NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha / Careerlit / Chicklit
Popularitas:309.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Arias Binerkah

Ariana, dibenci oleh suaminya dan mertua karena melahirkan anak yang buta, juga karena pekerjaan Ariana sebagai guru honorer yang dianggap tidak bisa membantu perekonomian keluarga.

Masalah semakin pelik di saat anak mereka terserang virus misterius yang menyebabkan kedua kaki nya lumpuh dan membutuhkan banyak biaya, pengobatan tidak ditanggung seratus persen oleh asuransi. Ariana pun dicerai oleh suaminya.

Ariana sangat mencintai puteri semata wayangnya meskipun cacat dan membutuhkan banyak biaya.. Ariana harus berjuang keras untuk mendapatkan uang agar anak nya sembuh dan tidak lumpuh permanen , Ariana terus berusaha agar punya banyak uang, Dia juga punya mimpi ada biaya untuk operasi mata puteri nya agar puteri nya bisa melihat indah nya dunia.. Dia pun iklas jika harus mendonorkan satu kornea mata nya...

Hmmmmm apa mungkin Ariana bisa mewujudkan mimpi nya dengan status nya sebagai guru honorer dengan gaji lima ratus ribu per bulan????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 31.

“Sayang kamu kenapa?” tanya Respati dengan nada, dan ekspresi wajah sangat panik. Kedua tangan Respati tampak bingung ikut memegang bagian perut Hani yang dipegang oleh Hani..

Mulut Hani terus merintih kesakitan tangannya memegang bagian perut juga pinggangnya.

“Sakit sekali Mas.. aku tidak tahan.. kita ke rumah sakit saja Mas.. sakit sekali ini.. kejang kejang rasa nya dan melilit.. hu.. hu... hu... “

“Sayang belum waktu nya melahirkan mungkin hanya kejang sebentar, baby mungkin sedang bergerak gerak, mungkin dia nendang nendang dia kan cowok pasti kuat tendangan nya membuat perut mu sakit..” ucap Respati sambil mengusap usap perut Hani untuk mengurangi rasa sakit maksud nya.. tapi Hani masih terus merasakan sakit.. keringat dingin pun sudah mulai keluar dari sekujur tubuh Hani..

“Sayang... sayang.. tubuh kamu basah dan dingin.. “ ucap Respati akhirnya menggotong tubuh Hani..

“Tolong... tolong... tolong...” teriak Respati sambil menggotong tubuh Hani keluar dari kamar.. dia pelan pelan menuruni anak tangga..

“Haduuhhh sakit sekali Mas... hu... hu.... hu...” suara lirih Hani di dalam gendongan Respati.

“Sabar Sayang..” ucap Respati sambil terus menggotong tubuh Hani.

“Tolong... tolong.. tolong...” teriak Respati lagi.

Namun tidak ada orang yang datang membantu. Karena pelayan hari Minggu libur, Papa dan Mama Respati pun kini sedang jalan jalan menikmati hari Minggu nya, dengan mobil dan sopir keluarga Widagdo.

“Sial kenapa tidak ada orang di rumah ini!” ucap Respati sambil terus melangkah..

Mulut Hani kini sudah tidak lagi bersuara tubuh Hani dirasa oleh Respati semakin berat. Hani pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit.. Respati mempercepat langkah kaki nya

Respati ngos ngos an melangkah melewati anak tangga dan ruangan ruangan yang luas.. dengan susah payah dia membuka pintu depan..

Di saat dia sudah melangkah ke luar dari rumah.. tampak Pak Satpam berlari lari mendekat..

“Bos, kenapa Bu Hani?” tanya Pak Satpam..

“Kamu ambilkan mobil ku, Hani pingsan tadi kesakitan di perutnya.” Ucap Respati wajah nya sudah berwarna merah dan berkeringat.

“Ooo iya iya iya Bos, kunci mobil di garasi kan?” ucap Pak Satpam lagi..

“Iya cepat bego!” teriak Respati dan Pak Satpam pun berlari menuju ke garasi mobil..

Respati lalu duduk di kursi teras sambil memangku tubuh Hani..

Respati mengambil hand phone dan menghubungi dokter yang biasa merawat Hani juga menghubungi Mama dan mama mertua nya..

Tidak lama kemudian mobil sudah siap. Respati mengantar sendiri Hani yang di dudukkan di jok samping kemudi. Karena sopir sedang mengantar jalan jalan Mama dan Papa nya Respati.

Beberapa menit kemudian mobil sudah sampai di rumah sakit. Tubuh Hani di taruh di brangkar dan langsung di bawa menuju ke ruang ICU.. alat alat medis pun segera dipasang di tubuh Hani dan Hani masih tidak sadarkan diri.

“Bagaimana Dok?” tanya Respati pada Ibu Dokter setelah memeriksa Hani.

“Detak jantung bayi melemah, dan kami harus melakukan operasi untuk mengeluarkan bayi itu Pak.” Ucap Dokter dengan nada serius.

“Lakukan Dok, untuk menyelamatkan anak dan istri saya.” Ucap Respati nada dan ekspresi wajah Respati tampak sedih dan panik. Istri masih pingsan dan bayi nya detak jantungnya melemah..

“Kami akan lakukan yang terbaik buat pasien Pak.” Ucap Bu Dokter lalu menyuruh perawat dan tim nya memindah tubuh Hani ke ruang operasi. Respati pun ikut melangkah menuju ke ruang operasi. Respati duduk di kursi tunggu depan ruang operasi dengan gelisah.. dia pun kirim chat di group chat keluarga mengabarkan Hani masuk ruang operasi.

“Padahal tadi baik baik saja hanya kaki yang bengkak, kenapa jadi begini.. moga moga Hani dan jagoan ku selamat.” Gumam Respati di dalam hati.

Tidak lama kemudian kedua orang tua Respati sudah datang dan hanya selisih beberapa menit Mama nya Hani juga sudah datang sendirian tidak dengan suaminya.

“Res, apa yang sudah terjadi? Tadi aku tinggal Hani baik baik saja. Kenapa tiba tiba jadi begini?” ucap Mama nya Respati sambil mendudukkan pantatnya dj kursi di dekat Respati .

“Iya kenapa dengan Hani dan cucu ku? Mana suamiku sedang reses ke dapil lagi.. “ ucap Mama nya Hani yang juga duduk dengan wajah terlihat sangat khawatir dan gelisah. Sedangkan Papa Respati tampak melangkah menuju ke pintu ruangan operasi.

“Tadi Hani bengkak kaki nya, dan mengeluh sakit, capek sudah merasa ga kuat ingin ambil cuti, tapi terus perut sakit dan pingsan. Aku bawa ke sini, kata Dokter detak jantung anak ku melemah maka harus segera dikeluarkan.”

“Sudah berapa lama di ruang operasi?” tanya Mama nya Hani selanjutnya.

“Beberapa menit yang lalu Ma.. semoga dua dua nya selamat.” Ucap Respati yang kini kedua mata nya memerah ingin menangis takut kenapa napa dengan anak dan istri nya.

“Iya semoga mereka selamat, sedih juga kalau harus operasi cesar. Padahal aku ingin Hani cepat cepat hamil lagi, kalau cesar harus menunggu 2 tahun dulu, semakin berisiko kehamilan Hani karena usia..” gumam Mama nya Hani yang sudah begitu rindu punya cucu cucu tidak hanya satu cucu.

Dan waktu pun terus berlalu kira kira satu jam kemudian operasi pun selesai.

“Mana suami Ibu Hani Widagdo, silakan masuk.” Ucap seorang perawat yang baru saja berdiri di depan pintu ruang operasi.

“Saya Sus...” ucap Respati cepat cepat bangkit berdiri dan melangkah mendekati perawat itu. Orang tua Respati dan Mama nya Hani pun ikut bangkit berdiri.

“Silakan masuk jangan lupa pakai baju pelindung dulu. Silakan azan i baby nya, dan habis itu baby masuk ke ruang NICU Pak masih memerlukan perawatan intensif Pak.. “ ucap Sang perawat.

“Iya Sus.” Ucap Respati dan cepat cepat masuk ke dalam ruang operasi itu.

“Ibu nya bagaimana Sus?” tanya Mamanya Respati dan Hani secara bersamaan.

“Masih belum sadar Bu, tadi dibius total, mungkin efek obat bius belum hilang, nanti akan di bawa ke kamar rawat.” ucap Sang perawat dan segera kembali masuk ke dalam ruang operasi.

Setelah Respati memakai baju pelindung, dia segera masuk ke dalam ruangan itu. Tampak Hani masih terpejam kedua matanya dan alat alat medis masih terpasang di tubuhnya. Tubuh Hani sudah tertutup selimut bersih.. sesaat seorang perawat datang sambil membawa bayi mungil.. bayi itu terlihat diam tidak menangis dan jika bergerak, gerakan tubuh nya sangat pelan.

“Ini Pak, hati hati dan sebentar saja..” ucap perawat sambil mengulurkan bayi mungil itu.

Respati menerima bayi itu dengan sangat hati hati.. air mata Respati meleleh melihat kondisi anak yang begitu dia harapkan dan begitu dia nanti nantikan..

Bibir bayi mungil itu berwarna biru hitam dan mengatup rapat.. mata masih terpejam rapat juga..

“Sayang... “ ucap lirih Respati lalu dia mengazan i bayi itu di telinga nya, dan selanjutnya di serahkan pada perawat lagi, bayi pun lalu ditaruh di inkubator di ruang NICU ( Neonatal Intensif Care Unit).

Tubuh Hani di atas brangkar dibawa ke kamar rawat. Keluarga Respati dan keluarga Hani belum mengabarkan tentang kelahiran anak Hani dan Respati, belum ada pesta kelahiran.. yang ada masih suasana sedih dan cemas..

Waktu pun terus berlalu, hari Senin pun telah tiba sementara itu berbeda dengan suasana sedih di keluarga Hani dan Respati. Suasana bahagia riang gembira berada di rumah Bu Hajjah Khasanah..

Sebelum jam empat sore, ruang pendopo sudah dihamparkan karpet di lantai meskipun tidak seluruh permukaan lantai. Arumi duduk di kursi roda dengan bibir tersenyum senang karena sudah sangat rindu dengan murid murid sang bunda yang dulu datang ke rumahnya. Shelly pun juga sudah datang. Duduk di karpet di dekat Arumi..

“Tante apa Bunda ku masih di dalam? Kok Bunda belum di sini nanti keburu mereka datang..” suara imut Arumi..

“Bunda masih di dalam Sayang masih ganti baju mungkin, tenang saja ini belum jam empat kok..” ucap Shelly sambil menoleh menatap Arumi..

“Oooo belum jam empat ya Tan.. aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan teman teman ku Tante.. aku ingin bilang kalau aku sudah bisa main piano.. tapi aku mau main sekarang tidak boleh sama Bunda karena kata nya bisa mengganggu yang sedang belajar..” suara imut Arumi..

“Iya Sayang khawatir nya konsentrasi yang belajar terganggu mereka malah memperhatikan suara permainan piano kamu.. nanti saja ya... kalau mereka sudah akan selesai belajarnya boleh kamu tunjukkan permainan kamu itu..” ucap Shelly sambil mengusap usap lengan mungil Arumi.

Akan tetapi tiba tiba pandangan mata Shelly tertuju ke pintu gerbang yang sedang dibuka oleh Pak penjaga pintu..

Tampak ada dua anak kecil perempuan masuk dan melangkah menuju ke pendopo, di tangan kedua bocah itu membawa buku tulis dan pensil..

“Siapa mereka itu? Aku kok belum pernah melihat nya? Apa murid baru tapi kok Ariana tidak bilang kalau ada murid baru.. tidak ada ada anggota baru juga di group chat...” gumam Shelly di dalam hati..

Tidak lama kemudian dua anak kecil perempuan kira kira berumur tujuh tahun itu sudah berada di depan pendopo mereka berdua sudah berdiri di anak tangga dan sedang melepas sandal jepit swallow yang dipakai nya..

“Assalammualaikum Bu Guru ...” salam kedua anak perempuan itu sambil menatap Shelly dan mulai melangkah naik ke atas lantai pendopo..

“Waalaikum salam..” ucap Shelly

“Waalaikumsalam ....” suara imut Arumi dengan lantang dan sangat ramah bibir Arumi pun tersenyum lebar mendengar suara anak anak datang..

“Bu, saya dan teman saya mau ikut les.. saya sudah bawa uang tapi teman saya belum bawa uang Bu, Emak nya belum punya uang.. tapi dia sangat ingin ikut les juga..” ucap salah satu anak perempuan itu sambil menunjukkan uang satu lembar sepuluh ribu dari dalam saku rok nya..

“Apa kamu sudah mendaftar ke Bu Ariana?” tanya Shelly dengan nada lembut..

Akan tetapi membuat ekspresi kedua anak itu tampak bingung dan sedikit takut.. lalu kedua anak itu pun menggelengkan kepala nya pelan..

“Saya tidak tahu kalau pakai daftar dulu Bu.” Ucap anak perempuan yang membawa uang sepuluh ribu.

“Kamu tahu dari mana kalau ada les di sini?” tanya Shelly masih dengan nada lembut..

1
Lilo Stitch
emang berjodoh kaian 🤭😅😂
Akbar Razaq
Siapa? pacar Fadli kah
Itrang Wijaya Asih
Aduuh kapan nih lanjutannya👍👍☺️☺️😡😡
Arias Binerkah: wkwkwk besok ya Kak🙈 terima kasih atas hadir dan dukungannya 🙏🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sri Rahayu
wahh Fadli masih berhubungan dgn pacar bule nya, bahkan minta pacarnya datang menemui ibunya....kirain Fadli sama Ariana 🤩🤩🤩
Siti Naimah
semangat up nya banyak yang nungguin lho
yumna
kamu sendri yang samperin ar
Jamilah Dwi
bagus, aku suka alur ceritanya yang gak bertele"
Arias Binerkah: terima kasih kak atas hadir dan dukungannya love love love love 🙏🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sukhana Ana lestari
Lanjut thor up-nya.. ttp sehat semangat terus 😘😘😘💪🏻💪🏻💪🏻🥰🥰🥰
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
waduuuh siyapa ini? si Jeklin anak Shaolin itu kah? pacarnya Fadli? 🙀😼😿
Ai Emy Ningrum: yg dulunya krja di yamaaf yaa eehh yamaha 😽😽,kek nya kenal deh 🙈
Ai Emy Ningrum: afah bulepotan 😳😳
total 6 replies
Sukhana Ana lestari
Good bu guru Ariana 👍🏻👍🏻👍🏻
Sukhana Ana lestari
Sirik aja si Marsi.. 😡
Sukhana Ana lestari
Aamiin Yaa Allaah Qobuul 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Sukhana Ana lestari
Sudzon aja loe Res.. ya iyalah Ariana gemukan Krn sekarang dia bahagia krn bs terlepas dari parasit loe sklrg..
hatinya tenang adem ayem gk tertekan kayak waktu hidup bareng loe..
Sukhana Ana lestari
Pd bngt klw bakal di kejar sm Ariana.. Ariana juga ogah x ketemu sm loe Res...
Sukhana Ana lestari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kaboor dia... monolog nya jngn sampe ketemu Ariana.. eeeehhh malah dia yg maranin...wkwkwkwkwkwk
Isna Wati
lanjut thor
Wanita Aries
Wahh pacarnya fadli bneran dtg gak ya
Indrawati Andira
kenapa cuma 1 bab saja Thor, double up kek atau crazy up dong. itu bisa membuat ratingnya jadi lebih baik Thor, semangat /Pray//Pray/
muthia: sama-sama
Arias Binerkah: terima kasih dukungannya Kak 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
total 5 replies
Akbar Razaq
Lagakmu Res,Raimu kek paling ganteng aja.Riana uda move on yo sama laki modelan kek kamu.Akhlak minim dan ayah durjana.
Wanita Aries
Idihh sok ngartis si respati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!