Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9 : Harusnya
“Tania..” Panggil Oberon, Tania menoleh, “Apa?”.
Oberon mendekati Tania, ia duduk di pinggiran kasur. Tangannya terulur mengusap rambut panjang Tania yang tergerai bebas, “Maaf.” Gumamnya.
Maaf untuk apa? Batin Tania seperti orang bodoh sekarang.
“Maaf karena tadi aku hampir membunuh ayahmu.” Lanjutnya namun tidak dengan wajah bersalah, melainkan dengan wajah khawatir takut jika Tania akan membencinya.
“Tapi kau dengar bukan, ucapannya—“
Tania dengan cepat meletakkan jari telunjuknya di bibir Raja Oberon, menyuruhnya diam, “Sst, sudahlah itu bukan salahmu. Ayahku sendiri yang mengatakan aku perempuan murahan, kau tau bahkan hatiku rasanya sakit sekali mendengarnya.”
Oberon yang mendapati tangan Tania dibibirnya diam, darahnya serasa mendesir ketika Tania menyentuh bibirnya.
Apalagi jika bibirmu yang disini, Batinnya mulai berfantasi dengan pikiran kotor bersama Tania.
Tania menjauhkan tangannya, “Baiklah, jadi kenapa kau tidur di sini?” Tanya Tania.
“Kau keberatan?” Tanya Oberon balik.
Tania menggeleng, “Tentu saja tidak, aku nyaman tidur di pelukanmu.” Ucapnya senang sambil tersenyum manis.
Oberon yang melihat senyuman Tania ikut tersenyum, hanya Tania yang bisa membuatnya bisa tersenyum dan tertawa selama ini. Senyum Tania yang sedari dulu susah untuk ia dapatkan.
Oberon menarik Tania ke dalam pelukannya, mendekap tubuh yang lebih kecil darinya itu. Tania pun membalas pelukannya.
“Memelukmu seperti ini, membuatku merasakan jika kau benar-benar milikku.” Gumam Oberon lirih namun masih tetap terdengar oleh Tania.
“Tentu saja, karena aku memang milikku, bukan?” Ucap Tania, Oberon mengangguk.
Ya, kau milikku, sejak kita pertama bertemu, sekarang, dan selamanya. Itu Pasti! Batin Oberon.
“Jangan dengarkan ucapan ayahmu tadi.” Ucap Oberon, Tania mengangguk, “Tentu saja aku hanya tidur denganmu, bukan dengan banyak pria.”
“Apa artinya malam ini aku boleh tidur disini lagi?” Tanyanya, entah kepercayaan diri darimana Oberon merasa Tania memperbolehkannya.
“Tentu, selama kau di sini kau harus tidur bersamaku!” Ucap Tania seolah memerintah, Oberon mengecup pipinya sekilas, “Baiklah, sayang.” Tania menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Oberon, jelas ia merasa malu membuat Oberon terkekeh.
Tanpa mereka sadari, seseorang dari balik pintu mengintip kemesraan mereka dengan suasana hati marah,
Harusnya aku yang disana, bukan Tania sialan itu Batin Putri Bianca marah, ia pergi meninggalkan sepasang manusia yang saling mencintai itu.
***
Pagi ini, semua keluarga kerajaan Dalbert ditambah Raja Oberon sudah berkumpul di ruangan makan, dengan hidangan yang sudah tersaji di hadapan mereka.
“Raja Atlas, bagaimana keadaanmu?” Tanya Oberon.
“Sudah membaik.” Ucapnya, sihir Raja Oberon kemarin hanya membuatnya tak bisa bernafas, namun jika tak dihentikan nyawa Raja Atlas bisa melayang.
“Aku minta maaf atas kejadian kemarin, Raja Oberon.” Lanjutnya, jelas seharusnya di sini yang harus minta maaf itu Oberon bukan? Namun tidak ada kata maaf dalam kamus Oberon kecuali untuk Putri Tania.
Raja yang jauh lebih muda dari Raja Atlas itu menggeleng, “Harusnya Kau minta maaf pada Putrimu, dan berterima kasih lah padanya kau masih bisa hidup sampai sekarang.” Ucap Oberon dingin, memang benar jika saja Tania tidak memanggilnya kemarin Raja Atlas pasti sudah kehabisan nafasnya.
Raja Atlas mengangguk, “Tania, maafkan ucapanku kemarin dan Terima kasih.” Ucapnya, dapat Tania lihat dari raut wajah dan cara pengucapannya benar-benar ‘terpaksa’.
Tinii miifkin icipinki kimirin din tirimikisih, bacot! Dasar Raja Peta tidak tau diuntung! Batinnya mencomooh.
“Ya ayah, tidak apa-apa.” Ucap Tania lembut sambil tersenyum manis, benar-benar berbeda dengan aslinya.
Sementara Raja Atlas mencoba menahan kemarahannya ketika Tania memanggilnya ‘ayah'. Jangan lupakan ia sangat membenci Tania, setiap melihat Tania mengingatkannya pada Permaisuri Cordelia yang tiada ketika melahirkan Tania.
“Baiklah, sekarang mari kita nikmati hidangan ini.” Ucap Ratu Miranda, mereka semua mengangguk.
“Raja Oberon, cobalah ini. Ini adalah menu baru di kerajaan Dalbert.” Ucap Bianca menunjuk salah satu lauk. Oberon hanya berdehem mengiyakan.
Oberon memperhatikan Tania yang sepertinya tidak berniat untuk makan, tentu saja karena saat ini Tania sedang kesal pada Bianca yang terlihat duduk mendekat pada Oberon.
Benar-benar ingin kubunuh wanita penggoda ini. Batin Tania.
“Ada apa?” Tanya Oberon, “Bisakah kau menyuapi ku?” tanya Tania manja, ia berniat membuat Putri Bianca cemburu.
“Tentu saja.” Oberon menyuapi Tania dengan makanan dari piringnya, mereka berdua makan dengan satu sendok yang sama mengabaikan semua orang yang memperhatikan mereka.
Aku tidak akan menegur lagi, sudah cukup kemarin aku nyaris mati. Batin Raja Atlas.
Ck, aku juga ingin diperlakukan seperti itu oleh Raja Oberon!! Batin Bianca, ia memakan makanannya sendiri dengan kesal.
Berbeda dengan Raja Atlas dan Putri Bianca, ada Selir Elara yang menatap mereka sambil berfikir sendiri,
Tania yang kehilangan ingatan benar-benar menguntungkan Raja Oberon. Batin Selir Elara.
Untuk posisi duduknya seperti ini:
...Raja Atlas...
...Putri Bianca || Ratu Miranda...
...Raja Oberon || Selir Elara...
...Putri Tania || Selir Larissa...
***
Btw guys, aku mau ngasih tau. maaf sebelumnya kalau ada kata-kata yang vulgar, karena rencana aku novel ini memang 17+, tapi ga terlalu impresif.
Jadi kalau ada adegan dewasa bisa kalian skip ya^^
dan tolong jangan di report, karena aku udah ngasih tau🙏
Tetap stay and Happy Reading❤