Albert Smirt, mafia kejam yang ditakuti semua orang. Dan yang membuat kita tahu bahwa mafia ini juga sering bermain dengan wanita mal4m maupun wanita pengh1bur untuk memenuhi kebutuhannya. Namun saat ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Bella/Bellinda dari sebuah insiden, membuat dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dan merubah dirinya menjadi pria yang sangat posesif hingga membuatnya candu. Bagaimana selanjutnya?
"Kita mulai yah!" kata Albert.
"Tapi, mungkin ini sakit," ucap Bella.
"Aku tidak akan menyakitimu, Sayang. Jadi kita mulai yah!" ucap Albert sekali lagi yang di jawab anggukan kepala oleh Bella.
penasaran? yukk baca!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aery_your, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan pria tua Abi Nugraha
"Mika tolong!" teriak Bella.
"Tuan tolong jangan lakukan ini pada Nona Bella! Anda akan menyesal," ujar Mika menarik tangan Bella.
Abi Nugraha berhenti menarik Bella lalu mendorong Mika hingga jatuh, "Ahhh!"
"Jangan kau ikut campur urusanku!"
"Ahhh! Lepas! Mika tolong aku!" teriak Bella meminta tolong pada Mika. Mika berdiri dan kembali menarik tangan Bella. Hingga terjadilah tarik menarik. Sedangkan pelayan yang lain, saling berbisik dan menonton mereka.
"Lepaskan dia! Atau aku habisi kau!" teriak seseorang dari belakang. Abi Nugraha sontak melepas cekalannya ditangan Bella saat mendengar suara yang ia kenal. Bella yang melihat kedatangan empat orang pria langsung berlari. Itu kedatangan Albert, Frans, Joe dan Mark.
Bella berlari memeluk tubuh Albert. "Tolong!" cicit Bella gemetar didalam pelukan Albert.
Albert merasa geram, ia merasa sangat marah pada pria paruh baya yang sudah menyentuh Bella.
Ketika mereka berempat sampai di mansion, mereka mendengar suara keributan didalam rumahnya hingga mereka berempat berlari masuk. Sesampai didalam rumah, mereka dikejutkan kehadiran Abi Nugraha yang menarik kasar Bella untuk ikut dengannya.
"Berani-beraninya kau menyentuh milikku Abi Nugraha? Beraninya kau menyentuh kekasihku!"
"Kekasih?" gumam ketiga pria itu dalam hati dengan wajah terkejutnya.
"A apa? Ke kekasih Tuan?" pekik pria itu terkejut, "Tapi dia calon istri saya Tuan," lanjut Abi tatkala terkejutnya.
Albert melepas pelukan Bella lalu menghampiri tua Bangka itu dengan tatapan tajamnya. "Tu tuan ma maafkan saya. Di dia milik saya," ucap Abi gugup dengan wajah menunduk.
"Kapan dia menjadi milikmu?" tanya Albert dingin.
Pria tua Bangka itu pun menceritakan semua yang telah terjadi, saat dimana keluarga Bella memiliki hutang dan membayarnya dengan Bella.
Albert yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya keras hingga urat-urat ditangannya terlihat.
"Joe!" panggil Albert tiba-tiba. Joe yang mengerti langsung menghampirinya.
"Ambil perusahaan Reski dan biarkan mereka kehilangan semuanya! Dan juga cabut posisi Abi di perusahaan!"
"Hahah, oke baik! Aku akan melaksanakan semuanya dengan baik Albert," ucap Joe terkekeh.
"Ti tidak Tuan. Tolong saya, jangan lakukan itu pada saya!" mohon Abi yang sudah berlutut didepan Albert.
"Itu pantas kau dapatkan Abi," cerca Albert dingin. "Mark, berikan hukuman pada Tua Bangka ini!" lanjut Albert memerintah Mark.
"i like that!" dengan bahagianya Mark memberi kode pada anak buahnya untuk menyeret Abi Nugraha dihadapan Tuan-nya sekaligus sahabatnya.
"Tuan tolong maafkan saya Tuan! Tuan tolong Tuan! TUAN!!" mohon Abi.
Sementara Bella diam mematung. Albert yang melihat Bella langsung menghampirinya dan memegang pundaknya. Bella mendongak keatas menatap wajah Albert yang menatapnya dingin.
"Aku sudah menyelamatkanmu dari Tua Bangka itu. Jadi kau akan membayar semuanya. TEMANI AKU MALAM INI DAN SETERUSNYA!" ucap Albert diakhiri penekanan.
"APA?" teriak Bella refleks.
***
Malam pun tiba, kini Bella sudah berada didalam kamar Albert dengan pakaian piyama tipis dari Mika. Pakaian itu pilihan Albert untuk Bella kenakan.
Bella merasa risih mengenakan piyama itu, ia menutup bagian depannya dengan kedua tangan sebab pakaian dalamnya terlihat terawang.
Dan beberapa menit kemudian pemilik kamar yang berukuran luas dan mewah itu masuk dengan senyuman manis yang tak Bella lihat.
"Kenapa kau belum tidur?" tanya Albert tiba-tiba mengejutkan gadis yang sedang terdiam dalam pikirannya.
Bella terkejut sontak menoleh dan
Bukk
Bella menabrak bidang dada Albert yang berdiri di belakangnya, sementara Albert menutup matanya menghirup aroma khas tubuh Bella yang membuatnya candu. "Tu tuan." Seketika Albert membuka mata.
"Ma maafkan saya Tuan," ucap Bella gugup memundurkan langkahnya.
"Kau belum menjawab pertanyaan-ku Bella."
Dengan gugupnya Bella menjawab, "Sa saya belum mengantuk Tuan."
Albert menggulung bibirnya. "Apa kau menunggu aku?"
Dan dengan cepatnya Bella menggeleng sambil meremas ujung piyamanya. Albert yang memperhatikan penampilan Bella dari atas kebawah sontak menelan salivanya susah. Bagaimana tidak, pakaian dalam Bella terpampang nyata didepan matanya membuat adrenalinya menciut hingga adik kecilnya dibawah sana langsung menegang.
Glekk
Glekk
Lagi-lagi Albert menelan salivanya dengan mata melotot di area titik yang ia lihat. Bella yang menyadari itu refleks menutup tubuhnya dengan tangannya. Satu tangan diatas satu tangan dibawah.
"Aku ingin mandi," kata Albert.
"Emang aku nanya?" lirih Bella mengernyit heran. Dan Albert bisa dengar itu.
***
Sementara di club' malam, Aqila yang sedang berlenggak lenggok di tengah kerumunan pria hidung belang langsung ditarik oleh seorang pria, yang sedari tadi memperhatikannya. Dan naasnya, ia ikut, dan masuk kedalam kamar VVIP.
Bukk
Tubuhnya terhempas kasar diatas tempat tidur. Ia menggelengkan kepalanya karena rasa pusing dan mata kunang-kunang yang menyertainya. Saat kesadarannya terkumpul, ia gemetar dikala melihat pria yang cupu yang selalu ia tolak di kampus menyeringai dihadapannya. Tapi pria itu tidak terlihat seperti biasanya.
"Pablo."
"Halo Aqila?" sapa pria itu.
Pablo adalah, ketua mafia yang juga terkenal dingin dan kejam. Ia klan dari Joseph anak dari Morgan Joseph yang sudah tiada saat ia masih kecil. Ia pria culun yang menutupi jati dirinya bahwa ia klan dari Joseph karena ia memiliki satu misi.
Hingga pada saat ia sedang bertemu dengan klan mafia lain di club'malam, ia tak sengaja melihat gadis sombong yang selalu ia kejar dikampus-nya.
"Ke kenapa penampilanmu berbeda?" tanya Aqila.
"Hahaha! Kau kaget melihat penampilan asliku hah? Hahaha!" kekeh pria itu. Aqila kembali menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menampar wajahnya.
"Ahsss!" ringis Aqila.
"Ini bukan mimpi Aqila. Ini nyata." Pria itu menghampirinya lalu mencekal lehernya hingga Aqila tidak bisa bernafas.
"Lo pikir gue bener menyukai lo hah? Gue hanya ingin tau lo seperti wanita apa karena lo wanita ter-sombong yang gue temui. Dan ternyata lo sama saja dengan wanita jalang yang di luaran sana yang bisa disentuh oleh pria-pria hidung belang," jelas Pablo menyeringai.
Cih.
"Apa mau lo?" tanya Aqila menghempas tangan Pablo lalu berdiri.
"Hahahah!" Tawa Pablo pun pecah. Tatapan dinginnya tertuju pada netra mata Aqila.
"Gue mau ini Sayang." Pablo menunjuk tubub Aqila.
"Cuihh! Laki-laki bejat," kesal Aqila meludahi wajah Pablo.
Dan dengan cepatnya Pablo menampar wajah Aqila hingga jatuh diatas kasur empuk.
Dengan kasarnya Pablo mencabik-cabik baju Aqila hingga tubuhnya terlihat polos. Hanya pakaian dal4m yang ia kenakan untuk menutup daerah sensitifnya dan jangan lupa juga ia menutupinya pakai tangan.
"Ahhh hiks hiks hiks! To tolong jangan lakukan ini Pablo hiks!" mohon Aqila yang sudah terisak memelas agar Pablo tak melakukan apa-apa padanya. Memang dia wanita nakal dan bebas, tapi ia masih melindungi mahkotanya untuk suaminya kelak.
"AHHHH!"