NovelToon NovelToon
Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.

Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.

Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.

Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Menyentuhku

Di sebuah Caffe Samuel menemui Alexsa untuk membicarakan tentang Riri, saat tiba di Caffe tersebut, ternyata Alexsa lebih dulu tiba di bandingkan Samuel.

"Maaf Sa menunggu lama." ucap Samuel lalu duduk di depan Alexsa.

"Bagaimana, apa sudah ada kabar dari Riri?." tanya Alexsa.

Samuel yang mendapat pertanyaan dari Alexsa pun menggelengkan kepalanya. "Belum, bahkan anak buah ku juga tidak bisa menemukannya."

"Dari kemarin aku juga menghubunginya, namun Riri begitu sulit untuk di hubungi."

"Aku takut terjadi apa-apa dengannya."

"Lalu apa rencanamu?." tanya Alexsa.

"Entahlah, bahkan Riri bersikeras untuk meminta cerai." jawab Samuel.

"Seharusnya dari awal aku tidak membantumu hanya karena iming-iming jabatan tinggi yang akan kau berikan kepadaku."

"Apa kamu menyesal?." tanya Samuel.

"Tentu saja, persahabatan ku hancur karena perselingkuhan kalian, aku benar-benar merasa bersalah kepada Riri."

Samuel pun terdiam, sambil memijat keningnya, ia merasa benar-benar frustasi dengan situasi ini.

"Kenapa kamu diam?." Alexsa yang menatap wajah Samuel.

"Aku sendiri saja sangat bingung, seharusnya kejadian ini tidak pernah terjadi."

"Dari awal aku selalu memperingatkan mu bukan, Riri bukan wanita yang bodoh, dia pasti akan tau suatu saat nanti bila kamu berselingkuh dengan Adel."

"Aku tau Sa, tapi aku juga tidak bisa berbohong bahwa aku mencintai Riri dan juga Adel, mereka sangat berarti bagiku."

"Situasi ini benar-benar sulit, selama ini Riri hanya kau jadikan robot untuk selalu bekerja, sedangkan Adel hanya diam di apartemen menerima uangnya saja, bukankah itu sangat kejam."

"Tidak hanya Adel, bahkan kau juga menerima uangnya." sahut Samuel. "kita sama-sama memanfaatkan Riri, dan menikmati hartanya."

"Teman macam apa aku ini, aku benar-benar merasa bersalah." Alexsa yang seketika menunduk.

"Bagaimana jika Riri benar-benar meminta cerai, karirku akan hancur, pasti keluargaku akan menghukumku, dan aku akan di lenserkan dari jabatanku."

"Hal mustahil jika Riri tidak meminta cerai, secara Adel sudah hamil."Alexsa yang kembali menatap ke arah Samuel.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang?."

"Lepaskan Riri, dan terima semua resikonya." jawab Alexsa.

"Apa kau gila, itu tidak mungkin." tolak Samuel.

"Bukankah dari awal kamu sudah tau resiko apa yang akan kamu terima jika berselingkuh dari Riri, sebelum kamu di ceraikan, sebaiknya kamu ceraikan lebih dulu Riri"

"Enak saja kamu bicara semudah itu setelah aku memberikanmu banyak uang, sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan Riri, ingat itu!." Samuel yang beranjak berdiri dari kursinya lalu pergi begitu saja meninggalkan Alexsa.

"Tapi mas...." ucap Alexsa namun Samuel tetap saja berjalan pergi keluar dari Caffe.

Dengan langkah cepat Samuel kembali masuk ke dalam mobilnya untuk menemui Riri di kantor. "Apa pun akan aku lakukan agar kita tidak bisa bercerai Ri." ucap Samuel sambil mengemudikan mobilnya.

Di kantor Riri terus saja keluar dan masuk toilet, entah dari tadi dia merasa mual, bahkan kepalanya terasa berat. Mita yang melihat bosnya tampak pucat put seketika mendekat.

"Apa ibu baik-baik saja?." tanya Mita.

"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit pusing saja." jawab Riri sambil memijat keningnya.

"Saya akan ambilkan teh hangat buk, sebentar." Mita yang bersiap keluar dari ruangan namun di cegah oleh Riri.

"Tidak, tidak perlu Mit, sebentar lagi jam istirahat, nanti aku bisa minum dan istirahat di luar saja." tolak Riri.

"Ahh.. baik buk." Mita yang kembali berjalan menuju ke meja kerjanya.

Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang, jam istirahat pun telah tiba, Riri sudah bersiap untuk keluar dari rungannya, dengan tubuh sempoyongan. Mita yang melihat bosnya jalan tidak beraturan pun semakin panik.

"Sepertinya ibu sakit, apa tidak sebaiknya kita kerumah sakit saja buk." Mita yang membantu Riri untuk berjalan.

"Tidak.. aku hanya kelelahan, nanti juga sembuh."

Mita yang mendapat tolakan dari bosnya pun hanya menurut, dan tidak bisa membantah. Namun saat baru saja keluar dari ruang Direktur tiba-tiba Riri semakin sempoyongan dan perlahan mulai jatuh ke lantai, Mita yang menyadari itu pun segera membantu bosnya.

"Buk.. Ibu baik-baik saja?." Riri yang mencoba menangkap tubuh Riri namun merasa kesusahan sebab tubuh Mita lebih kecil dari tubuh Riri.

"Kepala ku sangat pusing Mit." ucap Riri dengan mata sedikit memejam.

Di ruangan tersebut Mita sedikit bingung harus meminta bantuan siapa, karena ruang Direktur jauh dari ruang staf yang lainnya.

"Aduh bagaimana ini, tolong.. tolong..." teriak Mita.

Saat Mita masih berteriak untuk meminta bantuan, Tiba-tiba Alex datang, karena siang ini Alex dan Riri kembali ada janji untuk makan siang bersama sambil membahas proyek mereka berdua, namun karena Alex sudah menunggu Riri cukup lama di bawah, Alex pun memutuskan untuk naik ke atas lebih dulu menemui Riri.

"Tolong..." Mita yang terus meminta bantuan.

Alex yang melihat Mita dan Riri pun seketika berlari. "Riri..." teriak Alex yang mendekat kearah Mita dan Riri.

"Apa yang terjadi dengan Riri?." tanya Alex.

"Tidak tahu tuan, tiba-tiba ibu Riri sempoyongan." jawab Mita.

Alex pun seketika mengambil alih tubuh Riri. "Ri kamu baik-baik saja?." Alex yang menepuk-nepuk pipi Riri dengan pelan.

"Kepala ku pusing Lex, dan mataku berkunang-kunang." jawab Riri.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang." Alex yang mencoba membantu Riri untuk berjalan.

"Saya akan panggilkan ambulance tuan." ucap Mita yang siap pergi namun lagi-lagi di cegah oleh Riri.

"Tidak perlu Mit, kita naik mobil saja." ucap Riri dengan nada yang lirih.

"Aku akan menggendong mu, agar kita cepat sampai mobil." sahut Alex.

Namun sebelum Alex membopong tubuh Riri, tiba-tiba Alex mendengar suara.

"Berhenti!."

Alex dan Mita yang mendengar suara tersebut seketika menoleh ke sumber suara tersebut secara bersamaan.

"Samuel" ucap Alex.

"Pak Sam." ucap Mita juga.

Riri yang masih merasa pusing dengan mata yang sedikit memejam, juga melihat kehadiran Samuel di depannya. Samuel yang melihat Riri lemas pun langsung berjalan mendekat ke arah mereka ber tiga.

"Kenapa Riri?." tanya Samuel.

"Sepertinya dia sedang sakit." jawab Alex.

"Biar aku saja yang membawanya." ucap Samuel.

Alex yang melihat kehadiran Samuel suami Riri pun seketika melepaskan tangannya dari tubuh Riri.

Riri yang tadinya sangat lemas, pusing, dan susah untuk berdiri pun dengan sekuat tenaga menjauh dari Samuel yang sudah bersiap untuk meraih tubuhnya.

"Jangan sentuh aku!." ucap Riri.

Samuel yang mendapat tolakan dari Riri terdiam sejenak. "Ini bukan saatnya kita berdebat, kamu harus segera ke rumah sakit." Samuel yang kembali meriah tubuh Riri, namun lagi-lagi Riri menjauh.

"Aku bilang kepadamu, jangan menyentuhku!." Riri yang kembali menghindar hingga akan kembali jatuh, namun dengan sigap Alex menangkapnya dari belakang.

"Untuk apa kamu kesini, cepat pergi dari kantorku sekarang!." perintah Riri.

"Ri...." Samuel yang mencoba meraih tangan Riri namun Riri menolak.

"Aku bilang keluar dari kantorku, apa kamu tuli!."

Alex dan Mita yang melihat Riri mengusir suaminya sendiri dari kantor pun seketika terkejut. Apa lagi Mita, setahu Mita, Riri dan Samuel adalah pasangan yang romantis, terlihat dari sosial media mereka berdua yang selalu memosting kebersamaan mereka berdua bahkan bersama kedua keluarga mereka.

1
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Sulati Cus
singkat tp ngena
Sity Herfa
selingkuh awal" memang manis
begitu ketahuan menangis 🤪🤣🤣
GK Akan bahagia kalo dri hasil nyolong, apalgi nyolong suami temen sendiri 😜🤪
Sity Herfa
Mending GK usah punya temen dech dripd punya v nusuk kita di belakang
sakitnya GK kira"
Indah Rohmiatun
syukurin loe sam
Rizky Sandy
ya bgini sdh klau punya calon suami yg bodoh,,,,
Rizky Sandy
remuin lagi biar ribut lagi,,,,, buang2 waktu aja,,,,
Rizky Sandy
hbs dibtampar itu bukti kdrt
Rizky Sandy
karakternya Riri terlalu lemah dan lebay,,,,
Rizky Sandy
riri kurangvkeren ngadepin pelakor,,,,,
Rizky Sandy
mana ada selingkuh itu bahagia dodol,,,,
tus tiani
kok ceritanya jadi geng mafia, jadi lebih seru
Nelly Hidayati
Luar biasa
Masliah Masliah
tolol
Mia Fajar
Luar biasa
Andi Asrah
kok Riri oon banget ya, kan kamu istri sah berarti anakmu punya ayah bukan seperti Adel pelakor gatal
Budiarti Endang: karena Riri orangnya baik nggak Tegelan suka membantu teman
total 1 replies
Andi Asrah
kok Riri oon banget ya, kan kamu istri sah berarti anakmu punya ayah bukan seperti Adel pelakor gatal
Nur Adam
ljut
May Keisya
nyesel karna ketauan...klo ga ya lanjut....
Masayu Yanti: lagak nya .huuuu
total 1 replies
May Keisya
dua2nya iblis...niatnya udah PD ga bener JD jgn harap dapetin yg Klian mau yg ada azab pedih utk kalian
Masayu Yanti: pusing sendiri dia...tenyata kere
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!