain sekretaris Arga sendiri.
@@@.... Tekan tombol Subscribe!!!!
Subscribe!!!
Favorit!!!
dasar ular kadot