Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA EMPAT
"Maaf."
Kinara menabrak pria berpawakan tinggi bidang, manusia rupawan dengan tuxedo putih. Kinara sempat terdiam tersihir oleh ketampanannya.
"Kamu terluka?" Pria yang kira-kira usianya sudah 24 tahunan itu menanyai dirinya.
"Tidak."
"Hati-hati." Dingin, tapi pria tersebut cukup peduli akan kondisi Kinara. Terlihat, pria tampan itu melempar kunci pada seseorang yang dipanggilnya Uncle. "Tangkap Uncle!!"
"Siap Tuan muda."
Tuan muda? Kinara menatap menjauhnya punggung bidang lelaki itu. Jadi apakah pria tersebut salah satu dari putra tampan Tuan Sky Rain yang terkenal kaya raya ini?
"Apa ini jodoh Echy? Tapi tadi Mama bilang, calon suami Echy sudah lumpuh karena kecelakaan kan?"
Ah, sudahlah, Kinara kesini untuk menyusul Miranda yang kini berada di salah satu ruangan luxury milik keluarga mempelai pria.
Miranda pasti sedang disalahkan atas larinya Echy. Benar saja dugaannya, saat Kinara mengintip, Miranda tengah bersimpuh di kaki pria bengis yang mengepalkan tangannya.
"Bagaimana bisa kamu lakukan ini padaku, Miranda. Kau sudah mengenal Alhambra sedari Alhambra masih kecil. Dan anak mu yang kurang ajar mengecewakan ku!"
"Maafkan saya, Tuan." Miranda menangis sesenggukan meminta ampunan pada mantan tuan besarnya.
Sudah puluhan tahun lamanya Miranda menjadi bagian dari keluarga ini. Bahkan dahulu saat Echy masih kecil, Miranda sering diperbolehkan membawa Echy bekerja.
Itulah yang membuat Tuan muda Alhambra menyukai Echy dan berharap akan berjodoh dengan putri cantiknya yang seksi. Tapi lihat, Echy lari sebelum menikahi putra kedua Sky.
"Saya punya putri lain. Dia juga sangat cantik dan pintar. Dia kuliah di universitas MILLER'S Corpora, menjadi murid peraih beasiswa."
"Kau pikir anakku akan mau menikah dengan pengantin yang ditukar?" sergah Sky.
"Sudah, Daddy!" Nyonya besar datang, dari sekian banyak orang mungkin hanya wanita itu yang bisa mengendalikan Tuan besar.
"Ke mana putrimu yang lain? Kita tetap akan selamatkan acara pernikahan ini dengan atau tanpa Echy putri mu," kata sang Nyonya.
Wanita asli Sunda berpawakan tinggi sedikit berisi, berhijab putih sangat rapi, terlihat sekali wibawa dan aura kayanya. Lala Karmela nama perempuan paruh baya itu.
"Kinara, ada di--" Miranda lantas tersenyum sumringah saat Kinara masuk ke dalam ruangan yang sedari tadi dia intip dari luar.
"Ma--"
"Sini, Sayang!" Miranda menuntun Kinara mendekati Nyonya Lala. "Ini putri saya dari almarhum suami saya, Tuan, Nyonya."
Tuan Sky diam saja, sementara Nyonya Lala menyambut gadis itu. "Siapa namamu?"
"Kinara, Tante."
"Kalau begitu, ikut Tante. Kamu harus merias wajah mu, juga mengganti pakaian mu. Kamu harus menjadi pengantin Alhambra."
Kinara mengangguk walau sesungguhnya Kinara tidak pernah tahu apa yang akan dihadapinya setelah menikah. Faktanya, pemuda bernama Alhambra yang akan menjadi jodohnya, benar-benar tidak dikenal.
Sekilas sih, Kinara yakin Kinara pernah mendengar nama familiar itu. Alhambra Rain, tapi dia lupa kapan dan di mana tepatnya dia mendengar nama itu.
Kinara menurut mengikuti langkah kaki Nyonya Lala. Sampai, wanita itu berhenti di sebuah ruangan khusus untuk dipertemukan dengan calon mempelai pria.
Pemuda tampan dengan tuxedo hitam, duduk di kursi roda yang tampak mewah, wajah congkak itu membuat Kinara membulat sempurna mata yang memang sudah bulat.
Pemuda ini, bukankah mahasiswa jurusan bisnis yang tiga bulan lalu sempat mendekati Kinara demi taruhan dan mendapatkan motor gede milik Rochmat?
Yah, benar Alhambra, pemuda yang sama dengan pelanggan taksi online yang meminta Kinara mengantarkannya ke apartemen bahkan meminta ditemani tidur sampai pagi.
Apes Tuhan mana lagi yang kau dusta wahai Kinara Syanara? Kenapa kesialan mu tidak berakhir sedari tiga bulan yang lalu?
Seakan tidak puas dengan ulah mahasiswa play boy itu, kini pemuda yang akan menjadi calon suami dadakan Kinara justru pemuda problematika ini?
"Kamu sopir taksol itu?" Alhambra mendelik penuh. Begitu pula dengan Kinara yang juga menyeletuk hal yang sama. "Kamu ngapain?"
"Kalian kenal?" Nyonya Lala bertanya. Dan jawaban Kinara terlalu cepat.
"Dia mahasiswa yang tiga bulan lalu mau mencium Kinara dengan paksa, Nyonya."
Kinara harus mengatakan ini agar Nyonya Lala tahu kelakuan putranya. Alhambra yang tiga bulan lalu menyerapah saat Kinara tidak mau menerima cintanya.
Kemarin, Kinara baru tahu kalau ternyata Alhambra menyatakan cinta hanya karena taruhan dengan teman-temannya. Hanya demi motor gede rakitan milik Rochmat.
Sekarang, ia kembali dikejutkan dengan kenyataan ini. Di mana dia harus menjadi pengganti Echy untuk menikahi Alhambra.
"Bagus kalian saling kenal. Kalian tidak akan sulit saling mendekatkan diri. Echy lari dari pernikahan, dan demi berlangsungnya acara ini, kalian harus menerima perjodohan."
Alhambra ingat betul bagaimana Kinara Syanara menamparnya. Yah, tiga bulan lalu saat dia menerima tantangan dari Rochmat, dia nekad mendekati gadis cupu sialan ini.
Alhambra kira Kinara akan luluh karena dia pemuda paling tampan. Nyatanya, Kinara langsung menolaknya di depan banyak orang.
Bahkan, saat Alhambra ingin mencoba memberikan pelajaran dengan mencium bibir gadis itu, Kinara menamparnya dua kali di pipi kanan dan kiri.
"Mom, Hambra--"
"Tidak banyak waktu, Kinara sudah harus selesai dengan gaun pengantinnya sebelum jam delapan malam ini!" potong Nyonya Lala.
Kemudian menyuruh para dayang-dayang mendandani Kinara, cepat. "Cepat kalian bantu Kinara memakai gaun pengantin."
Kinara lekas pasrah saat semua orang menyerbu tubuhnya. Mendudukkannya di kursi rias, mendandani wajah dan semuanya dilakukan serba cepat.
Hanya butuh waktu beberapa menit dari sekarang, ijab Kabul akan dilakukan di depan seluruh tamu-tamu kalangan elit. Alhambra sudah dibawa keluar ruangan rias.
Sementara dandanan Kinara belum selesai, masih cukup aneh dengan banyaknya coretan-coretan concealer dan highlighter di beberapa titik wajahnya yang jujur saja belum pernah tersentuh dengan make up.
Sampai tiba di waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua tamu undangan. Di mana Kinara dan gaun pengantinnya siap diantarkan ke tengah-tengah acara pesta.
Semua orang tampak terkejut dengan kecantikan luar biasa pengantin wanita, tidak terkecuali Alhambra yang juga terpaku pada sosok cupu yang menjelma menjadi ratu.
Freya langsung menepuk punggung Depa bahkan pinggang Rochmat. "Itu Kinara yang anak aktivis itu bukan sih? Gue nggak salah lihat kan?"
"Iya bener, Anjirrr!!" Rochmat seketika menepuk dahi lebarnya. Bisa kehilangan motor gede kesayangan kalau begini caranya.
"Jadi cewek anak pengasuh yang mau nikah sama Hambra ini, Kinara bukan Echy?" Depa sedikit melongo bingung. "Kok cantik banget, ya?"