Alisya gadis yatim piatu yang masih berkuliah di sebuah universitas ternama, karena mendapatkan beasiswa dari kecerdasannya,
Alisya bekerja paruh waktu di sebuah Cafe setelah pulang dari kampusnya.
Dia selalu di bully karena di anggap gadis miskin yang tak layak untuk di jadika teman.
Suatu hari dia di jadikan bahan taruhan oleh pria populer yang ada di kampus tersebut.
Hingga menyebabkan alisya hamil di luar nikah. Namun pria tersebut tidak mau bertanggung jawab.
Erik Putra Dinata, pria berusia 22th yang menghamili Alisya namun tidak mau bertanggung jawab.
Dia anak orang kaya namun memiliki sifat yang sombong dan angkuh.
Arsen Davidson lelaki tampan dan baik hati yang selalu menolong Alisya merupakan seorang CEO dari Global Group namun dia selalu merahasiakan identitasnya.
Penasaran kan siapa yang akan di pilih Alisya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Sedangkan di kantor Global Group Arsen sedang fokus mempelajari berkas tentang perusahaan Dinata.
Arsen menyuruh orang untuk meretas data perusahaan Dinata, setelah itu ia menjual data itu kepada rival keluarga Dinata. Karena tindakan Arsen membuat perusahaan Dinata hampir rugi sekitar 100M.
Arsen sengaja melakukan itu, dia tidak ingin menjatuhkan keluarga Dinata dengan instan, dia ingin mempermainkan nya terlebih dahulu. Supaya mereka tau arti hidup yang sebenar nya.
Nino masuk ke dalam ruang Arsen setelah mendapat panggilan dari tuan nya itu.
"No lobi para pemengang saham perusahaan Dinata supaya mau menjual saham nya kepada kita, setelah itu kau atas namakan saham itu atas nama Alisya." perintah Arsen. Arsen percaya jika suatu saat saham itu akan berguna untuk nya.
"Baik tuan" jawab Nino
"Kau susupkan anak buah kita untuk masuk ke perusahaan Dinata" perintahnya lagi. Nino memgangguk.
"Setelah ini kamu handle pekerjaanku, karena aku akan menjemput Reva terlebih dahulu." ucap Arsen seenak nya membuat Nino menarik nafas sabar.
"kapan aku akan mendapat jodoh jika di suruh lembur terus, beginilah nasib menjadi seornag bawahan" keluh Nino dalam hati.
Sedangkan Arsen pergi begitu saja meninggalkan perusahaan nya, dia akan menjemput Reva terlebih dahulu.
Tiba di sekolah Arsen keluar dari mobil lalu menyandarkan tubuhnya di pintu mobil seraya menunggu Reva keluar.
"Om Alsen...."teriak Reva dan Reynand, mereka berlari menghampiri Arsen yang sudah berjongkok sambil merentangkan kedua tangan nya menyambut mereka.
Hap...Reva dan Reynand langsung menubruk tubuh Arsen, membuat Arsen hampir terjengkang ke belakang.
"Kenapa tenaga kalian kuat sekali hmm, hampir saja om Arsen terjengkang" ucap Arsen setelah melepaskan pelukan nya.
"Yee, itu cih kalna om Alsen na aja yang lemah, ya kan Ley" ledek Reva mencari pembelaan kepada teman nya itu.
"Iya, benal kata Leva om" sahut Rey membuat Arsen mencebik.
"Mama Leva temana om, tenapa om Alsen yang jemput Leva" tanya Reva kepada Arsen.
"Mama ada di restoran sayang, tadi om sudah ijin untuk menjemputmu" jawab Arsen mengelus rambut Reva.
"Om, Ley ikut mobil om Alsen ya, papa lama jemputna, Ley malas nungguin papa" pinta Rey dengan tatapan memohon.
"Ya sudah kalau begitu nanti om akan menghubungi papa mu" ucap arsen.
"Om Alsen telbaik, Ley mau main di rumah oma om, Ley mau belenang" ucap Rey.
"Leva mau itut nda, Ley mau belenang di rumah om Alsen" ajak nya kepada Reva.
"Memang na boleh?," tanya Reva polos dengan mengedip ngedipkan matanya.
"boleh sayang" jawab Arsen.
"Tapi nanti om bilang cama mama Leva ya, bial mama tidak nyaliin Leva" pinta Reva. Arsen tersenyum bangga dengan kecerdasan Reva.
*
*
*
Malam hari keluarga Dinata langsung mengundang keluarga Hendrawan untuk makan malam di rumah nya, dia akan membahas masalah pertunangan Viona dengan Erik.
Tapi tidak dengan Erik, dia turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapih.
"Kau mau kemana boy" tanya David.
"Erik mau pergi Dad" sahut Erik cuek.
"Tidak bisa, kau harus tetap diam di rumah karena sebentar lagi keluarga Viona akan datang" tegas David.
"Kalian bisa atur semau kalian, Erik tidak peduli. Bukankah kalian tidak butuh persetujuan dari Erik bukan?" sahut Erik menatap ke arah Dady nya.
"Nak nurutlah kali ini saja demi perusahaan, setelah kita bisa mendapatkan investor baru, kamu bisa membatalkan pertunangan itu. Dady tidak akan mengatur jodohmu lagi. Untuk sementara ini kita hanya bisa berharap dari keluarga Hendrawan saja, sedangkan untuk perusahaan Global Group kita belum tau perusahaan itu akan menerima proposal kita atau tidak" bujuk David yang terpaksa mengatakan itu kepada putranya. Minimal putranya mau tunangan dulu sama Viona, selebihnya David akan pikirkan nanti.
"Baiklah Dad" pasrah David menghela nafas sabar. Toh dia juga gak bisa membantu perusahaan itu.
"Apakah kau sudah dapat kabar dari anak buahmu Vid" tanya Aldrik. Dia menanyakan orang suruhan David yang di suruh mengawasi Reva.
"Belum Dad" jawab David singkat, dia akan memikirkan perusahaan nya dulu, masalah gadis kecil itu ia akan mengurusnya nanti.
"Kenapa belum? Hanya menangani gadis miskin saja, orang suruhan mu tidak becus" maki Aldrik.
"Dad kita akan memikirkan itu nanti, David pusing jika harus memikirkan semuanya" sahut nya kesal, David tidak begitu suka dengan kelakuan ayah nya itu.
"Biar Erik yang mencari tahu, Dady urus saja masalah perusahaan" sahut Erik.
"Kau kenapa tidak minta bantuan pada perusahaan menantumu itu Vid" ucap Aldrik.
"Rani tidak mengijinkan Gilang untuk membantu kita, sebelum kita berubah Dad" sahut David lemas. Membuat Aldrik marah dengan tingkah cucu perempuan nya itu.
David sudah menghubungi menantunya tadi siang, namun jawaban Gilang membuat ia kecewa, ternyata putrinya sendiri yang tidak mengijinkan suaminya untuk membantu keluarganya. Putrinya benar-benar ingin memberi pelajaran kepada keluarga nya, supaya tidak semena mena kepada orang miskin terutama kakak dan juga opanya yang terlalu arogan dan sombong.
Satu jam berlalu, kini keluarga Hendrawan tiba di mansion keluarga Dinata. Kedatangan mereka langsung di sambut baik oleh keluarga Dinata.
"Selamat malam tuan Dinata, tuan David" sapa Hendrawan kepada pemilik rumah.
"Selamat malam tuan Hendrawan, mari kita langsung ke ruang makan tuan, kami sudah menyiapkan menu spesial untuk calon besan" canda David mewakili , dia berusaha mencairkan suasana supaya tidak canggung.
Viona juga menyapa keluarga Erik dengan sopan. Viona sebenarnya tidak terlalu banyak tingkah, namun Erik nya saja yang sok kecakepan.
Hendrawan dan keluarga nya mengikuti langkah David yang membawanya ke ruang makan.
"Bagaimana kabarmu nak, sudah lama kamu tidak main ke rumah ini" tanya Siska kepada Viona.
"Kabar Viona baik tan, Viona sedikit sibuk membantu papa di perusahaan" sahut Viona ramah seperti biasanya.
"Pantas saja kau tak pernah kemari" ujar Siska. Viona hanya tersenyum sambil melirik Erik namun yang di lirik hanya cuek saja.
"Kita akan makan malam terlebih dulu, setelah itu kita akan membahas pertunangan Erik dengan viona, bukan begitu tuan Hendrawan" ucap Aldrik dengan meminta persetujuan kepada Hendrawan.
"Iya tuan Dinata, dengan begitu kita akan bekerjasama untuk membesarkan perusahaan kita ke manca negara" sahut Hendrawan antusias. David tersenyum smirk mendengar penuturan Hendrawan.
"Mari di makan nak, jangan sungkan" uca Siska kepada Viona dan juga mama nya.
Mereka mulai menyantap makanan nya dengan tenang, tak terasa semua makanan yang ada di piring mereka sudah habis tanpa sisa.
Mereka mengajak keluarga Hendrawan mengobrol di ruang tamu.
"Kapan kita akan melangsungkan tunangan itu tuan Dinata" tanya Hendrawan kepada Aldrik.
"Kita Akan melangsungkan pertunangan itu minggu depan, bagaimana nak Viona" tanya Aldrik kepada Viona.
"Viona mengikuti kemauan Erik saja tuan" jawab Viona sambil menatap ke arah Erik.
"Erik setuju Opa, bukankah lebih cepat lebih baik bukan" ucap Erik yang begitu ambigu.
Viona tersenyum puas mendengar ucapan Erik, akhirnya mimpi dia menjadi istri Erik akan segera terwujud.
Semua sudah setuju dengan keputusan itu, mereka tinggal menyewa EO untuk mengurus semuanya, untuk masalah gaun akan di serahkan kepada mama Viona dan juga Siska.
"Jangan terlena dengan kehidupan dunia yang fana, karena hidup hanyalah setumpuk kenyataan yang tidak nyata"
**Bersambung
Happy reading guys🙏
Banyakin like dan koment, nanti othor up 1 bab lagi😝😘**
kyk si budiman , paman alisya jadi bondan
ratmi , tantenya alisya jadi hera
koq nama karakternya sering gak konsisten thor ?
coba buat di kertas kosong , biar inget nama2nya jadi yg baca gak pusing 🙄
gak selalu dia di atas , roda itu berputar
bukannya mengarahkan adiknya malah makin nguras uang papanya
ingat!! reva biar bagaimanapun cuma anak tiri , harusnya bersyukur sam arsen yg akuin dia daripada si erik , bukan malah habisin uang papa tirinya
makin besar cara berpikirnya bukan makin dewasa malah mirip "siska" , nenek kandungnya
kalau bangkrut gmn ? mau jadi gila puluhan tahun spt siska ??
bukannya tau diri mlh semakin merugikan arsen
masa dia gak ingat pernah susah hidup ber 2 sama mamanya wkt kecil?
yang ada keluarga pamannya alisya habis sama arsen & erik
mati2 deh sana