NovelToon NovelToon
Suamiku, Aku Bukan Kupu-kupu Malam

Suamiku, Aku Bukan Kupu-kupu Malam

Status: tamat
Genre:Tamat / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: SHy

Demi mendapatkan biaya pengobatan ibunya, Arneta rela mengorbankan hidupnya menikah dengan Elvano, anak dari bos tempat ia bekerja sekaligus teman kuliahnya dulu.

Rasa tidak suka yang Elvano simpan kepada Arneta sejak mereka kuliah dulu, membuat Elvano memperlakukan Arneta dengan buruk sejak awal mereka menikah. Apa lagi yang Elvano ketahui, Arneta adalah wanita yang bekerja sebagai kupu-kupu malam di salah satu tempat hiburan malam.

"Wanita murahan seperti dirimu tidak pantas diperlakukan dengan baik. Jadi jangan pernah berharap jika kau akan bahagia dengan pernikahan kita ini!"

Follow IG @shy1210_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Arneta Sakit

Suara hujan terdengar turun dengan deras saat El baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Tubuh El seketika berbalik ke arah belakang. Melangkah ke arah pintu dan membukanya. "Ternyata beneran hujan." Lirih El. Tiba-tiba saja, pemikirannya tertuju pada sosok Arneta yang saat ini masih berada di area pemakaman.

"Apa dia kehujanan di sana?" Batin El mulai tidak tenang. Hendak menyusul Arneta ke sana dia enggan karena takut kedatangannya nanti membuat Arneta jadi bertanya-tanya bagaimana bisa ia mengetahui Arneta berada di sana. Namun, membiarkan Arneta kehujanan bukanlah keputusan yang baik.

El dibuat gundah. Bingung harus mengambil keputusan seperti apa. Karen egonya masih lebih tinggi dari rasa perhatiannya pada Arneta, membuat El jadi memutuskan untuk tetap berada di rumah. El menunggu beberapa saat ke depan sampai Arneta pulang. Kalau wanita itu tak kunjung pulang, dia akan menyusulnya ke sana. Tidak peduli dengan pendapat Arneta nantinya.

Di pemakaman, Arneta hanya bisa pasrah saat hujan turun begitu deras membasahi pakaian yang ia kenakan. Arneta berteduh di bawah pohon besar sembari menunggu ojek yang ia pesan tiba.

"Semoga saja abang ojeknya gak ngebatalin pesanan aku!" Batin Arneta penuh harap. Biasanya di saat hujan seperti ini, para driver suka membatalkan pesanan atau meminta konsumen untuk membatalkannya. Arneta berharap jika driver yang sedang berada di perjalanan menuju tempat ia berada saat ini tidak membatalkannya.

Hembusan napas Arneta terasa melegakan saat melihat driver ojek tiba menggunakan mantel dan helm untuk melindungi tubuh dari air hujan. Driver tersebut gegas memberikan mantel dan helm pada Arneta. Namun, karena kondisi tubuh Arneta sudah basah juga, membuat tubuhnya tetap basah saat dirinya tiba di rumah.

Tiba di depan rumah dan turun dari atas motor, Arneta memeras baju yang ia kenakan lebih dulu supaya tidak membuat lantai rumah jadi basah. Sementara di dalam rumah, El mengintip dari jendel untuk melihat kedatangan Arneta. Perasaan bersalaha mulai menyergap di hatinya melihat Arneta kebasahan saat ini.

Bukannya menghampiri Arneta untuk meminta maaf atau sekedar memberikan handuk pada Arneta, El gegas menuju kamarnya berada. El tidak ingin Arneta tahu jika dirinya sedang menunggu kepulangan Arneta.

Masuk ke dalam rumah, Arneta gegas menuju kamarnya berada. Dia tidak ingin berjalan lamban karena bisa membuat lantai rumah semakin basah walau pun ia sudah memeras bajunya di luar tadi. Di saat Arneta sudah masuk ke dalam kamarnya, El membuka sedikit pintu kamarnya. Dia melihat ke arah kamar Arneta yang sudah tertutup rapat.

"Syukurlah dia pulang dengan selamat." El merasa lega melihat Arneta yang kelihatan baik-baik saja saat pulang tadi. Hanya sebentar melihat ke kamar Arneta, El kambali masuk ke dalam kamarnya. Dia memilih untuk beristirahat dan menunda waktu makan malamnya. Sepertinya untuk malam ini dia tidak akan makan di rumah. El memilih makan di coffe shop yang akan menjadi tempat pertemuannya dengan kedua sahabatnya malam ini.

**

Pukul tujuh pagi, El sudah duduk di meja makan menikmati secangkir teh hangat yang ia buat sendiri. Pagi itu Arneta tidak membuatkan sarapan atau minuman untuk El sehingga El berinisiatif membuatnya sendiri.

"Kenapa dia belum keluar kamar juga? Apa dia masih tidur?" Batin El bertanya-tanya. El memilih untuk tidak memastikannya. Dia tidak ingin Arneta jadi salah paham jika dia bersikap seperti itu. Bagaimana pun juga, El harus tetap menjaga jarak dari Arneta.

Melihat waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit, El gegas pergi menuju kantor. Meninggalkan Arneta yang masih berada di dalam kamar dan tidak tahu bagaimana keadaannya saat ini.

Pukul sepuluh pagi, El mendapatkan panggilan telefon dari Tuan Keenan. El bertanya-tanya. Untuk apa papanya menelefon dirinya. Perasaan tidak ada pekerjaan yang harus mereka bicarakan untuk saat ini. Ragu-ragu, El mengangkat panggilan telefon dari Tuan Keenan.

"Halo, El. Apa Arneta lagi sakit? Kenapa dia gak masuk kantor hari ini?"

El tertegun mendengar pertanyaan dari Tuan Keenan. Arneta tidak masuk kantor? Apa alasan Arneta sampai tidak masuk. Terlebih sampai tidak mengabari Tuan Keenan jika dia tidak bisa masuk bekerja hari itu.

El berusaha untuk tenang. Memikirkan jawaban yang tepat untuk Tuan Keenan. Jangan sampai papanya itu curiga kenapa dirinya tidak mengetahui keadaan Arneta saat ini.

"Iya, Pah. Arneta lagi gak enak badan tadi. Makanya dia gak bisa masuk kerja. Dia sudah memintaku untuk mengabari Papa. Tapi aku lupa menyampaikannya."

"Kalau benar Arneta lagi sakit, kenapa sekarang kamu tetap bekerja? Harusnya kamu di rumah mengurus istri kamu yang sedang sakit itu!" Suara Tuan Keenan di seberang sana terdengar kesal. Karena putranya tidak bisa perhatian pada menantunya.

El menghembuskan napas pelan di udara. Walau sudah mendapatkan jawaban aman untuk menjawab pertanyaan Tuan Keenan. Namun, tetap saja dia mendapat omelan. Setelah sambungan telefonnya dan Tuan Keenan berakhir, El gegas kembali menuju rumah. Seperti yang Tuan Keenan perintahkan, dia pulang untuk membawa Arneta ke rumah sakit dan mengurusnya di rumah.

"Apa dia beneran sakit. Atau jangan-jangan dia hanya ketiduran aja." El jadi dibuat bingung sendiri setelah asal menjawab pada Tuan Keenan tadi. Seandainya saja Tuan Keenan tahu jika dia asal menjawab tadi, sudah dipastikan El kembali terkena omelan Tuan Keenan.

Beberapa saat berselang, El telah tiba di rumah. Langkahnya terlihat tergesa-gesa saat masuk ke dalam rumah hingga akhirnya tiba di depan kamar Arneta. Ragu, El mengetuk pintu kamar Arneta. Namun, sudah beberapa kali mengetuk dan tidak mendapatkan jawaban dari dalam, membuat El terpaksa membuka pintu kamar secara perlahan.

Suasana di dalam kamar nampak gelap saat pintu kamar baru saja terbuka. Dahi El menyerngit. Pandangannya pun tertuju pada sosok Arneta yang saat ini bergulum di dalam selimut di atas kasur. Tanpa berpikir panjang, El gegas membuka pintu kamar lebar-lebar dan melangkah mendekat ke arah ranjang.

"Arneta?" El memanggil Arneta pelan. Panggilannya tidak kunjung direspon oleh Arneta hingga membuat El menyingkap sedikit selimut yang menutupi wajah Arneta. "Astaga, wajahnya pucat sekali!" El dibuat panik. Entah dorongan dari mana, dia gegas mengangkat tubuh Arneta dari atas ranjang hingga membuat Arneta terperanjat kaget.

"El, kamu mau apa?" Jantung Arneta berdetak kencang saat baru membuka mata dan melihat wajah El yang sangat dekat dengan wajahnya. Di tambah tubuhnya sudah berada digendongan El.

El tidak memberikan jawaban. Dia segera membawa tubuh Arneta keluar dari dalam kamar dan turun dari lantai dua.

"El!" Arneta terus berteriak meminta penjelasan El. Namun, pria itu tetap bergeming hingga akhirnya tubuhnya dimasukkan ke dalam mobil.

***

1
*Septi*
terimakasih juga 🫶🏻
Anitha Ramto
Alhamdulillah akhir bahagia,terimakasih kak
Rita Susanti
cerita ini baru end kak tinggal cerita albet masih gantung jadi ditunggu kelanjutannya 🙏🙏🙏
Mrs.Riozelino Fernandez
ya ampuun ini duo Mak sama anak matre bener iiih...🤦🏻‍♀️
Hikmal Cici
di tunggu karya selanjutnya kak shy
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya happy ending semua nya ....... terima kasih atas karya nya kak SHY .....di tunggu karya terbaru nya 🥰🥰🥰
Nurhartiningsih
udah end aja thor
Yulia Dhanty
akhirnya bahagia arneta bersama el slmnya....
Kinara Widya
di tunggu kak karya2 baru kakak...❤️❤️❤️❤️
Sri Rahayu
Terima kasih Thorr....akhirnya Happy Ending utk Arneta dan El...ditunggu cerita selanjutnya 😘😘😘
vivinika ivanayanti
Terimakasih kak Shy....masih ditunggu Bonchap Bocil bocil Arneta dan El....🥰🥰
serta ditunggu karya selanjutnya lopeupull 😘😘😘
Fadilah
terimakasih jugaa kak karya"mu menemani hari"ku yang gabut ini 👈😂
iqha_24
terima kasih kak, ditunggu karya yg baru
Nancy Nurwezia
alhamdulillah selesai dan arneta bahagia.... semoga novel ibu sambung utk anakku juga di selesaikan ya thor🙏🙏🙏
Maharani Rani
terimakasih kak ..di tunggu karya karya baru selanjutnya
dyah EkaPratiwi
bahagia selalu El neta
keke global
gk dibonusin sampe neta hamil yaa
Tatang Wasim
18 +ga ada She
Mira Hastati
makasi ka shy....ditunggu karya barunya
Lilis Lilis Lisna
makasih cerita nya d tamatin end nya bahagia semangat thor ..sehat selalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!