anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Sebulan kemudian..
Ddrrrtt.. Ddrrrrrt..
Suara ponselku berdering...
" Tante Tiara" nama yang tertera di layar..
" Assalamualaikum Tante"..
" Wa'alaikum salam, Nisa kamu dimana?
" Nisa di tempat jualan Tante"
" Ya sudah Tante ke sana ya, tungguin Tante".. tuuut.. sambungan terputus..
Beberapa menit berlalu, Tante Tiara telah sampai di tempat jualanku..
" nisa, kue nya udah habis?"
" Iya Tante tinggal ini aja"..
" Ya sudah Tante beli semua, tolong bungkusin dan kasih sama sopir Tante" ucapnya dan aku segera membungkusnya dan memberi pada supir Tante Tiara...
" nis, rumah kamu jauh gak dari sini?"
" Gak Tante, dekat kok, Tante mau ke rumah nisa?"
" Kalau boleh sih"
" Maaf ya Tante , bukan nisa gak mau, cuma rumah nisa tuh gak layak untuk Tante"
" Gak apa apa , ayo Tante juga mau bicara sesuatu sama kamu" Kami pun segera ke rumah..
Tiba di rumah aku mempersilakan Tante Tiara untuk masuk, Dia segera masuk tanpa merasa jijik sedikit pun, tak lama bapak pulang dengan memarkirkan becak tua nya di depan rumah
" Assalamualaikum.. eh ada tamu ternyata" ucap bapak yang spontan kaget melihat seorang perempuan yang duduk di kursi usang nya
" Wa'alaikum salam.. bapak sudah pulang, aku mencium punggung tangan bapak, Ini pak kenalin namanya tante tiara" ucapku dan mereka pun bersalaman
" Maaf pak maksud saya ke sini itu saya ingin menawarkan pekerjaan pada nisa, dan masih bersangkutan juga dengan keahliannya kok" ucap tante tiara
"Kerjaan apa ya Bu?" Tanya bapak
" nisa mau gak kamu ikut kerja sama Tante, hotel Rismoyo milik anak Tante tuh kekurangan tenaga di bagian dapur. Kamu boleh kerja di sana di bagian dapur tepatnya di bagian pembuatan kue
Hotel Rismoyo itu setiap hari di gunakan untuk acara. Kami sebagai pemilik selalu menyediakan makanan dan snack, tapi saat ini bagian itu lagi kosong padahal minggu depan hotel telah di pesan untuk acara acara penting
Dan anak saya Rio yang meminta Tante untuk mengajak kamu kerja di sana. Untuk gaji nya gak usah kamu pikirin, tempat tinggal juga, kami akan menyediakan rumah mungil untuk kamu tinggal sendiri gimana ris?" Tanya nya panjang lebar
Aku melirik bapak, sebenarnya aku sangat ingin ke sana tapi aku harus minta persetujuan bapak dulu
" Nisa, Kalau memang kamu mau gak apa apa kamu pergi saja, tapi kamu harus ingat bapak dan kedua adik kamu, Jangan sampai seperti mbakmu itu"
" Beneran pak, aku boleh pergi?"
" Iya, bapak izinkan kamu pergi. Jadi tolong kamu jangan mengecewakan bapak"
" Terim kasih pak, aku janji tidak akan pernah mengecewakan bapak"
" Kalau begitu besok pagi Tante jemput ya nis, Kamu harus sudah siap jam delapan pagi, Ya sudah saya permisi dulu pak Sekali lagi terima kasih"
" Terima kasih juga Bu" Sambung bapak dan seketika mobil itu pun menghilang dari pandangan
*******
Malam pun tiba aku menceritakan pada kedua adikku tentang rencana besok kerja di kota, mereka sangat senang dan mereka juga merelakan aku kerja di kota
Aku pun sudah mengemas pakaian ku yang tak seberapa, Aku berpesan pada arya untuk mengurus bapak dan Aulia, Aku
juga memberi uang pegangan pada mereka, Aku berjanji akan selalu mengirim uang gaji untuk mereka
" Mbak, kita VC bi Sukma yuk, kangen" ucap Arya
Aku pun mengiyakan dan segera menghubungi bibi Sukma dan tak lama panggilan pun terhubung, kami bercerita tentang rencanaku kerja di kota, Mereka juga sangat senang dan berdoa agar aku di beri kemudahan di kota orang
*******
Pagi pun tiba, nisa telah bersiap siap untuk berangkat ke kota, Nisa juga sudah pamit kepada bapak dan kedua adiknya, bahkan nisa menyempatkan diri pamit kepada para tetangga dan menitipkan keluarga nya pada tetangga
" Bu haji, nisa mau pamit ke kota, doain nisa biar menjalani semua dengan mudah, nisa titip bapak sama adik-adik nisa ya Bu, nisa janji akan pulang secepatnya"
" Kamu gak usah khawatir masalah bapak dan adikmu, kami di sini semua bisa menjaga dan membantu mereka, kamu cukup kerja fokus kerja saja nak. Nanti kalau ada apa apa ibu pasti hubungi kamu" ucap Bu haji
" Jaga diri baik baik ya nisa, ibu percaya sama kamu, jangan bikin kami semua kecewa padamu apalagi bapak kamu nisa" Ucap Bu Rina
" Iya nisa, kamu jangan seperti mbakmu pergi tapi gak pernah pulang, kasihan bapak kamu" Ucap pak RT
" Baik Pak rt" jawabku
Tak lama kemudian datang lah Tante Tiara bersama supirnya
" Pak, Bu, nisa pamit ya, Insya Allah nisa akan kembali secepatnya. Titip keluarga nisa ya pak, Bu, assalamualaikum" setelah berpamitan nisa masuk ke dalam mobil Tante Tiara dan segera berlalu
" Barang kamu cuma ini aja nisa?" Tanya Tante Tiara
" Iya Tante, cuma ini aja pakaian Nisa" Ucapnya agak sedikit malu
" Di rumah kamu tinggal sama siapa saja?" Tanya nya lagi
" Sama bapak dan kedua adik aku Tante"
" Ibu kamu dimana?"
" Ibu aku udah meninggal Tante"
" Maafin Tante ya, Tante gak tau, Kamu anak pertama?"
" Gak Tante, aku anak kedua, Mbak Dewi kakak saya udah nikah dan tinggal di luar pulau Kalimantan Tante " jawabku
" Jadi kamu dong ya yang biayain semua keluarga kamu?"
" Bukan Tante, bapak yang biayain semua sekolah aku dan kedua adik aku, Tapi untungnya adikku yang masih di sekolah dasar gratis biaya, Trus aku juga kemarin sekolah gratis karna beasiswa Tante"
" Oow gitu" Maaf ya Tante banyak tanya, hehehe. Tante istirahat dulu ya, ntar kalau udah sampai bangunin Tante ya" ucapnya dan Aku pun mengiyakan ucapannya
*******
Sesampainya nya di hotel nisa langsung di ajak ke dapur hotel untuk melihat cara kerja di sana. Nisa merasa sangat takjub melihat isi dapur tersebut sangat mewah dengan fasilitas yang sangat lengkap
Dia pun di ajarkan cara menggunakan peralatan dapur, Dia memang gadis
yang cerdas dan cepat tanggap, sekali saja di ajarkan dia sudah langsung mengerti
Besok Nisa sudah mulai bekerja, Malam ini dia akan tinggal di rumah yang telah di janjikan nya
" Mereka bilang ini rumah mungil? Ini sih udah gede banget buat aku" Gumam Nya dalam hati begitu memasuki rumah yang sudah tersedia dapur, ruang tamu, kamar mandi, dan dua kamar tidur, Senang sekali Nisa kerja ikut Tante Tiara karna selain baik Tante Tiara juga tak berbohong
tentang tempat tinggal
Hari ini hari pertama nisa kerja di dapur hotel, nisa bingung harus berbuat apa kemudian tiba-tiba seorang pria yang agak gemulai datang menghampirinya
" Hey cin, kenalin Eike yuda tapi panggil aja Chika" ucapnya dengan gaya bicara khas cowok gemulai, Namun nisa bingung mau memanggil dengan nama mas Irfan atau mbak chika
" Hey juga mas, salam kenal saya Nisa mas"
"Aduh duh,,, jangan panggil mas dong, situ gak lihat apa Eike udah dandan cantik gini, ih sebel deh" ucapnya cemberut
" Maaf ya kak, soalnya saya bingung mau panggil apa, hehehe"
" Panggil mbak chika saja ya Nisa" ucapnya
" Kenalin gw tomy" ucap seorang pria yang baru saja datang dan memakai seragam yang sama dengan nisa
" Ihhh... bang tomy ganteng deh, pokoknya sekarang panggil Eike mbak chika, oke nisa" tuturnya
" Iy_iya mbak chika" jawab nisa
" Gitu dong, yuk ikut eike, situ di panggil ke ruang kepala dapur tuh, situ juga belum kenalan kan sama kepala dapur, Eike kasi inget kalo kepala dapur tuh orang nya galak tapi baik banget, jadi kalau dia marah situ gak usah takut"
" Iya mas, maaf maksud saya iya mbak chika makasih infonya" jawab nisa sangat gugup untuk ketemu kepala dapur
" Halo masbro ini loh Eike bawain anaknya" ucap Chika sambil mempersilakan Nisa duduk
" Nisa ya? Kenalin saya kepala dapur di sini nama saya yoga "
" Iya pak"
" Kamu tau tugas kamu di sini?"
" Katanya saya bagian pembuatan kue jika ada acara di hotel pak"
"Tapi yang lebih utamanya kamu gak tau?"
Nisa menautkan kedua alisnya
" Maksudnya pak? Maaf pak saya masih kurang ngerti" ucap nisa
" Tugas kamu yang utama, membuatkan teh dan makanan pada pak rio pemilik hotel ini
" Jadi sebelum kamu masuk ke dapur kamu harus membersihkan ruangan pak Rio, pastikan gak ada debu, trus buatkan kopi dan makan siang, Kamu harus mengingat takaran kopi pak Rio, karna kalau tidak sesuai maka kamu akan jadi bahan luapan emosi sepanjang hari" ucap pak yoga lagi
" Ini catatan takaran kopi dan makanan apa yang tak bisa di makan oleh beliau" tutur pak yoga yang membuat nisa menelan ludah ketika mendengar tugas yang di berikan padanya
" Iya pak saya akan mengingat semua ucapan bapak dan juga catatan ini akan saya pelajari" jawabnya
" Ya sudah sekarang kamu ke kantor pak Rio sekarang, bersihin semua sebelum pak Rio datang, biasa nya pak Rio datang jam sembilan, jadi kamu masih punya kesempatan sejam" jelas pak yoga
" Baik pak, saya permisi" jawab nisa segera menuju ke ruang pak rio yang di antar oleh mbak chika yang sedari tadi membicarakan tentang hal yang tak di mengerti oleh nisa
******
Took..took...tok...
" Yuk masuk" ucap Chika mengajak nisa masuk ke dalam ruangan pak Rio
" Ntar kalo mau masuk ketok dulu, ada atau gak adanya pak rio tetap saja harus kamu ketok" ucapnya
" Ya sudah eike lanjut ke dapur dulu yeee, situ di sini aja beresin semua nya. Eike mah ogah kalau mesti kerja di ruangan pak Rio ini, gak nyaman eike sama cowok arogan kayak pak rio, Bye Nisa" Ucap chika lalu meninggal kan Nisa seorang diri di dalam ruangan pak Rio