NovelToon NovelToon
Sekar

Sekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Romansa / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nek Antin

Judul Novel SEKAR

Sekar sangat penasaran, siapakah orang tua kandungnya, kenapa dia dibesarkan oleh keluarga Wawan. Dikeluarga Wawan Sekar sudah terbiasa menerima cacian, makian bahkan pukulan, segala hinaan dan KDRT sudah menjadi makanannya setiap hari, namun Sekar tetap bertahan, dia ingin tahu siapa orang tua kandungnya, kenapa dia dibuang

Sekar dijemput Cyndi untuk diajak bekerja di Jakarta, dia curiga bahwa kedua orang tua angkatnya menjualnya untuk dijadikan wanita panggilan. Sekar tidak berdaya menolaknya, disamping dia berhutang budi kepada keluarga Wawan dia juga diancam. Tapi Sekar agak merasa tenang, semalam dia bermimpi bertemu Kakek Buyutnya yang bernama Arya, Kakek Arya memberi sebuah Cincin dan Kalung ajaib, benda-benda tersebutlah yang akan membantu Sekar dikemudian hari

Bagaimana kisah Sekar selanjutnya, nasib apakah yang akan menimpanya, Adakah orang yang akan menolong Sekar keluar dari sindikat penculiknya. ikuti kisah Sekar yang mengharukan dan menegangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nek Antin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegelisahan Marta

Sekar masih menunggu Marta di rumah sakit, Marta sudah mulai membaik, dia sedang termenung memikirkan nasibnya.

Kedepannya dia harus bagaimana, tidak mungkin dia meneruskan rumah tangganya dengan Dirga.

Demi selingkuhannya dia tega hampir membunuhnya.

Apakah dia terus terang saja sama Sekar kalau yang mencelakakan kakaknya Sandra dan keluarganya adalah dia dan Dirga.

Ada perasaan takut, bagaimana kalau Sekar menuntutnya dan memasukkan dia ke penjara.   Marta pusing memikirkannya.

“Ada apa Tante kok seperti punya beban pikiran yang sangat berat, apakah memikirkan om Dirga yang di penjara?”

“Tidak Sekar, Tante hanya bingung, setelah ini apa yang harus Tante lakukan, Tante tidak biasa hidup sendiri, dulu mamamu yang selalu menemani Tante, setelah Tante menikah, om mu selalu baik dan selalu ada di dekat Tante, tapi ternyata semua palsu."

“Tante menyesal nikah dengan om Dirga?”

“Ada penyesalan dan sakit hati, sedih dan kecewa," jawab Marta sambil terisak-isak.

“Penyesalan karena apa Tante?, apa ada penyesalan lain selain meningkah dengan om Dirga?”

“Maksudmu apa Sekar?”

“Ya mungkin Tante Marta telah berbuat hal yang tidak baik yang merugikan orang lain atau mencelakakan orang lain, sehingga sekarang menerima karmanya."

“Sekar menuduh Tante yang mencelakai keluargamu?, bagaimana mungkin Tante tega mencelakai kakak Tante sendiri."

“Sekar tidak pernah bilang begitu lo Tante, itu Tante yang bilang sendiri,!dan soal kakak dan adik, bukankah Tante itu hanya adik angkat ya?”

“Sekar kamu tega sekali mengingatkan Tante soal adik angkat, Tante itu sudah menganggap mamamu seperti kakak sendiri."

“Benarkah?, Sekar kok tidak percaya ya, tapi ya itu urusan Tante sendiri, perasaan Tante sendiri, Sekar tidak tahu bener-bener tulus kah rasa sayang Tante pada mama Sandra."

"Sampai sekarangpun Sekar belum pernah bertemu dengan  keluarga Sekar, tapi khabar terakhir yang Sekar dengar, katanya keluarga Sekar semuanya masih hidup, mereka selamat dari percobaan pembunuhan."

“Hah, benarkah Sekar?, tidak mungkin mereka sudah dibuang ke laut."

“Dibuang ke laut?, kok Tante tahu kalau keluargaku dibuang ke laut?”

“Ah.. eh.. bukan… bukan begitu, Tante hanya dengar katanya keluargamu dibuang ke laut biar tidak meninggalkan jejak."

“Kenapa Tante gugup?, sepertinya Tante tahu sesuatu ya?, atau Tante yang mencelakakan keluarga Sekar?"

“Kalau memang Tante tahu, sebaiknya Tante cerita sama polisi, jangan sampai orang lain yang melaporkan Tante, urusannya akan lebih membahayakan Tante, Tante akan dipenjara lama."

“Sekar kamu jangan menakut-nakutin Tante seperti itu, Tante tidak melakukannya."

“jadi siapa dong yang sudah mencelakakan keluarga Sekar?”

“Tante tidak tahu, Sekar tolong kita sudahi ya obrolan kita tentang musibah yang menimpa keluargamu, kita bahas hal lain, hati Tante tidak tahan mendengarnya, Tante tidak ingin ingat kepergian mamamu, kita bahas lain kali saja ya."

Belum sempat Sekar menjawab ada telpon masuk, ternyata dari Andika.

“Hallo sayang lagi dimana?" Tanya Andika.

“Aku masih di rumah sakit Bang, ada apa?” jawab Sekar.

“Hari ini Bang Anugerah pulang ke Indonesia, kuliahnya sudah selesai, om Seno minta nanti malam kamu harus pulang ke kediaman om Seno dan tante Sandra, akan ada makan malam bersama, mama dan papaku nanti juga akan datang."

“Benarkah?”

“Ya, mungkin akan membahas pertunangan kita juga, saat sekarang kita kan belum resmi bertunangan, hanya niatan orang tua kita waktu kita masih kecil, sekaranglah untuk pembicaraan secara serius."

“Tapi Sekar masih ingin kuliah Bang, Sekar masih terlalu muda kalau nanti cepat-cepat nikah."

“Ya itu bisa dibicarakan nanti, Abang juga tidak pengin cepet-cepet nikah, kita pengenalan dulu, saling memahami dan mengerti sifat dan kebiasaan kita masing-masing, biar nantinya kita bisa saling menyesuaikan."

“Ok Bang alhamdulillah kalau Abang mau mengerti dan mendukung cita-cita Sekar, dan terima kasih infonya, Sekar tutup dulu ya telponnya."

“Ok sayang, jangan lupa makan ya." Andika mengingatkan Sekar untuk tidak telat makan.

“Ok Abangku sayang." Sekar mengakhiri telponnya dengan Andika.

Kemudian Sekar melirik  Marta, dia melihat mukanya Marta pucat dan seperti bingung dan ketakutan.

“Tante kok seperti ketakutan gitu sih, ada apa?”

“Benar Sekar mamamu sudah diketemukan?”

“Seperti yang Sekar katakan tadi Tante, keluargaku masih hidup."

"Semoga saja bukan Tante yang sudah mencelakakan keluarga Sekar, tapi kalau Tante mengetahui sesuatu masih ada kesempatan Tante untuk menceritakan apa yang terjadi."

“Sekar Tante ikut seneng mendengarnya, nanti tolong sampaikan salam Tante pada keluargamu ya, maaf Tante belum bisa bertemu mamamu, kondisi Tante masih belum memungkinkan."

“Ya sudah Tante, kalau Tante memang belum mau terbuka dengan apa yang Tante ketahui tentang musibah keluargaku tidak apa-apa, itu hak Tante, tapi siap-siap jika hal buruk menimpa Tante."

“Sekar jangan menakuti Tante," jawab Marta

Sekar langsung meninggalkan ruangan tempat Marta dirawat

Sekar sudah malas untuk ngobrol lagi dengan tantenya, karena lama-lama bikin emosi.

Nanti akan dia sampaikan kepada papanya bahwa tante Marta tidak ada penyesalan sama sekali.

Mungkin memang penjara yang harus dia jalani, agar sadar dan tahu diri, semua kejahatannya harus ada balasannya.

Sekar pulang ke rumah.  Mulai hari ini kemanapun Sekar pergi selalu dikawal oleh empat pengawal yang mendampinginya tetapi tidak terlalu menyolok.

Pengawal tersebut adalah anak buah Andika dan atas perintah Andika.

Sesampainya Sekar di rumahnya, dia istirahat sebentar, kemudian mandi dan mempersiapkan diri untuk pergi bertemu dengan keluarganya dan makan malam bersama, namun sebelumnya dia laksanakan kewajibannya untuk sholat magrib dahulu.

Setengah tujuh Andika menjemput Sekar.

“:Sudah siap Sayang?”  tanya Andika.

“Sudah Bang, ayo kita berangkat."

Kemudian keduanya berangkat menuju rumah Sandra.

Diperjalanan Andika bertanya sama Sekar tentang rencananya.

“Sekar setelah bertemu dengan keluargamu, apa rencanamu?"

“Saranku sih kamu langsung pindah saja ke rumah orang tuamu, kasian tante Sandra, beliau sangat merindukanmu." Nasehat Andika.

“Ya Bang, urusan dengan tante Marta kan sudah selesai, meskipun tidak sesuai dengan rencana semula, tapi mereka sudah menerima karma karena ulahnya sendiri."

"tidak ada campur tangan Sekar, meskipun Sekar sebagai pemicu konflik sih, jadi mulai malam ini Sekar mau tinggal di rumah mama Sandra."

“Bagus itu, Abang sebenarnya kurang percaya sama tantemu, setelah tahu orang tuamu selamat, Abang takut dia melakukan hal yang tidak baik padamu untuk melindungi dirinya dari mama dan papamu."

“Sekar bukan takut sama tante Marta, tapi Sekar juga kangen sama keluarga Sekar, pengin merasakan bagaimana rasanya disayang dan menyayangi."

“Alhamdulillah, masa sakit sudah berlalu, nikmati masa-masa bahagia dengan keluargamu, lupakan masa lalu yang menyakitkan, saatnya sekarang Sekar bahagia."

“Benar Bang, Sekar sangat bersyukur dengan nasib yang sekarang Sekar dapatkan."

“Iya sayang, Abang juga sangat bahagia dipertemukan cinta pertama dan terakhir Abang”,

“Semoga cinta kita tidak terpisahkan ya Bang."

“Aamiin, Aamiin, Ya Rabbal Alamin."

Kemudian suasana hening, mobil terus melaju hingga sampai kediaman Seno, bangunan mewah yang sangat menakjubkan.

Mobil Andika masuk ke halaman rumah Seno, setelah dibukakan pintu gerbangnya oleh pengawal penjaga pintu gerbang.   Mereka berdua turun dari mobil dan masuk kekediaman.

1
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
Shazfa Gallery: alhamdulillah, mohon suportnya kakak, terima kasih masih pemula/Proud/
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Shazfa Gallery: terima kasih kakak, mohon dukungannya/Smile/
total 1 replies
Kazuo
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Shazfa Gallery: Terus baca ya Kak, mohon masukannya
total 1 replies
Wesal Mohmad
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Shazfa Gallery: Terima kasih Kak, mohon supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!