Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.
Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penguntit dadakan
“Apa? Menikah siri?!_’’ Bu Lidya kaget bukan main mendengar fakta bahwa sang anak telah menikah siri dengan selingkuhannya.
“Kenapa tidak segera di resmikan? Jika anggota keluarga yang lainnya sampai tahu, mau taro dimana muka ibukmu ini Ilham?’’ lanjutnya lagi.
Bu Lidya kesal dengan anak nya ini. Sudah selingkuh, kini Ilham malah menikah siri.
Bu Lidya begitu khawatir bila suami nya sampai mengetahui tentang hubungan gelap anaknya ini. Tentu ayah Indra tidak akan menerima, apalagi beliau sangat menyayangi Naura.
Sementara baik Ilham maupun Bella, hanya diam. Tidak tahu mau berkata apa.
“Jadi apa yang akan kalian lakukan selanjutnya? Tidak mungkin kan hubungan kalian ini akan terus di sembunyikan, Sementara perut dia ini akan semakin besar!.’’ ujar Bu Lidya.
“Aku akan segera bilang ini ke Naura Bu. Semoga saja dia mau menerima Bella. Jika pun dia marah, itu memang wajar, karena Aku tahu ini memang salahku. Aku akan meminta maaf soal ini’’ tutur Ilham.
Baik Bu Lidya maupun Bella tidak menerima atas ucapan Ilham ini. Bagaimana mungkin Ilham berharap Naura mau menerima di madu? Tentu saja tidak. Mana ada wanita yang ingin dimadu.
“Kamu ini gila ya Ilham!. Kamu pikir Naura akan mau di madu?... Ngapain juga kamu meminta maaf ke dia? Kan memang salahnya tidak memberi mu keturunan!_’’
“Dan... Apa lagi yang kamu pertahankan istri mandul dan dekil seperti dia itu? Bikin malu Saja. Lebih baik segera ceraikan Naura dan kamu nikahi Bella secara resmi.’’ Ucap Bu Lidya tanpa perasaan.
Bella tersenyum dalam hati, kini dirinya ada pendukung.
“Cukup buk, sudah cukup ibu menghina Naura. Dia begitu baik melayani ku dan kita selama ini. Dia juga sangat menghormati ibu. Tidak pernah menentang saat ibuk menghinanya!’’ Balas Ilham menekan kata-katanya.
Ilham sebenarnya memang malu jika membawa Naura untuk acara kantor dan bertemu saudaranya. Bukan karena dirinya tidak sayang, hanya saja dirinya malu jika harus berhadapan dengan teman dan saudaranya, sementara jabatan nya lumayan tinggi. Apalagi mereka belum di karuniai seorang anak. Namun untuk menceraikan Naura, tidak mungkin dirinya lakukan. Karena dia memang menyayangi istrinya itu. Naura begitu sempurna dalam hal melayani dan memasak, dia juga tidak pernah meminta ini dan itu. Pikir Ilham.
Bagaimana mau meminta, Ilham saja memberi uang pas-pasan. Sementara dirinya malu punya istri dekil, tetapi pelit untuk perawatan sang istri.
“Terserah kamu saja! Yang jelas jangan sampai hubungan kalian ini tercium di luaran sana. Khususnya di kantor kamu. Jika di pecat, mau cari uang dari mana lagi ibu membayar arisan. Dan pasti tante-tante mu itu akan menghina ibuk.’’ pungkas Bu Lidya. Setelahnya, Iya segera meninggalkan pasangan Lakn*t itu.
.
.
Sampai di rumah, semua orang masih ngobrol di ruang keluarga yang sudah di sulap jadi susunan kasur. Ini adalah ide nya Erna. Awalnya Willy menolak untuk tidur di luar, tetapi melihat wajah sedih sang istri, akhirnya dia mengalah.
Bu Lidya agak kaget melihat ruang keluarga nya itu, tetapi tidak mampu berkata-kata. Takut sang suami marah padanya. apalagi rumah ini peninggalan orang tua suami nya. Sebetulnya, rumah ini telah di wariskan pada Melda. Karena bagian ayah Indra adalah kebun dan ternak sapi. Tetapi Melda menolak, karena suami nya kaya raya dan dia sudah mendapat warisan lain berupa villa. Jika villa, Melda tidak menolak, karena wilayahnya di bandung, di tengah kebun teh. Jika ingin menemui anak dan menantunya, Melda dan suami tidak perlu menginap di hotel, mereka langsung saja nginap semua disana.
“Dari mana mbak?’’ Sapa Melda berbasa-basi. Dirinya tidak ingin kelihatan tidak akur di depan sang kakak, Indra.
“Oh itu, Tiba-tiba mbak ingin makan siomay. Jadi keluar sebentar_’’ jawabnya menunjuk tentengan berisi siomay. Untung saja dirinya tadi kepikiran untuk membeli ini, untuk jaga-jaga ketika di tanya sang suami.
“Nih, tadi aku udah makan juga di sana_’’
Lidya memberi kantong berisi siomay itu.
“Nau, tolong ambilkan wadah dan sendok.’’ ujar Bu Lidya menyuruh sang mantu.
“Sebentar buk’’ Segara Naura beranjak menuju dapur mengambil piring dan sendok.
“Tumben kamu mau membeli makanan kaki lima begini, biasanya kan kamu bilang tidak bersih!’’ Sindir sang suami.
Bu Lidya melirik sang suami. Bisa-bisanya suaminya ini menyindirnya. pikir Bu Lidya.
“Ya namanya juga manusia. Nggak salahkan jika aku mengubah selera.’’ balas Bu Lidya.
Setelah Naura memasukkan semua ke dalam piring masing-masing, langsung saja Erna santap.
Naura agak kaget, karena temannya ini baru saja makan banyak ketika di taman. Tetapi dirinya diam saja. Takut jika di tegur, nanti tidak jadi makan pula Erna.
“Bel dimana Tan? Enak banget sih!_’’ Tanya Naura.
’’Sayang, besok beliin aku siomay ini lagi ya!’’ pinta Erna ke sang suami. Willy hanya mengangguk.
“Tante beli samping hotel Elang Paradise’’ Ucap Bu Lidya memberi tahu.
Erna dan Naura tersedak bersamaan.
Melda mengernyitkan kening heran. Bisa-bisanya mereka berdua ini kompak keselek nya. Pikir orang tua itu.
“Minum sayang’’ Willy memberikan minuman ke istrinya.
Naura dan Erna saling pandang. Mereka sepemikiran, mungkinkah Bu Lidya menemui Ilham dan selingkuhannya. Apakah marah-marah? Atau mendukung kedua nya?... Pikir keduanya.
“Aku masuk dulu!’’ Bu Lidya meninggalkan ruang keluarga.
*****
.
Sementara Niko dan Aldo saat ini bersama Aldo sedang mengawasi gerak gerik pasangan Ilham dan Bella. Saat ini keduanya sedang merayakan anniversary hubungan mereka di roof top. Sebelumnya Ilham sudah check-in di hotel ini. Setelah mendapatkan akses kamar Ilham, Vano memerintahkan anak buahnya untuk memasang kamera tersembunyi dan cctv di dalamnya.
Dirinya sengaja melakukan itu untuk membongkar kebusukan Ilham. Sebagai bukti untuk pemecatan dan bukti persidangan perceraian Ilham nantinya. Bukan main percaya dirinya Niko ini, seolah dirinya sudah yakin, jika Naura akan menggugat Ilham nantinya.
Niko juga sangat professional. Tidak mungkin dirinya memecat karyawan tanpa alasan dan bukti yang jelas.
Tadinya setelah ke apartemen Doni, mereka berdua ingin keliling saja, karena di siang hari mereka sibuk dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Saat melewati hotelnya, Niko tidak sengaja melihat Ilham dan pasangannya. Niko pun seketika punya ide. Pikirnya, cara ini akan lebih mempercepat dirinya mendekati pujaan hati. Karena tidak mungkin Dia mendekati wanita yang masih berstatus istri orang.
Untuk itulah mereka berada disini sekarang. Bukan hal sulit untuk Niko mendapatkan akses kamar yang di inginkan, karena hotel ini milik nya pribadi. Bukan peninggalan mendiang papa nya.
Niko dan Doni duduk di roof top yang telah di sulap menjadi cafe bertema Korea modern dan Instagramamble. Sehingga tidak hanya para penginap saja yang di sini. Mereka kaum anak muda pun ikut serta tanpa menginap.
Ada juga ruangan berdinding kaca dan beratap kaca, tetapi tetap di roof top juga, tetapi khusus ruangan VIP. Di dalam nya juga ada kolam renang.
.
.
Doni sibuk memotret kedua pasangan itu dari berbagai angle.
.
.
“Apa hak mu mencampuri urusan ku?’’