NovelToon NovelToon
Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Fahira harus menelan pil pahit setelah kematian ibu nya, ia harus di jodohkan dengan orang yang telah membuat ibunya meninggal dunia.

Mengandung anak bukan alasan untuk Fahira harus menjalani hubungan pernikahan (rahasia) di sekolah, Sisi lain Fahira tidak mau mengorbankan masa depan yang panjang karena ia masih kelas 3 SMA.

Seiring berjalannya waktu, kebencian Fahira berubah menjadi cinta. Tentunya itu tidak semulus yang mereka harapkan.

Bahkan kedua nya sempat berpisah dengan waktu yang cukup lama dan akhirnya bersatu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel

Memasuki jam pelajaran matematika, tak banyak hal yang di lakukan oleh Fahira selain menikmati pelajaran kesukaan nya. Beda dari murid lain yang terlihat boring. Fahira justru mengamati dengan sungguh-sungguh.

Dibelakang sana, Rey terus memperhatikan Fahira dengan memutar-mutar bolpoin pada jari tangan nya.

Mau aneh tapi nyata, bagaimana tidak. Saat pagi baru sampai sekolah, Rey melihat Fahira tanpa penolakan di bawa oleh Gabriel dan Rangga untuk pergi ke kelas.

"Hey murid baru!" Tegur Guru di depan nya.

Rey menoleh ke guru tersebut, mulut nya tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun.

"Ibu lihat-lihat kamu melamun dari tadi, Cepat kamu kerjakan soal nomor satu di papan tulis" Pinta guru tersebut. Dengan satu tarikan nafas, Rey bangkit dari tempat duduk nya.

Rey perlahan jalan ke depan kelas, melihat sejenak papan tulis yang sudah berisi soal.

"Paling gak bisa" Desis Rangga mengejek.

"Mampus." Desis Gabriel yang senang.

Dan masih banyak lagi bisik-bisik negatif dari arah belakang punggung Rey yang sudah menulis jawaban tanpa berpikir keras.

Jawaban Rey yang seratus persen benar itu cukup membungkuk mulut-mulut berbisik yang menghujat nya. Mau sombong tapi guru itu mengakui kalau Rey pintar.

"Gabriel kamu maju ke depan dan tulis jawaban nomor dua"

Mengetahui Gabriel maju ke depan kelas, Rey menoleh ke jendela kelas, karena pria itu tau pasti dia akan tidak bisa menjawab nya.

Dilihat dari raut wajah Gabriel yang sudah berkeringat saja itu cukup mewakili. Gabriel masih belum menemukan jawaban yang pas untuk soal itu, dia malah celingak-celinguk seperti orang kebingungan.

Seakan membuang waktu, guru tersebut menyuruh Fahira untuk nulis jawaban nomor tiga. Saat nama Fahira disebut, Rey kembali tertoleh ke arah depan. Di arah depan sana, Gabriel membisik ke Fahira untuk memberi tahu jawaban nomor dua.

Fahira sekilas melirik dan ia memberikan jawaban untuk soal tersebut.

"Sial, Hubungan mereka ini apa sebenarnya?" Batin Rey dengan kerutan kening.

"Napa Rey?" Bisik Rully disamping nya.

Rey memberi arahan lewat gerakan kepala ke arah depan kelas. Rully menatap nya dan langsung menjawab "Udah biasa mereka tuh"

Seakan perkataan Rully membuat hati Rey sedikit terganggu. Cemburu?

Kalau dibilang cemburu emang iya, sebab Rey tau nya Fahira kenal dekat dengan Gabriel.

Lihatlah, Gabriel dan Fahira berlama-lama di depan kelas, seolah Fahira sedang menyelamatkan Gabriel dari kesusahan.

Rey menilai kalau Fahira itu sedang berpura-pura tidak tahu jawaban nya.

Padahal nyata nya Fahira benar-benar lupa cara menjabarkan rumusnya. Rasanya Rey ingin membocorkan rahasia kalau Fahira itu adalah istri sah nya Rey.

Sebenarnya yang terjadi di depan sana.

"Aku gak tau ril lupa. ini juga soalnya aku, aku lupa rumus nya" Desis Fahira.

"Sudah jangan ngobrol, cepat kerjakan" Pinta sang guru dengan lantang.

Membuat murid-murid di belakang nya kembali saling bisik. Rey sudah termakan api cemburu, benar-benar salah paham dengan mereka.

"Eca" Panggil guru tersebut di saat beliau melihat Eca yang sedang memainkan ponsel di kolong meja.

Eca mendelik panik "Eh iya Bu"

"Tolong bantu Fahira, di dalam kelas dilarang main ponsel" Titah guru tersebut. Hanya Fahira saja yang di bantu, membuat Gabriel mendadak menjadi kalang kabut.

"Baik Bu, maaf" Jawab Eca sekaligus berdiri dan maju ke depan.

Eca menganalisis soal tersebut, lalu ia mengambil spidol dari tangan Fahira. Dalam waktu singkat untuk berpikir, Eca menulis jawaban dengan tepat.

Rey sampai tercengang, di balik keonaran dan kenakalan nya, Eca bisa menjawab soal itu dengan kepintaran nya.

"Cepat kalian berdua kembali ke tempat duduk, jangan lagi main ponsel di dalam kelas"

"Iya maaf Bu" Jawab serempak kedua gadis tersebut.

"Gabriel cepat kamu lanjutkan sampai jawaban itu benar-benar terjawab, yang lain tolong jangan dibantu" Titah guru tersebut.

Bukan suatu alasan kenapa guru tersebut memberikan hukuman. Karena Fahira dan Gabriel dalam situasi yang dimana mereka saling mengirim pesan melalui ponsel nya masing-masing.

Dalam pesan itu Gabriel menanyakan tentang hubungan Fahira dengan Rey. Sisi lain Fahira hanya membalas kita hanya teman gak lebih.

Apa mungkin Fahira masih ada rasa benci ke Rey walau pria itu sudah membuktikan kalau ia bersungguh-sungguh untuk membuat Fahira merasa bahagia?

Dan saat itu juga mereka malah asik saling berkomunikasi hingga mereka di hukum di depan kelas.

Eca sendiri ketahuan guru karena mengirim pesan untuk ayah nya, karena gadis itu menolak keras untuk Fahira pindah rumah.

Karena kalau gak ada Fahira di rumah, Eca merasa gak akan sanggup untuk menyicil perlakuan ibu kandung nya yang sudah mulai berubah.

Sampai mapel matematika itu tersudahi, Gabriel tetap berdiri di depan kelas, guru itu sekilas menoleh ke arah Gabriel.

"Pertemuan ini ibu anggap kamu bolos, lain kali perhatikan kalau ibu menerangkan!"

"I-iya maaf Bu"

"Dah sana kamu kembali duduk" Guru tersebut langsung pergi keluar kelas, setelah itu Rey menidurkan kepala di meja dengan kebiasaan nya.

Riuhnya kelas seakan membuat Rey gerah, ia bangkit dari tempat duduk untuk pergi ke gudang sekolah seperti kemarin.

Sisi lain, Fahira asik bercengkrama dengan Gabriel, Rey melewati mereka berdua tanpa rasa bersalah, pria itu hanya cuek dan yang penting rasa kantuk nya hilang.

"Fahira? Seriusan kamu sama Rey cuma teman?" Tanya Gabriel lagi.

"Iya serius" Jawab Fahira. Bilang nya sih itu, tapi lihat Rey nyelonong pergi aja ia langsung panik. Sialnya Rey mendengar ucapan Fahira.

Balik lagi. Rey sungguh gak peduli, yang ter- penting ia mau tidur. Gabriel mencegah untuk Fahira tidak keluar kelas.

"Eh Fahira, guru sejarah lagi gak masuk" Kata Gita di samping nya.

"Lah tau dari mana?" Tanya Fahira.

"Dari teman aku di kelas sebelah" Jawab Gita.

Sekedar memastikan, Fahira segera pergi ke ruang guru, dengar kabar baik itu Eca dan kawan-kawan langsung pergi ke kantin, sial nya murid lain malah ngikut ide nya.

Gabriel terus mengikuti Fahira dan Gita ke ruang guru, seakan pria itu sedang berusaha menaruh hati untuk Fahira.

Gita sampai risih sendiri. Dia balik badan dan memprotes ke Gabriel "Ngapain sih ngikut?"

"Buat nemenin Fahira, siapa tau dia nyusul Rey kan?"

"Lah dia yang punya hubungan kok kamu yang repot sih" Protes Gita.

"Git, sudah" Fahira melerai keributan kecil nya mereka.

"Ganjen banget sih jadi cowok, najis" Kata Gita. Cemburu?

"Lah kok kamu marah?" Kata Gabriel.

"Ya risih lah diikutin seperti ini" Kata Gita. Merasa telinga nya sudah panas dengar perdebatan mereka, Fahira mempercepat langkah kaki nya menuju ke ruang guru.

Guru sejarah benar-benar tidak ada di ruang guru, dan guru itu sama sekali tidak memberikan tugas ke kelas yang jadwal nya hari ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!