NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemenangan dan Perayaan

Xu Yiran berdiri tegak di tengah desa yang kini dipenuhi kekacauan akibat serangan binatang roh. Di sekelilingnya, binatang roh yang tadi mengamuk kini tergeletak tak bernyawa. Tubuh mereka yang kuat itu tergeletak dengan keputusasaan. Desa Xianjin yang tadinya dipenuhi dengan teriakan ketakutan kini diam sejenak, dan udara kembali terasa tenang.

Di kejauhan, beberapa warga desa mulai mendekat, rasa takut berganti dengan keheranan. Mereka belum pernah menyaksikan pemandangan seperti ini—seorang pemuda, begitu muda dan tampan, mampu mengalahkan serangan binatang roh dengan sangat mudah.

Seorang pria paruh baya, bernama Wu Zhen, yang merupakan kepala desa, muncul dari balik sebuah tumpukan kayu. Tubuhnya yang kekar, dengan tangan yang kasar dan penuh luka, menunjuk kepada Xu Yiran dengan mata yang lebar, penuh rasa kagum. "Anak muda... kamu luar biasa!" ucapnya, suaranya serak, mencerminkan keterkejutan yang mendalam.

Xu Yiran hanya mengangguk kecil, melangkah mendekati pria itu. "Tidak ada yang perlu dikagumi. Mereka hanyalah binatang roh yang sangat lemah," jawabnya dengan suara tenang, meskipun dalam hatinya ia merasa sedikit bangga.

"Benar-benar luar biasa!" seru Wu Zhen sambil tertawa gembira, merasa lega karena ancaman itu akhirnya teratasi. "Kami berhutang budi padamu, anak muda."

Tak lama setelah itu, seorang wanita setengah baya, Lian Mei, yang merupakan ibu dari dua anak, muncul dari rumah kayu kecil. Lian Mei mengenakan pakaian sederhana yang sudah usang, namun wajahnya selalu berseri-seri. Ia melihat Xu Yiran dengan mata yang penuh rasa syukur. "Terima kasih, anak muda. Kamu telah menyelamatkan kami semua. Tanpa kamu, kami mungkin tidak akan selamat," ujarnya dengan suara lembut namun penuh makna.

Xu Yiran menundukkan kepala, tersenyum kecil. "Tidak perlu berterima kasih. Ini hanya tindakan sederhana," jawabnya. Namun, dalam hatinya, ia merasa nyaman dengan kata-kata tulus dari wanita itu. Rasa kasihan melihat orang-orang yang harus menghadapi ketakutan setiap hari membuatnya sedikit lebih ringan.

Beberapa anak mulai berkumpul di sekitar Xu Yiran. Ada Ling, gadis kecil berusia sekitar delapan tahun yang selalu ceria, dengan rambut panjang yang terikat dua. "Kakak, kamu keren sekali! Apakah kamu bisa mengajarkan kami cara melawan binatang roh juga?" tanya Ling dengan mata berbinar.

"Ya! Aku ingin belajar juga!" tambah Xiao Bao, anak laki-laki yang lebih muda dari Ling. Dengan mata besar dan pipi tembam, Xiao Bao dengan bersemangat menarik lengan Xu Yiran, seolah ingin mempelajari sesuatu yang hebat darinya.

Xu Yiran terkekeh ringan, merasa sedikit canggung dengan perhatian mereka. “Kalian masih terlalu muda untuk itu,” katanya, lalu menatap mereka dengan lebih lembut. "Tapi, jika kalian ingin belajar, carilah Master yang bisa mengajari kalian. Kekuatan seperti itu membutuhkan latihan yang keras dan ketekunan."

Kedua anak itu saling bertukar pandang, lalu berlari ke arah orang tua mereka dengan penuh semangat. Xu Yiran mengamati mereka sejenak, lalu beralih memandangi desa yang kini kembali tenang.

Di malam hari, warga desa mengadakan pesta untuk merayakan keselamatan mereka. Di tengah lapangan terbuka, api unggun yang besar menyala, dan aroma daging panggang menguar ke udara. Daging binatang roh yang dibantai oleh Xu Yiran kini dipanggang dengan hati-hati oleh warga desa. Mereka bergabung dalam perayaan, meskipun sebagian dari mereka masih merasakan ketegangan.

Hui Fang, seorang pemuda yang bertugas sebagai pandai besi di desa, mendekat dengan membawa sepotong daging panggang. “Aku membuat ini khusus untukmu, karena telah menyelamatkan kami semua,” katanya dengan senyum lebar, meski ia tampak sedikit kikuk. “Ini bukan hanya daging biasa, ini daging binatang roh yang sangat kuat. Mungkin akan memberimu energi tambahan.”

Xu Yiran menerima potongan daging itu dengan senyuman ringan. “Terima kasih, Hui Fang,” jawabnya dengan suara lembut.

Tak lama kemudian, Nai Nai, nenek dari Ling, datang dengan membawa mangkuk besar yang penuh dengan sayur-sayuran rebus. “Anak muda, jangan hanya makan daging. Makan juga sayur-sayuran agar tubuhmu tetap sehat,” katanya, sambil tersenyum penuh kebijaksanaan. Meskipun tubuhnya rapuh, matanya menunjukkan keteguhan yang luar biasa.

Xu Yiran mengangguk, merasa hangat dengan perhatian yang diberikan oleh warga desa itu. Ia melanjutkan makannya, menikmati perayaan yang sangat sederhana namun terasa begitu berarti bagi mereka semua.

Setelah makan, anak-anak desa mulai mengerumuni Xu Yiran lagi, kali ini dengan pertanyaan yang lebih pribadi. Mereka bertanya tentang kemampuan luar biasa yang baru saja mereka saksikan. “Kakak, bagaimana cara kamu bisa mengalahkan mereka?” tanya Xiao Bao, sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Xu Yiran tertawa ringan. “Itu adalah hasil dari latihan yang sangat keras dan perjalanan panjang,” jawabnya. “Tapi yang terpenting adalah tidak pernah menyerah.”

Malam itu, warga desa Xianjin merasa lebih hidup daripada sebelumnya. Mereka merayakan bukan hanya kemenangan atas ancaman binatang roh, tetapi juga kehadiran seorang pahlawan yang telah mengubah takdir mereka. Xu Yiran, dengan segala keterampilannya yang luar biasa, kini menjadi lebih dari sekadar seorang penyelamat—ia menjadi bagian dari mereka, meskipun sementara.

Di bawah sinar api unggun yang memancar hangat, Xu Yiran duduk dengan warga desa, mendengarkan cerita mereka tentang kehidupan sehari-hari yang sederhana namun penuh dengan ketulusan.

Namun, dia membiarkan dirinya meresapi kedamaian yang mereka rasakan. Warga desa Xianjin mengingatnya sebagai pahlawan yang akan selalu dikenang, tetapi bagi Xu Yiran, mereka mengingatkan dia pada sesuatu yang lebih penting: bahwa kekuatan sejati bukan hanya untuk menghancurkan, tetapi juga untuk melindungi dan memberi harapan.

Malam semakin larut, dan pesta perayaan itu mulai mencapai puncaknya. Warga desa Xianjin terus berbicara dan tertawa, membicarakan segala hal tentang kehidupan mereka. Namun, meskipun suasana hati mereka cerah, ada satu sosok yang terlihat lebih tenang dari yang lain—Xu Yiran. Ia duduk di sisi api unggun, menatap api yang berkobar dengan tatapan kosong, seperti terjebak dalam kenangan yang jauh.

Ling, yang duduk di sampingnya, melihat perubahan sikap Xu Yiran. "Kakak, kamu tampak berbeda. Apakah kamu lelah?" tanyanya dengan polos.

Xu Yiran tersenyum lemah, mencoba menyembunyikan pikirannya yang sedang mengembara. "Aku hanya sedikit mengingat masa lalu," jawabnya, suara itu terdengar agak sendu.

Wu Zhen, yang duduk di dekat mereka, mendengar percakapan itu dan langsung bertanya, "Apa yang kau ingat, anak muda? Jika boleh tahu."

Xu Yiran menarik napas dalam-dalam, mengingat masa kelam yang membekas di hatinya. "Desa ini... ini mengingatkanku pada desaku. Desa yang dulu damai dan penuh kebahagiaan, seperti tempat ini. Namun, beberapa waktu yang lalu, desa kami dihancurkan oleh sebuah sekte yang kejam—Sekte Seribu Bunga," kata Xu Yiran dengan suara yang mulai terdengar penuh penyesalan. "Kami tidak mampu melawan, mereka membantai orang-orang tak berdosa tanpa ampun. Aku bahkan tidak sempat melindungi seseorang yang aku cintai... Semua itu hilang dalam sekejap."

Wu Zhen dan beberapa warga desa yang mendengarnya terdiam, rasa sakit yang terkandung dalam kata-kata Xu Yiran begitu nyata. Lian Mei, yang duduk tak jauh dari Xu Yiran, menggenggam tangannya dengan lembut. "Aku sangat menyesal mendengarnya," katanya dengan empati. "Namun, kami di sini, di desa ini, semua orang berjuang untuk hidup. Kamu telah memberi kami kesempatan untuk tetap hidup. Tidak ada yang bisa mengubah masa lalu, tetapi kita masih bisa memilih untuk hidup lebih baik."

Xu Yiran menatap api unggun, renungan itu membawa rasa hampa yang dalam. "Aku tidak bisa mengubah masa lalu," katanya dengan suara pelan. "Tapi aku bisa memastikan bahwa apa yang terjadi padaku tidak akan terjadi lagi pada tempat lain."

Suasana menjadi hening, semua orang merasakan ketegangan yang luar biasa di antara kata-kata Xu Yiran. Namun, setelah beberapa saat, Xu Yiran akhirnya tersenyum lagi, meskipun masih ada kesedihan di balik senyumnya. "Ini bukan waktunya untuk berlarut-larut dalam kesedihan. Aku hanya ingin mengatakan... terima kasih. Terima kasih karena kalian mengingatkan aku pada hal-hal yang masih layak diperjuangkan."

Dengan itu, suasana kembali mereda, dan para warga desa mulai kembali berbincang dengan lebih ringan. Meski Xu Yiran masih dihantui oleh kenangan kelam, ia merasa sedikit lebih lega. Setiap senyuman yang diberikan warga desa ini, setiap tawa kecil mereka, memberinya harapan baru bahwa ada yang patut dilindungi di dunia ini.

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!