NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Mafia

Dendam & Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Caesarikai

Lima tahun lalu, Liliane Lakovelli kehilangan segalanya ketika Kian Marchetti—pria yang dicintainya—menembak mati ayahnya. Dikhianati, ia melarikan diri ke Jepang, mengganti identitas, dan diam-diam membesarkan putra mereka, Kin.

Kini, takdir mempertemukan mereka kembali. Kian tak menyadari bahwa wanita di balik restoran Italia yang menarik perhatiannya adalah Liliane. Namun, pertemuan mereka bukan hanya tentang cinta yang tersisa, tetapi juga dendam dan rahasia kelam yang belum terungkap.

Saat kebenaran terkuak, masa lalu menuntut balas. Di antara cinta dan bahaya, Kian dan Liliane harus memilih: saling menghancurkan atau bertahan bersama dalam permainan yang bisa membinasakan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caesarikai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Kaneshiro

Hari ini Kin sudah diperbolehkan pulang. Kian ikut mengantar Kin dan Liliane kembali ke kediaman Kaneshiro, karena Kin meminta Kian untuk mengantarnya. Anak itu bahkan duduk di pangkuan Kian selama perjalanan.

"Mengapa Daddy memiliki mobil dan rumah di Jepang, jika Daddy tinggal di Italia?" tanya Kin dengan wajah polosnya.

Kian terlihat berpikir sejenak, kemudian menjawab. "Em ... Karena Daddy beberapa kali mendatangi Jepang untuk urusan bisnis, sehingga Daddy memilih untuk membeli tempat tinggal di sini."

"Apakah hanya di Jepang saja? Atau di negara lain Daddy juga memilikinya?" tanya Kin lagi. Sepertinya ia semakin tertarik dengan topik ini.

Kian mengangguk. "Iya, di negara lain yang mengharuskan Daddy tinggal cukup lama, pasti Daddy memilikinya."

Kin terlihat takjub dengan ucapan Kian. "Wah, apakah aku dan Mommy juga bisa datang ke sana?"

"Tentu saja. Kalian boleh datang kapanpun kalian ingin." Balas Kian yang mengundang senyuman merekah di wajah Kin.

"Mommy ... Bisakah kita datang ke sana nanti?" kali ini Kin beralih pada Liliane yang sejak tadi duduk diam di samping Kian.

Liliane yang awalnya menatap ke luar jendela, langsung menoleh saat Kin berbicara kepadanya. "Em ..." suara Liliane terdengar ragu, ia mencuri pandang pada Kian yang menatapnya terang-terangan.

Setelah melihat Kian mengangguk, Liliane pun ikut mengangguk. "Tentu, sayang."

Keadaan kembali hening. Hanya suara alunan musik yang terdengar lirih dari speaker dalam mobil. Ashley juga ikut hari ini, dia duduk di samping kursi kemudi untuk menggantikan suaminya yang saat ini tidak bisa hadir.

Di tengah keheningan itu, tiba-tiba Kin kembali melontarkan pertanyaan pada Kian. "Daddy ... Apakah Daddy memiliki anak lain selain aku?"

Kian sampai tersedak ludahnya sendiri saat mendengar pertanyaan Kin yang tak disangka-sangka. Ia menatap Kin, lalu tersenyum kecil. Suaranya terdengar ringan, namun penuh keyakinan.

"Tidak. Hanya kau, Piccolo. Aku tidak punya anak lain, dan tidak ada perempuan lain yang bisa memberiku rumah seperti kau dan Mommy."

Kin tersenyum puas. Ia lalu bersandar, mulai merasa ngantuk. Sedangkan Liliane tetap memandang ke depan, wajahnya tenang, tapi tidak membalas perkataan Kian.

Namun, hati dan pikirannya beradu. Sudah menjadi rahasia umum di kalangan pebisnis jika Kian Marchetti dan Felice Marino merupakan sepasang kekasih. Bagaimana mungkin Kian justru membohongi anak mereka dengan mengatakan omong kosong? Rumah sepertinya dan Kin? Semua itu hanyalah omongan tak berbobot.

Kian melirik Liliane. Ia menghela napas pelan. "Kau belum makan apa-apa sejak pagi. Ingin kubelikan roti atau sesuatu?"

Liliane menoleh sekilas, kemudian menggeleng. "Terima kasih. Aku tidak lapar."

Kian tersenyum lembut, mencoba mencairkan suasana yang cukup tegang antara dirinya dengan Liliane. "Setidaknya minum teh hangat. Aku tahu kau suka yang teh dengan madu dan lemon."

Tetapi Liliane hanya membalas dengan senyuman tipis yang tidak sampai ke matanya. "Aku baik-baik saja, Kian."

Kian tak menjawab. Ia tahu nada itu. Liliane bukan marah. Bukan juga sedih, tapi menjauh. Dan yang paling ia benci adalah saat perempuan itu mulai membangun dinding tak terlihat.

Kian kembali fokus ke jalan, menatap ke depan. Tapi pikirannya penuh tanya. Ia tahu Liliane menyimpan sesuatu. Dan kali ini, dia tidak tahu bagaimana cara meruntuhkannya.

Setelah sampai di kediaman Kaneshiro, Kin tidak mengizinkan Kian untuk pulang. Anak itu menahannya hingga menjelang malam. Bahkan Ashley juga ikut tertahan di sana, padahal ia harus mendiskusikan beberapa hal tentang pekerjaan yang terbengkalai beberapa hari terakhir ini karena Kian menemani Kin.

Saat ini mereka telah duduk bersama di ruang makan keluarga Kaneshiro. Takeshi terlihat duduk di kepala meja, sementara Hana duduk di sebelah kanannya. Liliane, Kian dan Kin duduk sejajar di sebelah kiri.

Ashley dan Ryuu ikut bergabung di sebelah Hana. Ryuu datang menyusul setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia juga membantu memasak omakase sushi untuk makan malam mereka hari ini.

"Aku tidak menyangka Kin suka sashimi. Anak seusianya biasanya agak takut dengan makanan mentah." Ashley tersenyum ceria di seberang, sesekali membantu Kin mengambil lauk. Entah kemana perginya Ashley yang kaku dan berwajah jutek, perempuan itu sekarang lebih banyak tersenyum apalagi jika bersangkutan dengan Kin.

Kian yang duduk di dekat Liliane terlihat lebih tenang malam ini, meski matanya tetap memperhatikan gerak-gerik Kin dan Liliane dengan seksama.

Kin tersenyum bangga. "Aku suka semua makanan yang Mommy dan Daddy suka!"

Kian tertawa kecil. "Kau memang luar biasa, Piccolo."

"Dia memang cepat belajar," kata Ryuu sebelum menyesap ocha-nya. Ashley ikut mengangguk menyetujui.

Sekretaris Kian itu menatap Kin dengan mata berbunga-bunga. "Aish ... Lucunya anak ini ..." ucapnya tanpa mengalihkan perhatian dari Kin. Tangannya sebenarnya gatal ingin mencubit pipi Kin, namun tidak ia lakukan.

Liliane yang melihat interaksi itu reflek tertawa kecil. "Sepertinya kau harus segera memiliki satu yang seperti Kin, Ashley."

Kian ikut tergelak. "Aku sudah menyuruhnya pergi bulan madu dengan Adam, tapi mereka terlalu semangat pergi bekerja daripada bermesraan."

"Itu baik, dedikasimu sungguh tinggi Nona Ashley." Takeshi menimpali.

Kemudian ia beralih pada Kian. "Sepertinya kau harus menambah gaji mereka, Kian." Ucapnya dengan setengah bercanda.

Mendengar itu, Kian tersenyum tipis, kemudian menatap Ashley. "Aku juga berpikir, apakah mereka tidak pergi bulan madu karena kekurangan uang? Coba katakan dengan jujur, Ash. Apakah gaji yang kuberikan untuk kalian masih kurang?" tanya Kian yang balas gelengan kepala oleh sekretarisnya itu.

"Tidak, Signore. Semua sudah cukup untukku dan Adam. Kami bahkan bisa membeli rumah dan mobil mewah juga." Balas Ashley tak melebih-lebihkan.

"Daddy, aku ingin miso sup," ucap Kin seraya menunjuk mangkuk kecil berisi sup miso di depan Kian.

Kian menoleh sekilas, kemudian mengambilkan makanan yang diminta putranya. "Semangkuk miso sup untuk pangeran kecil."

"Terimakasih, Daddy ..." ucap Kin dengan tulus.

"Sama-sama, Piccolo ..."

Di saat yang bersamaan gawai Kian bergetar. Sebuah panggilan dari Jace Mildred membuat Kian yang belum selesai menyantap makan malamnya harus segera mengakhiri kegiatan makannya.

Ia bangkit dari duduknya. "Permisi sebentar." Ucapnya, kemudian segera berlalu dari ruang makan.

"Ada apa?" tanya Kian segera setelah panggilan suaranya terhubung dengan Jace.

Di seberang sana terdengar suara yang cukup ramai, hingga membuat Kian harus menjauhkan gawainya dari telinga. Dimana sebenarnya Jace saat ini?

"Kian, kau harus tahu aku ada di Jepang bersama Felice." Kata Jace di seberang sana membuat Kian melebarkan matanya terkejut.

"Shit! Apa yang kau lakukan di sini? Dan kenapa harus bersama perempuan sialan itu?!" Emosi Kian tersulut, tak biasanya Jace berlaku seenaknya seperti ini. Bukankah dia tahu jika Kian sudah bertemu Liliane dan anaknya di Jepang.

Suara Jace terdengar lelah. "Tidak, bukan seperti yang kau pikirkan. Awalnya aku berniat datang ke Jepang sendirian, tetapi aku bertemu dengan Felice di Roma."

"Aku tak punya pilihan. Aku harus membawa perempuan gila ini bersamaku. Felice mengamuk di Roma, membuat kekacauan saat acara fashion week dan ... Ia nyaris mempermalukanku di depan publik. Ada beberapa hal yang harus kusampaikan padamu, ini tentang Felice juga. Tentunya itu tak baik untuk bisnismu, bukan? Aku tak bisa meninggalkannya di sana."

Kian menahan emosinya. Netranya menajam, dadanya naik turun dan rahangnya mengetat. "Dan kau pikir dengan membawanya ke sini, ke Jepang merupakan ide yang bagus?" oh, ingatkan Kian untuk memukul kepala Jace nanti.

Jace kembali berbicara. "Aku pikir dia akan tenang… tapi dia terus bicara tentang Kin, tentang Liliane, bahkan—"

Kian memotong kalimat Jace dengan suara yang dingin. "Jangan biarkan dia mendekati mereka."

Jace menghela napasnya. "Itu yang sedang kuusahakan. Tapi kau harus bersiap. Dia tidak dalam kondisi stabil."

Kian segera menutup telepon dengan wajah kelam. Ia berdiri mematung sejenak, memandang ke luar balkon, sebelum perlahan kembali ke ruang makan.

"Apa yang terjadi, Signore?" tanya Ashley yang ikut berdiri setelah melihat kehadiran tuannya.[]

...****************...

1
Monica Gendut Gendut
ceritanya bagus Thor, lanjutkan💪
scarlet
maaf Thor,, perlu belajar lg ttg Golda ya,,, klo Golda ayah O dan ibu AB,,, maka tdk mgkn anaknya Golda O,,, pasti A atau B
klo Golda ayah O dan ibu O, maka anaknya pasti O
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk koreksinya, ya ... Kai akan belajar lagi untuk kedepannya🙌🏻✨
total 1 replies
scarlet
ryuu
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
scarlet
klo cinta,,, dia tdk akan gegabah sprti itu,,, membunuh ayahnya di dpnx kekasihnya
scarlet
mampukah melupakan orang yang telah membunuh ayahnya,,, ???
putrie_07
gawat😱
putrie_07
itu anakmu 😬
Roha12
suka /Smile/
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk penilaiannya, ya ...🫶🏻✨
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
moga banyak like karena ne novel bagussss
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terima kasih untuk dukungannya selalu ya ...😍
total 1 replies
kalea rizuky
q ksih hadiah bunga
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk hadiahnya ya🫶🏻 Have a good day✨
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donkk bagus bgt loh novel mu
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨ Mohon ditunggu untuk update selanjutnya, karena cerita akan update setiap harinya😉
total 1 replies
kalea rizuky
novel keren kok g ada like
kalea rizuky
seru
kalea rizuky
penulisannya rapi
Erma Wati
ceritanya menarik
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
y ampunnnn kasihannn
seruny......
putrie_07
huaaa😭😭😭😭
nyesel klo g baca karya ini
Caesarikai: Halo! Terimakasih sudah mampir untuk ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
/Cry/😭😭😭😭😭😭😭😭sesak
putrie_07
pnasaran/Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!