AGEN RAHASIA JADI MENANTU BODOH

"Katakan Apa yang kau inginkan supaya kau mau bergerak dari kursi itu. Aku akan melakukan apapun!" Ucap Christian.

Kirana tersenyum penuh kemenangan, "tawaran yang sangat menarik, pertama-tama pindahkan posisi 2 perempuan yang bertugas di lobby hotel ini ke bagian cleaning service! Permintaan yang lain akan ku katakan nanti," kata Kirana Seraya berdiri menuju lift. 

Teman perempuan yang sedang berlutut di lantai langsung merasa sesak setelah mendengar ucapan Kirana. 

Dia tidak melakukan apapun, tapi kenapa dia terkena imbasnya? 

Orang-orang yang ada di sana juga sangat terkejut dengan permintaan Kirana. 

Apalagi ketika mereka melihat Cristian mengangguk ke arah Kirana dan mengikuti Kirana menuju lift. 

Itu artinya apa yang diminta oleh Kirana akan dipenuhi oleh Christian. 

"Siapa perempuan itu?"

"Perempuan itu berani sekali, dia bahkan membuat Christian tampak mati kutu!"

"Aku dengar gosip kalau di acara ulang tahun Christian di kapal pesiar beberapa waktu yang lalu dia mengumumkan seorang perempuan yang menjadi istrinya, apa jangan-jangan perempuan itu?"

"Mana mungkin! Perempuan itu tidak terlihat seperti perempuan yang bisa mengambil hati Christian!"

"Aku justru berpikir sebaliknya, lihat saja Luna. Semua orang berpikir kalau perempuan itu akan menjadi istri Cristian, tapi aku melihat kalau hanya Luna saja yang berusaha mengejar Christian dan perempuan itu tidak berani membuat Christian menjadi kesal. Tapi perempuan tadi, dia luar biasa! Emangnya siapa di dunia ini yang bisa membuat Christian jadi mati kutu seperti itu?!" 

Sementara Kirana dan Christian yang ada di lift, saat ini Christian menatap Kirana dengan tatapan tidak senangnya, "kita buru-buru untuk bertemu direktur eksekutif dari Perancis, tapi haruskah kau membuat kekacauan di lobby?" Gerutu Christian. 

"Apa?" Kirana mengerutkan rekeningnya, "Ternyata kau cemas juga ya kalau perempuan pembunuh ini membuat kekacauan," ucap Kirana sebelum tersenyum mengejek Christian. 

"Kau!" Christian menggerakkan giginya, pria itu berusaha menahan emosinya, "Aku tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi, jadi hari ini tolong bekerja sama denganku! Kerjasama itu sangat penting bagi perusahaan dan akan menjadi kerjasama yang sangat besar jika berhasil, setelah itu kau bisa melakukan apapun semaumu, tapi kali ini kau harus bekerja sama," kata Christian. 

Kirana tersenyum, dia tahu bagaimana pentingnya kerjasama itu sampai-sampai membuat pria di depannya harus menurunkan harga dirinya yang sangat tinggi itu. 

"Baiklah, tapi pastikan aku tidak bertemu dengan perempuan yang tergila-gila padamu itu! Aku benci menghirup udara yang sama dengan orang busuk seperti dia," ucap Kirana membuat Christian memaksakan diri menganggukkan kepala. 

"Akan kupastikan kau tidak bertemu dengannya," kata Christian sambil berbalik menatap ke arah angka lantai yang sedang mereka tempati. 

'Dia sangat membenci Luna, Sepertinya itu menjadi alasan dia mendorong Luna ke laut, tapi kali ini aku harus menahannya, lagi pula kerjasama ini memang sangat penting dan direktur eksekutif itu hanya ingin bekerja sama dengan perusahaan kami jika Kirana hadir di penandatanganan kontrak kerjasama,' ucap Christian dalam hati. 

Maka mereka terus diam di dalam lift sampai akhirnya mereka tiba di lantai tujuan dan Christian langsung menunjukkan jalan ke ruang rapat tempat direktur eksekutif telah menunggu mereka. 

Saat sedang berjalan bersama, tiba-tiba saja seorang perempuan muncul dari salah satu pintu di sana yang membuat Kirana merasa kesal karena perempuan yang muncul itu adalah Luna. 

Luna juga terkejut mendapati kehadiran Kirana di tempat itu, 'Kenapa perempuan itu di sini? Dasar para perempuan yang tidak berguna, disuruh menahan orang bodoh seperti Kirana saja tidak becus,' Gerutu Luna dalam hati sebelum menatap Christian dengan wajah yang ceria dan polos. 

Luna kemudian berkata, "Kak Christian, Bisakah kita bicara sebentar? Ada hal penting yang--"

"Kami buru-buru," ucap Christian yang jelas tahu kalau Kirana tidak akan senang jika mereka berlama-lama bersama Luna dan kali ini Dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti semua perintah Kirana sehingga mereka terus berjalan ke arah ruang rapat. 

Sambil mengikuti Christian, Kirana berbalik mengedipkan matanya ke arah Luna, 'itu balasan untuk kedipan matamu di lobby tadi,' ucap Kirana dalam hati. 

Sementara Luna yang melihat tingkat Kirana, perempuan itu mengepal kuat tangannya sambil menggerakkan giginya, 'tunggu saja, tunggu sebentar lagi, kau akan mendapat pembalasan dariku!' garam Luna dalam hati sambil mengeluarkan ponselnya, dia harus kembali menghubungi orang-orang itu supaya bergerak lebih cepat lagi!

@@@ Maaf ya, janjinya sore malah mepet ke tengah malam. Abis banyak kegiatan ternyata paramex gak mempan menolong😭