Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Dom
Dom masih berlutut di hadapan Emily. Pria datar itu tidak bergeming sembari menatap wajah sendu Emily.
Mungkinkah ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya? Mengungkapkan segala rasa yang selama ini ia pendam. Sebuah perasaan cinya yang begitu besar untuk gadis kecilnya—Emily William.
"Lily, satu hal yang harus kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Entah kamu mau percaya atau tidak, yang pasti aku sangat mencintaimu dari dulu sampai saat ini." Dom mengungkapkan isi hatinya kepada Emily.
Emily menghentikan tangisnya seraya mengusap air mata yang membasahi pipinya dengan kasar. Ia menatap kedua manik berwarna hitam itu dengan lekat, seolah mencari kebohongan di sana, namun yang ia dapatkan adalah sebuah kejujuran dan ketulusan.
Ini sungguh sulit untuk di percaya, benarkah Dom mencintainya? Benarkah itu? Lalu kenapa sikap pria itu selalu dingin dan selalu menyakitinya?
Dom menarik salah satu tangan Emily, lalu meletakkan telapak tangan itu di dadanya.
"Dia selalu berdebar ketika berada di dekatmu," ucap Dom saat telapak tangan Emily menyentuh dada kirinya.
Detakan jantung itu begitu sangat terasa di telapak tangan Emily. Gadis itu terisak kemudian membekap mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Sekarang kamu percaya?" tanya Dom, dan Emily menganggukkan kepalanya berulang kali sambil terus terisak.
"Lily maafka aku. Maaf, karena selama ini telah menyakitimu." Dom menangkup wajah Emily dengan salah satu tangannya.
"Kenapa Uncle menyembunyikan semua ini dariku? Kenapa Uncle begitu tega?" tanya Emily di sela isak tangisnya yang menyayat hati.
"Aku mempunyai alasan untuk melakukannya," jawab Dom.
"Alasan?" Emily mengerutkan keningnya karena tidak mengerti.
Dom tersenyum tipis kemudian ia menarik tengkuk Emily dan melabuhkan ciuman lembut di bibir istrinya itu. Dom melakukan itu agar Emily tidak banyak bertanya, ia tidak ingin menjawab semua kebenaran yang sudah terjadi, karena ia tidak ingin Emily dan Dante bertengkar.
Emily terkejut untuk beberapa saat, kemudian ia pun mulai memejamkan kedua matanya, mulai menikmati ciuman lembut yang di berikan oleh Dom.
*
*
Dante yang sejak tadi berdiri di depan kamar Dom, sudah mendengar semua percakapan antara Dom dan Emily. Ia terpaku di sana, ia mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar yang sedikit terbuka itu.
Ia akan membicarakan masalah ini setelah Dom selesai dengan urusannya.
Dante menghela nafas kasar, lalu beranjak dari sana, menuju ruang pribadinya.
Kembali kepada Dom dan Emily yang sedang berciuman dengan penuh kelembutan, namun mampu membangkitkan sebuah gairah mereka yang terpendam.
"Uncle." Emily merasakan sekujur tubuhnya terasa panas saat mendapatkan sentuhan dari suaminya.
Dom menyentuh bukit kembarnya dan meremasnya dengan lembut.
Dom menghentikan aksinya, seraya menjauhkan wajahnya, menatap wajah sang istri yang terlihat merah bertanda jika saat ini Emily sudah sangat bergairah.
"Kenapa?" Emily merasa kecewa saat Dom melepaskan ciuman mereka.
Dom tidak menjawab pertanyaan Emily, pria itu beranjak lalu berjalan menuju pintu kamar.
Klek!
Dom menutup dan mengunci pintu kamar tersebut dengan rapat. "Pintunya belum di kunci," ucap Dom lalu berjalan menghampiri Emily.
"Oh, iya," jawab Emily tersenyum tipis seraya memalingkan wajahnya saat rasa gugup mulai melanda.
"Ayo!" Dom menarik tangan Emily dan menuntun istrinya menuju ranjang.
"Ma-mau apa?" Emily sangat gugup saat ini.
"Membuat bayi, kamu mau 'kan?" jawab Dom sekaligus bertanya.
"Bayi— argghh!" Emily memekik saat tubuhnya di dorong hingga terjatuh di atas ranjang berukuran besar itu.
"Aku akan membuatmu hamil, Lily!" Dom segera menindih tubuh Emily dan memulai aksinya.
****
Bersambung dulu ya, maklum aku itu volos jadinya harus semedi dulu kalau mau bikin adegan ninu-ninu🤣🤣🤣💃🙏
Jangan lupa dukungannya, Bestie cantek💃❤