Serpihan Luka Rosana

Di sini lah sekarang Rosana berada, rumah yang sangat mewah dan berbagai macam perabotan mahal. gadis miskin ini memang tidak pernah melihat rumah sebesar ini, mana bagian dalam sangat lah kinclong dan begitu rapi. pantas saja penghuni nya sangat sombong sekali, karena memang mereka adalah orang kaya yang sangat luar biasa.

Angel istri pertama Andri juga sangat jreng dan bila di sandingkan dengan Rosana, akan sangat kalah jauh karena penampilan Rosana yang sangat sederhana. celana Rosana harga tiga puluh lima ribu, celana nya Angel tiga puluh lima juta sehingga sudah jelas sekali perbedaan nya di sini, tinggal kuat kuat saja Rosana menghadapi semua masalah.

"Tunjukan kamar untuk nya." Andri menatap kepala pelayan.

"Baik, Tuan muda." kepala pelayan segera memberi kode pada Rosana agar ikut dengan nya.

"Jangan banyak tingkah kau! ini bukan rumah mu yang bisa kau pakai seenak nya saja." peringat Andri.

"Maaf, tapi saya di sini sebagai istri anda karena sudah anda perkosa." tegas Rosana.

Andri yang sangat tidak terima bila ucapan nya di jawab, langsung berbalik dengan wajah yang sangat geram. Angel saja yang sudah jadi istri nya empat tahun tidak pernah menyangkal ucapan dia, istri pertama nya itu selalu diam dan hanya mengatakan iya saat Andri bicara.

Plaaaak.

"Ahhhh!" Rosana terjatuh karena di tampar suami nya.

"Dengar kan aku, wanita miskin! kau di sini tak lebih hanya seorang pembantu saja, bila kau tak segera hamil maka akan ku buang kau ketempat pelacuran." geram Andri menjambak rambut Rosana.

"Lepaskan! ahhhh lepaskan aku." Rosana menangis kesakitan.

"Tadi nya aku masih mau bersikap baik padamu, tapi kau banyak tingkah!" Andri bangkit sambil menyeret rambut Rosana yang panjang.

"Lepaskaaaan! toloooong, lepaskan aku." Rosana meronta karena kulit kepala nya seakan mau lepas.

"Kenapa wanita itu, Bu?" Lilis bertanya pada kepala pelayan.

"Tidak usah ikut campur urusan orang, bekerja saja dengan baik!" sentak kepala pelayan tidak ingin ada gosip.

Lilis merengut kesal karena tidak ada info apa apa, mereka tidak tau bahwa Rosana adalah istri muda nya Andri yang baru di nikahi nya akibat sebuah tragedi yang memilukan. tentu saja memilukan untuk Rosana, bagi Andri ya tentu nya tidak masalah karena dia malah dapat enak.

Hanya saja saat di keroyok oleh orang sekampung itu saja dia sangat kesakitan, bahkan juga sempat di rawat karena wajah Andri yang bonyok sama sekali tidak berbentuk sedikit pun. selebih nya dia baik bail saja, malahan sekarang sudah sehat dan ceria, Rosana lah yan harus menanggung derita karena dia pun punya rasa trauma.

"Lepaskan aku! tolong jangan sakiti aku." pekik Rosana yang kembali terbayang saat malam terkutuk itu.

Braaaak.

Andri melemparkan Rosana kedalam kamar yang tidak seberapa besar ini, kasur nya juga sangat lepek sehinga sama saja dengan tidak pakai kasur, namun semua itu bukan masalah bagi Rosana. justru pria ini lah yang jadi masalah nya, apa lagi saat Andri membuka ikat pinggang dan menggulung nya di tangan.

"Jangan, ku mohon jangan!" Rosana langsung paham, karena masa kecil nya sering di hajar begitu oleh sang Ayah.

"Berani kau menentang ku, maka rasakan lah akibat nya!" seringai Andri.

Ctaaaar.

"Aaaahkk!" Rosana mendelik merasakan sakit pada punggung nya.

"Hahahaaaaa, tapi ku rasa harus di buka dulu baju nya." Andri bergumam sendiri.

"Tidak, ku mohon hentikan lah." Rosana memojokan diri di sudut kamar.

Mana lah Andri akan peduli karena dia memang sudah sama dengan setan jahat nya, satu kali sentakan saja sudah terbuka baju Rosana hingga menampakan kaca mata berwarna merah muda itu lengkap dengan isi nya yang masih sangat ranum.

Sraaaak.

"Tidaaaaak!" Rosana menjerit kencang ketika baju terbuka.

"Tubuh mu memang sangat bagus, aku jadi sangat tertarik." Andri merasakan milik nya yang sudah mengeras karena melihat tubuh mulus milik Rosana.

"Jangaaaaan!" teriakan Rosana kembali menggema ketika Andri membalik tubuh nya karena dia ingin mengarah punggung Rosana.

"Dari sekian banyak wanita, kau lah yang paling mulus." Andri meraba punggung Rosana dari atas sampai bawah.

"Tuan, ku mohon jangan lakukan lagi padaku!" pinta Rosana berderai air mata.

"Kenapa aku tidak boleh? sedangkan kau saja sudah jadi istriku!" Andri berkata sambil menjambak rambut Rosana hingga wanita ini terdongak kebelakang.

"Aaaahkkk!"

Ctaaaar, Ctaaarrr.

"Aaahkkk!"

Rosana menggerang keras saat bagian punggung sudah dua kali kena sabetan ikat pinggang nya Andri, tanpa iba pria ini pun sembari menyetubuhi Rosana dengan gaya doggy karena dengan begitu dia masih tetap bisa menyiksa Rosana.

Tidak pernah Rosana merasa sehina ini selama hidup di dunia ini, baru sekarang dia terhina dan terus di siksa akibat sebuah pemerkosaan. andai saja dia tau bahwa saat menikah malah di buat begini, maka sudah pasti tadi dia berlari saja meninggalkan masjid agar tidak jadi menikah.

"Oohhh nikmat nya, oooch!" Andri terus melenguh nikmat sembari bergerak dengan sebelah tangan masih menjambak rambut Rosana yang malang.

Tidak peduli dengan derai air mata gadis yang sama sekali tidak ada dosa atau pun kesalahan pada nya, Andri yang datang dan merusak hidup Rosana, malah sekarang sambil mencambuk juga hingga punggung yang semula putih mulus itu berganti warna menjadi merah kehitaman akibat garis dari ikat pinggang.

"Ooohhkkk!" Andri menggerang panjang setelah mendapatkan pelepasan nya di dalam tubuh Rosana.

Ctaaaaar.

"Aaaaahhhhh!"

Satu kali cambukan terakhir dan Andri melepas penyatuan mereka karena dia sudah puas, padahal biasa nya dia bisa sampai setengah jam saat bermain dengan Angel atau pun Raina, tapi dengan Rosana hanya sekitar sepuluh menit dan dia sudah tumbang.

Mungkin bagi Andri itu adalah hal yang sangat sebentar, namun bagi Rosana itu sangat lah menyakitkan sekali. bagai mana bisa di setubuhi oleh pria yang sama sekali tidak ia cintai, di sertai dengan cambukan juga sehingga meninggal kan bekas luka di tubuh dan juga di hati.

"Ya Allah, aku masuk kedalam jurang lain." lirih Rosana sambil menangis.

"Hiks, Hiks! kenapa engkau memberikan aku cobaan seperih ini, bagai mana aku akan melewati nya." Rosana terguguk pilu akan nasib nya yang sama sekali tidak beruntung.

Lama gadis malang ini terdiam di posisi meringkuk karena kesakitan dan juga sangat terhina atas apa yang sudah Andri lakukan pada nya, sesakit ini hidup bila tidak di inginkan. namun ini juga bukan salah Rosana, karena dia tidak pernah memaksakan diri untuk masuk kedalam keluarga ini.